Cara Belajar STIFIn Introvert dan Ekstrovert
Related Posts
-
Pengalaman Mengikuti Tes STIFIn
Perkenalkan saya Dedeh Ratnanengsih, sahabat boleh panggil saya dengan Dedeh. Saat ini sudah hampir satu tahun setelah saya mengikuti tes STIFIn pada tahun 2019 lalu. Pengalaman mengikuti tes STIFIn banyak memberikan kesan yang sangat berarti. Saya menemukan hikmah penting dalam hidup yang membuat saya lebih fokus dan bersyukur dengan kelebihan yang Allah berikan serta bersabar atas kelemahan yang ada. Hasil tes STIFIn menyebutkan bahwa saya memiliki mesin kecerdasaan Insting (In). Kecerdasan yang bahkan saya sendiri awalnya tidak menyangka diberikan Allah tanpa sedikitpun memintanya. Saya merasa terlambat mengetahui hasil tes STIFIn saya sekarang. Banyak keputusan sebelumnya yang tidak seharusnya saya pilih, namun saya sangat menyadari penyesalan tak akan berarti jika tanpa perbaikan setelahnya. Cerita dimulai saat saya sudah tidak nyaman dengan tempat bekerja saat itu, mudah terpancing untuk marah bahkan tidak tahu apa saya inginkan sebenarnya. Hidup ketika itu benar-benar tidak berarti dan tidak tau mau kemana. Pengalaman Mengikuti Tes STIFIn Banyak Memberi Kesan 1. Menerima Hasil Tes STIFIn dengan Lapang Hati Segala sesuatu yang mengkhawatirkan akan berkurang dengan penerimaan yang baik. Menerima sepenuh hati bahwa hasil tes STIFIn Insting adalah kecerdasan terbaik yang Allah berikan kepada saya. Meyakininya sebagai modal dasar agar saya bisa berperan menjadi sebaik-baik makhluk di muka bumi. Peran terbaik tersebut semata-mata adalah bekal untuk mempersiapkan diri kembali kepada Allah kelak. Awal penerimaan saya tidak semata-mata terbentuk begitu saja. Sebelum mengikuti tes STIFIn saya pernah mengikuti tes kepribadian lainnya, tapi setelah mengikuti tes tersebut saya tidak menemukan jawaban apa yang harus saya lakukan setelahnya agar hidup terasa nyaman (gue banget). Ternyata memang tes tersebut bisa berubah ketika saya mengulanginya. Sedangkan tes STIFIn hasilnya tidak akan berubah seumur hidup jika saya mengulangi tesnya. Hal ini sesuai dengan teori pemuliaan tanaman yang saya pelajari saat masih di kampus bahwa fenotip tanaman yang dihasilkan adalah gabungan antara sifat genetik dan lingkungan yang mendukungnya. Ini berlaku juga pada manusia dimana sifat genetik tidak akan berubah. 2. Mengetahui Cara Efektif dan Efisien Menghadapi Traumatik Salah satu perkataan promotor STIFIn yang saya ingat betul ketika melakukan tes STIFIn, “Kamu pasti sering menghapus kontak orang-orang yang tidak membuat nyaman.” Sontak saya sangat kaget mendengarnya, karena beberapa bulan sebelum tes STIFIn memang saya menghapus beberapa kontak di handphone saya. Tentu pernyataan yang diutarakan oleh promotor STIFIn benar adanya. Lalu promotor STIFIn tersebut melanjutkan, “Insting itu memiliki kecerdasan otak tengah yang menyangga otak lainnya sehingga ketika bersujud posisi otak berada paling atas. Ini alasan kenapa seorang Insting seharusnya bisa mengobati rasa traumatiknya dengan selalu mendekatkan diri pada Allah karena otaknya memiliki potensi paling besar untuk bisa mencapai ketenangan dengan terus berinteraksi dengan-Nya.” Penjelasan yang tak bisa saya bantah lagi karena memang saat itu saya merasa tidak yakin dan selalu khawatir atas apa yang Allah berikan, salah satunya sangat mungkin karena saya tidak khusyuk saat berinteraksi dengan-Nya. 3. Menggali Hikmah Dari Setiap Keputusan yang Dipilih Sebelum Tes STIFIn Keputusan hidup yang sangat terasa salah satunya adalah memilih jurusan IPA ketika SMA. Melalui fase ini memang tidak mudah, saya tidak begitu suka menjadi anak IPA banget. Walaupun ketika itu saya sangat menyukai mata pelajaran Biologi. Akhirnya ketika kuliah mengambil program studi pertanian, alasan utama saya supaya bisa belajar biologi khususnya biologi tumbuhan. Selama kuliah tidak ada kesulitan yang begitu