Keluaga Bahagia STIFIn
Related Posts
-
Hasil Tes STIFIn Sensing ekstrovert
SENSING EKTROVERT Personaliti Genetik Se adalah singkatan dari hasil tes STIFIn Sensing ekstrovert. Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut Konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian, Sesudah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Sensing extrovert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya. Sistem operasi pada tipe Se berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasan dari tipe ini berada di lapisan abu-abu yang letaknya di bagian luar atau permukaan otak. Limbik kiri abu-abu itulah yang menjadi sistem operasi tipe Se. Lapisan yang berwarna abu-abu memiliki tekstur otak yang lebih renggang karena mengandung sel otak yang lebih sedikit. Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah lebih malas untuk bergerak karena sumber bioritmiknya tergantung pemicu dari luar. b. TIPOLOGI FISIK Mesin kecerdasan Sensing (S) sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan karena tipe S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya otot berkembang menyimpan tenaga yang lebih banyak. Tipe Sensing extrovert menyimpan potensi tenaga yang besar namun sangat tergantung dengan ketersediaan baterai (charger) yang justru ada di luar dirinya menyebabkan Se cenderung seperti diesel yang memulai dengan lambat tapi lama kelamaan akan semakin kuat. Bentuk (konstitusi) fisiknya atletis tetapi cenderung berukuran mungil namun ditunjang oleh keberadaan motorik halus sehingga memiliki kemampuan fleksibilitas fisik yang mengagumkan. Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin. Otot yang terlatih memiliki myelin yang lebih berharga. Kelebihan tipe S justru terletak di harga myelin-nya yang lebih terlatih c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe Sensing extrovert mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: adventurous, playful, demonstrative, generous, repetitious, show offs, tune in order, inoffensive, endurance, experience Sebagai pribadi yang utuh, tipe dari hasil tes STIFIn Sensing ekstrovert memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut : tahan banting seperti laki-laki tetapi manja seperti perempuan, exposure petualangannya luas namun internalisasi kedewasaan lambat, seperti pemberani padahal sebenarnya kerdil, menjadi pendamping yang mudah disenangkan namun tidak mudah dibuat jatuh cinta. Selain itu, tipe Sensing extrovert memiliki pembawaan yang terkesan lembut padahal suaranya sering melengking, susah memulai kerja tetapi jika sudah mulai kerja determinasinya kuat, dermawan tapi boros sebagai penikmat, mengharapkan kepastian tetapi cepat merasa tersudut kemudian kabur. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeksploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik, maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari tipe Sensing extrovert ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan fleksibilitas dan kekuatan otot yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan fisik atau disebut PQ (Physical Quotient) Tipe Sensing extrovert memiliki kelebihan yang cenderung lebih dermawan. Juga di sisi lain dalam membelanjakan untuk dirinya cenderung lebih boros. Dengan kedermawanannya, terutama untuk membelanjakan orang lain, akan membuat tipe ini kerapkali mendapatkan momentum bisnis yang bagus. Tipe ini memperlakukan pekerjaannya sebagai aktivitas yang menyenangkan, bahkan hidupnya pun cenderung ingin bersenang-senang. Oleh karena itu, tipe ini menjadi pembelanja yang boros karena cenderung ingin menikmati hidup. Jika menolong orang, cukup dengan memberi uang. Tipe Se merasa tanggung jawabnya selesai jika sudah menangani masalah dengan memberi uang. e. KEMISTRI Tipe Sensing extrovert sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki kemistri terhadap harta. Hanya saja, untuk mendapatkannya tipe Se harus mampu menangkap setiap peluang yang datang. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Se harus mencari ladang untuk menanam uangnya. Keuletan tipe Sensing extrovert untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang datang barat berladang secara musiman. Kejelian tipe ini untuk menangkap setiap peluang yang datang membuat ia begitu cekatan jika berbisnis dari proyek ke proyek. Ladang itu biasanya lebih berupa aset fisik, properti, franchise, atau infrastruktur yang dikelola untuk menghasilkan pemasukan uang secara rutin. f. PERANAN Dengan fungsi otot yang kuat, Mesin Kecerdasan Sensing (S) lebih senang dengan jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan. Tipe ini memiliki stamina yang lebih hebat dibandingkan dengan tipe lainnya. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan panca indera maka fungsi otot akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuat tipe S memilih peran sebagai pasukan paling depan ketika berada di lapangan atau di panggung dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar. Jika tipe S nya dikemudikan dari luar ke dalam menjadi tipe Se akan muncul sifat lebih pemalu dan pencemas, namun berani mencoba sekaligus memanfaatkan potensi tenaganya yang sedia ada. Bahkan pada urusan untuk tampil ke depan jika ia sudah ditempa dengan latihan yang disiplin dan pengalaman justru ia merasa paling berhak untuk berada di barisan paling depan, meskipun awalnya pemalu. Tipe Sensing extrovert merasa tidak punya pilihan harus berada di depan karena selain lebih sederhana juga lebih fun (menyenangkan). Tipe Se sanggup untuk bekerja keras agar dapat terpilih sebagai barisan paling depan. Selain sanggup mengerjakan pekerjaan rutin, tipe ini juga bersedia difungsikan sebagai frontliner dalam suatu pekerjaan. Termasuk ketika menekuni profesi seperti menjadi atlit, penyanyi, artis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha, maka tipe ini lebih merasa yakin dengan pengalamannya sehingga ia akan menangani bisnisnya memulai dari paling depan. g. TARGET dan …
-
Respon Founder STIFIn Terhadap Artikel Prof. Sarlito Wirawan
(Ditulis Khusus untuk Keperluan Internal bagi Para Promotor STIFIn) Oleh : Farid Poniman (Founder STIFIn) Pertama, saya sebagai Founder STIFIn sangat menghormati Prof. Sarlito Wirawan dan pendapatnya. Hal terpenting berikutnya, kita mesti terbiasa menerima perbedaan dengan lapang dada. Dimana letak perbedaannya? Hal ini berawal dari perbedaan world-view (sumber paradigma). Prof Sarlito dan ilmuwan psikologi lainnya, terutama yang beraliran barat, akan melihat personaliti sebagai ilmu perilaku (aliran behaviorism). Segalanya mesti bisa diukur berdasarkan perilaku yang tampak. Unsur-unsur potensial yang tersembunyi tidak bisa dijadikan patokan. Sehingga kalau kembali kepada rumus 100% Fenotip = 20% Genetik + 80% Lingkungan, maka aliran Prof Sarlito adalah yang 100% Fenotip, sedangkan saya aliran yang 20% Genetik. Perbedaan world-view ini merupakan perbedaan yang tidak pernah tuntas di dunia akademik. Perbedaan itu dikenal dengan Nature vs Nurture. Saya penganut Nature, sedangkan Prof Sarlito penganut Nurture. Perbedaan tersebut selaras dengan perbedaan: 1. Barat menganut Teori Evolusi Darwin bahwa manusia berasal dari monyet, sedangkan agamawan menganut teori eksistensi bahwa manusia pertama adalah Adam, juga selaras dengan 2. Stephen Hawking (fisikawan Barat) menganggap surga cuma dongeng, sedangkan agamawan meyakini keberadaan surga. World-view Barat seperti Darwin dan Hawking tersebut selaras dengan world