Cara Belajar STIFIn

Cara Belajar STIFIn

Cara belajar STIFIn merupakan metode yang tepat dan menyenangkan untuk anak. Metode ini dapat dilakukan setelah mengetahui tipe kecedersaan yang dimiliki oleh seorang anak berdasarkan hasil tes STIFIn yang dilakukan.

Beberapa guru mungkin pernah mengalami tantangan dalam menentukan metode cara belajar yang tepat untuk digunakan di kelas. Biasa terjadi karena adanya perbedaan karakter pada setiap peserta didik atau misalnya pada orang tua yang mengalami hal serupa saat mendidik dan mendampingi anaknya saat belajar.

Menggunakan metode belajar dan mengerti rasa yang dialami oleh anak dalam proses belajarnya tentu sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dari anak tersebut. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu mengetahui dan memahami setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan cara belajar yang berbeda. Dengan kita sebagai orang tua dan guru mengetahui dan bisa memahami setiap karakter yang dimiliki anak, tentunya anak akan dapat menikmati proses belajar tepat dan menyenangkan yang merujuk pada hasil belajar yang baik juga tentunya.

Metode Cara Belajar STIFIn yang Menyenangkan

Cara Belajar STIFIn-1 (com)

Hasil tes STIFIn pada anak dapat membantu kita sebagai orang tua dan guru untuk mengenal dan memahami cara belajar dari setiap anak. Dimulai dari mengetahui bagaimana pola belajarnya, persiapan apa saja yang perlu dilakukan, sampai motivasi yang tepat aagar anak terus semangat dalam belajar dan meraih prestasinya.

Selain itu kita juga akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dihindari untuk meminimalisir gangguan belajar pada anak, hingga anak mendapatkan cara belajar yang efektif dan dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Dalam konsep STIFIn, berikut penjelasan gaya belajar dari masing-masing personaliti genetik STIFIn:

1. Sensing yang kecerdasannya mengarah pada pancaindra, akan di gunakan untuk merekam suatu hal yang dapat terlihat, tercium, terdengar, terasa, maupun teraba dan kemudian mencontohnya (menirukkan). Untuk meningkatkan motivasi belajar Sensing, diperlukan gerakan yang melibatkan ototnya, diberikan fasilitas yang dapat mengoptimalkan gerakan otot dan pancaindra, juga diberikan imbalan yang nampak (terlihat).

  • Sensing introvert mempunyai gaya belajar dengan merekam kosakata yang berulang-ulang dan menggunakan alat peraga. Ia juga memerlukan teman berlatih yang sekaligus menjadi sparing
  • Sensing ekstrovert mampu mengingat dengan menandai bacaan yang diikuti dengan gerakan tangannya. Ia dapat menguasai pelajaran dengan mengulang latihan soal yang dilakukan secara disiplin.

2. Thinking dengan kecerdasan logika membuatnya ahli dalam berhitung (logika). Ia juga memiliki gaya belajar yang serius dan terstruktur serta membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk fokus. Thinking akan menggunakan otak kirinya untuk menganalisis yang dapat disempurnakan dengan data. Tipe ini akan lebih mudah berkonsentrasi dengan menyusun skala prioritasnya.

  • Thinking introvert pada dasarnya menyukai cara berpikir dengan berhitung dan mendalam. Ia memiliki tingkat penguasaan yang tinggi pada pelajarannya. Ia memiliki kemandirian namun membutuhkan pengakuan dari orang yang dihormatinya.
  • Thinking ekstrovert memiliki kemapuan logika yang sangat kuat dengan melihat secara meluas serta cara belajarnya dengan menalar dan analisa. Ia dapat termotivasi dengan diberi kesempatan untuk berkompetensi dan mengalahkan lawannya.

3. Intuiting memiliki cara berpikir kreatif dengan pandangan masa depan yang dibayangkan secara visual dalam kreativitasnya. Dalam belajar, berikan Intuiting ruang untuk mengeksplor imajinasinya. Ia akan menemukan pola yang sesuai dengan dirinya. Dibutuhkan media eksplorasi sebagai wadah dalam menuangkan ide-ide dan gagasannya.

  • Intuiting introvert akan fokus memahami konsep yang dibantu dengan ilustrasi. Ia menyukai tipe pengajar yang ekspresif dalam berkomunikasi.
  • Intuiting ekstrovert dalam proses belajarnya selalu mencari tema dibalik bacaan. Kemampuan kreatifnya akan lebih terasah jika diberikan fasilitas berupa peraga bongkar pasang.