berarti, namun setelah lulus merasa tidak ahli dalam bidang yang saya pelajari. Setelah tes STIFIn, saya sangat menerima bahwa saya cenderung tidak tuntas ketika belajar. Sering mempelajari sesuatu hanya sebatas kulitnya, tapi tidak sampai tuntas mendalam. Setelah lulus kuliah, saya pernah bekerja di luar bidang yang saya pelajari di kampus. Beberapa bulan setelah menjalani pekerjaan tersebut saya merasa kurang nyaman dengan hal yang dijalani. Rasa tidak nyaman itu semakin memuncak, saya putuskan untuk mengikuti tes STIFIn atas rekomendasi dari seorang teman. Hasilnya membuat saya terkejut, ternyata bidang pekerjaan tersebut sangat sesuai dengan mesin kecerdasaan yang saya miliki. Namun saya sangat menyadari ada hal-hal yang membuat saya tidak bertumbuh, yaitu faktor kebeperanan saya dalam setiap aktivitas, sedangkan seorang Insting sangat ingin perannya itu berarti bagi orang-orang yang ia lengkapi kontribusinya. 4. Merencanakan Peran yang Dipilih Setelah Tes STIFIn Masih segar dalam ingatan, setelah selesai sesi konsultasi bersama promotor STIFIn, beliau menanyakan rencana peran yang akan saya ambil setelah tes. Tujuan saya sejak awal selain untuk mengenal diri yang sesungguhnya adalah menemukan peran yang akan membuat bertumbuh. Saya menjawab dengan mantap untuk memutuskan resign dari pekerjaan sebelumnya dan mengikuti rekrutmen program pengabdian masyarakat. Beberapa minggu setelah tes STIFIn, atas kehendak Allah rencana saya terealisasi. Saya menjadi fasilitator sebuah program pengabdian masyarakat bersama dosen di kampus tempat saya kuliah. Tugas saya membantu dosen dalam melaksanakan program pengabdian yang mereka lakukan, dari melakukan survei lokasi hingga pembuatan jurnal pengabdian masyarakat. Berinteraksi dengan masyarakat di lingkar kampus, mengetahui potensi-potensi kelurahan atau desa setempat. Keputusan yang tidak pernah disesali dan saya sangat menjalaninya dengan nyaman. Salah satu hal yang saya kerjakan ketika itu adalah harus memublikasikan kegiatan ke berbagai media cetak online. Saya menyusun press release dari setiap kegiatan yang membuat potensi saya dalam merangkai kata juga terasah. Saya masih ingat betul salah satu testimoni dosen yang merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitator. Saya merasa bahagia akan hal itu dan membuktikan sendiri hasil tes STIFIn bahwa kemistri saya dalam hal apapun, termasuk bekerja adalah kebahagiaan. Saya jadi banyak teringat keputusan-keputusan yang saya ambil tahun lalu, setelah program pengabdian selesai. Allah memberikan kesempatan lagi untuk saya bergabung dalam sebuah proyek pendampingan petani padi di Kabupaten Kepulauan Morotai Maluku Utara, salah satu pulau terluar di Indonesia Timur. Proyek ini pun sangat menambah banyak pengalaman. Proyek ini tidak hanya membuat saya belajar lebih mendalam lagi tentang budidaya padi, tapi membuat saya belajar bermasyarakat dengan penduduk setempat yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. Saya merasa bahagia dengan peran yang diberikan pada proyek ini, meskipun tantangan yang saya hadapi di lapangan tidak mudah. Kedua kalinya saya pun merasakan sendiri dari hasil tes STIFIn bahwa seorang Insting akan sangat merasa senang jika ikut terlibat dalam sebuah proyek. 5. Belajar Tuntas pada Peran yang Saya Pilih Ciri Insting yang belum cerdas adalah tidak tuntas. Tampaknya sayapun merasa tidak …
-
Tes STIFIn Mengetahui Bakat Anak