view Behaviorism-nya Prof Sarlito. Kalau menggunakan bahasa gaulnya, “jangan bawa-bawa Tuhan deh dalam pembahasan ilmiah”. Itulah world-view mereka. Secara sederhananya, saya meyakini adanya sibghah (celupan) Allah dalam diri manusia melalui kesengajaan Allah menjadikan manusia keturunan Adam. Selain itu ada kesengajaan Allah memberikan genetik yang unik pada setiap manusia. Konsep ini yang menjadi aliran Nature (ada campur tangan Allah dalam cetakan genetik manusia) sebagaimana yang saya anut, bahwa setiap manusia punya jalan sendiri-sendiri sesuai dengan genetiknya. Sedangkan aliran Nurture-nya Prof Sarlito akan mengatakan bahwa sepenuhnya manusia dapat dibentuk menjadi apapun, sepanjang bisa mengawal penggemblengan (menciptakan lingkungan sesuai keperluannya). Menurutnya manusia dibentuk oleh pengalaman hidupnya. Jika mempelajari manusia pelajarilah pengalamannya. Pandangan saya sebagai Founder STIFIn sebagaimana yang diungkapkan dalam banyak kesempatan bahwa yang 20% Genetik itulah yang aktif mencari 80% Lingkungan sehingga 100% Fenotip itu banyak dikontribusi oleh 20% Genetik. Memang betul tidak selalu 80% Lingkungan itu berhasil dicapai sepenuhnya sesuai dengan 20% Genetik, tetapi tesis besarnya adalah –sadar atau tidak sadar—kebebasan berkehendak pada manusia akan mencetuskan keinginan mencari lingkungan yang sesuai dengan dirinya, yaitu yang sesuai dengan 20% Genetik tadi. Setiap manusia mencari lingkungan yang ‘gua banget’ bagi dirinya. Tentang hal ini, Rhenald Khasali (sesama dosen UI dengan Prof Sarlito namun berbeda pandangan juga dengan Prof Sarlito) menyebutnya sebagai genetika perilaku. “Para ahli genetika mulai masuk ke cabang baru dari genetika biologi, yakni genetika perilaku (behavioral genetics), karena berdasar sejumlah penelitian mutakhir terungkap adanya pengaruh genetika terhadap perilaku perubahan “, Rhenald Khasali (2010). Sekedar ilurtrasi dalam bentuk lain, saya paparkan empat riset sebagai bukti pengaruh genetik terhadap perilaku dan eksistensi manusia (saya kutip dan edit dari kompas.com): 1. Seorang psikolog asal Virginia Commonwealth University, Michael McDaniel menyatakan bahwa otak yang besar memang berpengaruh terhadap kecerdasan.Dalam Journal Intelligence yang terbit tahun 2005, Michael menyebutkan bahwa volume otak sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan karena semakin banyak sel-sel otak, sistem dan jaringan informasi yang dimiliki seseorang dalam otaknya pun semakin banyak, yang berarti ia bisa lebih cerdas. Hal itu menurutnya berlaku untuk semua rentang usia dan juga jenis kelamin. 2. Para ilmuwan dari Cambridge University menemukan bahwa para pialang yang bekerja di bursa-bursa saham memiliki jari manis lebih panjang dari pada jari telunjuk. Ini menunjukkan bahwa mereka lebih pintar mencari uang. Dalam 20 bulan para pialang dengan jari manis lebih panjang ini ‘mencetak’ uang sebelas kali daripada yang jari manisnya relatif lebih pendek(Kompas.com,16 Januari 2009). 3. Ukuran pinggul yang besar memengaruhi daya ingat seorang perempuan. Para peneliti menemukan bahwa setiap poin kenaikan BMI, skor tes kemampuan daya ingat mereka juga turun satu poin. Dan, partisipan yang memiliki bentuk tubuh pir (pinggang kecil, tetapi pinggul lebar) memiliki skor yang paling buruk(Kompas.com, 15 Juli 2010). 