4. Feeling menyukai cara belajar dengan berdiskusi karena komunikasi yang tepat baginya adalah dengan banyak berbicara dan mendengarkan, maka Feeling membutuhkan sistem pendukung berupa orang lain sebagai teman diskusi. Ia akan senang apabila mendapatkan persetujuan dan usahanya dihargai. Dalam persiapan belajar, dibutuhkan membangun mood yang baik bagi Feeling untuk meningkatkan semangat belajarnya.

  • Feeling introvert dapat meningkatkan kualitas belajarnya dengan banyak mendengar.
  • Feeling ekstrovert cenderung lebih senang berdiskusi. Motivasi belajarnya akan meningkat jika ia mendapatkan pujian.

5. Insting yang memiliki persentase empat bagian otak dengan sama besar, membuatnya mampu berpikir secara general dari segala sisi. Insting memiliki kelebihan serba bisa yang membuatnya mampu mempelajari ilmu dengan cepat. Ia membutuhkan suasana yang hening (tenang) dalam belajar untuk membangkitkan sisi spiritualitasnya. Cara membangkitkan motivasi belajarnya adalah dengan menghilangkan tekanan yang menimpa dirinya.

Baik orang tua maupun guru, mendidik anak membutuhkan wawasan yang luas dan gaya mengajar yang tepat, agar anak atau peserta didik dapat belajar dengan nyaman dan memberikan peluang prestasi hasil belajarnya. Dalam belajar, kita perlu menyampaikan ilmu dengan metode yang juga tepat dan sesuai dengan karakter kerpibadian yang dimiliki oleh anak. Maka dengan begitu akan membuat anak menikmati proses belajar yang menyenangkan sehingga memiliki hasil belajar yang optimal.

Perbedaan introvert dan ekstrovert STIFIn

Perbedaan introvert dan ekstrovert STIFIn

Perbedaan introvert dan ekstrovert STIFIn dapat diketahui dari lapisan otak dominan yang mengemudikan respon stimuli dari setiap mesin kecerdasan. Terdapat lapisan putih untuk introvert dan lapisan abu-abu untuk ekstrovert.

Pengaruh Drive pada Mesin Kecerdasaan

Introvert dalam pemahaman secara umum dianggap sebagai sifat dan karakter dari seseorang yang cenderung tertutup, pendiam, tidak pandai berkomunikasi, dan tidak mudah bergaul. Sedangkan Ekstrovert dalam pemahaman secara umum dianggap sebagai sifat dan karakter dari seseorang yang mudah terbuka, ramah, pandai berkomunikasi dan mudah beradaptasi.

Berbeda dengan istilah Introvert dan Eksrovert berdasarkan pemahaman pada umumnya yang terkesan berkonotasi negatif dan positif serta menjadi karakter dan sifat utama seseorang.

Konsep STIFIn berbeda mulai dari penulisan huruf awal menggunakan huruf kecil, introvert (i) dan ekstrovert (e) STIFIn merupakan sebuah kemudi atau kendali dari setiap mesin kecerdasan yang bersifat netral. Kemudi ini akan memberikan dorongan motivasi atau semangat untuk mencapai sesuatu yang berasal dari dalam (introvert) atau luar diri (ekstrovert) seseorang.

Kemudi kecerdasan introvert memiliki sumber stimuli dari dalam dirinya. Pemilik kemudi introvert cenderung orang yang bisa memegang teguh prinsipnya dan tidak mudah terpengaruh oleh hal yang berada di luar dirinya. Tipe ini dapat termotivasi dengan cara ditantang dan memiliki falsafah hidup pada ancaman atau hukuman. Ia akan tergerak jika menyadari ada sesuatu yang tekanan atau kurang pada dirinya dan itu membuat dirinya termotivasi untuk membuktikannya “bahwa saya juga bisa”.

Kemudi kecerdasan ekstrovert memiliki sumber stimuli dari luar dirinya. Lingkungan mempunyai pengaruh besar bagi pemilik kemudi ekstrovert. Tipe ini dapat termotivasi dengan diberikan fasilitas, apresiasi, dukungan, dan memiliki falsafah hidup yang ingin diiming-imingi hadiah. Ia akan tergerak jika pada sesuatu yang akan menambah kapasitas dalam dirinya atau ada reward yang akan didapatkan. Kedua hal ini sangat penting bagi kita untuk bisa mengetahui pola komunikasi yang tepat dalam menyampaikan dorongan motivasi dan semangat saat berinteraksi.

