Founder-STIFIn – Farid Poniman
Related Posts
-
Hasil Tes STIFIn Insting
INSTING Hasil tes STIFIn Insting atau di singkat menjadi In. Menggunakan dua huruf supaya tidak sama dengan singkatan dari mesin kecerdasaan Intuiting. Jika dua huruf In bergandengan, merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan In adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Pada MK In tidak memiliki kemudi kecerdasan, baik i (introvert) ataupun e (extrovert). Hal ini disebabkan secara fisik otak tengah yang menjadi milik In memang tidak memiliki lapisan berwarna abu-abu dan putih. Dengan demikian, In selain berperan sebagai Mesin Kecerdasan, juga merupakan kepribadian genetik. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Insting adalah jenis kecerdasan atau kepribadian genetik yang berbasiskan kecerdasan naluri atau indera ketujuh. Proses kerja otak dari tipe In dikemudikan secara otomatis karena tidak memiliki kemudi. Sistem operasi pada tipe In berada di belahan otak tengah. Otak tengah menyangga keempat belahan otak sama baiknya. Jika otak tengah kuat, maka pada tingkat tertentu dapat membantu memperkuat keempat belahan otak lainnya. Terutama karena otak tengah menjadi hubungan bagi keempat belahan otak lainnya sehingga proses koordinasi, harmonisasi, dan keseimbangan otak dapat berjalan secara baik. Akibat tidak memiliki kemudi, otak tengah akan memberi reaksi spontan pada setiap stimulus yang masuk. Meski syaraf terlebih dahulu tiba di otak tengah sebelum menyebar kepada empat belahan otak lainnya, namun bukan berarti keempat belahan otak tersebut tidak dilibatkan ketika otak tengah ingin merespon sesuatu. Proses koordinasi respon holistik oleh seluruh otak terjadi walaupun tanpa kemudi. Hal tersebut ditunjukkan oleh kemampuan otak tengah yang merespon secara holistik pada setiap respon yang datang. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan In sesungguhnya identik dengan reflek. Mereka memiliki reflek yang cepat. Reflek yang bersumber dari hasil pengolahan yang holistik ini membuat tipe In dalam kesehariannya mudah beradaptasi. Tipe ini seperti dapat mengakses sama baiknya kepada empat belahan otak yang lain. Bahkan secara fisik pun, tipe In memiliki kemampuan adaptasi fisik yang baik terhadap lingkungan. Pada cuaca lingkungan dan mental seperti tipe Sensing, ia akan menyesuaikan seperti tipe Sensing juga. Demikian seterusnya dengan ketiga belahan otak lainnya. Tipe In umumnya memiliki bentuk badan yang datar (stenis), ditandai dengan garis bahu yang lurus rata ke samping. Dengan bentuk badan yang datar, ditambah leher yang pendek dengan posisi otak tengah yang paling dekat dengan tulang belakang, serta pada saat yang sama otak tengah tersebut menyangga keempat belahan otak sama baiknya, maka hal tersebut menjadikan tipe ini mempunyai fungsi tubuh yang serba bisa. Fungsi keserba-bisaan dari tipe ini yang digabung dengan kekuatan reflek, membuat tipe In seolah-olah akan survive diletakkan di lingkungan seperti apapun atau diterjunkan pada profesi apapun. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe In mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Balanced Forgiving Compromising Occupied Peaceful Flowing Resourceful Smooth Simple Intermediary Sebagai pribadi yang utuh, tipe In memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: spiritualis yang hebat namun juga individu yang galak dan temperamental, nalurinya tajam dan pandai meramal namun peragu dan tidak punya prinsip, isi kepala lengkap sebagai generalis namun membuatnya tanggung tidak tuntas, selalu ingin tenang dan bahagia tapi kurang assertive. Selain itu, tipe ini sangat responsif cepat dan komprehensif akan tetapi dalam kontektualitas sebatas ad hock dan kurang jangka panjang, jujur dan polos namun seringkali naif. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeskploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari hasil tes STIFIn Insting yaitu memiliki kekhasan yaitu dalam hal kemampuan berkorban bagi kepentingan yang lebih besar melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan berkorban atau disebut AQ (Altruist Quotient). Jika tipe ini bisa bekerja secara tenang dan damai, maka salah satu kemampuannya yang lain akan perform, yaitu memiliki mata ketiga dalam melihat terhadap setiap peristiwa. Hasil pengamatan mata ketiga tersebut antara lain: dapat melihat hikmah yang tersembunyi di balik setiap kejadian, dapat memaknai secara spiritual terhadap setiap kejadian, atau memperoleh informasi penting dari indera ketujuh (naluri) tipe ini. Dalam hal pengelolaan uang, tipe In merasa sedih jika tidak bisa menolong orang lain yang memerlukannya. Tabiat tipe ini terhadap uang adalah selalu ingin menolong orang. Akibatnya, uang habis bukan untuk diri sendiri melainkan untuk menolong orang lain. e. KEMISTRI Kemistri alamiah dari hasil tes STIFIn Insting adalah selalu bahagia. Ia hanya merasa nyaman hidup dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan jauh dari masalah-masalah. Jika kebahagiaan itu berhasil didapatkannya, maka tipe ini mulai berperan untuk memultitaskingkan pengabdiannya. Namun sebaliknya, tipe In tidak akan bahagia jika ia tidak memiliki peran apa-apa. Keberhasilan hidup dari tipe ini ditandai dengan keberperanan yang bermakna bagi sesama. Hal itu jugalah yang menjadi sumber kebahagiaan dari tipe ini. Semakin besar keberperanan, semakin banyak ‘kepake’, maka tipe In semakin bahagia. f. PERNANAN Faktor serba bisa dan daya adaptasi fisik serta adaptasi kecerdasan yang tinggi menyebabkan panggilan jiwa dari tipe In selalu ingin berperan sebagai mitra (partner) bagi tipe lainnya. Meskipun harus menjadi orang nomor dua dalam kemitraan tersebut, tipe ini tidak terlalu mempermasalahkan. Yang penting bagi tipe ini yaitu dapat menjadi mitra bagi tipe lainnya di level yang lebih baik. Hal tersebut tidak akan terjadi pada tipe kepribadian yang lain. Keempat tipe lainnya selalu ingin menjadi nomor satu dalam setiap kemitraan. g. TARGET DAN HARAPAN Dalam menjalankan fungsi kemitraan tipe Insting memasang target menghasilkan pertumbuhan dari masa ke masa, meskipun kecil atau sedikit yang penting ada pertumbuhan. Sebenarnya tipe ini tidak suka dengan langkah-langkah revolusioner karena hanya akan meningkatkan suhu kerja yang akan membuat suasana tegang. Tipe In menyukai suasana damai dan tenteram tanpa konflik. Termasuk alasan tipe ini terpanggil untuk menjadi orang kedua adalah: ia tidak ingin menjadi sasaran tembak jika menjadi orang nomor satu. Harapan terbesar dari tipe In yaitu ingin selalu memberikan kontribusi pada lingkungan sosial. Tipe ini merasa hampa jika tidak menolong atau berkontribusi terhadap lingkungannya. Hal yang paling menyakitkan …
-
Konsep STIFIn dan Psikologi
Apakah tahu bahwa ada cara mengetahui bakat dan potensi dalam diri Anda secara genetik? Hal ini melibatkan tes yang bernama STIFIn. Mungkin beberapa dari Anda ada yang belum mengetahui apa itu tes STIFIn? Saat ini untuk memastikan orang tua mampu mengarahkan anak mencapai jalan sukses kedepannya, mereka memanfaatkan konsep STIFIn sebagai media yang membantu mengetahui kepribadian serta potensi yang dimiliki Anak secara genetik. Hasil Tes STIFIn juga dapat mengetahui pola hubungan terbaik dan bagaimana cara memotivasi anak supaya tetap semangat dalam mencapai jalan sukses yang diminatinya. Tes STIFIn ini juga mencangkup beberapa hal kelimuan diantaranya biologi dan psikologi. Konsep STIFIn sebenarnya cukup mudah dipahami baik untuk yang awam tentang psikologi atau pengenalakan karakter manusia sekalipun. Yuk kita bahas lebih dalam apa itu STIFIn. Apa itu STIFIn? STIFIn merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan membaca karakter yang dimilki melalui sidik jari seseorang. Sidik jari mempunyai hal yang unik yaitu setiap orang memiliki pola atau guratan sidik jari yang berbeda – beda. Hal ini bisa digunakan untuk memastikan potensi seseorang berdasarkan faktor genetik yang dimilikinya. Dalam melihat sifat atau kepribadian seseorang melalui sidik jari. Kita bisa mengetahui peranan fungsi pada bagian otak mana yang paling aktif dan bisa menentukan sifat, bakat dan juga personaliti seseorang. Hasil tes STIFIn menjelaskan satu dari sembilan personality genetic yang berbeda – beda pada setiap kepribadiannya. Masing – masing dari kepribadian tersebut merupakan hasil kombinasi dari mesin kecerdasan dan motivasi kecerdasan seseorang. Kedua hal ini merupakan refleksi bagaimana seseorang menggunakan belahan dan lapisan otaknya untuk mengambil sebuah keputusan dan juga proses menentukan arah pemikirannya. Bagian otak tertentu menunjukan ketergantungan pada salah satu pemikiran. Pada mesin kecerdasan STIFIn, terdapat 5 hal yang menjadi karakter utama pada setiap orang yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Dari kelima mesin kecerdasaan tesebut hanya satu yang dominan pada diri setiap orang. Dimana satu kecerdasaan menjadi pemimpin dari 4 kecerdasaan lainnya. Sensing adalah seseorang yang lebih mengandalkan indera pada tubuhnya, thinking adalah seseorang yang lebih mengutamakan logika, intuiting adalah seseorang yang mementingkan intuisi, feeling adalah seseorang yang mengutamakan perasaan dan insting adalah orang yang mementingkan sisi insting-nya (naluri). Dari 5 kecerdasaan ini nantinya bisa distimuli dari motivasi kecerdasan yang menjadi faktor tambahan pola pemikiran seseorang dalam melakukan sebuah tindakan, kecuali mesin kecerdasaan insting yang responnya spontan. Motivasi (drive) kecerdasan ini ada dua yaitu introvert dan ekstrovert. Jadi kombinasi antara mesin kecerdasaan dan pengendali kecerdasaan adalah Sensing Introvert, Sensing Extrovert, Thinking Introvert, Thinking Extrovert, Intuiting Introvert, Intuiting Extrovert, Feeling Introvert, Feeling Ekstrovert, terkahir Insting (tanpa introvert dan ekstrovert). Hubungan Kercerdasaan STIFIn dengan Bakat dan Psikologi Jika Anda menggunakan tes STIFIn untuk mengetahui bakat anak pada usia 4 tahun. Sebagai contohnya, Anda nantinya akan menemukan bagaimana anak memiliki sebuah kepribadian yang bisa dilihat dari bagian otak mana yang lebih aktif dan dominan, serta bisa mengetahui kebiasaan anak dalam berperilaku. Dari informasi di atas, tentu kita sebagai orang tua bisa memberikan pendidikan dengan menyesuaikan hasil tes STIFIn anak Anda. Misal anak memiliki personality genetic Intuiting introvert yang terkenal kreatif dan memiliki perspektif di luar hal pada umumnya. Hal ini bisa saja menjadikan anak Anda penulis yang baik jika ia memiliki minat dalam sastra, tapi jika tertarik pada teknologi misalnya, ia mungkin bisa jadi desainer robot yang cemerlang dan menciptakan sebuah produk – produk yang baru dan menginspirasi. Penyesuaian antara hasil tes STIFIn dengan penerapannya tentu sangat penting. Jika Anda menyesuaikan cara belajar anak dengan hasil tes STIFIn. Tentunya anak akan jadi lebih mudah menyerap dan memahami pelajaran di sekolahnya. Bayangkan saja jika Anda bisa lebih mudah membantu anak dalam memilih jurusan sekolah atau pada perguruan tinggi, tentunya bisa menjadi hal yang baik untuk anak dalam menjalani pendidikannya dengan nyaman. Serta potensi yang dimiliki bisa lebih dioptimalkan secara maksimal. Karena itu tes kepribadian untuk memilih jurusan kuliah atau sekolah sangat dianjurkan untuk anak yang mau menentukan jurusan terbaiknya. Dari sudut pandang psikologi, hal ini tentu baik. Pada dasarnya kepribadian seseorang pasti berasal dari sesuatu yang ia miliki. Dalam tes STIFIn, hal tersebut ditunjukan dengan bagaimana mereka bertindak dan berpikir ataupun dalam merespon sesuatu. Kercerdasaan otak mana yang paling dominan digunakan dan bagaimana seseorang beroperasi berdasarkan sistem operasi pada otaknya. Dalam beberapa teori psikologi, pendekatan pada seseorang harus dilihat berdasarkan watak atau perilakunya (fenotip). Dengan tes STIFIn informasi soal watak dan personality seseorang menjadi lebih tergambar dengan lebih jelas sesuai genetik yang dimiliki. Mengenali bakat dan minat tentu jadi lebih baik dengan menggunakan proses yang tepat. Bayangkan jika Anda memiliki minat seni tapi dari tes STIFIn Anda tahu bahwa Anda memiliki kecerdasaan Thinking yang lebih mementingkan logika dalam melakukan sesuatu. Dari sini, Anda bisa memilih pendidikan seni yang mengarah pada hitungan seperti arsitek dan desain. Jika hal ini dimanfaatkan dengan baik, tentu saja arah sukses akan lebih terbuka kedepannya. Pentingnya Mengetahui Bakat dan Hasil STIFIn Sejak Dini Proses pendidikan tentu adalah hal yang kompleks bagi banyak orang. Saat SD dan SMP, SMA materi – materi pelajaran masih standar dan