4. Menurut hasil penelitian, mereka yang bertampang menarik lebih pintar daripada kebanyakan orang. Riset yang dilakukanLondon School of Economics (LSE) di Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan, pria dan perempuan menarik memiliki intelligence quotient (IQ) 14 poin di atas rata-rata kebanyakan orang(KOMPAS.com, 17 Januari 2011). Nah, tentu saja para ilmuwan psikologi tidak akan setuju sepenuhnya dengan empat contoh riset tersebut karena mereka lebih meyakini dengan pola perilaku yang tampak yang dibentuk oleh pengalaman hidupnya. Kira-kira mereka akan mengatakan demikian, “Tidak ada kaitannya antara potensi genetik yang tergambar pada besar kepala, panjang jari manis, besar pinggul, dan tampang yang menarik dengan perilaku seseorang”. Sebagaimana Prof Sarlito juga mengatakan tidak ada kaitannya antara sidik jari dengan perilaku seseorang. Sampai disini, saya (Founder STIFIn) berharap Anda dapat memahami bahwa perbedaan pandangan harus diterima dengan lapang dada, yang penting kita mengetahui perbedaan world-view nya. Oleh karena itu untuk menjembatani bahwa potensi genetik yang digali Tes STIFIn itu juga dapat diukur dari perilaku yang tampak maka saya selalu memasukkan 10 variabel personaliti yang bisa diukur secara psikometrik pada setiap hasil Tes STIFIn. Pendek kata, jika anda ingin membuktikan secara ilmiah keberadaan potensi genetik dalam personaliti seseorang, minta salah satu doktor/PhD psikometrik di kota anda untuk mengukur keberadaan 10 variabel pada peserta tes. Jika keberadaan 10 variabel itu ternyata eksis maka hal itu menunjukkan bahwa Tes STIFIn memiliki validitas yang tinggi. Jika hal tersebut dites lagi beberapa kali dan hasilnya tetap sama maka bermakna reliabilitas Tes STIFIn juga tinggi. Tentang kedua hal ini kami sudah melakukan riset internal yang menunjukkan bahwa validitas dan reliabilitas Tes STIFIn sangat tinggi. Namun saya harap anda bersabar menunggu hasil riset independen yang dilakukan dua tim profesor di Malaysia dan Indonesia yang akan diumumkan tidak lama lagi. Sejarah Finger Print Sidik jari adalah ciri permanen yang genetik dan tidak berubah sepanjang umur manusia. William Jenings dari Franklin Institute Philadelpia, mengambil sidik jarinya sendiri pada umur 27 tahun (1887) kemudian membandingkan dengan sidik jari setelah umur 77 tahun ternyata tidak terjadi perubahan. Sidik jari seseorang memiliki hubungan dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang. Penelitian ini telah dimulai sejak lebih 200 tahun yang lalu, diawali oleh Govard Bidloo (1865), J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds (1880), Francis …
-
Pengambilan Keputusan Lewat Tes STIFIn
Anda ingin membangun bisnis sendiri tapi masih ragu mampu atau tidak? Anda bisa lebih yakin untuk membuat keputusan dengan melakukan tes STIFIn terlebih dahulu untuk melihat apakah Anda memiliki karakter, kepribadian, dan juga minat serta bakat untuk menjadi seorang pengusaha. Salah satu karakter yang sangat penting untuk dimiliki seorang pengusaha tentu saja adalah berani mengambil resiko apalagi jika sekarang Anda sudah punya pekerjaan yang sebenarnya sudah memberikan penghasilan yang tetap. Beralih menjadi pengusaha bisnis sendiri tentu memiliki resiko kehilangan sumber pendapatan yang mendukung kehidupan Anda. Apa saja karakter yang sebaiknya dimiliki oleh pengusaha agar bisa sukses? Dari sekian banyak pengusaha yang ada saat ini berikut adalah beberapa karakter yang sama-sama mereka miliki dan bisa jadi Anda miliki juga. Berorientasi pada target Sudahkah Anda memiliki target yang akan menentukan arah dan strategi yang dilakukan untuk memastikan bisnis bisa berkembang lebih besar dan lebih menguntungkan? Setiap pengusaha harus memiliki target yang jelas agar motivasi dan juga keinginan yang kuat untuk membangun bisnis sendiri bisa memiliki arah tujuan yang nyata, tidak hanya sekedar target yang abstrak. Memiliki target yang kurang spesifik bahkan cenderung kurang realistis akan membuat seseorang lebih mudah menyerah ketika dalam menjalankan bisnisnya target tersebut tidak kunjung tercapai. Tidak hanya sebagai gambaran yang jelas mengenai arah dan tujuan bisnis, memiliki target juga akan membantu Anda untuk menentukan langkah apa saja yang diambil agar bisnis bisa mencapai target yang diinginkan. Cari tahu lebih lanjut apakah Anda adalah orang yang berorientasi pada target melalui tes kepribadian dari STIFIn. Kepercayaan diri Hampir semua pengusaha yang sukses memiliki karakter kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan tinggi diri berbeda dengan arogansi atau ego yang tinggi, karena kepercayaan diri akan mengundang rasa hormat dan rasa percaya dari orang lain bukannya pandangan yang negatif terhadap diri Anda. Percaya diri dibutuhkan untuk mengeksekusi strategi bisnis yang dibuat termasuk untuk memimpin para karyawan yang bekerja untuk Anda. Percaya diri dengan keputusan dan bisnis yang Anda miliki juga akan membuat orang mudah percaya dan yakin dengan kemampuan Anda sehingga tidak segan untuk diajak bekerjasama atau berinvestasi. Untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi tentunya ada banyak hal yang mesti dilakukan seperti misalnya membuat rencana bisnis yang matang, yakin dengan visi misi yang dimiliki karena realistis, dan tidak takut untuk mengambil resiko meski ada bayang-bayang kegagalan. Bisa mengatur keuangan dengan baik Tahukah Anda bahwa salah satu hal yang menyebabkan banyak bisnis kecil tumbang adalah karena pengelolaan keuangan yang buruk? Seringkali para pengusaha tergesa-gesa untuk mengadakan ini itu padahal berada di luar jangkauan budget-nya dan belum memiliki pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluarannya. Investasi memang perlu dilakukan dalam berbisnis namun seorang pengusaha harus bisa menyeimbangkan antara budget yang digunakan untuk investasi dengan kapasitas pendapatan bisnisnya dan juga resikonya. Jadi jika dalam hasil tes STIFIn Anda dikatakan kurang bijak dalam mengelola keuangan sebaiknya mulai hati-hati dan belajar bagaimana caranya manajemen keuangan yang lebih sehat terutama untuk bisnis. Mengandalkan diri sendiri Selain sumber penghasilan, perbedaan yang akan langsung dirasakan ketika Anda meninggalkan pekerjaan tetap untuk menjadi pengusaha bisnis sendiri adalah dengan berbisnis maka diri Andalah yang membuat segala keputusan tanpa ada yang memerintah. Seorang pengusaha memang bisa menjalin kerjasama dengan orang lain untuk sama-sama membangun bisnis yang lebih baik, tugas-tugas teknis hingga mengatur strategis juga bisa dikerjakan bersama dengan karyawan yang dimiliki. Tapi kendali tetap berada di tangan Anda maka dari itu pengusaha harus bisa membuat keputusan berdasarkan pertimbangan dan naluri diri sendiri bahkan seringkali harus mengambil keputusan tanpa adanya arahan dari orang lain. Ulet dan tidak pantang menyerah Cek dengan metode STIFIn apakah Anda memiliki karakter yang pantang menyerah. Pantang menyerah berbeda dengan keras kepala karena meski tidak takluk dengan kegagalan, orang yang pantang menyerah masih bisa melihat berbagai macam peluang dan jalan yang lain untuk menyelesaikan sebuah masalah. Membangun bisnis sendiri maka Anda akan banyak berhadapan dengan hambatan dan tantangan, kegagalan, bahkan mungkin kekacauan yang membuat orang dengan mental yang kurang kuat akan berhenti di tengah jalan. Ketahui kapan harus minta bantuan ketika Anda membutuhkannya misalnya dengan mengajukan kredit ke bank dengan rencana bisnis yang jelas, menggunakan tenaga kerja outsourcing untuk pekerjaan teknis yang tidak Anda miliki sumber dayanya, mengajukan proposal partnership dengan perusahaan lain, dan sebagainya. Pentingnya kita pengambilan keputusan lewat tes STIFIn menjadi hal yang perlu diperhatikan. Karena STIFIn membantu agar pengambilan keputusan kita menjadi lebih tepat sesuai dengan genetik alami yang dimiliki.
