Daftar Isi
Kenapa Banyak Orang Mencari Jodoh Lewat Personality Test
Fenomena Anak Muda Pakai Tes Kepribadian untuk Cinta
Belakangan ini, banyak anak muda menggunakan tes kepribadian untuk mengetahui potensi hubungan mereka. Tes ini dianggap perlu untuk membantu mereka memprediksi apakah seseorang cocok atau tidak dengan pasangannya secara kepribadian, salah satu yang popular digunakan adalah cek MBTI dan tes STIFIn untuk cari jodoh.
Kenapa Memahami Diri Penting Sebelum Memahami Pasangan
Sebelum mencari kecocokan dengan orang lain, memahami diri sendiri adalah langkah paling penting dalam mengawali sebuah hubungan. Dengan mengetahui kebutuhan emosional, cara komunikasi, dan pola pikir kita, proses memilih pasangan menjadi lebih mudah dan terarah sehingga berpotensi meminimalisir konflik dengan pasangan.
Permasalahan Jodoh Sering Muncul Karena Miskomunikasi, Bukan Ketidakcocokan
Sebagian besar konflik bukan karena tidak cocok, tetapi karena tidak memahami cara berpikir dan berkomunikasi satu sama lain. Personality test membantu memberi gambaran bagaimana dua orang bisa saling memahami keunikan dirinya masing-masing.
Apa Itu MBTI dan Bagaimana Cek MBTI Digunakan untuk Menilai Kecocokan Jodoh
Penjelasan Singkat 16 Tipe MBTI
MBTI merupakan singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator yang ditemukan oleh Katharine Briggs dan Isabel Myers dengan mengembangkan konsep otak milik Carl Gustav Jung. Cek MBTI membagi kepribadian menjadi 16 tipe berdasarkan 4 dimensi:
- Ekstrovert (E)–Introvert (I): cara mendapatkan energi
- Sensing (S)–Intuiting (N): cara memproses informasi
- Thinking (T)–Feeling (F): cara mengambil keputusan
- Judging (J)–Perceiving (P): gaya hidup dan struktur
Setiap tipe memiliki bagian dominan dari ke-4 dimensi tersebut, contohnya tipe INTJ, ESFP, dan lainnya. Ke-16 tipe tersebut mempunyai gaya komunikasi, emosi, hingga preferensi hubungan yang berbeda satu sama lain.
Cara Orang Memakai Cek MBTI untuk Relationship Matching
Banyak orang menggunakan cek MBTI untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri, serta menemukan cara belajar hingga berkarir yang ideal. Seiring berkembangnya kebutuhan dan fenomena sosial, cek MBTI juga digunakan untuk mencari pasangan dengan tipe yang bisa melengkapi kepribadian diri, menghindari tipe calon pasangan yang sering berselisih, dan memahami cara komunikasi yang sesuai dengan pasangan mereka.
Relationship Chart MBTI
Kecocokan tipe jodoh berdasarkan tipe MBTI didasarkan pada asumsi bahwa beberapa tipe kepribadian secara alamiah bisa saling melengkapi, dan di sisi lain tipe kepribadian lainnya memiliki tantangan lebih dalam berinteraksi. Penting untuk diingat bahwa kecocokan ini bukan sesuatu yang kaku dan mutlak, namun untuk membangun hubungan yang berhasil harus ada pemahaman, usaha, dan komunikasi yang efektif yang terjalin.
Tes MBTI hanya membantu mencari tahu apa yang berpotensi menjadi sinergi atau konflik, sehingga individu dapat mengelola hubungan mereka dengan lebih sadar dan terarah. Berikut contoh rekomendasi pasangan yang cocok dan kurang cocok berdasarkan MBTI Compatibility Chart:

Kelemahan yang Jarang Dibahas – Hasil Cek MBTI Bisa Berubah
MBTI Mengukur Preferensi Psikologis, Bukan Struktur Otak
MBTI diukur melalui tes psikometrik yang berisi beberapa pertanyaan tentang kecenderungan kita terhadap berbagai situasi. Karena tidak dilakukan dengan metode tes biometrik, sehingga hasil yang diukur oleh MBTI adalah kecenderungan perilaku seseorang saat itu, bukan struktur yang menetap secara biologis.
Mood, Kondisi Hidup, dan Situasi Bisa Memengaruhi Hasil
Jawaban yang diberikan di tes MBTI biasanya mencerminkan kondisi emosional saat itu. Misalnya ketika seseorang sedang stres kuliah atau kerja, sedang jatuh cinta, baru putus, overthinking tentang masa depan, atau berada dalam fase mencari jati diri. Karena itulah hasil tes seseorang bisa berubah, misalnya hari ini ENFP, beberapa bulan kemudian jadi INTJ. Perubahan ini bukan berarti kepribadianmu berubah sepenuhnya, tetapi menunjukkan bagaimana kamu sedang beradaptasi dengan lingkungan dan perasaan yang dialami. Inilah alasan MBTI sangat membantu untuk refleksi diri saat ini, tetapi kurang stabil jika digunakan untuk menilai kecocokan jodoh jangka panjang.