mudah. Bandingkan hal ini dengan pendidikan saat sudah kuliah. Hal kompleks yang lebih fokus pada aplikasi menjadi hal yang terapkan sehari – hari. Pendidikan ini tentu bisa jadi sumber keahlian seseorang dalam mengembleng potensi yang dimiliki. Misal saja, anak yang sejak kecil belajar bahasa Inggris, tentu akan lebih mudah belajar dari buku – buku internasional saat kuliah. Dari sini, ia bisa melangkah membuka peluang yang lebih besar. Tapi jika tidak punya kemampuan bahasa Inggris yang baik dari awal, membuka pintu peluang tentu tidaklah mudah, karena saat belajar hanya bisa mengandalkan buku lokal saja yang mengunakan Bahasa Indonesia (yang dikuasainya). Tapi bagaimana seseorang tahu bahwa sebuah pengetahuan akan menjadi menguntungkan atau tidak pada kemudian hari. Misal saja seorang yang ahli matematika tapi ingin menjadi ahli bahasa saat sudah besar. Apakah matematika di era SMA masih akan digunakan saat kuliah jalur bahasa? Untuk memastikan apa yang dipelajari masih akan sejalan dengan bakat dan minat, tes STIFIn menjadi solusi terbaik. Jika sejak kecil, orang tua Anda melakukan tes STIFIn dan menemukan kecerdasaan dari personality genetic Anda, tentu mereka bisa membantu Anda dengan lebih baik dalam mencapai cita …
-
Manfaat Hasil Tes STIFIn Untuk Pengembangan Karir
Hasil Tes STIFIn bisa dilakukan untuk mengetahui berbagai macam aspek yang ada pada karakter dan kepribadian diri Anda dan bisa digunakan untuk berbagai macam hal, termasuk dalam membangun karir. Tes ini dilakukan dengan metode yang lebih akurat dalam memaham cara kerja otak manusia sehingga hasil yang ditunjukkan pun bisa menggambarkan karakter seseorang dengan lebih jelas. Hasil tes yang dilakukan dengan metode ini bisa digunakan untuk memilih jalur karir yang lebih pas untuk Anda sesuai dengan karakter dan juga minat serta bakat yang ada di dalam diri Anda. Selain untuk membangun karir, bagi yang sudah punya pekerjaan pun hasil tes bisa digunakan untuk meningkatkan potensi diri sendiri dengan cara-cara yang sesuai dengan karakter pribadi Anda. Berikut adalah beberapa cara menggunakan hasil tes kepribadian yang bisa membantu Anda mengembangkan diri dalam dunia profesional. Membantu menentukan pilihan karir Banyak orang yang terjebak dengan karir atau pekerjaan yang sebenarnya kurang sesuai dengan minat dan juga bakatnya. Hasilnya orang tersebut hanya melihat pekerjaan sebagai sumber penghasilan dan bukannya sesuatu yang bisa membuat kualitas hidupnya jadi lebih baik. Selain itu terjebak dengan pekerjaan yang tidak sesuai minat biasanya akan membuat orang tidak memiliki motivasi untuk belajar lebih lanjut mendalami bidang karir yang dijalani. Dengan melakukan tes STIFIn Anda bisa mendapatkan rekomendasi jalur karir yang bisa diambil berdasarkan dengan hasil tes. Dengan demikian maka pilihan karir Anda bisa dipersempit dan bisa membuat Anda lebih fokus untuk mengembangkan diri agar bisa mendapatkan karir yang sesuai dengan minat dan bakat. Mengenali kelebihan dan potensi diri Hasil tes STIFIn juga bisa digunakan untuk mengenali lebih lanjut mengenai kelebihan dan potensi diri sendiri. Ketika diminta untuk menyebutkan kelebihan diri sendiri banyak para pencari kerja yang kesulitan untuk menceritakan apa yang membuat mereka layak untuk diterima bekerja di perusahaan yang dilamar dibandingkan dengan pelamar yang lainnya. Perusahaan ingin para pelamar memperkenalkan dirinya dengan hal-hal yang lebih spesifik tidak hanya sekedar bisa bekerja keras, bisa beradaptasi, mampu bekerja dalam tim, dan hal-hal umum lain yang biasanya ditulis pada riwayat hidup. Dengan hasil tes yang lebih mendetail mengenai kepribadian Anda, Anda bisa tahu apa saja yang menjadi keunggulan pada diri Anda kemudian mengasah keunggulan tersebut agar bisa menjadi SDM yang lebih berkualitas. Menguak kelemahan diri sendiri Tidak hanya kelebihan dan keunggulan sendiri, Hasil tes STIFIn juga bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi apa yang menjadi kelemahan pada diri sendiri. Kelemahan diri juga jadi hal yang banyak ditanyakan perusahaan kepada para pelamar kerja. Jika Anda bisa mengidentifikasi kelemahan apa saja yang ada pada diri Anda maka Anda bisa mencari cara untuk mengubah kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Anda bisa tahu mana saja bagian dari diri Anda yang diperbaiki agar kelemahan tidak menjadi penghalang bagi perkembangan karir yang jadi impian Anda. Mengenal diri sendiri lebih baik baik dari segi kelebihan dan juga kekurangan akan membuat Anda menjadi orang yang lebih yakin dengan diri sendiri dan hal tersebut merupakan kualitas yang sangat dibutuhkan di dunia profesional. Menentukan gaya kerja dan juga komunikasi Tes kepribadian STIFIn bisa dilakukan dalam kapasitas kelompok, artinya bagi Anda yang ingin perusahaannya memiliki komunikasi dan gaya kerja yang lebih harmonis antar karyawan, tes ini bisa dilakukan untuk membantu menemukan cara kerjasama dan juga komunikasi yang lebih efektif. Hasil tes bisa dimanfaatkan untuk menentukan bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang memiliki karakter dan kepribadian tertentu. Dengan demikian, hubungan kerja yang lebih harmonis bisa tercipta di lingkungan kerja karena pola komunikasi yang berjalan bisa lebih mulus. Urusan komunikasi di lingkungan kerja memang seringkali jadi sumber konflik yang bisa memengaruhi produktivitas kerja di kantor. Oleh karena itu menemukan pola komunikasi yang tepat bisa mengurangi resiko konflik dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Baca Juga: Mengenal Konsep STIFIn Lebih Dekat Tes STIFIn telah diikuti oleh banyak orang yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai kepribadian dan juga bakat terpendam yang dimiliki. Tes ini juga bisa digunakan bagi orang tua untuk memberikan pola asuh yang lebih tepat bagi anak sesuai dengan kepribadian dan karakter yang dimiliki oleh anak. Untuk Anda yang ingin membangun bisnis tapi belum tahu ingin usaha apa, bisa melakukan tes terlebih dahulu untuk mendapatkan rekomendasi pilihan bisnis yang lebih tepat sesuai dengan karakter diri Anda dan juga minat Anda pada bidang tertentu. Hasil tes yang lebih mendalam dan memiliki tingkat akurasi tinggi ini bisa diaplikasikan untuk berbagai macam aspek kehidupan Anda. Hubungi kami sekarang untuk melakukan tes baik sendirian maupun secara kelompok.
-
Keunggulan Tes STIFIn
Pada saat ini keingintahuan orang tua terkait potensi minat bakat anak menjadi hal yang sangat diperhatikan. Terlebih keinginan orang tua yang ingin anaknya bisa mencapai kesuksesan di jalur yang tepat. Sehingga tidak menjadi orang tua yang “coba-coba ke anak” karena tidak sedikit orang tua yang memaksakan keinginannya terhadap anak. Padahal anak sendiri tidak menyukainya, jadinya anak yang menjalankan perintah orang tua merasa tidak diperlakukan dengan nyaman. STIFIn hadir dalam sebuah konsep yang luar biasa untuk bisa mengenal kepribadian dan potensi minat bakat seseorang. Dengan STIFIn banyak hal yang akan diungkap terkait dengan genetik yang ada pada manusia. STIFIn merupakan singkatan dari 5 mesin kecerdasan yang dimilki manusia. Diantaranya mesin kecerdasan Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting. Dari 5 mesin kecerdasaan hanya satu yang menjadi pemimpin dari empat mesin kecerdasaan lainnya (dominan). Sehingga kecenderungan cara berfikir, bersikap dan bertindak dipengaruhi besar oleh mesin kecerdasaan yang dominan. Dalam tes STIFIn ada 2 hal yang akan diungkap yaitu dari 5 belahan otak mana yang merupakan belahan otak yang paling aktif (mesin kecerdasaan) dan lapisan otak mana yang aktif (kemudi kecerdasaan). Kemudi kecerdasaan ini ada 2 lapisan yaitu introvert dan ekstrovert. Tentunya pengertiaan introvert dan ekstrovert dalam STIFIn berbeda pada psikologi umumnya. Dimana ilmu psikologi umumnya mengatakan introvert memiliki kepribadian tertutup, suka menyendiri, misterius, fokus, dan lain sebagainnya. Sebalik ekstrovert suka bergaul, punya banyak teman, bisa bicara di depan banyak orang dan lainnya. Perbedaan ini sangat mencolok kepribadian manusia terlihat seperti kepribadian yang membosankan (introvert) dan menyenangkan (ekstrovert) disinilah titik ketidakadilannya. Tentunya banyak orang yang berharap bisa menjadi orang ektrovert karena menyenangkan dan memiliki banyakan teman, dan sebagainya. Tapi STIFIn memiliki sebuah konsep yang berbeda tentang pengertian introvert dan ekstrovert. STIFIn membedakan hanya dari proses stimulinya. Sehingga orang introvert memiliki sebuah baterai dalam dirinya yang membuat dirinya tergerak akan keinginan sendiri. Beda halnya dengan ektrovert yang akan terstimuli oleh faktor yang ada disekitarnya bisa barang, sosok yang dikagumi, ataupun suasana lingkungan yang ada disekitarnya. Selain itu falsafah hidup dan cara memotivasinya juga berbeda, introvert lebih tergerak jika ada suatu tantangan dan ancaman pada dirinya sehingga membuat dirinya terbakar semangat untuk bisa membuktikan bahwa dirinya bisa melakukan itu. Beda halnya dengan ektrovert yang butuh fasilitas dan sebuah iming-iming hadiah/penghargaan yang membuat dirinya tergerak ketika ada faktor dari luar dirinya yang memberikan kenyamanan dalam menjalankan sebuah tujuannya. Disini bisa dilihat bahwa STIFIn membendakan lapisan otak introvert dan ekstrovert menjadi lebih masuk akal dan bisa diterima. Bahwa ada orang yang tergerak dari dalam dirinya karena ada nya suatu tantangan dan ekstrovert ketika faktor lingkungannya mendukung (fasilitas). Dari belahan otak yang disebut mesin kecerdasaan dan lapisan otak yang disebut kemudi kecerdasan. Keduanya disandingkan bersama menjadi sebuah personaliti genetik seperti Sensing introvert, Sensing ekstrovert, Thinking introvert, Thinking ekstrovert, Intuiting introvert, Intuiting ekstrovert, Feeling introvert, Feeling ekstrovert dan terkahir yang berada di otak tengah yang tidak memiliki lapisan otak dominan yang aktif yaitu Insting (unik dan spesial). Setelah kita mengetahui apa itu STIFIn? Kita akan membahas keunggulan tes STIFIn sebelum Anda sebagai orang tua melakukan tes STIFIn kepada anaknya. DERIVASI AL QURAN dan HADIST STIFIn merupakan sebuah konsep untuk kita mengenal jati diri atau fitrah seorang manusia yang telah Allah ciptakan dimuka bumi. Tentunya pentujuk semua tentang apa yang Allah cipatkan adanya pada Alquran dan Hadist. Karena merupakan sumber dan rujukan utama konsep STIFIn dikembangkan menjadikan Alquran dan Hadist keilmuan diatas STIFIn. InsyaAllah apa yang dikembangkan oleh konsep STIFIn sebagai landasan utama berpegang teguh pada ketentuan yang Allah ciptakan. Sehingga jiakalu ada teori atau konsep STIFIn yang tidak sesuai dengan Alquran dan Hadist, Konsep STIFIn lah yang harus di revisi. TES STIFIn 1 x SEUMUR HIDUP Buat anda yang khawatir dengan biaya tes bakat pada anak atau melihat sebuah kepribadian sesorang dengan biaya yang mahal. STIFIn hadir sebagai sebuah solusi untuk Anda dengan biaya yang terjangkau dan dilakukan hanya 1 x seumur hidup untuk bisa mengetahui apa potensi minat bakat seseorang yang terpendam hingga bisa terungkap. Sekarang STIFIn menggunakan sebuah metode tes sidik jari yang hanya memerlukan waktu 5-10 menit untuk bisa melihat hasil personality genetic yang dimilikinya. Minimal usia yang sudah bisa melakukan tes STIFIn dengan metode sidik jari sudah bisa dilakukan pada usia min 2,5 tahun. Hasil dari tes STIFIn ini tidak akan pernah berubah karena sifatnya yang genetik yang sudah Allah berikan sebagai sebuah fithrah kepribadian seseorang. METODE STIFIn Seperti pembahasan sebelumnya, STIFIn menggunakan sebuah metode untuk mengenali kepribadian seseorang melaui unsur genetik yang dimilki. Sehingga dari sifatnya yang tidak bisa berubah, serta hasil tes STIFIn yang akurat. Membuatnya tidak bisa dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis. Seperti sakit atau sehat, sedih atau senang, Lelah atau bugar dan hal lainnya. Unsur mengenai ras, suku, budaya dan agama, juga tidak mempengaruhi hasil tes nya. Sehingga hasil tes STIFIn sangat aplkatif digunakan oleh semua orang. SIMPLE, AKURAT, dan APLIKATIF STIFIn mempunyai tiga kekuatan yang utama. Pertama simple karena dari miliran manusia STIFIn mengelompokan hanya dalam 5 mesin kecerdesaan dan 9 personaliti genetiknya. Sehingga kita tidak perlu menghafal puluhan bahkan ratusan tipe manusia seperti pada tes lainnya. Selain itu sifatnya yang simple membuatnya ketika melakukan tes STIFIn tidak diperlukan persiapan yang ribet, cukup dengan menscan kesepuluh sidik jari yang dimilki tunggu 5-10 menit sudah bisa kelaur hasilnya. Kedua STIFIn itu akurat, karena dari uji reabilitas dan validitas yang dilakukan pada ratusan orang memiliki tinggak akurasi yaitu 95% dan ini merupakan hal yang sangat tinggi dalam sebuah pengujian. Dimana psikologi pada umumnya yang hanya bisa mencapai 40-60% dan hasilnya berubah-ubah. Dari pengujian ini juga membuat STIFIn menjadi pilihan orang tua untuk anaknya dan para pelajar, pebisnsi untuk bisa mengetahui potensi bakat terpendam dalam dirinya yang akurat. Terkahir yang membuat STIFIn menjadi pilihan untuk Anda melakukan tes STIFIn yaitu sifatnya yang aplikatif. Dimana STIFIn bisa diterapkan serta diaplikasikan pada semua bidang yang Anda tekuni, seperti sekrang STIFIn telah mempelopori berbagai tematik diantaranya Learning, Teaching, Parenting, Couple, Bisnis, Suri Rumah, Spiritual, Beauty, Investor, Politik, Human Resource, dan banyak hal lainnya. Bisa dilihat mungkin diantaranya ada bidang yang sedang Anda jalankan. Tentunya ditambah sebuah konsep STIFIn akan menjadi sebuah bidang yang optimal ketika …
-
Sejarah Penelitian Ilmu Sidik Jari
Sidik Jari – Di jaman sekarang perkembangan ilmu tentang sidik jari terus mengalami kemanjuan yang pesat, yang pada awalanya ilmu sidik jari hanya digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Ilmu mengidentifikasi seseorang melalui sidik jari disebut DAKTILISKOPI. Ilmu ini kemudian digunakan untuk keperluan forensik kriminal di kepolisian. Dr.Harold Cummins telah memperkenalkan ilmu tentang sidik jari yang bernama DERMATOGLYPHICS. Dermatoglyphics berasal dari bahasa yunani Derma berarti kulit dan Glyph; berarti ukiran. Ilmu ini mendasarkan pada teori epidermal atau garis-garisan pada permukaan kulit. Keilmuan tentang dermatoglyphics mempunyai dasar-dasar teori dari ilmu pengetahuan yang kuat, yang didukung oleh banyaknya penelelitian bahwa sidik jari merupakan sebuah blueprint (cetak biru) seseorang. Dari situ banyak hal yang bisa diketahui, seperti tentang keperibadian seseorang, potensi minat dan bakat, dan hal-hal yang sifatnya melekat (genetik). Penelitian tentang sidik jari dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Dimana mereka menemukan bahwa pola guratan sidik jari seseorang itu bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi kecerdasaan seseorang. Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang. Manusia memiliki pola guratan sidik jari yang berbeda dan unik. Pembentukan pola sidik jari sudah dimulai sejak usia dalam kandungan 13 minggu, bersamaan dengan pembentukan sel-sel otak. Biasanya proses pembentukannya sempurna pada minggu ke 24. Menurut Al Gaan seorang praktisi fingerprint, bahwa sidik jari manusia tidak akan pernah berubah sampai akhir hayat dan sidik jari berhubungan erat dengan sistem-sistem syaraf. Saat ini sudah banyak perkembangan metode yang digunakan untuk menganalisa sidik jari manusia. Gunanya untuk menggungkap tipe mesin kecerdasaan dan personaliti genetik seseorang. Tes STIFIn merupakan metode yang memiliki tingkat akurasi dalam menganalisa pola sidik jari manusia sampai bisa menemukan sebuah belahan dan lapisan otak yang dominan. Sehingga dari situ diketahui personaliti genetik yang menjadi kepribadian seseorang. Baca Juga: Apa itu STIFIn? Metode ini menghubungkan Ilmu Dermatoglyphics, Neuroscience (otak) dan Psikologi (perilaku). Ilmu ini berkembang melalu riset yang diambil dari ratusan ribu sample sidik jari yang kemudian dapat diketahui bahwa pola-pola sidik jari menyatakan hubungan dengan perilaku tertentu. Dari sebuah analisa sidik jari juga banyak hal lain yang bisa diketahui diantaranya tentang kesehatan dan potensi penyakit yang akan terjadi pada seseorang. Dibawah ini adalah rangkuman dari riset yang telah dilakukan oleh banyak pakar yang menelitik tentang hubungan antara sidik jari dan otak terutama dalam hal kecerdasaan. Hasil rset independen pakar psikometrik Prof.Dr.M Zin dan pakar personaliti DR. Mohd.Suhaimi, Mohammad dan DR Wan Shahrazad Wan Sulaiman menyimpulkan bahwa dalam pengujian inventori menunjukan reliabilitas yang BAIK dan TINGGI dengan koefisien alfa 0,849 dan 2. Didapati korelasi yang signifikan antara hasil test dengan alat test lain (simulasi aktivitas permainan tundra) menggunakan uji statistik khi kuadrat. Penelitian oleh ilmuwan China, Liu Hongzhen, bisa dibaca disini Menurut seorang ahli Dr Syailendra WS. SpKJ, Pola sidik jari manusia telah terbentuk sejak janin berada dalam kandungan usia 13 minggu – 19 minggu. Pola sidik jari juga memiliki sifat herediter (diturunkan) dari orang tuanya dan pola sidik jari juga dipengaruhi oleh DNA seseorang.Pada tahun 1986, telah dilakukan penelitian oleh Dr Stanley Cohen dan Dr. Rita Levi Montalcini tentang adanya hubungan antara Nerve Growth Factor (NGF) dan Epidermal Growth Factor (EGF). Pada proses penelitian ini ditemukan bahwa hubungan antara pola garis epidermal kulit, dengan sistem pertumbuhan saraf, menunjukkan terdapatnya sebuah hubungan pola sidik jari dan otak.Menurut para ahli, sistem saraf pusat itu terhubungkan dengan bagian-bagian dari otak. Dan otak merupakan pusat semua aktifitas fisik dan mental seseorang. Setiap bagian bagian otak, pada area pre frontal, frontal, occipital, parietal dan temporal mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda dan kekuatan (dominansi) yg berbeda pula. Sehingga logis bila pola-pola sidik jari sesorang itu, bisa memanifestasikan kerja dari bagian-bagian otak tersebut.Saat ini sidik analisa sidik jari hanya terbatas untuk mengetahui kepribadian, potensi, minat bakat seseorang. Sedangkan pengaruh lingkungan juga ikut berperan dalam pembentukan karakter seseorang walaupun sifatnya berubah-ubah.Paling tidak dengan mengetahui personaliti genetiknya, kita dapat mengarahkan secara lebih baik agar maksimal dalam pencapaian tujuan yang setelah itu baru disesuaikan dengan lingkungan yang tepat dengan genetiknya. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki bakat olahraga akan lebih baik jika diarahkan ke olaharga daripada diarahkan menjadi seniman karena tentunya dari segi biaya, dan waktu akan menjadi terbuang percuma. Seorang penetliti bernama Zhai Guijun, dalam membuat sebuah makalahnya yaitu Report on Study of Multivariate Intelligence Measurement through Dermatoglyphic Identification, Beijing Oriental KeAo Human Intelligence Potential Research Institute Zhengzhou DongFangZhou1988. Melalui upaya terus menerus selama 19 tahun, saya telah menetapkan metode sistematis awal untuk pengukuran kecerdasan melalui identifikasi Dermatoglyphic. Saya telah berhasil membuat studi, pengukuran dan pengambilan sampel lebih dari 40 ribu orang di 25 wilayah Cina, dan secara bertahap meningkatkan praktik dan teori Pengukuran Kecerdasan Multivarian melalui Identifikasi Dermatoglyphic, serta membuatnya sangat andal dan efektif.Metode Pengukuran Kecerdasan Multivariat melalui Identifikasi Dermatoglyphic melewati Penilaian Prestasi Sains dan Teknologi (YKYCZ9212) oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Henan pada 4 Oktober 1992, dan juga melewati demonstrasi bersama yang dipimpin oleh Masyarakat Genetika Tiongkok, Komite Kerja untuk Sains Populer Kegiatan di bawah Masyarakat Psikologis Tiongkok, dan Komite Kerja untuk Perawatan Kesehatan Wanita dan Anak-anak di bawah Pertukaran Internasional China dan Asosiasi Promosi untuk Perawatan Medis dan Kesehatan (CPAM) pada 15 April 2006Bahwa Zhai Guijun mengemukakan dengan memanfaatkan sidik jari seseorang dalam penelitian ini hasil yang diperolehnya relatif konsisten dengan angka reliabilitas 0.798, 0.725, 0.840, dan 0.381 dengan melakukan pengukuran pada anak-anak sekolah dasar. Validitasnya adalah 0.995. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini (terjemahan Bahasa Indonesia): Studi tentang pengukuran multivariate intelligence melalui identifikasi dermatoglyphic (sidik jari) memungkinkan pengukuran fisiologis dan fisik dari kecerdasan manusia. Kemungkinan besar pengukuran kecerdasan yang mudah dikerjakan dan akurat sebelum orang dapat membuat penentuan human intelligence yang tepat dari tingkat genetik. Dimungkinkan untuk menjadi generasi terbaru dari metode pengukuran intelijen secara berurutan ke “Skala Penilaian”. Pengukuran multivariate intelligence melalui identifikasi dermatoglyphic mampu mengidentifikasi secara akurat perbedaan kecerdasan dan perbedaan kepribadian individu. Oleh karena itu dapat digunakan oleh sekolah atau lembaga dalam membuat pemilihan talenta yang berbeda sesuai. Dermatoglyph adalah keberadaan eksternal gen …