Karpet Merah te STIFIn Family
Related Posts
-
Hasil Tes STIFIn Insting
INSTING Hasil tes STIFIn Insting atau di singkat menjadi In. Menggunakan dua huruf supaya tidak sama dengan singkatan dari mesin kecerdasaan Intuiting. Jika dua huruf In bergandengan, merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan In adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Pada MK In tidak memiliki kemudi kecerdasan, baik i (introvert) ataupun e (extrovert). Hal ini disebabkan secara fisik otak tengah yang menjadi milik In memang tidak memiliki lapisan berwarna abu-abu dan putih. Dengan demikian, In selain berperan sebagai Mesin Kecerdasan, juga merupakan kepribadian genetik. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Insting adalah jenis kecerdasan atau kepribadian genetik yang berbasiskan kecerdasan naluri atau indera ketujuh. Proses kerja otak dari tipe In dikemudikan secara otomatis karena tidak memiliki kemudi. Sistem operasi pada tipe In berada di belahan otak tengah. Otak tengah menyangga keempat belahan otak sama baiknya. Jika otak tengah kuat, maka pada tingkat tertentu dapat membantu memperkuat keempat belahan otak lainnya. Terutama karena otak tengah menjadi hubungan bagi keempat belahan otak lainnya sehingga proses koordinasi, harmonisasi, dan keseimbangan otak dapat berjalan secara baik. Akibat tidak memiliki kemudi, otak tengah akan memberi reaksi spontan pada setiap stimulus yang masuk. Meski syaraf terlebih dahulu tiba di otak tengah sebelum menyebar kepada empat belahan otak lainnya, namun bukan berarti keempat belahan otak tersebut tidak dilibatkan ketika otak tengah ingin merespon sesuatu. Proses koordinasi respon holistik oleh seluruh otak terjadi walaupun tanpa kemudi. Hal tersebut ditunjukkan oleh kemampuan otak tengah yang merespon secara holistik pada setiap respon yang datang. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan In sesungguhnya identik dengan reflek. Mereka memiliki reflek yang cepat. Reflek yang bersumber dari hasil pengolahan yang holistik ini membuat tipe In dalam kesehariannya mudah beradaptasi. Tipe ini seperti dapat mengakses sama baiknya kepada empat belahan otak yang lain. Bahkan secara fisik pun, tipe In memiliki kemampuan adaptasi fisik yang baik terhadap lingkungan. Pada cuaca lingkungan dan mental seperti tipe Sensing, ia akan menyesuaikan seperti tipe Sensing juga. Demikian seterusnya dengan ketiga belahan otak lainnya. Tipe In umumnya memiliki bentuk badan yang datar (stenis), ditandai dengan garis bahu yang lurus rata ke samping. Dengan bentuk badan yang datar, ditambah leher yang pendek dengan posisi otak tengah yang paling dekat dengan tulang belakang, serta pada saat yang sama otak tengah tersebut menyangga keempat belahan otak sama baiknya, maka hal tersebut menjadikan tipe ini mempunyai fungsi tubuh yang serba bisa. Fungsi keserba-bisaan dari tipe ini yang digabung dengan kekuatan reflek, membuat tipe In seolah-olah akan survive diletakkan di lingkungan seperti apapun atau diterjunkan pada profesi apapun. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe In mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Balanced Forgiving Compromising Occupied Peaceful Flowing Resourceful Smooth Simple Intermediary Sebagai pribadi yang utuh, tipe In memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: spiritualis yang hebat namun juga individu yang galak dan temperamental, nalurinya tajam dan pandai meramal namun peragu dan tidak punya prinsip, isi kepala lengkap sebagai generalis namun membuatnya tanggung tidak tuntas, selalu ingin tenang dan bahagia tapi kurang assertive. Selain itu, tipe ini sangat responsif cepat dan komprehensif akan tetapi dalam kontektualitas sebatas ad hock dan kurang jangka panjang, jujur dan polos namun seringkali naif. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeskploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari hasil tes STIFIn Insting yaitu memiliki kekhasan yaitu dalam hal kemampuan berkorban bagi kepentingan yang lebih besar melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan berkorban atau disebut AQ (Altruist Quotient). Jika tipe ini bisa bekerja secara tenang dan damai, maka salah satu kemampuannya yang lain akan perform, yaitu memiliki mata ketiga dalam melihat terhadap setiap peristiwa. Hasil pengamatan mata ketiga tersebut antara lain: dapat melihat hikmah yang tersembunyi di balik setiap kejadian, dapat memaknai secara spiritual terhadap setiap kejadian, atau memperoleh informasi penting dari indera ketujuh (naluri) tipe ini. Dalam hal pengelolaan uang, tipe In merasa sedih jika tidak bisa menolong orang lain yang memerlukannya. Tabiat tipe ini terhadap uang adalah selalu ingin menolong orang. Akibatnya, uang habis bukan untuk diri sendiri melainkan untuk menolong orang lain. e. KEMISTRI Kemistri alamiah dari hasil tes STIFIn Insting adalah selalu bahagia. Ia hanya merasa nyaman hidup dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan jauh dari masalah-masalah. Jika kebahagiaan itu berhasil didapatkannya, maka tipe ini mulai berperan untuk memultitaskingkan pengabdiannya. Namun sebaliknya, tipe In tidak akan bahagia jika ia tidak memiliki peran apa-apa. Keberhasilan hidup dari tipe ini ditandai dengan keberperanan yang bermakna bagi sesama. Hal itu jugalah yang menjadi sumber kebahagiaan dari tipe ini. Semakin besar keberperanan, semakin banyak ‘kepake’, maka tipe In semakin bahagia. f. PERNANAN Faktor serba bisa dan daya adaptasi fisik serta adaptasi kecerdasan yang tinggi menyebabkan panggilan jiwa dari tipe In selalu ingin berperan sebagai mitra (partner) bagi tipe lainnya. Meskipun harus menjadi orang nomor dua dalam kemitraan tersebut, tipe ini tidak terlalu mempermasalahkan. Yang penting bagi tipe ini yaitu dapat menjadi mitra bagi tipe lainnya di level yang lebih baik. Hal tersebut tidak akan terjadi pada tipe kepribadian yang lain. Keempat tipe lainnya selalu ingin menjadi nomor satu dalam setiap kemitraan. g. TARGET DAN HARAPAN Dalam menjalankan fungsi kemitraan tipe Insting memasang target menghasilkan pertumbuhan dari masa ke masa, meskipun kecil atau sedikit yang penting ada pertumbuhan. Sebenarnya tipe ini tidak suka dengan langkah-langkah revolusioner karena hanya akan meningkatkan suhu kerja yang akan membuat suasana tegang. Tipe In menyukai suasana damai dan tenteram tanpa konflik. Termasuk alasan tipe ini terpanggil untuk menjadi orang kedua adalah: ia tidak ingin menjadi sasaran tembak jika menjadi orang nomor satu. Harapan terbesar dari tipe In yaitu ingin selalu memberikan kontribusi pada lingkungan sosial. Tipe ini merasa hampa jika tidak menolong atau berkontribusi terhadap lingkungannya. Hal yang paling menyakitkan …
-
Manfaat ikuti Tes Bakat bagi Siswa SMA
Tes Bakat – Sejumlah lembaga pendidikan seperti sekolah mengharuskan para siswanya mengikuti tes bakat. Sesuai namanya, salah satu tes dalam psikotes tersebut akan membantu siswa dan sekolah untuk mengetahui bakat dan minat beserta intelegensi atau kecenderungan kepribadian. Jenis tes ini biasanya digelar satu atau dua kali sebelum siswa mengambil penjurusan. Meski sifatnya tak wajib, sekolah yang menyelenggarakan tes minat bakat akan memperoleh berbagai manfaat seperti: Membimbing siswa mengambil penjurusan Sekolah Menengah Atas, baik negeri maupun swasta, biasanya akan membagi para siswa berdasarkan jurusan saat mereka naik kelas XI. IPA dan IPS adalah dua jurusan yang acap kali disediakan meski ada sejumlah SMA yang juga menyediakan jurusan Bahasa. Hasil dari tes bakat diharapkan membimbing siswa yang masih bingung atau belum mengetahui talenta mereka. Dengan begitu, siswa tak akan sulit mengikuti pelajaran maupun saat hendak melanjutkan studi ke bangku kuliah. Menggali potensi tersembunyi para siswa Menyambung dari poin sebelumnya, tak sedikit siswa yang merasa kurang percaya diri karena belum mengetahui bakat atau talenta yang dimiliki. Mengikuti tes psikologi akan menggali bakat tersembunyi yang belum diadari, sehingga mereka bisa segera mengembangkan potensi