Pada saat ini tes STIFIn mengetahui bakat anak sudah banyak di gunakan. Melalui konsep STIFIn, tidak hanya bakat anak saja yang di ketahui, melainkan kepribadian yang sesuai dengan genetiknya. Tapi ada juga orang yang masih belum mengetahui apa itu STIFIn. Mungkin beberapa orang tua merasa bisa mengetahui bakat dan potensi anaknya ketika sudah masuk di dunia persekolahan. Padahal ketika kita berperan sebagai orang tua, bahwa mengetahui bakat dan potensi anak sejak dini itu lebih baik, karena akan menjadi lebih mudah memberikan dan menentukan pendidikan atau sekolah yang terbaik. Cara mengetahui bakat dan potensi anak diantaranya melakukan sebuah tes bakat dan minat. Tes yang menjadi pilihan terbaik dan sangat direkomendasikan adalah tes STIFIn, karena dari konsepnya yang simple, akurat, mudah dipahami dan aplikatif. Bagi Anda yang tertarik untuk memberikan hal yang terbaik untuk anak, mempelajari konsep STIFIn merupakan pilihan yang terbaik. Yuk mari kita bahas lebih dalam tentang STIFIn. APA ITU TES STIFIn? Tes STIFIn sekarang melakukan indentifikasi dengan menggunakan metode fingerprint analysis untuk mengetahui potensi dan bakat anak. Seperti yang Anda tahu, bentuk sidik jari manusia adalah unik dan tentunya memiliki arti tertentu. Ternyata dengan memperhatikan ruas dan pola sidik jari, Anda bisa melihat pola kepribadian dan juga karakter seseorang. Dari tes sidik jari yang dilakukan, ternyata ada hubungan antara penggunaan fungsi otak dan potensi bakat alami yang dimiliki seseorang. Dalam konsep STIFIn tes sidik jari anak akan dilihat dan dikelompokan menjadi 9 personality genetic. Dalam konsep STIFIn ada 9 personality genetic yang merupakan kombinasi dari 5 mesin kecerdasan dan 2 motivasi kecerdasan. Mesin kecerdasan disini meliputi Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Semua orang pasti memiliki kelima mesin kecerdasaan ini, tapi hanya memiliki satu kecerdasaan yang dominan sebagai pemimpin dari 4 kecerdasaan lainnya. Nah, pondasi ini nantinya distimuli oleh motivasi kecerdasan untuk menghasilkan suatu kepribadian genetik. Motivasi kecerdasan yang beroperasi di sini adalah introvert dan ekstrovert. Pertama introvert adalah aliran stimuli yang bergerak dari dalam ke luar sedangkan ekstrovert adalah sebaliknya. Alur stimuli introvert umumnya lebih fokus pada diri dulu sebelum dikeluarkan, sedangkan ekstrovert lebih menyerap dari luar dulu sebelum masuk pada diri sendiri. Menilai kepribadian lewat sidik jari ini tentu tidaklah mudah untuk dipahami, jika diterangkan secara definisi semata. Tapi percayakan saja pada para ahli yang sudah melakukan penelitian tentang manfaat apa saja yang di dapatkan dari tes sidik jari untuk menentukan bakat alami seseorang. Biasanya jika penilaian sudah dilakukan, penjelasannya kedepannya akan menjadi lebih mudah dan bisa di terima lebi baik. SEMBILAN PERSONALITY GENETIC Yuk kita mulai pembahasannya, sekarang kita fokus pada hasil tes STIFIn terkait Sembilan personality genetic pada anak Anda. Cara melihat bakat dan potensi anak bisa melalui bahasan yang dimiliki oleh karakter atau kepribadiannya. Sensing introvert Anak dengan personality genetic memiliki paca indra yang dominan aktif sebagai kekuatan utamanya dan biasanya diberkahi dengan pola tindakan yang mudah tergerak ketika melihat atau mengamati seseorang dalam suatu kejadian yang dialami secara langsung. Sensing ekstrovert Anak yang memiliki personality genetic Sensing ektrovert memiliki kecerdasaan dengan tipe physical quotient yang dimana sumber tenaga atau stamina yang dimiliki menjadi modal utama untuk bisa melakukan sebuah aktivitas yang lebih banyak, sehingga darinya itu bisa menciptakan sebuah momentum atau peluang berharga pada dirinya. Thinking introvert Tipe anak yang memiliki personality genetic Thinking introvert mempunyai kemampuan berfikir yang mendalam dan mengedepankan logika dalam menganalisa suatu kondisi atau kejadian pada dirinya. Membuat dirinya menjadi seorang spesialis dalam suatu profesi yang ditekuninya. Thinking ekstrovert Untuk anak yang memiliki personality genetic Thinking ekstrovert, memiliki kekuatan utama berpikir secara meluas serta objektifitas yang kuat, sehingga sangat pantas menjadikan ia seabgai seorang komando dalam melakukan sebuah perencanaan dan pengelolaan sistem yang baik pada sebuah tim atau organisasi. Intuiting introvert Anak pada tipe personality genetic Intuiting introvert memiliki kecerdasaan intuisi yang baik dan memiliki pandangan yang berbeda dengan umumnya, sehingga membuatnya ingin selalu melakukan sebuah kreatifitas dalam setiap aktvitasnya dan ingin selalu berbeda dengan yang lainnya. Intuiting ekstrovert Dalam kepribadian anak Intuiting ekstrovert, memiliki sebuah cara berpikir yang menggunakan pola beragam untuk bisa mencipatakan sebuah ide – ide atau gagasan yang baru. Sehingga bisa mejadikannya sosok yang menjadi inspirasi dari ide kreatifitas yang dimunculkannya menjadi sebuah solusi. Feeling introvert Seorang anak yang memiliki personality genetic Feeling introvert dalam dirinya memiliki sebuah karisma yang kuat. Sehingga sangat cocok menjadi seoarang pemimpin yang memiliki jiwa leadership yang mampu mengayomi timnya dengan baik. Feeling ekstrovert Untuk anak yang memiliki personality genetic Feeling ektrovert, Anda akan melihat bahwa mereka memiliki kemampuan intrapersonal dan komunikasi yang baik. Tipe anak ini memiliki potensi yang bisa melihat kelebihan orang lain dan menggerakannya demi mencapai tujuan (King Maker). Insting Anak yang memiliki personality genetic Insting mempunyai kemampuan serba bisa dalam melakukan segala hal. Karakter Insting juga memiliki sikap yang ingin serba cepat, responsive, mudah beradaptasi dan tentunya memiliki respon spontanitas yang tinggi dalam mengambil sebuah keputusan. TIPS MEMANFAATKAN HASIL TES STIFIn Sebenarnya hasil dari tes STIFIn di atas tidak hanya untuk mengetahui bakat dan potensi anak saja, melainkan juga bisa dimanfaatkan sebagai jalur pengembangan diri untuk bisa mengembleng karakter dan kepribadian anak menjadi lebih optimal. Dibawah ini ada beberapa cara untuk kita bisa mendapatkan atau memanfaatkan hasil dari tes STIFIn lebih baik lagi. Lakukan Konsultasi Bagi Anda yang belum mengerti lebih dalam walaupun sudah membaca tentang hasil tes STIFIn. Langkah awal bisa dengan melakukan konsultasi dan melakukan sesi private pada Promotor STIFIn atau Solver STIFIn untuk bisa mengetahui lebih dalam persoalan yang dialami terhadap anak ataupun anggota keluarga. Jika sudah tahu cara mengetahui bakat dan potensi diri dan anak, tentu orang yang lebih ahli dalam keilmuan STIFIn bisa memberikan jalan lebih jelas untuk membantu mendapakan solusi dari persoalan yang sedang dihadapi. Lihat Minat dan Dampingi Anak Minat anak tentu akan berbeda – beda, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Sehingga jika kita sudah mengetahui tipe kecerdasaan anak dari hasil tes STIFIn. Tentunya sebagai orang tua bisa melakukan pengarahan dan pendampingan yang lebih tepat dan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki anak. Jadi anakpun, ketika menjalaninya akan merasa nyaman dan bahagia. Sesuaikan Pendidikan dengan Hasil Tes Melalui proses pendidikan anak bisa mendapatkan tambahan pengembangan terhadap potensi yang dimilikinya, …
-
Tes Bakat Anak Melalui Tes Sidik Jari
Untuk dapat mengarahkan anak untuk mengembangkan bakatnya, tentu saja kita sebagai orang tua wajib mengetahuinya apa bakat alaminya sejak dini. Mengetahui bakat dan kepribadian anak sejak dini, dapat mempersiapkan anak untuk memaksimalkan kemampuannya dan tumbuh kembangnya. Untuk mengetahui bakat anak sedari awal, Anda bisa menggunakan tes bakat dan minat melaui identifikasi kesepuluh sidik jari (tes sidik jari). Teknik identifikasi tes sidik jari ini bisa menggunakan sebuah konsep bernama STIFIn. Teknik ini berasal dari landasan dimana sidik jari seseorang memiliki bentuk dan ruas – ruas yang berbeda dengan orang lain. Hal ini tentu bisa jadi tolak ukur sebagai individu dimana kepribadian, kebiasaan maupun bakat alami anak bisa diketahui. Mengapa Harus Menggunakan Konsep STIFIn? Pengaplikasian konsep STIFIn ini baik digunakan, karena mampu menjelaskan kemampuan potensi alami seseorang secara simpel, akurat dan lebih aplikatif. Tentu saja bakat dan minat seseorang bisa berbentuk banyak hal dan membuat orang tua melakukan banyak percobaan percuma terhadap bakat anak. Tapi dengan menggunakan konsep STIFIn dan melakukan tes STIFIn, Anda akan mendapatkan jawaban yang lebih bisa realistis, mudah dipahami dan sesuai pada karakter alaminya pada anak. Pada tes STIFIn, dalam sebuah penelitian dan pengumpulan data, STIFIn memiliki nilai validitas dan reabilitas sebesar 95%. Hal ini tentu sangat meyakinkan untuk melakukan tes potensi bakat anak dengan tepat dan sesuai untuk kembang diri karakter anak di masa depannya. Identifikasi Bakat dengan Mengidentifikasi Personality Genetik STIFIn Hal yang menjadi kekuatan pada sebuah konsep STIFIn adalah dalam mengidentifikasi potensi karakter seseorang sesuai bakat alaminya. Dalam konsep STIFIn ini, seseorang bisa dikenali dengan mengetahui mesin kecerdasaan dan drive kecerdasannya. Mesin kecerdasan ini dalam konsep STIFIn ada lima yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Kelima mesin kecerdasan ini akan distimuli oleh sebuah drive kecerdasaan atau biasa dikenal dengan sebuah kemudi kecerdasaan yaitu introvert dan ekstrovert. Nah, kombinasi antara mesin kecerdasan dan kemudi kecerdasan ini menghasilkan sesuatu yang disebut personality genetic. Pada dasarnya hal ini menggambarkan sikap, pola pikir, kebiasaan, perilaku dan potensi bakat seseorang. Personality genetic ini ada sembilan macamnya. Mari kita bahas kesembilan personality genetic STIFIn di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut: Sensing introvert Sensing introvert adalah gabungan dari mesin kecerdasan Sensing dan kemudi kecerdasaan introvert. Jika anak memiliki karakter Sensing introvert STIFIn, artinya anak Anda memiliki kekuatan utama dalam penggunaan panca indranya dan menggerakan pemikirannya dari dalam ke luar. Hal ini membuat dirinya memiliki pola pikir yang konkrit, praktis, suka berpetualang, mudah belajar dengan meniru dan juga hebat dalam berakting. Sensing ekstrovert Untuk anak yang diidentifikasi memiliki karakter Sensing ekstrovert STIFIn, mereka memiliki stimuli dari luar kedalam. Walaupun sama – sama memiliki kemampuan panca indra yang baik dengan Sensing introvert, anak golongan ini lebih mampu beradaptasi dan menyerap pengaruh dari luar secara lebih baik. Anak yang masuk kepribadian ini biasanya memiliki sikap yang selalu semangat, ceria, suka senang – senang dan bisa menciptakan sebuah momentum (peluang) pada dirinya. Thinking introvert Anak yang memiliki karakter Thinking introvert STIFIn adalah anak yang cerdas dan memiliki kemampuan logika yang baik. Hal ini membuat anak – anak yang masuk dalam kecerdasaan ini mengutamakan logikanya dan memiliki rasa ingin tahu tinggi, memiliki sistem pemikiran dan kerja yang sistematis dan lebih baik dalam menjalani sebuah profesi yang spesialis. Kemampuan logika dan pola berpikir yang mendalam menjadi pondasi kepribadian yang cerdas dan expert. Thinking ekstrovert Berikutnya adalah karakter Thinking ekstrovert STIFIn. Anak yang tergolong dalam hal ini lebih menggunakan pemikirannya di atas segalanya (sebab dan akibat). Karena hal ini, kebanyakan tindakannya lebih berbasis logika dan objektifitas. Selain itu pemikiran yang terstimuli dari luar ke dalam membuat anak memiliki kemampuan memegang rentang kendali yang luas. Sehingga membuat anak Te lebih baik dalam membuat sebuah perencanaan untuk menjadi seorang komandan (pemimpin) dalam organisasi dan perusahaan. Tentunya mampu menjadi pemecah masalah yang baik. Intuiting introvert Jika anak Anda memiliki karakter Intuiting introvert STIFIn, berarti kekuatan utama yang dimiiki yaitu pada intuisinya, biasa disebut sebagai kecerdasaan indra keenam. Selain itu, kecerdasaan ini juga terstimuli dari dalam keluar, sehingga membuatnya menjadi pribadi yang perfeksionis dalam membuat sebuah ide dan gagasan yang kreatif. Intuiting ekstrovert Untuk kecerdasaan Intuiting ekstrovert STIFIn pada anak yang berarti merujuk pada indera keenam yang sekaligus menjadi otak kreatif. Kecerdasaan tersebut dikemudikan dari luar kedalam sehingga menjadi pribadi yang mampu meprediksi kecenderungan bisnis kedepan. Kepribadian ini sering juga di kenal sebagai seorang assembler idea. Feeling introvert Bagi anak yang memiliki karakter Feeling introvert STIFIn, mereka memiliki mesin kecerdasan yang mengutamakan perasaan. Pergerakan kemudi introvert yang dikombinasikan dengan mesin kecerdasaan Feeling mampu menjadikannya seorang pemimpin yang berkharisma. Dalam kepemimpinannya ia sangat mengorganisasi sebuah tim yang hebat karena memiliki jiwa leadership yang kuat. Feeling ekstrovert Untuk anak dengan kecerdasan Feeling ekstrovert STIFIn, mereka memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dari kecerdasaan Feeling introvert. Kecerdasaan ini memiliki kemampuan menjadikan dirinya menjadi seorang King Maker, sehingga darinya tercipta sosok pemimpin yang hebat dan berkharisma. Kemampuan sosial yang kuat mampu membuatnya menjadi pribadi yang memiliki empati dan simpati yang tinggi. Insting Nah, untuk yang terakhir, anak dengan karakter Insting STIFIn merupakan sebuah kecerdasaan yang berada di otak tengah. Karena tidak ada drive kecerdasaan (introvert dan ekstrovert), kecerdasaan ini memiliki respon yang cepat dan spontan. Sehingga menjadikan dirinya menjadi seorang yang cepat tanggap dalam tindakan dan menangkap suatu hikmah dari setiap kejadian. Kepribadian yang memiliki keserbabisaan dalam melakukan apapun, mampu membuatnya mudah beradaptasi. Kesembilan personality genetic STIFIn di atas tentu bisa dipelajari lebih dalam lagi. Beberapa hal seputar tiap kecerdasaan memiliki sisi positif dan negatif hal yang harus diwaspadai. Dengan mengetahui kecerdasaan yang dimiliki seorang anak, kita sebagai orang tua bisa membantu mengarahkan dan membimbing anak untuk menuju kesuksesannya. Dengan STIFIn sangat membantu kita untuk bisa mengembangkan bakat, minat, kepribadian, dan potensi alami anak dengan tepat dan sesuai. Bagaimana menurut Anda soal bahasan penggunaan konsep STIFIn untuk mengetahui bakat dan potensi alami anak Anda? Apakah Anda tertarik? Sekarang ini banyak Promotor STIFIn yang mampu melakukan tes STIFIn untuk Anda di kota terdekat. Ayo, daftarkan segera anak Anda untuk di tes STIFIn. Sangat direkomendasikan jika kita sebagai orang tua bisa mengetahui bakat, minat, kepribadian serta pola pikir anak lebih awal. Tentunya kita sebagai orang tua jadi bisa lebih …
-
Membentuk Karakter Anak Menjadi Lebih Percaya Diri
Salah satu karakter yang orang tua inginkan ada pada anak-anaknya biasanya adalah karakter yang percaya diri. Dengan memiliki karakter ini maka nantinya anak-anak tidak akan banyak ragu ketika harus mengerjakan dan melakukan sesuatu baik hasilnya sesuai dengan yang diharapkan maupun dihadapkan pada kegagalan. Anak yang percaya diri juga akan terlihat menarik sehingga kehidupan sosialnya pun nantinya bisa memberikan dampak yang lebih positif pada perkembangannya. Apakah buah hati Anda memiliki karakter yang percaya diri? Anda bisa mengetahuinya dengan pasti melalui tes STIFIn yang merupakan tes untuk melihat kepribadian dan karakter seseorang dengan metode yang lebih akurat dan hasil yang lebih detail analisanya. Jika ternyata karakter percaya diri belum ada pada buah hati Anda jangan berkecil hati, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong anak menjadi lebih percaya diri dan yakin terhadap dirinya sendiri. Berikan contoh teladan Anak-anak membentuk karakternya dari berbagai macam hal yang terjadi di sekitarnya, dan perilaku keluarga adalah faktor yang sangat penting untuk membentuk karakter dasarnya. Jadi jika Anda ingin anak tumbuh jadi anak yang lebih percaya diri maka orang