Perbedaan introvert dan ekstrovert STIFIn pada Mesin Kecerdasaan

Dalam konsep STIFIn ada 5 mesin kecerdasaan yang di ketahui sebagai Sensing, Thinking, Intuiting, dan Feeling yang akan digabungkan dengan lapisan otak yang dominan introvert dan ekstrovert akan menjadi Personaliti Genetik STIFIn. Spesial mesin kecerdasaan Insting tidak memiliki lapisan otak dominan melainkan seimbang (sama), membuat dirinya tergerak secara spontan berdasarkan naluri.

Sensing introvert

Dengan kecerdasan memori (memory quotient) sehingga memiliki kemampuan daya ingat yang luar biasa. Karakter yang merupakan pemain yang handal, terbiasa melakukan pekerjaan dengan efisien, disiplin, dan penuh ambisi dalam mencapai yang diinginkan.

Sensing ekstrovert

Memiliki stamina fisik melebihi jenis kepribadian lainnya yang dapat disepadankan dengan kecerdasan fisik (physical quotient). Karakter yang suka berpetualang dan senang menampilkan hal yang ada pada dirinya sehingga membuatnya mudah mendapatkan momentum peluang baru.

Thinking introvert

Memiliki kepribadian yang mandiri dan fokus secara mendalam untuk menekuni suatu bidang.  Tipe kecerdasan teknikal (technical quotient) yang melekat dalam dirinya sehingga menjadi karakter yang sangat kuat dalam mengurus segala hal berkaitan dengan teknis dan menjadikannya profesi yang ahli dalam menekuni suatu bidang.

Thinking ekstrovert

Merupakan tipe kepribadian dengan kecerdasan logika (logical quotient) yang memiliki kemampuan manajerial yang baik, berpikir logis, dan objektif menjadi kekuatan utamanya. Sehingga membuat dirinya pantas menjadi seorang komando yang mampu menggandakan (multiplaying) pada hal atau bisnis yang dijalankannya.

Intuiting introvert

Memiliki optimisme yang kuat secara mendalam dikenal seorang yang perfeksionis dengan kecerdasan kreativitas (creativity quotient) menjadikannya seorang inisiator dengan gagasan yang ia miliki dan merasa puas jika idenya dapat direalisasikan.

Intuiting ekstrovert

Dengan kecerdasan spasial (spatial quotient) membuatnya memiliki kemampuan khusus yang berkaitan dengan gambaran besar atau imajinasi dalam memproyeksikan hal yang akan terjadi pada masa depan dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Feeling introvert

Dengan kecerdasan emosional (emotional quotient) memiliki kepribadian yang visioner, idealis, dan mudah bergaul yang menjadikannya berkarakter sebagai seorang pemimpin yang memiliki pesona yang sangat kuat dalam memimpin.

Feeling ekstrovert

Dengan kecerdasan sosial (social quotient) memiliki tingkat empati yang tinggi dan mampu menjadi pendengar yang baik dengan membangun komunikasi yang interaktif. Sosok yang bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan yang memedulikan pendapat dari orang-orang di sekitarnya.

Insting

Tidak memiliki kemudi kecerdasan baik introvert maupun ekstrovert karena organ fisik Insting yang dominan terletak pada otak tengah yang memiliki homogenitas sel antara lapisan luar dan lapisan dalam dan tidak ada perbedaan fungsi pada kedua lapisan tersebut. Insting dikemudikan secara spontan menggunakan syaraf otonom. Spontanitas inilah yang berfungsi sebagai pengganti kemudi pada orang Insting.

Selain itu, kemudi kecerdasan introvert cenderung memiliki dorongan motivasi yang besar diawal namun menurun diakhir. Berbeda dengan kemudi kecerdasan ekstrovert yang memiliki tenaga dinamis dan bisa bertahan lebih lama karena dukungan dari lingkungannya.

Setelah mengetahui perbedaan introvert dan ekstrovert STIFIn, Kita jadi mengetahui cara terbaik dalam membangun pola komunikasi yang tepat dan nyaman saat berinteraksi. Yuk ketahui personaliti genetik kamu dengan tes STIFIn.

Logo Tes STIFIn (com)

Melayani Tes STIFIn  dengan tujuan untuk mengenali potensi kepribadian diri juga untuk meningkatkan kualitas diri menuju pribadi SuksesMulia.

Hubungi Kami

Jika ada pertanyaan silahkan kontak nomor yang tertera, tim kami siap membantu.

Tes STIFIn tesedia di seluruh Indonesia dan Mancanegara

© 2022 STIFIn Family, All Rights Reserved.

error: