Hasil Tes STIFIn Sensing introvert
Related Posts
-
Pengalaman Mengikuti Tes STIFIn
Perkenalkan saya Dedeh Ratnanengsih, sahabat boleh panggil saya dengan Dedeh. Saat ini sudah hampir satu tahun setelah saya mengikuti tes STIFIn pada tahun 2019 lalu. Pengalaman mengikuti tes STIFIn banyak memberikan kesan yang sangat berarti. Saya menemukan hikmah penting dalam hidup yang membuat saya lebih fokus dan bersyukur dengan kelebihan yang Allah berikan serta bersabar atas kelemahan yang ada. Hasil tes STIFIn menyebutkan bahwa saya memiliki mesin kecerdasaan Insting (In). Kecerdasan yang bahkan saya sendiri awalnya tidak menyangka diberikan Allah tanpa sedikitpun memintanya. Saya merasa terlambat mengetahui hasil tes STIFIn saya sekarang. Banyak keputusan sebelumnya yang tidak seharusnya saya pilih, namun saya sangat menyadari penyesalan tak akan berarti jika tanpa perbaikan setelahnya. Cerita dimulai saat saya sudah tidak nyaman dengan tempat bekerja saat itu, mudah terpancing untuk marah bahkan tidak tahu apa saya inginkan sebenarnya. Hidup ketika itu benar-benar tidak berarti dan tidak tau mau kemana. Pengalaman Mengikuti Tes STIFIn Banyak Memberi Kesan 1. Menerima Hasil Tes STIFIn dengan Lapang Hati Segala sesuatu yang mengkhawatirkan akan berkurang dengan penerimaan yang baik. Menerima sepenuh hati bahwa hasil tes STIFIn Insting adalah kecerdasan terbaik yang Allah berikan kepada saya. Meyakininya sebagai modal dasar agar saya bisa berperan menjadi sebaik-baik makhluk di muka bumi. Peran terbaik tersebut semata-mata adalah bekal untuk mempersiapkan diri kembali kepada Allah kelak. Awal penerimaan saya tidak semata-mata terbentuk begitu saja. Sebelum mengikuti tes STIFIn saya pernah mengikuti tes kepribadian lainnya, tapi setelah mengikuti tes tersebut saya tidak menemukan jawaban apa yang harus saya lakukan setelahnya agar hidup terasa nyaman (gue banget). Ternyata memang tes tersebut bisa berubah ketika saya mengulanginya. Sedangkan tes STIFIn hasilnya tidak akan berubah seumur hidup jika saya mengulangi tesnya. Hal ini sesuai dengan teori pemuliaan tanaman yang saya pelajari saat masih di kampus bahwa fenotip tanaman yang dihasilkan adalah gabungan antara sifat genetik dan lingkungan yang mendukungnya. Ini berlaku juga pada manusia dimana sifat genetik tidak akan berubah. 2. Mengetahui Cara Efektif dan Efisien Menghadapi Traumatik Salah satu perkataan promotor STIFIn yang saya ingat betul ketika melakukan tes STIFIn, “Kamu pasti sering menghapus kontak orang-orang yang tidak membuat nyaman.” Sontak saya sangat kaget mendengarnya, karena beberapa bulan sebelum tes STIFIn memang saya menghapus beberapa kontak di handphone saya. Tentu pernyataan yang diutarakan oleh promotor STIFIn benar adanya. Lalu promotor STIFIn tersebut melanjutkan, “Insting itu memiliki kecerdasan otak tengah yang menyangga otak lainnya sehingga ketika bersujud posisi otak berada paling atas. Ini alasan kenapa seorang Insting seharusnya bisa mengobati rasa traumatiknya dengan selalu mendekatkan diri pada Allah karena otaknya memiliki potensi paling besar untuk bisa mencapai ketenangan dengan terus berinteraksi dengan-Nya.” Penjelasan yang tak bisa saya bantah lagi karena memang saat itu saya merasa tidak yakin dan selalu khawatir atas apa yang Allah berikan, salah satunya sangat mungkin karena saya tidak khusyuk saat berinteraksi dengan-Nya. 3. Menggali Hikmah Dari Setiap Keputusan yang Dipilih Sebelum Tes STIFIn Keputusan hidup yang sangat terasa salah satunya adalah memilih jurusan IPA ketika SMA. Melalui fase ini memang tidak mudah, saya tidak begitu suka menjadi anak IPA banget. Walaupun ketika itu saya sangat menyukai mata pelajaran Biologi. Akhirnya ketika kuliah mengambil program studi pertanian, alasan utama saya supaya bisa belajar biologi khususnya biologi tumbuhan. Selama kuliah tidak ada kesulitan yang begitu berarti, namun setelah lulus merasa tidak ahli dalam bidang yang saya pelajari. Setelah tes STIFIn, saya sangat menerima bahwa saya cenderung tidak tuntas ketika belajar. Sering mempelajari sesuatu hanya sebatas kulitnya, tapi tidak sampai tuntas mendalam. Setelah lulus kuliah, saya pernah bekerja di luar bidang yang saya pelajari di kampus. Beberapa bulan setelah menjalani pekerjaan tersebut saya merasa kurang nyaman dengan hal yang dijalani. Rasa tidak nyaman itu semakin memuncak, saya putuskan untuk mengikuti tes STIFIn atas rekomendasi dari seorang teman. Hasilnya membuat saya terkejut, ternyata bidang pekerjaan tersebut sangat sesuai dengan mesin kecerdasaan yang saya miliki. Namun saya sangat menyadari ada hal-hal yang membuat saya tidak bertumbuh, yaitu faktor kebeperanan saya dalam setiap aktivitas, sedangkan seorang Insting sangat ingin perannya itu berarti bagi orang-orang yang ia lengkapi kontribusinya. 4. Merencanakan Peran yang Dipilih Setelah Tes STIFIn Masih segar dalam ingatan, setelah selesai sesi konsultasi bersama promotor STIFIn, beliau menanyakan rencana peran yang akan saya ambil setelah tes. Tujuan saya sejak awal selain untuk mengenal diri yang sesungguhnya adalah menemukan peran yang akan membuat bertumbuh. Saya menjawab dengan mantap untuk memutuskan resign dari pekerjaan sebelumnya dan mengikuti rekrutmen program pengabdian masyarakat. Beberapa minggu setelah tes STIFIn, atas kehendak Allah rencana saya terealisasi. Saya menjadi fasilitator sebuah program pengabdian masyarakat bersama dosen di kampus tempat saya kuliah. Tugas saya membantu dosen dalam melaksanakan program pengabdian yang mereka lakukan, dari melakukan survei lokasi hingga pembuatan jurnal pengabdian masyarakat. Berinteraksi dengan masyarakat di lingkar kampus, mengetahui potensi-potensi kelurahan atau desa setempat. Keputusan yang tidak pernah disesali dan saya sangat menjalaninya dengan nyaman. Salah satu hal yang saya kerjakan ketika itu adalah harus memublikasikan kegiatan ke berbagai media cetak online. Saya menyusun press release dari setiap kegiatan yang membuat potensi saya dalam merangkai kata juga terasah. Saya masih ingat betul salah satu testimoni dosen yang merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitator. Saya merasa bahagia akan hal itu dan membuktikan sendiri hasil tes STIFIn bahwa kemistri saya dalam hal apapun, termasuk bekerja adalah kebahagiaan. Saya jadi banyak teringat keputusan-keputusan yang saya ambil tahun lalu, setelah program pengabdian selesai. Allah memberikan kesempatan lagi untuk saya bergabung dalam sebuah proyek pendampingan petani padi di Kabupaten Kepulauan Morotai Maluku Utara, salah satu pulau terluar di Indonesia Timur. Proyek ini pun sangat menambah banyak pengalaman. Proyek ini tidak hanya membuat saya belajar lebih mendalam lagi tentang budidaya padi, tapi membuat saya belajar bermasyarakat dengan penduduk setempat yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. Saya merasa bahagia dengan peran yang diberikan pada proyek ini, meskipun tantangan yang saya hadapi di lapangan tidak mudah. Kedua kalinya saya pun merasakan sendiri dari hasil tes STIFIn bahwa seorang Insting akan sangat merasa senang jika ikut terlibat dalam sebuah proyek. 5. Belajar Tuntas pada Peran yang Saya Pilih Ciri Insting yang belum cerdas adalah tidak tuntas. Tampaknya sayapun merasa tidak …
-
Cara Belajar STIFIn
Cara belajar STIFIn merupakan metode yang tepat dan menyenangkan untuk anak. Metode ini dapat dilakukan setelah mengetahui tipe kecedersaan yang dimiliki oleh seorang anak berdasarkan hasil tes STIFIn yang dilakukan. Beberapa guru mungkin pernah mengalami tantangan dalam menentukan metode cara belajar yang tepat untuk digunakan di kelas. Biasa terjadi karena adanya perbedaan karakter pada setiap peserta didik atau misalnya pada orang tua yang mengalami hal serupa saat mendidik dan mendampingi anaknya saat belajar. Menggunakan metode belajar dan mengerti rasa yang dialami oleh anak dalam proses belajarnya tentu sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dari anak tersebut. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu mengetahui dan memahami setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan cara belajar yang berbeda. Dengan kita sebagai orang tua dan guru mengetahui dan bisa memahami setiap karakter yang dimiliki anak, tentunya anak akan dapat menikmati proses belajar tepat dan menyenangkan yang merujuk pada hasil belajar yang baik juga tentunya. Metode Cara Belajar STIFIn yang Menyenangkan Hasil tes STIFIn pada anak dapat membantu kita sebagai orang tua dan guru untuk mengenal dan memahami cara belajar dari setiap anak. Dimulai dari mengetahui bagaimana pola belajarnya, persiapan apa saja yang perlu dilakukan, sampai motivasi yang tepat aagar anak terus semangat dalam belajar dan meraih prestasinya. Selain itu kita juga akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dihindari untuk meminimalisir gangguan belajar pada anak, hingga anak mendapatkan cara belajar yang efektif dan dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Dalam konsep STIFIn, berikut penjelasan gaya belajar dari masing-masing personaliti genetik STIFIn: 1. Sensing yang kecerdasannya mengarah pada pancaindra, akan di gunakan untuk merekam suatu hal yang dapat terlihat, tercium, terdengar, terasa, maupun teraba dan kemudian mencontohnya (menirukkan). Untuk meningkatkan motivasi belajar Sensing, diperlukan gerakan yang melibatkan ototnya, diberikan fasilitas yang dapat mengoptimalkan gerakan otot dan pancaindra, juga diberikan imbalan yang nampak (terlihat). Sensing introvert mempunyai gaya belajar dengan merekam kosakata yang berulang-ulang dan menggunakan alat peraga. Ia juga memerlukan teman berlatih yang sekaligus menjadi sparing Sensing ekstrovert mampu mengingat dengan menandai bacaan yang diikuti dengan gerakan tangannya. Ia dapat menguasai pelajaran dengan mengulang latihan soal yang dilakukan secara disiplin. 2. Thinking dengan kecerdasan logika membuatnya ahli dalam berhitung (logika). Ia juga memiliki gaya belajar yang serius dan terstruktur serta membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk fokus. Thinking akan menggunakan otak kirinya untuk menganalisis yang dapat disempurnakan dengan data. Tipe ini akan lebih mudah berkonsentrasi dengan menyusun skala prioritasnya. Thinking introvert pada dasarnya menyukai cara berpikir dengan berhitung dan mendalam. Ia memiliki tingkat penguasaan yang tinggi pada pelajarannya. Ia memiliki kemandirian namun membutuhkan pengakuan dari orang yang dihormatinya. Thinking ekstrovert memiliki kemapuan logika yang sangat kuat dengan melihat secara meluas serta cara belajarnya dengan menalar dan analisa. Ia dapat termotivasi dengan diberi kesempatan untuk berkompetensi dan mengalahkan lawannya. 3. Intuiting memiliki cara berpikir kreatif dengan pandangan masa depan yang dibayangkan secara visual dalam kreativitasnya. Dalam belajar, berikan Intuiting ruang untuk mengeksplor imajinasinya. Ia akan menemukan pola yang sesuai dengan dirinya. Dibutuhkan media eksplorasi sebagai wadah dalam menuangkan ide-ide dan gagasannya. Intuiting introvert akan fokus memahami konsep yang dibantu dengan ilustrasi. Ia menyukai tipe pengajar yang ekspresif dalam berkomunikasi. Intuiting ekstrovert dalam proses belajarnya selalu mencari tema dibalik bacaan. Kemampuan kreatifnya akan lebih terasah jika diberikan fasilitas berupa peraga bongkar pasang. 4. Feeling menyukai cara belajar dengan berdiskusi karena komunikasi yang tepat baginya adalah dengan banyak berbicara dan mendengarkan, maka Feeling membutuhkan sistem pendukung berupa orang lain sebagai teman diskusi. Ia akan senang apabila mendapatkan persetujuan dan usahanya dihargai. Dalam persiapan belajar, dibutuhkan membangun mood yang baik bagi Feeling untuk meningkatkan semangat belajarnya. Feeling introvert dapat meningkatkan kualitas belajarnya dengan banyak mendengar. Feeling ekstrovert cenderung lebih senang berdiskusi. Motivasi belajarnya akan meningkat jika ia mendapatkan pujian. 5. Insting yang memiliki persentase empat bagian otak dengan sama besar, membuatnya mampu berpikir secara general dari segala sisi. Insting memiliki kelebihan serba bisa yang membuatnya mampu mempelajari ilmu dengan cepat. Ia membutuhkan suasana yang hening (tenang) dalam belajar untuk membangkitkan sisi spiritualitasnya. Cara membangkitkan motivasi belajarnya adalah dengan menghilangkan tekanan yang menimpa dirinya. Baik orang tua maupun guru, mendidik anak membutuhkan wawasan yang luas dan gaya mengajar yang tepat, agar anak atau peserta didik dapat belajar dengan nyaman dan memberikan peluang prestasi hasil belajarnya. Dalam belajar, kita perlu menyampaikan ilmu dengan metode yang juga tepat dan sesuai dengan karakter kerpibadian yang dimiliki oleh anak. Maka dengan begitu akan membuat anak menikmati proses belajar yang menyenangkan sehingga memiliki hasil belajar yang optimal.
-
Hasil Tes STIFIn Insting
INSTING Hasil tes STIFIn Insting atau di singkat menjadi In. Menggunakan dua huruf supaya tidak sama dengan singkatan dari mesin kecerdasaan Intuiting. Jika dua huruf In bergandengan, merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan In adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Pada MK In tidak memiliki kemudi kecerdasan, baik i (introvert) ataupun e (extrovert). Hal ini disebabkan secara fisik otak tengah yang menjadi milik In memang tidak memiliki lapisan berwarna abu-abu dan putih. Dengan demikian, In selain berperan sebagai Mesin Kecerdasan, juga merupakan kepribadian genetik. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Insting adalah jenis kecerdasan atau kepribadian genetik yang berbasiskan kecerdasan naluri atau indera ketujuh. Proses kerja otak dari tipe In dikemudikan secara otomatis karena tidak memiliki kemudi. Sistem operasi pada tipe In berada di belahan otak tengah. Otak tengah menyangga keempat belahan otak sama baiknya. Jika otak tengah kuat, maka pada tingkat tertentu dapat membantu memperkuat keempat belahan otak lainnya. Terutama karena otak tengah menjadi hubungan bagi keempat belahan otak lainnya sehingga proses koordinasi, harmonisasi, dan keseimbangan otak dapat berjalan secara baik. Akibat tidak memiliki kemudi, otak tengah akan memberi reaksi spontan pada setiap stimulus yang masuk. Meski syaraf terlebih dahulu tiba di otak tengah sebelum menyebar kepada empat belahan otak lainnya, namun bukan berarti keempat belahan otak tersebut tidak dilibatkan ketika otak tengah ingin merespon sesuatu. Proses koordinasi respon holistik oleh seluruh otak terjadi walaupun tanpa kemudi. Hal tersebut ditunjukkan oleh kemampuan otak tengah yang merespon secara holistik pada setiap respon yang datang. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan In sesungguhnya identik dengan reflek. Mereka memiliki reflek yang cepat. Reflek yang bersumber dari hasil pengolahan yang holistik ini membuat tipe In dalam kesehariannya mudah beradaptasi. Tipe ini seperti dapat mengakses sama baiknya kepada empat belahan otak yang lain. Bahkan secara fisik pun, tipe In memiliki kemampuan adaptasi fisik yang baik terhadap lingkungan. Pada cuaca lingkungan dan mental seperti tipe Sensing, ia akan menyesuaikan seperti tipe Sensing juga. Demikian seterusnya dengan ketiga belahan otak lainnya. Tipe In umumnya memiliki bentuk badan yang datar (stenis), ditandai dengan garis bahu yang lurus rata ke samping. Dengan bentuk badan yang datar, ditambah leher yang pendek dengan posisi otak tengah yang paling dekat dengan tulang belakang, serta pada saat yang sama otak tengah tersebut menyangga keempat belahan otak sama baiknya, maka hal tersebut menjadikan tipe ini mempunyai fungsi tubuh yang serba bisa. Fungsi keserba-bisaan dari tipe ini yang digabung dengan kekuatan reflek, membuat tipe In seolah-olah akan survive diletakkan di lingkungan seperti apapun atau diterjunkan pada profesi apapun. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe In mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Balanced Forgiving Compromising Occupied Peaceful Flowing Resourceful Smooth Simple Intermediary Sebagai pribadi yang utuh, tipe In memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: spiritualis yang hebat namun juga individu yang galak dan temperamental, nalurinya tajam dan pandai meramal namun peragu dan tidak punya prinsip, isi kepala lengkap sebagai generalis namun membuatnya tanggung tidak tuntas, selalu ingin tenang dan bahagia tapi kurang assertive. Selain itu, tipe ini sangat responsif cepat dan komprehensif akan tetapi dalam kontektualitas sebatas ad hock dan kurang jangka panjang, jujur dan polos namun seringkali naif. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeskploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari hasil tes STIFIn Insting yaitu memiliki kekhasan yaitu dalam hal kemampuan berkorban bagi kepentingan yang lebih besar melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan berkorban atau disebut AQ (Altruist Quotient). Jika tipe ini bisa bekerja secara tenang dan damai, maka salah satu kemampuannya yang lain akan perform, yaitu memiliki mata ketiga dalam melihat terhadap setiap peristiwa. Hasil pengamatan mata ketiga tersebut antara lain: dapat melihat hikmah yang tersembunyi di balik setiap kejadian, dapat memaknai secara spiritual terhadap setiap kejadian, atau memperoleh informasi penting dari indera ketujuh (naluri) tipe ini. Dalam hal pengelolaan uang, tipe In merasa sedih jika tidak bisa menolong orang lain yang memerlukannya. Tabiat tipe ini terhadap uang adalah selalu ingin menolong orang. Akibatnya, uang habis bukan untuk diri sendiri melainkan untuk menolong orang lain. e. KEMISTRI Kemistri alamiah dari hasil tes STIFIn Insting adalah selalu bahagia. Ia hanya merasa nyaman hidup dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan jauh dari masalah-masalah. Jika kebahagiaan itu berhasil didapatkannya, maka tipe ini mulai berperan untuk memultitaskingkan pengabdiannya. Namun sebaliknya, tipe In tidak akan bahagia jika ia tidak memiliki peran apa-apa. Keberhasilan hidup dari tipe ini ditandai dengan keberperanan yang bermakna bagi sesama. Hal itu jugalah yang menjadi sumber kebahagiaan dari tipe ini. Semakin besar keberperanan, semakin banyak ‘kepake’, maka tipe In semakin bahagia. f. PERNANAN Faktor serba bisa dan daya adaptasi fisik serta adaptasi kecerdasan yang tinggi menyebabkan panggilan jiwa dari tipe In selalu ingin berperan sebagai mitra (partner) bagi tipe lainnya. Meskipun harus menjadi orang nomor dua dalam kemitraan tersebut, tipe ini tidak terlalu mempermasalahkan. Yang penting bagi tipe ini yaitu dapat menjadi mitra bagi tipe lainnya di level yang lebih baik. Hal tersebut tidak akan terjadi pada tipe kepribadian yang lain. Keempat tipe lainnya selalu ingin menjadi nomor satu dalam setiap kemitraan. g. TARGET DAN HARAPAN Dalam menjalankan fungsi kemitraan tipe Insting memasang target menghasilkan pertumbuhan dari masa ke masa, meskipun kecil atau sedikit yang penting ada pertumbuhan. Sebenarnya tipe ini tidak suka dengan langkah-langkah revolusioner karena hanya akan meningkatkan suhu kerja yang akan membuat suasana tegang. Tipe In menyukai suasana damai dan tenteram tanpa konflik. Termasuk alasan tipe ini terpanggil untuk menjadi orang kedua adalah: ia tidak ingin menjadi sasaran tembak jika menjadi orang nomor satu. Harapan terbesar dari tipe In yaitu ingin selalu memberikan kontribusi pada lingkungan sosial. Tipe ini merasa hampa jika tidak menolong atau berkontribusi terhadap lingkungannya. Hal yang paling menyakitkan …
-
Hasil Tes STIFIn Feeling ekstrovert
FEELING EKSTROVERT Hasil tes STIFIn Feeling ekstrovert atau di singkat Fe yang jika huruf F berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan F adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian, Fe sudah menjadi identitas kepribadian. F ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SiSTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari hasil tes STIFIn Feeling ekstrovert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan emosi atau perasaan yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya. Sistem operasi pada tipe Fe berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kanan atau disebut sebagai limbik kanan. Pada limbik kanan tersebut yang menjadi kemudi kecerdasan dari tipe ini berada di lapisan abu-abu yang letaknya di bagian luar atau permukaan otak. Limbik kanan abu-abu itulah yang menjadi sistem operasi tipe Fe. Lapisan yang berwarna abu-abu memiliki tekstur otak yang lebih longgar karena mengandung sel otak lebih sedikit. Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ lebih malas untuk bergerak melakukan aktivitas kecuali ada pengaruh luar yang membangkitkan mood untuk bersosialisasi. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan Feeling (F) sesungguhnya identik dengan pernafasan. Tipe ini memiliki kapasitas pernafasan yang besar. Kapasitas pernafasan yang kuat tersebut disebabkan tipe F memiliki mesin yang besar, yaitu berupa jantung dan paru-paru yang besar. Dengan mesin yang besar ini, tipe F dapat memompa oksigen yang lebih banyak ke dalam darah. Tipe Fe lebih bergantung kepada suplai baterai (charger) yang datang dari luar dirinya. Mesin yang besar tersebut harus dinyalakan dari luar. Begitu mesin tersebut menyala, maka akan beraksi sedikit menggebu-gebu. Bentuk (konstitusi) fisik tipe F secara umum disebut sebagai displastik, artinya mesin yang besar tersebut didukung oleh tulang yang kecil sehingga bawaannya terasa berat. Dengan mesin yang besar, maka tipe ini memiliki bentuk badan yang terlihat lebar dan tebal. Akibatnya bagian punggung dari tipe ini lebih sulit digerakkan (disebut displastik). Pada tipe Fe mesin yang besar tersebut ditopang oleh tulang yang lebih kecil. Tinggi badan tipe Fe lebih pendek, sehingga lebih terkesan seperti pendekar (pendek dan kekar). Secara fisik tipe ini dapat menggunakan pernafasan dalam yang bersumber dari paru-parunya. Namun karena charger baterainya bersumber dari luar, maka tipe Fe memiliki kapasitas pernafasannya lebih dangkal. Kekuatan pernafasan karena mesin yang besar tersebut dapat digunakan untuk jenis olahraga yang memerlukan stamina jarak jauh dan jangka panjang seperti lari marathon. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian Fe mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Emphathy Persuasive Tolerant Affectionate Communicative Enable Listener Considerate Sympathetic Guiding Sebagai pribadi yang utuh, tipe Fe memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: mendengar seperti ‘sponge’ namun sebenarnya berhati kenyal, peduli orang lain meski abai terhadap satu per satu persoalan orang lain, selalu ada misi baru namun terlalu mudah menyerah. Selain itu, jika sedang bersih hati, tipe Fe mudah mendapat ilmu tinggi akan tetapi tipe ini justru jarang membersihkan hatinya, memiliki kepasrahan yang tinggi namun sebenarnya sikap itu datang dari malas berpikir dan menggampangkan banyak hal. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeskploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kekhasan dari kepribadian tipe hasil tes STIFIn Feeling ekstrovert yaitu memiliki kemampuan sosial yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan sosial atau disebut Soc-Q (Social Quotient). Dengan kekuatan pernafasan yang panjang, tipe ini memiliki potensi kekuatan mental yang lebih baik, mampu mendengar bahasa hati orang lain lebih lama. Tipe ini bahkan mampu menjaga perasaan dan berempati lebih baik dari orang lain. Selain itu, tipe F umumnya seperti memiliki kadar cinta yang lebih banyak, baik untuk mencintai ataupun dicintai. Namun khusus pada tipe Fe, kemampuan daya jangkau pernafasan atau mental untuk berbagi perasaan bersifat lebih meluas. Tipe ini dapat menjangkau gabungan berbagai event jarak menengah atau memberi perhatian kepada lebih banyak orang. Kelebihan dari tipe Fe terletak pada kemampuan membesarkan (magnifying) orang lain. Pada fase berikutnya, tipe ini menikmati pengaruhnya sebagai king-maker atau owner dari usaha yang dirintisnya. Selain itu, dalam mengelola keuangan, tipe Fe berani melangkah mengambil risiko yang besar. e. KEMISTRI Jalur keberhasilan dari tipe hasil tes STIFIn Feeling ekstrovert terletak pada sejumlah kader yang telah berhasil digemblengnya sebagai wadah untuk mengaktualisasikan panggilan jiwanya. Mengkader orang hingga berhasil mengeluarkan energi positif yang besar. Kemistri cinta yang datang menghampiri tipe ini bersamaan dengan kedatangan sumber energinya, mesti disambut dengan suka cita. Jika banyak orang yang mengharapkan digembleng oleh tipe Fe, (didatangi cinta) maka tipe ini harus merespon secara positif (menerima cinta) agar pada akhirnya siklus cinta tersebut membesar dengan sendirinya. Letak keberhasilan dari tipe ini justru sejalan dengan