tuanya pun harus memberikan contoh perilaku yang percaya diri. Seperti misalnya melakukan segala macam persiapan yang dibutuhkan dengan yakin dan tidak plin plan. Tapi bukan berarti segala sesuatunya meski sempurna dan Anda tidak boleh menunjukkan kelemahan di depan anak, namun memiliki kepercayaan diri dengan kadar yang sehat bisa memberikan teladan yang baik untuk perkembangan karakter anak. Atasi kesalahan dengan bijak Ini alasannya mengapa Anda tidak perlu jadi orang tua yang sempurna di depan anak karena membuat kesalahan adalah hal yang sangat manusiawi. Ajarkan dan berikan teladan pada anak bahwa membuat kesalahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti asalkan bisa menjadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran untuk perbaikan di langkah selanjutnya. Pada hasil tes psikologi anak Anda bisa lihat bagaimana cara anak mengatasi jika ada tantangan di hadapannya. Ciri-ciri anak yang berkarakter percaya diri adalah ia tidak takut untuk mencoba berbagai macam cara dan metode untuk memecahkan kesalahan karena jika satu cara gagal maka ia bisa dengan percaya diri mencoba cara yang lainnya. Dorong untuk mencoba banyak hal baru Selain dengan menggunakan metode STIFIn, Anda bisa tahu apa saja minat dan bakat anak dengan mendorongnya untuk mencoba berbagai macam hal baru. Selain menemukan bakat dan juga minat anak, melakukan berbagai macam hal baru juga bisa membentuk karakter anak yang lebih percaya diri karena anak akan merasa bisa melakukan banyak hal dengan yakin ketika ia berani untuk mengambil langkah yang berada di luar zona nyamannya atau sesuatu yang belum pernah ia coba sebelumnya. Namun untuk mendorong anak melakukan hal baru ada satu hal penting yang mesti dipegang yaitu hindari memaksa anak melakukan hal yang tidak disukainya. Memaksa anak hanya akan membuatnya merasa tidak nyaman dan memberikan efek yang sebaliknya. Sebaiknya, dukung anak dengan mengajaknya melakukan sesuatu bersama-sama atau dengan dorongan-dorongan positif yang membuatnya tetap nyaman. Berikan apresiasi yang sesuai dengan porsinya Jika pada hasil tes STIFIn anak muncul karakter yang menandakan ia kurang percaya diri mungkin karena anak kurang mendapatkan apresiasi dari orang-orang terdekatnya. Apresiasi tidak harus diberikan ketika anak berhasil melakukan sesuatu, apresiasi juga bisa diberikan dalam memberikan pengakuan terhadap usaha yang ia lakukan bahkan ketika hasilnya kadang kala malah justru menambah pekerjaan rumah Anda. Memberikan apresiasi terhadap apa yang ia lakukan dengan niat baik sambil mengoreksi kesalahannya dengan pendekatan yang lebih halus akan berdampak positif pada self-esteem anak nantinya. Bantu untuk membuat target Untuk anak-anak yang sudah lebih besar usianya, sudah bisa diajarkan untuk membuat target dari keinginan-keinginannya dan hal-hal yang ingin dilakukannya. Dengan membantunya untuk membuat target maka anak bisa mendapatkan kesan yang lebih realistis terhadap minat dan juga bakatnya sehingga ia bisa lebih percaya diri untuk meraih apa yang diinginkannya dibandingkan dengan target yang lebih jauh dan belum bisa diukur. Misalnya jika anak tertarik dengan dunia profesi di bidang kuliner, akan terlalu jauh baginya untuk mematok target menjadi chef terbaik di seluruh negeri. Anda bisa membantunya untuk menentukan target yang lebih berjangka pendek misalnya target bisa mengolah daging ayam menjadi 3 jenis masakan yang berbeda, kemudian arahkan anak untuk berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi memasak baik yang diadakan di sekitar lingkungan maupun yang berstandar lebih tinggi. Melakukan hal-hal yang lebih akuntabel dibandingkan dengan target yang abstrak akan membantu anak untuk menyadari apakah ia benar-benar berminat di bidang yang ia tekuni atau tidak. Itulah beberapa tips dari STIFIn untuk pembentukan karakter percaya diri pada anak, semoga membantu.