-
6 Karakter Seorang Pemimpin Yang Bisa Terlihat Dengan Tes STIFIn
Karakter Seorang Pemimpin – Anda ingin memiliki tanggung jawab yang lebih besar dengan karir Anda? Sudah bekerja di perusahaan cukup waktu dan sudah saatnya bagi Anda untuk menaiki tangga karir? Menjadi pemimpin pada sebuah organisasi bukanlah hal yang bisa dengan mudah dilakukan hanya karena seseorang sudah bekerja di perusahaan dalam waktu tertentu. Anda harus yakin bahwa Anda memiliki kualitas untuk menjadi seorang pemimpin yang tidak hanya bisa berfungsi sebagai pembagi tugas atau memegang kendali atas bawahan tapi juga menjadi pemimpin yang memiliki integritas serta bisa menginspirasi junior-juniornya. Melakukan tes STIFIn bisa menunjukkan apakah Anda memiliki kualitas sebagai seorang pemimpin atau tidak. Berikut adalah kualitas-kualitas karakter yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Kejujuran dan integritas Karakter ini wajib untuk dimiliki oleh seorang pemimpin. Apabila pada hasil tes kepribadian Anda sudah memiliki karakter yang jujur, maka selanjutnya adalah menjaga kejujuran tersebut agar menjadi orang yang punya integritas. Integritas adalah karakter yang menjunjung dan memiliki kualitas kejujuran dan moral yang tinggi, konsisten dalam memegang prinsip dan nilai-nilai yang diyakininya. Orang yang disebut memiliki karakter integritas juga memiliki kebiasaan pengambilan keputusan yang akurat dan sebenar-benarnya tanpa ada yang disembunyikan sehingga jelas bahwa karakter ini harus ada pada jiwa karakter seorang pemimpin. Kepercayaan diri yang baik Karakter percaya diri yang baik dibutuhkan agar seseorang bisa yakin anak buahnya bisa mengikuti instruksi dan perintahnya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Tapi kepercayaan yang terlalu tinggi tidak bagus untuk seorang pemimpin karena bisa membuatnya jadi mudah lengah dan tidak melihat resiko-resiko yang sebenarnya bisa diantisipasi di awal sebelum kejadian. Pemimpin yang percaya diri akan merasa yakin dengan keputusan yang dibuatnya di mana hal ini akan memberikan keyakinan pula pada anak buah Anda bahwa jalan yang akan diambil adalah jalan yang sudah dipertimbangkan masak-masak sehingga anak buah pun memiliki rasa hormat kepada Anda sebagai pemimpin mereka. Inspirasi bagi yang lain Barangkali hal yang paling tidak mudah menjadi karakter seorang pemimpin yang baik adalah memastikan anak buahnya mengikuti jalan yang sama dengan keputusan yang ia buat. Sebagai seorang pemimpin maka Anda harus menanggung beban ekspektasi tertentu dari anak buah terutama ketika dihadapkan pada situasi-situasi yang membutuhkan keputusan yang penting dan berpengaruh signifikan pada performa tim. Untuk bisa menjadi inspirasi bagi anak buah maka Anda harus bisa menunjukkan contoh yang baik, memiliki pola pikir yang positif dan terlihat dari bagaimana cara Anda bekerja, tetap tenang meski di bawah tekanan, dan menjaga agar motivasi anak buah tetap tinggi. Bagaimana cara Anda menghadapi situasi dalam kondisi tertekan juga bisa dikonsultasikan saat tes STIFIn. Berkomitmen dan memiliki passion yang tinggi Jika Anda ingin anak buah memberikan performa yang terbaik maka Anda pun juga harus memberikan performa yang maksimal pada setiap hal yang Anda kerjakan. Ketika Anda memiliki passion maka apapun yang Anda kerjakan akan terlihat usahanya, tidak takut terjun langsung ke lapangan untuk melakukan koordinasi, atau turut membantu anak buahnya untuk menjalankan tugasnya apabila diperlukan, tidak hanya sekedar diam di tempat dan memberikan perintah tanpa memberikan contoh bagaimana sebuah tugas seharusnya dikerjakan. Pemimpin yang memiliki komitmen dan passion yang tinggi juga akan memacu anak buahnya untuk bisa memberikan performa yang terbaik. Kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan yang baik Coba lihat pada hasil tes STIFIn Anda, apakah Anda termasuk komunikator yang baik? Anda juga bisa mengkonsultasikan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif disesuaikan dengan karakter dan kepribadian Anda karena sebenarnya apapun karakter yang dimiliki juga bisa menjadi komunikator yang baik dengan caranya sendiri sesuai dengan mesin kecerdasannya. Kemampuan komunikasi yang baik dibutuhkan oleh pemimpin karena ia harus bisa menyampaikan visi misi dan juga strategi yang ingin diambil dengan baik kepada anak buahnya agar tim memiliki persepsi yang sama memandang sebuah isu. Kemampuan komunikasi juga diperlukan ketika pemimpin memberikan presentasi kepada atasannya, mengurai konflik yang terjadi di antara anggota timnya, memberikan motivasi dan dukungan untuk menaikkan moral di dalam tim, dan menjadi spokeperson dari tim ketika berinteraksi dengan tim yang lainnya. Delegasi dan empowering Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah tim profesional artinya Anda memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari sekedar ketika masih jadi karyawan biasa. Oleh karena itu fokus pada tugas-tugas Anda yang lebih penting dan membagikan tugas lainnya kepada para anak buah yang Anda punya. Mencoba mengerjakan segala sesuatunya sendirian karena Anda merasa mampu atau tidak ingin menambah beban kerja orang lain akan menimbulkan rasa tidak percaya pada anak buah dan membuat anak buah tidak berkembang dan sulit mendapatkan peluangnya sendiri untuk menaiki tangga karir. Demikian adalah beberapa karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang bisa ketahuan apakah Anda memilikinya atau tidak dengan mengambil tes STIFIn.
-
Tips Sebelum Memutuskan Untuk Pindah Jalur Karir
Tes STIFIn merupakan tes yang bisa menganalisa kepribadian dan juga faktor-faktor psikologi Anda yang lainnya dengan hasil yang lebih akurat dan bisa digunakan untuk membantu Anda menemukan jalan hidup yang paling membuat Anda puas, salah satunya adalah jika Anda ingin berganti pekerjaan. Kebanyakan dari orang memiliki pekerjaan yang bisa memberikan penghasilan yang cukup untuk hidup di dunia ini. Hanya sebagian kecil yang beruntung untuk bisa bekerja di bidang yang ia sukai. Bahkan jika tadinya Anda bekerja di bidang yang menjadi passion Anda, wajar jika seiring berjalannya dengan waktu Anda ingin mengerjakan sesuatu yang lain alias memiliki passion di bidang yang lain. Sebelum pindah karir, berikut tips sebelum memutuskan untuk pindah jalur karir untuk Anda. Tes analisa karir yang hasilnya pas Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mencari tempat tes yang bisa menganalisa kondisi psikologi yang Anda miliki termasuk kepribadian, karakter, minat, bakat, dan juga cara Anda berpikir serta berkomunikasi agar pilihan karir yang direkomendasikan bisa lebih pas. Tentu Anda tidak ingin terjebak dengan pekerjaan yang nampaknya tepat dengan karakter Anda tapi nyatanya kurang bisa membuat Anda bergairah. STIFIn bisa menjadi pilihan tes psikologi yang paling tepat untuk berkonsultasi pilihan karir yang paling pas dengan kepribadian dan juga bakat yang Anda miliki. Hasil rekomendasi dari tes setidaknya bisa membantu Anda untuk mulai melakukan riset dari setiap karir sebelum menentukan pindah pekerjaan atau tidak. Riset mengenai karir yang baru Hasil dari tes STIFIn hanya akan memberikan Anda rekomendasi jenis karir yang cocok dengan kepribadian dan juga bakat Anda. Untuk deskripsi pekerjaan, penghasilan yang bisa didapatkan, tantangan, dan juga bidang kerjanya tentu harus Anda sendiri yang mencari informasinya. Selain mengenai bidang kerja dan juga perusahaan-perusahaan yang bisa jadi tempat Anda mencari kerja baru, informasi lain yang wajib untuk dicari adalah apakah karir tersebut membutuhkan latar belakang pendidikan atau keahlian tertentu atau tidak. Jika ada kualifikasi yang dibutuhkan bagi SDM yang ingin masuk ke industri tersebut maka Anda bisa membuat rencana untuk mendapatkan pendidikan maupun sertifikasi yang dibutuhkan. Cari informasi mengenai etos kerjanya Anda mungkin memiliki ketertarikan dengan bidang industri yang berbeda dengan industri yang Anda tekuni saat ini, namun hal ini belum cukup untuk membuat Anda memutuskan untuk pindah karir. Pastikan juga etos kerja yang ada pada industri tersebut cocok dengan apa yang Anda inginkan baik itu ingin berada di zona nyaman atau yang bisa memberikan Anda tantangan baru. Untuk kerja menjadi seorang jurnalis misalnya tentunya harus siap untuk berburu berita dan memiliki jam kerja yang tidak konvensional, selalu dikejar dengan deadline, dan bisa memiliki kreativitas agar bisa mendapatkan berita terbaik tapi tetap dengan cara yang berada di jalur hukum, apakah hal tersebut adalah etos kerja yang Anda inginkan? Manfaatkan jaringan yang dimiliki Tidak mudah untuk pindah pekerjaan apalagi berpindah karir. Jika Anda bertekad untuk berpindah karir maka resiko yang harus diambil adalah mencari pekerjaan baru dan meninggalkan keamanan dari pekerjaan yang lama. Karena itu memiliki jaringan kontak yang cukup luas adalah hal yang bisa bermanfaat untuk kebutuhan profesional Anda. Anda bisa mengontak orang-orang yang bekerja di bidang industri yang jadi minat baru Anda baik untuk mencari informasi untuk riset karir atau bertanya-tanya adakah yang sedang membutuhkan tenaga kerja baru. Oleh karena itu perluas jaringan kontak Anda mulai dari sekarang. Untuk menemukan cara komunikasi dengan orang lain yang paling tepat bagi Anda, tes STIFIn bisa membantu untuk urusan tersebut. Pekerjaan lain tapi di industri yang sama Jika Anda jenuh dengan pekerjaan yang dimiliki saat ini, Anda tidak harus meninggalkan dunia industri yang sudah menjadi keahlian Anda untuk memulai di industri yang sama sekali baru. Anda masih bisa menggunakan keahlian yang dimiliki untuk melamar pekerjaan dengan posisi atau job desc yang berbeda tapi masih dalam satu industri yang sama. Dengan demikian Anda bisa menghemat waktu dan juga biaya karena tidak harus sekolah lagi untuk mendapatkan keahlian yang dibutuhkan untuk bekerja di industri yang baru tapi tetap bisa bekerja di bidang yang baru dan memberikan Anda pengalaman serta tantangan baru sehingga rasa jenuh pun bisa hilang. Baca Juga: Pentingnya Perencanaan Karir dalam Bekerja Setelah Anda mengetahui tips sebelum memutuskan untuk pindah jalur karir, Tes STIFIn sangat di rekomendasi kan untuk menganalisa cara kerja otak manusia sehingga hasil dari kepribadian, minat, dan juga bakat bisa di ketahui lebih akurat dan Anda pun bisa mengenal diri Anda lebih dalam. Tes bisa dilakukan secara individu bisa juga dilakukan secara kelompok dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan tesnya maupun untuk mengetahui hasilnya.