Compatibility/relationship chart MBTI menarik untuk eksplorasi awal, tetapi karena hasil MBTI dapat berubah sesuai kondisi, kecocokan jangka panjang menjadi tidak mudah untuk diprediksi. Untuk memahami karakter asli, banyak orang akhirnya beralih ke metode yang lebih stabil secara biologis seperti STIFIn yang menggunakan metode biometrik.
Apa Itu STIFIn
Konsep 5 Mesin Kecerdasan
STIFIn membagi manusia menjadi 5 mesin kecerdasan berdasarkan 5 bagian otak yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Konsep STIFIn merupakan temuan dari Farid Poniman yang mengelaborasi teori-teori lama seperti Carl Jung, Nedd Herrman, dan Paul Maclean menjadi model yang lebih praktis dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetesan STIFIn dilakukan menggunakan biometrik, yaitu dengan scan sidik jari, scan iris mata, atau tes DNA untuk melihat pola kerja otak yang bersifat genetik dan relatif tetap sepanjang hidup.
Berbasis Sidik Jari sehingga Bersifat Genetik dan Tidak Berubah
Tes STIFIn menggunakan data biometrik, sehingga hasilnya bersifat tetap, stabil, dan tidak dipengaruhi mood. Hal ini sangat penting ketika membahas kecocokan jodoh, karena hubungan membutuhkan pemahaman yang konsisten tentang karakter dasar seseorang. Dengan STIFIn, kamu tidak perlu khawatir tipe berubah hanya karena lagi stres kerja, lagi dekat dengan seseorang, atau sedang galau. Karaktermu dan dia tetap sama, sehingga analisis kecocokan jadi jauh lebih dapat diandalkan.
Lebih Mudah Diaplikasikan untuk Relationship
Dalam STIFIn, tipe kepribadian atau kecerdasan berkaitan dengan cara berpikir, cara membuat keputusan, cara bertindak, kebutuhan cinta, tipe emosi, pola komunikasi dan cara kerja otak. Aspek tersebut menjadi fondasi yang penting untuk dipahami dalam hubungan. Karena itu, mengetahui mesin kecerdasan pasangan jauh lebih praktis untuk memahami bagaimana ia mencintai, mengekspresikan perhatian, butuh diperlakukan, apa yang bisa memicu konflik serta bahasa cinta sesuai mesin kecerdasan STIFIn. STIFIn bukan hanya menjelaskan siapa kamu, tetapi juga apa yang perlu dilakukan untuk membuat hubunganmu lebih harmonis.
Kenapa STIFIn Lebih Akurat untuk Jodoh Dibanding MBTI
Jadi, tes STIFIn atau MBTI: mana yang lebih akurat? Untuk urusan hubungan, STIFIn bisa jadi pilihan yang lebih relevan karena:
- Berbasis sidik jari, genetik dan tidak berubah
Hal ini membuat analisis kecocokan jangka panjang lebih kuat, karena karakter seseorang tidak bergeser mengikuti fase hidup.
- Menunjukkan kebutuhan emosional dan pola komunikasi
Dua hal ini adalah penentu utama apakah hubungan bisa langgeng atau tidak. STIFIn menjelaskan kebutuhan dasar setiap tipe kecerdasan secara konkret dan mudah untuk diaplikasikan.
- Pairing lebih jelas dan permanen
Tiap mesin kecerdasan punya kecenderungan pasangan yang sangat direkomendasikan, direkomendasikan, hingga sangat dihindari. Ini membuat kamu mudah mengetahui seberapa jauh potensi hubungan yang bisa dibangun dengan tipe tertentu.
STIFIn membantu kamu menemukan pasangan yang ritmenya nyambung denganmu, yang cara berpikirnya kompatibel dengan gayamu, dan yang kebutuhan emosinya bisa saling dipenuhi. Karena sifatnya genetik dan stabil, hasil tes STIFIn memberikan gambaran yang lebih akurat.
Relationship STIFIn – Cara Menentukan Kecocokan Pasangan
Dalam konsep STIFIn Couple, rekomendasi pasangan yang cocok muncul dari implementasi teori sirkulasi STIFIn. Kecocokan pasangan dilihat dari bagaimana energi dari mesin kecerdasan suami dan istri saling bekerja sama dan berinteraksi. Kombinasi dua tipe ini menentukan apakah hubungan akan mengalir dengan mudah, penuh tantangan, atau justru menguras energi.
Untuk memudahkan, STIFIn mengurutkannya dengan score of spouse atau skor pasangan. Jika skor pasangannya lebih tinggi, maka hubungan tersebut berpotensi mudah untuk menggapai harmonis. Begitu juga kebalikannya, semakin rendah skor berarti tantangan yang dihadapi akan semakin besar. Berikut penjelasannya:
Skor 4: Sangat Direkomendasikan
Menurut STIFIn postur pasangan ideal ada di skor 4, yaitu ketika mesin kecerdasan suami didukung istri. Artinya, kehadiran istri sebagai pasangan akan membuat energi suami meningkat dan mudah untuk memimpin rumah tangga. Pasangan seperti ini akan saling mendorong untuk bertumbuh, dan secara emosional ikatan cintanya terasa kuat dan stabil. Contohnya: suami tipe Sensing dan istri tipe Feeling, suami tipe Insting dan istri tipe Thinking.
Skor 3: Direkomendasikan
Selanjutnya di level ini, secara sirkulasi tipe mesin kecerdasan suami mengarahkan atau menaklukkan mesin kecerdasan istri. Kombinasi ini tetap baik dan direkomendasikan karena secara fungsional dan struktural, posisi suami adalah pemimpin. Hubungan akan berjalan hangat dan stabil selama komunikasi dan feedback saling diberikan. Contohnya: suami tipe Intuiting dan istri tipe Sensing, suami tipe Feeling dan istri tipe Thinking.
Skor 2: Cukup Direkomendasikan
Pada skor ini, sirkulasi energi yang terjadi adalah suami mendukung mesin kecerdasan istri. Hubungan tetap bisa berpotensi harmonis, tetapi sering kali suami membutuhkan energi dan tantangan ekstra untuk bisa mengimbangi kebutuhan istri yang sedikit mendominasi suami. Tantangan muncul ketika beban emosional istri terlalu berat sehingga suami merasa kehabisan tenaga. Contohnya: suami tipe Insting dan istri tipe Intuiting, suami tipe Sensing dan istri tipe Thinking.
Skor 1: Dihindari
Kombinasi ini adalah tipe sirkulasi suami ditundukkan atau ditaklukkan oleh mesin kecerdasan istri. Secara kodrat, posisi ini seringkali membuat suami tidak berdaya dan kehilangan otoritas kepemimpinannya karena istri jauh lebih dominan energinya, sehingga hubungan mudah tegang atau berjarak. Contohnya: suami tipe Thinking dan istri tipe Feeling, suami tipe Sensing dan istri tipe Intuiting.
Skor 0: Sangat Dihindari
Ini adalah kombinasi terakhir yang memiliki resiko konflik paling besar. Di level ini, suami dan istri memiliki tipe kepribadian atau mesin kecerdasan yang sama persis, sehingga keduanya memiliki dorongan, kebutuhan, dan cara berpikir yang identik. Di awal mungkin mereka akan merasa cocok dalam banyak hal, namun dalam jangka panjang hubungan akan terasa lebih berat karena ego yang saling bertabrakan sehingga hubungan menjadi kompetitif, bukan saling menguatkan tapi berusaha untuk menang. Contoh: suami istri sama-sama tipe Sensing atau sama-sama tipe Insting.
Tabel Relationship Chart STIFIn
Untuk memudahkan mencari tipe pasangan yang cocok bisa dilihat dalam table berikut:

Intinya untuk Mencari jodoh?
MBTI membantu memahami preferensi, tetapi sifatnya tidak stabil
MBTI sangat bermanfaat untuk memahami kecenderungan perilaku dan cara seseorang merespons situasi tertentu. Namun karena hasilnya bisa berubah mengikuti mood, fase hidup, atau kondisi emosional, MBTI kurang ideal jika dijadikan acuan utama untuk menilai kecocokan jodoh jangka panjang.
STIFIn lebih akurat untuk mengenali pasangan karena berbasis genetik
Berbeda dengan MBTI, STIFIn menggunakan metode biometrik sehingga hasilnya bersifat tetap. Ini membuat STIFIn lebih relevan untuk memahami kebutuhan emosi, pola komunikasi, dan kecocokan pasangan yang sebenarnya, bukan sekadar kondisi temporer.
Jika kamu ingin memastikan fondasi hubunganmu lebih kuat sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, Tes STIFIn adalah langkah terbaik untuk mengenal dirimu dan calon pasangan secara lebih dalam, akurat, dan objektif.
Sebelum memutuskan masa depan bersama, pastikan kamu mengenal siapa yang akan kamu ajak berlayar seumur hidup, mulai dari memahami cara kerja otaknya. Tes STIFIn sekarang, dan temukan kecocokan jodohmu dengan lebih yakin.