tersebut. Langkah ini pula yang akan memantapkan mereka saat mengambil jurusan sampai mengambil keputusan-keputusan tertentu saat terjun di dunia kerja nanti. Menyelamatkan masa depan siswa Hasil dari tes bakat secara langsung dapat menyelamatkan masa depan siswa, khususnya bagi mereka yang tak mendapatkan sokongan penuh dari keluarga. Siswa yang sudah mengetahui potensi diri dan didukung sekolah akan mengembangkannya semaksimal mungkin, sehingga mereka bisa membuktikan pada keluarga bahwa mereka bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Di sisi lain, pihak sekolah juga perlu mengimbangi bakat siswa dengan skill-skill di luar talentanya lewat tes kepribadian. Membuat siswa mengenali diri sendiri Siswa-siswa yang duduk di bangku SMA masih berada di fase pubertas. Pada fase tersebut, rasa ingin tahu remaja sangat tinggi dan mudah terpengaruh hal-hal baru yang menurut mereka menarik. Namun, tanpa ada pegangan pasti, siswa riskan terjebak dalam pergaulan membahayakan. Tes bakat yang dilaksanakan sekolah setidaknya akan memberikan gambaran siapa diri mereka melalui bakat dan minat hingga peluang kerja yang bisa mereka rintis setelah lulus sekolah nanti. Bagaimana cara membantu siswa mengembangkan bakatnya? Meski siswa sudah menemukan atau mengetahui bakatnya, mereka harus dipandu untuk memanfaatkan kemampuan tersebut agar potensinya tak terbuang sia-sia. Lantas apa saja yang sebaiknya dilakukan para siswa dengan bakat dan minat yang diperoleh dari psikotes? 1. Rutin berlatih Tanpa latihan, bakat siswa yang sudah ditemukan malah akan ‘berkarat’. Justru setelah mengetahui hasil tes bakat, siswa harus segera merancang latihan buat mengembangkan bakatnya. Misalnya, bila siswa yang bersangkutan berbakat dalam seni musik, daftarkan mereka ke ekstrakurikuler paduan suara atau band sekolah. Langkah ini akan semakin mengasah talentanya tanpa meninggalkan kewajiban belajar. 2. Jangan ragu berkreasi Kreativitas diperlukan dalam macam-macam bidang, termasuk memanfaatkan bakat siswa berdasarkan tes minat bakat. Untuk merangsang siswa untuk berkreasi, ajak mereka mengamati lingkungan sekitar atau menyaksikan kegiatan yang berhubungan dengan minat dan bakatnya. Langkah ini juga dinilai bisa mempertajam kepekaan mereka saat berada di luar lingkungan sekolah. 3. Lingkungan mendukung Seperti yang sudah disebutkan, lingkungan yang mendukung akan mempengaruhi para siswa dalam menggali bakat terpendamnya. Jadi, selain menyelenggarakan tes bakat, sekolah perlu menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan mereka. Dengan begitu mereka tak akan merasa talenta atau minatnya bukan sesuatu yang sia-sia. 4. Bangun keberanian Ada kalanya siswa sudah mengetahui bakat dan minat, tetapi enggan memperlihatkan atau mengakuinya karena malu. Sebagai ‘rumah’ kedua mereka, sekolah harus memotivasinya untuk memupuk keberanian para siswa. Prosesnya mungkin agak sulit karena karakter dan hasil tes kepribadian siswa yang berbeda, tetapi hal-hal tersebut bisa dijadikan sebagai patokan untuk mendorong mereka supaya tak minder. 5. Terima kritik dan saran Respons setiap orang terhadap kritik dan saran pasti berbeda, tak terkecuali para siswa yang sudah mengikuti tes bakat. Dalam pengembangan talenta, masukan diperlukan sebagai bahan evaluasi dan mempersiapkan mental siswa di kemudian hari. Pelajari reaksi mereka terhadap berbagai jenis kritik dan saran, lalu ajarkan cara untuk menghadapi hingga menggunakannya. 6. Ketahui faktor penghambat Terakhir, siswa juga perlu mengenali faktor-faktor penghambat setelah menerima hasil tes psikologi. Pasalnya, dengan identifikasi hambatan, siswa akan mengetahui cara menemukan solusi yang tepat buat menyelesaikannya. Sekolah dapat membimbing mereka dengan mengelompokkan faktor yang bisa cepat diatasi dan yang membutuhkan waktu lebih lama. Baca Juga: Rekomendasi memilih jurusan SMA konsep dengan STIFIn Demikian benefit mengikuti tes bakat di sekolah beserta tips mengembangkan talenta siswa. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.
-
Kerja Keras Cerdas Ikhlas Konsep STIFIn
Banyak orang melakukan sebuah aktivitas kerja hanya kerja. Berharap dengan kerja keras yang dilakukan bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Nyatanya tidak seperti itu, kerja hanya sekedar kerja bukan menjadi hal yang bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jikalau tidak didukung dengan cara yang cerdas dan hati yang ikhlas. Sebelum mengenal beberapa cara kerja setiap orang. Sebaiknya kita bisa memperkirakan pada diri sendiri bahwa Anda dalam melakukan aktivitas hanya mengandalkan kerja keras atau sudah naik tinggkat di level berikutnya yaitu dengan pola yang cerdas dan hati yang ikhlas. Di pembahasan dibawah ini, dipaparkan ada 3 Kerja As yaitu Kerja Ker(as), Kerja Cerd(as), dan Kerja Ikhl(as) KERJA KERAS Kerja keras ialah kerja yang lebih banyak menggunakan sebuah tenaga. Kenapa sesorang bisa dikatakan sebagai kerja keras? Yaitu saat pekerjaan yang dilakukan dengan tenaga atau otot dan butuh stamina yang keras dan kuat. Apapun yang dihasilkan akan sama dengan tenaga yang dikerahkan. Misalkan, seorang kuli bangunan dengan kapasitas kerja 8 jam per hari akan memperoleh gaji sesuai dengan hasil yang sudah dikerahkannya selama 8 jam tersebut. Jika ingin menambah penghasilan, maka ia juga harus kembali mengerahkan tenaga dan jam kerja untuk mendapatkan hasil yang lebih. Sebagai contoh, ketika seseorang berbisnis dengan mengambil peluang menjadi promotor STIFIn dan melakukan tes STIFIn dengan menawarkan satu per satu orang. Itu ibaratkan hasil yang akan didapatkan tergantung seberapa banyak waktu dan orang yang ditawarkannya. Sehingga kerja keras sangat membutuhkan stamina dan kegigihan yang kuat hingga bisa mendapatkan hasil yang besar. Selain itu juga kerja keras sangat mengguras tenaga yang nantinya kodisi kesehatan Anda akan sangat terganggu ketika melakukan sebuah aktivitas yang panjang dan kurang istirahat. Hal utama yang harus dimiliki pekerja keras untuk mendapatkan hasil yang besar, selain disiplin harusnya memiliki tekad yang pantang menyerah pada semua tantangan. Jatuh bangun lagi jatuh bangun lagi sampai Anda berhasil. KERJA CERDAS Kerja Cerdas merupakan satu tingkat lebih tinggi dari kerja keras. Kerja Cerdas tidak hanya mengadalkan fisik atau tenaga yang kuat melainkan adanya peran otak dalam berfikir untuk mengambil suatu tindakan atau aktivitas secara lebih efektif dan efesien. Dalam proses melakukan kerja cerdas Anda akan melakukan sebuah aktivitas senilai 7 dan hasil yang didapatkan adalah 10. Disini terlihat perbedaan dengan pola kerja keras yang aktivitasnya 10 hasilnya 10 yaitu berimbang. Kerja Cerdas menggeser titik tumpu agar hasil yang didapat menjadi lebih maksimal dengan tenaga yang dikeluarkan secara efisien. Bisa dilihat ketika kita melakukan sebuah kerja cerdas, kita akan menyimpan sebuah energi yang lebih. Sehingga kelebihan energi ini bisa dialokasikan kepada akvitas lainnya dengan lebih optimal. Mereka yang melakukan kerja cerdas akan lebih cepat mendapatkan keuntungan, penghasilan atau pun laba dengan mengotak-atik otaknya agar bisnis yang dijalankannya semakin maju dan berkembang. Nah, sudah berada di posisi manakah Anda saat ini? Di posisi kerja cerdas ini seseorang sama-sama memiliki 16% dalam pemakaian otaknya saat bekerja. Mereka sama-sama mengutamakan otak dalam mencapai hasil. Namun, hasil yang didapatkan sesuai kerja cerdas yang diupayakannya ya? Misalkan, seorang karyawan dengan kerja cerdas 10 akan menghasilkan 100 hasil berupa bonus atau tunjangan yang diusahakannya. Namun, akan berbeda dengan seorang atasan dengan kerja cerdas 100 akan menghasilkan 1.000 hasil. Bukan hanya perkara bonus atau tunjangan lagi, akan tetapi terkait pangkat atau uang yang melebihi dari seorang karyawan biasa. Saat ini, apakah Anda sudah berada di tingkatan kerja cerdas? Nah, sudah saatnya bagi Anda memperbaiki mindset dalam memperjuangkan hasil dalam setiap pekerjaan yang ditekuni. Hal ini juag berlaku bagi Anda dalam mengembangkan bisnis tes sidik jari dalam mengetahui minat bakat seseorang. Anda bisa bergabung sebagai Promotor STIFIn dalam bisnis mencerahkan ini. Dengan kerjas cerdas 100, maka Anda akan menghasilkan 1.000 hasil dari bisnis yang menguntungkan ini. KERJA IKHLAS Selain membayangkan bersih hati dan tulus hati, apalagi yang Anda bayangkan dari kerja ikhlas? Nah, sebenarnya kerja ikhlas itu meliputi kerja keras dan kerja cerdas dengan menyertakan sikap ikhlas dan niat yang ikhlas. Keikhlasan ini ialah perbuatan yang sifatnya kerelaan hati atau merelakan dengan tulus dengan mengharapkan ridha Allah semata. Orang-orang yang berada di posisi kerja ikhlas ini sudah bisa berada di puncak gelombang alfa. Di mana, seseorang bekerja dengan tenang, membuang energi negatif, tidak akan mudah marah, selalu bahagia atas pekerjaan yang dilakukannya serta ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain. Ayo tebak, berapa persenkah masyarakat Indonesia yang telah mencapai level kerja ikhlas? Atau apakah Anda sudah berada di posisi ini? Nah, dalam mencapai jalur 3 As ini, ada dua jalur yang harus kita lewati, yakni jalur pencapaian atau achievement dan jalur hidayah atau barokah. Jalur achievement ini adalah adalah jalur objektif, misalkan: seseorang mendapatkan penghasilan lebih karena kegigihan dalam bekerja, seseorang mendapatkan pangkat dan kedudukan yang tinggi karena pencapaian kerjanya dan sebagainya. Jalur achievement ini baru bisa didapatkan setelah melalui kerja keras dan kerja cerdas. Sifat jalur ini hanya berorientasi pada dunia dan jangka pendek, sehingga setelah kita tidak lagi mempraktikkan kerja keras atau kerja cerdas lagi—makan akan juga tidak akan lagi berada di jalur achievement. Begitu pula bagi seseorang yang mencapai level kerja ikhlas, mereka juga harus melewati kerja keras dan kerja cerdas. Jalur achievement = 80% kerja keras + 20% kerja ikhlas Jalur barokah = Achievement + 20% kerja ikhlas Sebagai pengusaha untuk menjadi seorang yang sukses diantaranya menggunakan cara kerja jalur barokah dan jalur achievement dengan berbisnis SuksesMulia sebagai Promotor STIFIn atau Cabang STIFIn Berkaitan dengan kerja 3 As di atas dengan matra kecerdasan, yakni: personality, mentalituy, morality dan spirituality, adalah sebagai berikut: Kerja keras personality dan mentality. Artinya seseorang yang masih bekerja keras, ia masih berada di level personality dan mentality. Di mana, ia masih memikirkan diri sendiri, tingkah laku dan kehidupan mentalnya. Kerja cerdas personality, mentality, dan morality. Artinya, seseorang yang telah mencapai puncak bekerja secara cerdas, ia masih berada di level personality, mentality dan morality. Ia sudah naik satu tingkat dari kerja keras dan telah memikirkan morality dalam kehidupan dan bekerjanya. Kerja ikhlas mentality, morality dan spirituality. Di mana, orang-orang yang telah mencapai kedudukan bekerja ikhlas ini telah memikirkan morality dan spirituality. Ia tidak lagi memikirkan bagaiman personalitynya namun telah memikirkan pada spiritual dan bekerja secara teratur dan membuang hal-hal negatif dalam pikirannya. Sampai saat ini, apakah telah menemukan diri Anda di setiap pembahasan di atas? Sudah berada di posisi manakah Anda sekarang? Yuk, setelah mengenal kerja keras, cerdas, dan ikhlas kita perbaiki lagi niat, usaha serta pola pikir selama ini. Karena memulai …
-
Sejarah Penelitian Ilmu Sidik Jari
Sidik Jari – Di jaman sekarang perkembangan ilmu tentang sidik jari terus mengalami kemanjuan yang pesat, yang pada awalanya ilmu sidik jari hanya digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Ilmu mengidentifikasi seseorang melalui sidik jari disebut DAKTILISKOPI. Ilmu ini kemudian digunakan untuk keperluan forensik kriminal di kepolisian. Dr.Harold Cummins telah memperkenalkan ilmu tentang sidik jari yang bernama DERMATOGLYPHICS. Dermatoglyphics berasal dari bahasa yunani Derma berarti kulit dan Glyph; berarti ukiran. Ilmu ini mendasarkan pada teori epidermal atau garis-garisan pada permukaan kulit. Keilmuan tentang dermatoglyphics mempunyai dasar-dasar teori dari ilmu pengetahuan yang kuat, yang didukung oleh banyaknya penelelitian bahwa sidik jari merupakan sebuah blueprint (cetak biru) seseorang. Dari situ banyak hal yang bisa diketahui, seperti tentang keperibadian seseorang, potensi minat dan bakat, dan hal-hal yang sifatnya melekat (genetik). Penelitian tentang sidik jari dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Dimana mereka menemukan bahwa pola guratan sidik jari seseorang itu bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi kecerdasaan seseorang. Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang. Manusia memiliki pola guratan sidik jari yang berbeda dan unik. Pembentukan pola sidik jari sudah dimulai sejak usia dalam kandungan 13 minggu, bersamaan dengan pembentukan sel-sel otak. Biasanya proses pembentukannya sempurna pada minggu ke 24. Menurut Al Gaan seorang praktisi fingerprint, bahwa sidik jari manusia tidak akan pernah berubah sampai akhir hayat dan sidik jari berhubungan erat dengan sistem-sistem syaraf. Saat ini sudah banyak perkembangan metode yang digunakan untuk menganalisa sidik jari manusia. Gunanya untuk menggungkap tipe mesin kecerdasaan dan personaliti genetik seseorang. Tes STIFIn merupakan metode yang memiliki tingkat akurasi dalam menganalisa pola sidik jari manusia sampai bisa menemukan sebuah belahan dan lapisan otak yang dominan. Sehingga dari situ diketahui personaliti genetik yang menjadi kepribadian seseorang. Baca Juga: Apa itu STIFIn? Metode ini menghubungkan Ilmu Dermatoglyphics, Neuroscience (otak) dan Psikologi (perilaku). Ilmu ini berkembang melalu riset yang diambil dari ratusan ribu sample sidik jari yang kemudian dapat diketahui bahwa pola-pola sidik jari menyatakan hubungan dengan perilaku tertentu. Dari sebuah analisa sidik jari juga banyak hal lain yang bisa diketahui diantaranya tentang kesehatan dan potensi penyakit yang akan terjadi pada seseorang. Dibawah ini adalah rangkuman dari riset yang telah dilakukan oleh banyak pakar yang menelitik tentang hubungan antara sidik jari dan otak terutama dalam hal kecerdasaan. Hasil rset independen pakar psikometrik Prof.Dr.M Zin dan pakar personaliti DR. Mohd.Suhaimi, Mohammad dan DR Wan Shahrazad Wan Sulaiman menyimpulkan bahwa dalam pengujian inventori menunjukan reliabilitas yang BAIK dan TINGGI dengan koefisien alfa 0,849 dan 2. Didapati korelasi yang signifikan antara hasil test dengan alat test lain (simulasi aktivitas permainan tundra) menggunakan uji statistik khi kuadrat. Penelitian oleh ilmuwan China, Liu Hongzhen, bisa dibaca disini Menurut seorang ahli Dr Syailendra WS. SpKJ, Pola sidik jari manusia telah terbentuk sejak janin berada dalam kandungan usia 13 minggu – 19 minggu. Pola sidik jari juga memiliki sifat herediter (diturunkan) dari orang tuanya dan pola sidik jari juga dipengaruhi oleh DNA seseorang.Pada tahun 1986, telah dilakukan penelitian oleh Dr Stanley Cohen dan Dr. Rita Levi Montalcini tentang adanya hubungan antara Nerve Growth Factor (NGF) dan Epidermal Growth Factor (EGF). Pada proses penelitian ini ditemukan bahwa hubungan antara pola garis epidermal kulit, dengan sistem pertumbuhan saraf, menunjukkan terdapatnya sebuah hubungan pola sidik jari dan otak.Menurut para ahli, sistem saraf pusat itu terhubungkan dengan bagian-bagian dari otak. Dan otak merupakan pusat semua aktifitas fisik dan mental seseorang. Setiap bagian bagian otak, pada area pre frontal, frontal, occipital, parietal dan temporal mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda dan kekuatan (dominansi) yg berbeda pula. Sehingga logis bila pola-pola sidik jari sesorang itu, bisa memanifestasikan kerja dari bagian-bagian otak tersebut.Saat ini sidik analisa sidik jari hanya terbatas untuk mengetahui kepribadian, potensi, minat bakat seseorang. Sedangkan pengaruh lingkungan juga ikut berperan dalam pembentukan karakter seseorang walaupun sifatnya berubah-ubah.Paling tidak dengan mengetahui personaliti genetiknya, kita dapat mengarahkan secara lebih baik agar maksimal dalam pencapaian tujuan yang setelah itu baru disesuaikan dengan lingkungan yang tepat dengan genetiknya. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki bakat olahraga akan lebih baik jika diarahkan ke olaharga daripada diarahkan menjadi seniman karena tentunya dari segi biaya, dan waktu akan menjadi terbuang percuma. Seorang penetliti bernama Zhai Guijun, dalam membuat sebuah makalahnya yaitu Report on Study of Multivariate Intelligence Measurement through Dermatoglyphic Identification, Beijing Oriental KeAo Human Intelligence Potential Research Institute Zhengzhou DongFangZhou1988. Melalui upaya terus menerus selama 19 tahun, saya telah menetapkan metode sistematis awal untuk pengukuran kecerdasan melalui identifikasi Dermatoglyphic. Saya telah berhasil membuat studi, pengukuran dan pengambilan sampel lebih dari 40 ribu orang di 25 wilayah Cina, dan secara bertahap meningkatkan praktik dan teori Pengukuran Kecerdasan Multivarian melalui Identifikasi Dermatoglyphic, serta membuatnya sangat andal dan efektif.Metode Pengukuran Kecerdasan Multivariat melalui Identifikasi Dermatoglyphic melewati Penilaian Prestasi Sains dan Teknologi (YKYCZ9212) oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Henan pada 4 Oktober 1992, dan juga melewati demonstrasi bersama yang dipimpin oleh Masyarakat Genetika Tiongkok, Komite Kerja untuk Sains Populer Kegiatan di bawah Masyarakat Psikologis Tiongkok, dan Komite Kerja untuk Perawatan Kesehatan Wanita dan Anak-anak di bawah Pertukaran Internasional China dan Asosiasi Promosi untuk Perawatan Medis dan Kesehatan (CPAM) pada 15 April 2006Bahwa Zhai Guijun mengemukakan dengan memanfaatkan sidik jari seseorang dalam penelitian ini hasil yang diperolehnya relatif konsisten dengan angka reliabilitas 0.798, 0.725, 0.840, dan 0.381 dengan melakukan pengukuran pada anak-anak sekolah dasar. Validitasnya adalah 0.995. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini (terjemahan Bahasa Indonesia): Studi tentang pengukuran multivariate intelligence melalui identifikasi dermatoglyphic (sidik jari) memungkinkan pengukuran fisiologis dan fisik dari kecerdasan manusia. Kemungkinan besar pengukuran kecerdasan yang mudah dikerjakan dan akurat sebelum orang dapat membuat penentuan human intelligence yang tepat dari tingkat genetik. Dimungkinkan untuk menjadi generasi terbaru dari metode pengukuran intelijen secara berurutan ke “Skala Penilaian”. Pengukuran multivariate intelligence melalui identifikasi dermatoglyphic mampu mengidentifikasi secara akurat perbedaan kecerdasan dan perbedaan kepribadian individu. Oleh karena itu dapat digunakan oleh sekolah atau lembaga dalam membuat pemilihan talenta yang berbeda sesuai. Dermatoglyph adalah keberadaan eksternal gen …
-
Kunci Keberhasilan 9 Personaliti Genetik STIFIn
Kunci Keberhasilan adalah istilah yang biasa digunakan banyak orang untuk menyampaikan atau menginformasikan sesuatu hal yang paling jitu dan rahasia. Ibarat sebuah pintu hanya bisa dibuka ketika dengan kuncinya. Ternyata tidak hanya pintu yang punya kunci, melainkan semua hal yang ada di dunia ini mempunyai kunci, termasuk kunci keberhasilan atau biasa di ketahui kunci sukses. Banyak orang yang bertanya apa kunci kebehasilanmu bisa sampai sesukses sekarang ini. Ketika seseorang ditanya, Ia akan meberikan sebuah pemaparan apa saja yang dilakukan yang tentunya itu menjadi kekuatan utamanya untuk bisa meraih apa yang di impikannya. Pemamparan tersebut tentang banyak hal, bisa dimulai dari aktivitas apa saja yang dilakukan dalam keseharian, pola makan, atau hal yang bisa menstimuli untuk selalu bersemangat dan termotivasi akan tujuan yang akan diraihnya. Banyak dari kita sudah mengikuti apa yang dikatakan oleh orang-orang yang sudah sukses tersebut dengan melakukan apa yang mereka lakukan. Nyatanya? Tidak sedikit dari semua yang mengikuti, mengalami ketidakberhasilannya. Kenapa hal itu bisa terjadi, karena mereka bisa menemukan sebuah kunci keberhasilan dalam kehidupannya melalui sebuah proses panjang yang berbeda dengan kita. Banyak hal-hal yang dilakukan dan mempernaruhinya kehidupannya. Diantaranya faktor genetik, dan faktor lingkungan, 2 hal ini merupakan hukum dasar seseorang ketika bertumbuh. Hal yang utama untuk diketahui kenali dirimu lebih dalam dulu. Setelah itu Anda akan menemukan pola terbaik untuk bisa melakukan pengembangan diri untuk bisa mencapai kesuksesan yang menjadi tujuan Anda. Contohnya seperti Cristiano Ronaldo yang secara genetik memiliki kecenderungan mesin kecerdasan Sensing. Sensing dikenal dengan sosok yang memiliki kekuatan fisik dalam stamina dan otot yang kuat. Kita bisa liat itu ada dalam tubuh Cristiano Ronaldo memiliki fisik dan tubuh serta stamina yang kuat ketika melakukan sebuah pertandingan sepak bola. Dari faktor lingkungannya Ia dididik dengan pola yang tepat sesuai dengan karakternya Sensing. Sehingga bisa melakukan percepatan kesuskesan dalam hidupnya di dunia sepak bola. Jadi kesimpulannya yuk kenali dirimu dengan melakukan tes STIFIn menjadi sebuah solusi untuk menemukan kunci keberhasilan. Setelah itu lakukan penggemblengan yang tepat sesuai genetik Anda dan didukung dengan lingkungan yang sesuai. Sehingga tidak hanya Cristiano Ronaldo yang bisa merasakan percepatan kesuksesan, melainkan Anda juga bisa. Berikut adalah pembahasan tentang 9 Personaliti Genetik dari Kunci Keberhasilan menurut konsep STIFIn. Sensing introvert – mengingat, otot, rajin, tergerak dan Sensing ekstrovert – mengingat, otot, rajin, tercetak, Sensing yang memiliki kecerdasan di memori, sehingga membuatnya mampu dalam hal mengingat serta otot yang kuat dan memiliki kencederungan yang rajin dalam melakukan sesuai hal. Perbedaannya Sensing introvert dan Sensing ekstrovert yaitu bagi yang bertipe introvert karena kemudinya dari dalam keluar sehingga untuk melakukan sesuatu ia akan tergerak dengan sendirinya (motivasi akan ada dalam dirinya) beda halnya dengan yang bertipe Sensing ekstrovert karena kemudi nya dari luar kedalam sehingga faktor dari luar sangat mempengaruhi tercetaknya seorang Sensing ekstrovert. Jadi Sensing introvert carilah motivasi dalam dirinya yang bisa membuat dirinya selalu bersemangat dalam pencapaian yang diraihnya. Sensing ekstrovert karena faktor luar sangat berpengaruh, carilah lingkungan yang sangat baik dan mendukung apa yang menjadi tujuannya. Thinking introvert – menalar, tulang, mandiri, mendalam dan Thinking ektrovert – menalar, tulang, mandiri, meluas. Mesin Kecerdasan Thinking memiliki kekuatan dalam berpikir yang sangat hebat. Membuatnya dirinya mampu menalarkan segala sesuatu dengan analisis yang tajam dan membuatnya menjadi sosol yang objektif ketika mengambil sebuah keputusan. Tulangnya yang kuat untuk menopang tubuhnya yang seperti besih yang kokoh memiliki sifat kemandirian teguh akan sebuah prinsip. Tipe yang tidak suka bergantung pada orang lain yang selalu ingin melakukan semua hal dengan kemandiriannya. Perbedaannya Thinking introvert dan Thinking ekstrovert yaitu mendalam dan meluas. Thinking introvert memiliki pemikiran yang lebih fokus dan menganalisa segala sesuatu lebih mendalam, sehingga membuatnya menjadi seorang yang ahli dalam satu bidang yang hebat. Sedangkan Thinking ektrovert yaitu meluas, memiliki sifat yang melihat sudut pandang dari berbagai sisi sehingga membuatnya menjadi lebih objektif dalam mengambil sebuah keputusan dengan pertimbangan yang tepat. Memiliki kemapuan membuat sistem yang kuat dalam sebuah bisnis atau organisasi, membuatnya menjadi sosok yang hebat dalam managerialship. Intuiting introvert – mengarang, perut panjang, perubahan, murni dan Intuiting ektrovert – mengarang, perut panjang, perubahan, rakitan, yuhuuu sebagai otak kanan Intuiting sangatlah hebat dalam hal mengarang karena daya imajinasinya yang berada di masa depan. Melihat segala suatu dengan cara yang berbeda membuatnya menjadi sosok yang unik. Kreatifitasnya dalam menciptakan sebuah solusi dan menemukan sesuatu dikenal dengan kemapuan deketif yang hebat. Perut panjang orang intuiting memiliki kecenderungan tipe yang mudah lapar dan ketika menjalankan suatu aktvitas diibaratkan butuh sebuah proses yang cukup panjang sampai menuju hasil yang memuaskan hasratnya. Perubahan merupakan hal yang paling utama dalam mesin kecerdasan Intuiting karena memiliki imajinasi yang kuat didukung tipe yang suka melakukan sebuah inovasi terbaru membuatnya bisa menjadi sosok yang menginspirasi orang lain dengan gagasan atau ide yang dicipatkannya. Perbedaannya dalam Intuiting introvert dan ekstrovert yaitu kemurnian dan rakitan. Sama-sama suka dalam menciptakan ide dan gagasan yang berbeda. Khusus Intuiting introvert ingin mencipatakan sesuatu yang baru berasal dari idenya sendiri tanpa dipengaruhi oleh hal-hal yang pernah ada sebelumnya. Keinginan yang selalu berbeda dengan yang lainnya, sehingga melekat kata seni untuk seni pada personaliti Intuiting introvert. Sedangkan Intuiting ekstrovert yaitu rakitan, mencipatakan sebuah ide dan gagasan dengan melihat sebuah faktor yang ada lingkungannya, sehingga mampu menciptakan sebuah hal yang baru dalam imajinasinya dengan melihat beberapa hal yang digabungkan menjadi sebuah pola yang baru. Feeling introvert – merasakan, pernafasan, memimpin, memerlukan dan Feeling ektrovert – merasakan, pernafasan, memimpin, diperlukan. Mesin kecerdasaan Feeling yang memiliki kekuatan dalam hal perasaan membuatnya menjadi pribadi mudah simpati dan empati pada orang lain. Menjadi sosok yang hangat dan pendengar yang baik ketika ada yang bercerita kepadanya. Pernafasan merupakan kata kunci kedua yang dimiliki seorang yang bertipe Feeling. Di anugerahkan oleh Allah memiliki sebuah paru-paru yang besar untuk menampung sebuah oksigen yang masuk. Sehingga memiliki kesempatan menjadi seorang jenius dikarenakan suplai oksigen yang dimilikinya banyak dan disalurkan ke otaknya menjadikan kinerja otak yang sangat optimal dalam bekerja. Tipe yang memiliki kekuatan komunikasi membuatnya cocok menjadi seorang pemimpin. Dimana dari kemampuan bersimpati dan empati terhadap orang lain, bisa menjadikan sosok pemimpin yang dikagumi oleh orang-orang disekitarnya. Jadilah pemimpin yang bijaksana dalam memimpin sebuah tim atau organisasi yang hebat. Perbedaannya Feeling introvert memerlukan sebuah sosok yang dijadikan sebuah panutan untuk …