membesarnya siklus cinta. Bagi tipe Fe, siklus cinta tersebut berarti seberapa banyak kader yang telah sukses dibina olehnya. f. PERANAN Kematangan emosi tipe Fe disalurkan dengan melakukan kaderisasi kepada orang-orang yang disayanginya. Fokus dari tipe ini adalah menjadi coach bagi orang lain, menggembleng orang-orang yang disayanginya. Penyaluran emosi seperti ini mendorong tipe ini menjadi seperti king-maker: mencetak orang supaya menjadi yang terbaik, kalau perlu sampai menjadi raja (pada bidang tersebut). Dengan kematangan emosi yang bagus, tipe Fe lebih suka memberi jalan kepada orang lain untuk terjun memimpin, sementara dirinya sendiri lebih senang duduk di belakang layar sebagai perintis atau pemilik. Tipe ini menyukai menjadi tokoh tetapi jenis tokoh yang di balik layar. Panggilan alamiah tipe Fe lebih senang mendorong orang lain untuk melangkah setinggi-tingginya dengan bimbingannya. Ketika menggembleng, tipe ini memang memberi sebanyak yang …
-
Aku dan Ceritaku Bersama STIFIn
Ceritaku Bersama STIFIn, sebelumnya perkenalkan namaku Shafa Isnanda Zoelianafasa, biasa aku di panggil dengan sebutan Shafa. aku adalah seorang mahasiswi di jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University. Ini adalah cerita bagaimana aku bisa mengenal diriku dengan STIFIn. Perjalannanya cukup panjang, mulai dari rasa jenuh yang aku alami, ikut tes kepribadian tapi masih merasa belum mengenal dengan baik aku ini siapa sebenarnya, hingga akhirnya aku bisa tahu siapa diriku bahkan hingga aku tahu apa yang sebenarnya menjadi tujuan, visi, dan misi hidupku. Ini ceritaku… AWAL MULA RASA JENUH MELANDA Cerita ini dimulai ketika aku menduduki semester 2 perkuliahan. Dimana pada saat itu aku memiliki banyak kegiatan organisasi dan kepanitiaan di kampus. Aku rasa hal itu adalah hal terhebat yang pernah aku alami pada masa itu. Kuliah-rapat-event-kuliah-rapat-event itulah ritme yang menjadi makananku sehari-hari, hingga teman kamar asramaku berkata “Shaf Lo ga cape apa? Bolak-balik mulu kaya setrikaan, pusing Gue liatnya ituuuu aja yang dikerjain”. Berhari-hari aku menjalani kehidupan kampusku bagaikan air mengalir tanpa tujuan, tidak tahu apa yang harus aku gapai sebenarnya, entahlah membingungkan. Rasa jenuh mulai menghampiri dan semua hal yang aku lakukan mulai tidak beraturan, malah menimbulkan efek yang negatif pada kegiatan yang lain. Aku jadi malas belajar, banyak tertidur, mengabaikan sekitar, menyendiri, layaknya orang depresi. Aku memiliki segalanya, keluarga yang sayang padaku, teman-teman yang banyak, keuangan yang tidak bermasalah, aku memiliki segudang prestasi, dan hal yang lain yang belum tentu orang lain miliki. Hanya satu yang aku belum miliki, aku belum mengenal siapa diriku yang sebenar-benarnya sampai nanti aku di pertemukan oleh sebuah konsep keilmuan yang banyak berkontribusi dalam kehidupanku sampai sekarang. Pada pertengahan tahun 2019, dimana pada saat itu aku mengalami yaa bisa dibilang stress karena kegiatan yang memumpuk dan tidak jelas, serta tidaj termanage dengan baik. Mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi yang tidak sejalan dengan tujuan hidupku. Bahkan saat itu aku sendiri tidak tahu tujuan hidupku apa. Kegaluan meghampiri di setiap malamnya tangisan, penyesalan, dan keluhan setiap saat menghantui. Hari-hariku seperti tidak jelas, gelap sejauh mata memandang. BERTEMU KAWAN SEJATI & MULAI MENGENAL STIFIn Dari sekian kegiatan yang aku lakoni, sekian orang yang aku jumpai, ada salah seorang kawanku yang hingga saat ini kami selalu bersama kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun. Namanya Ranti Rosanti panggilan kerennya Babyran. Kami satu jurusan di IPB. Aku dam Ranti akrab sejak kami memasuki semester 2 perkuliahan karena sering belajar bersama saat akan ujian. Aku dan Ranti tergabung dalam sebuah komunitas, yang dimana di dalam komunitas itulah Ranti mengenalkan suatu konsep yang mengubah hidupku, yaitu STIFIn. Awalnya Ranti hanya mengatakan bahwa ada satu cara yang bisa membantu dalam menentukan tujuan hidup. Aku semakin bertanya-tanya, ko bisa? Memangnya STIFIn itu apa dan bagaimana sih apakah itu tes psikologi yang seperti biasa aku ikuti? Atau hanya diwawancara? Berjuta-juta pertanyaan dibenak dan pikiranku tentang STIFIn. Selang beberapa hari akhirnya Ranti lebih dulu melakukan tes STIFIn, dengan penuh antusias aku mendengarkan cerita Ranti ketika tes STIFIn. Harga tes STIFIn di tahun 2019 senilai 350 ribu yang awalnya menurutku terlalu mahal untuk seorang mahasiswa dan karena memang aku belum mencobanya. Awalanya aku terus menerus mengelak ketika ditawari untuk tes STIFIn oleh Ranti. Ranti yang begitu bersemangat membujuk aku untuk tes STIFIn dan menyadarkan aku bahwa hidup itu harus ada tujuan dan harus mengenali siapa diri ini sebenarnya dan mau dibawa kemana. Saat itulah, aku tidak peduli uang saku ku sisa berapa aku gunakan untuk tes STIFIn aku langsung meminta Ranti untuk menemaniku melakukan tes STIFIn. Akhirnya speechlessnya aku ketika tes, karena dengan harga tes STIFIn yang awalnya menurutku mahal, ternyata TIDAK. Hal itu sebanding bahkan kita mendapatkan lebih banyak dari apa yang dikeluarkan. Tambahan informasi di awal 2020 harga tes STIFIn sekarang 500 ribu dan menurutku tetap sangatlah worth it dengan apa yang akan kita dapatkan dan ini merupakan tes 1x seumur hidup. AKHIRNYA AKU TES STIFIn Aku melakukan tes STIFIn tidak sendiri dan dilakukan di Kampus IPB Darmaga, Bogor bersama temanku juga yang dia sangat penasaran dengan STIFIn, yaitu Putri Gayatri. Kami di tes oleh salah seorang promotor STIFIn Family yang berdomisili di bogor dan sekaligus sebagai trainer millenial, yaitu Kak Adnan. Hasil tes yang mencengangkan, aku yang sebelumnya mengira bahwa aku ini memiliki mesin kecerdasan FEELING ternyata bukan, dan ke-feeling-an itu ternyata berasal dari respon golongan darah dan faktor lingkungan ku yang berpengaruh. Baca Juga: Kenapa Tes STIFIn? Awalnya aku sedikit mengelak dengan hasil tes STIFIn yang menyatakan bahwa aku adalah seseorang yang memiliki personality genetic SENSING ekstrovert. Aku merasa bahwa itu bukan aku, tetapi setelah diyakinkan dan dihubungkan dengan beberapa kejadian yang pernah aku alami ternyata memang benar itulah aku. Aku sempat ingin menjadi mesin kecerdasan lain yang menurutku lebih hebat dan menakjubkan. Namun, selang 2-3 hari aku merenungkan semua kejadian di dalam hidupku, ternyata memang aku harus bersyukur atas apa yang aku miliki atas potensi genetik yang diberikan sejak lahir. IKUT GREAT MUSLIM MILLENIALS Tidak sampai disitu, aku yang merupakan seorang SENSING ekstrovert yang masih kebingungan dan entah apa yang harus aku lakukan. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut kelas Great Muslim Millenials, disitu aku menemukan tujuan hidupku, bisa membuat sebuah visi misi hidup diriku sendiri dan merasa hidupku sedikit lebih tertata dan tahu apa yang harus aku lakukan untuk selanjutnya. Dan dikelas itu juga aku bertemu dengan Solver STIFIn sekaligus Owner dari STIFIn Family, yaitu Solver Richard Perdana yang menjadi mentor, guru, solver, kaka, sahabat, partner, bahkan terkadang aku menganggapnya sebagai orangtuaku hingga saat ini. Aku yang baru mengenal tes STIFIn dan pada awalnya sedikit acuh tak acuh akan hasilnya, seakan-akan seperti hanya tes biasa yang “oh ya sudah”. Karena pada saat itu aku masih disibukkan dengan urusan kampus yang sangat menyita waktu, tenaga, dan pikiran karena tidak sesuai dengan tujuan hidupku. Aku berada di circle yang memang teman-temanku penggiat STIFIn, secara tidak langsung aku terpapar dan menjadi sangat amat semakin penasaran. PERTEMUAN DENGAN SOLVER STIFIn Setelah aku bertemu Solver STIFIn di GMM, kami bertemu kembali. Sengaja aku ikut dengan Ranti dan kawanku Lusi yang mereka lebih dulu mengenal Solver Richard yang nantinya aku lebih sering memanggilnya dengan sebutan Kak Richard. Saat pertemuan itulah aku menupahkan segalanya, aku menceritakan …