-
Mengenal Pola Pengasuhan Anak Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Anak
Salah satu manfaat melakukan tes STIFIn adalah Anda bisa menentukan pola pengasuhan anak yang paling tepat sesuai dengan karakter yang Anda miliki dan juga sesuai dengan karakter yang dimiliki buah hati. Setiap orang tua tentunya punya cara unik tersendiri untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Tidak ada cara pengasuhan yang salah maupun yang benar asalkan anak mendapatkan kasih sayang yang cukup dan perhatian yang layak ia dapatkan. Tapi para peneliti telah melakukan banyak penelitian untuk membagi gaya pengasuhan anak menjadi beberapa macam kategori dan juga dampaknya pada perkembangan anak. Gaya-gaya pengasuhan anak di bawah ini bukan berarti menempatkan Anda hanya pada salah satu kategori saja karena bisa jadi Anda memiliki gaya pengasuhan yang berbeda. Namun informasi klasifikasi pengasuhan anak berikut bisa jadi referensi untuk membantu Anda menemukan strategi yang tepat agar anak bisa tumbuh berkembang sesuai dengan impian Anda dan kebaikan buah hati. Authoritative parenting Peneliti menganggap gaya pengasuhan ini adalah gaya yang paling ideal dan bisa memberikan dampak yang paling positif bagi perkembangan anak. Authoritative parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua memiliki standar dan ekspektasi yang tinggi tapi juga memberikan respon yang tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anak untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Orang tua memberikan bimbingan dan panduan yang penuh untuk membawa anak memiliki pencapaian yang tinggi dalam kehidupannya, orang tua tipe ini juga biasanya menggunakan teknik disiplin positif dan tidak hanya memberikan hukuman atau konsekuensi yang terlalu ketat di luar porsi yang sesungguhnya. Hasil penelitian tes kepribadian dan observasi menunjukkan anak-anak yang dididik dengan cara ini memiliki kehidupan sosial yang baik dan berperforma tinggi dalam bidang akademiknya. Permissive parenting Gaya pengasuhan anak ini dicirikan dengan orang tua yang tidak menetapkan aturan yang tegas terhadap anaknya dan cenderung membiarkan anak berperilaku buruk dan mudah mengikuti kemauan anak. Pandangan umum orang tua yang memberikan anaknya banyak kebebasan adalah mereka ingin menjadi teman yang setara dengan anak dan bukannya sebagai sosok yang memiliki otoritas. Jika Anda memiliki karakter ini dalam hasil tes STIFIn ada baiknya untuk sedikit tegas pada anak sesuai dengan porsinya. Meski demikian permissive parenting berbeda dengan gaya pengasuhan neglectful yang tidak terlibat sama sekali dengan kehidupan anak. Mungkin bagi Anda yang memiliki gaya pengasuhan seperti ini ingin anak memiliki kemandirian yang tinggi dan belajar melakukan segala sesuatunya sendiri sehingga bisa tumbuh jadi anak yang kuat dan tidak bergantung dengan orang lain. Tapi hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dengan gaya pengasuhan ini anaknya cenderung beresiko tinggi mengalami gangguan kesehatan mental, memiliki perilaku yang agresif dan keahlian sosial yang rendah, dan memiliki performa yang buruk di sekolah. Attachment parenting Gaya pengasuhan ini memiliki esensi membangun hubungan yang dekat dengan anak, tidak terlalu tegas dalam menegakkan peraturan tapi tetap memiliki bentuk kedisiplinan yang positif. Hubungan orang tua dan anak dengan gaya pengasuhan ini sudah dimulai bahkan sejak anak masih dalam kandungan dan masih bayi, misalnya dengan berkomitmen memberikan ASI dalam periode waktu yang dianjurkan. Menurut peneliti, gaya pengasuhan ini bisa memberikan keuntungan berupa bayi yang menangis lebih jarang, anak tidak memiliki banyak masalah perilaku, memiliki waktu yang lebih bebas untuk berkembang dan belajar. Authoritarian parenting Hampir sama dengan authoritative parenting di mana peraturan yang tegas diberikan kepada anak namun bedanya pada gaya pengasuhan ini, orang tua memiliki keterlibatan yang lebih rendah terhadap anak. Sehingga dampak yang dirasakan anak adalah orang tua yang terlalu ketat dan memberikan aturan kedisiplinan yang cenderung kasar. Bagi Anda yang hasil tes STIFIn-nya menunjukkan karakter yang menjunjung tinggi kepatuhan bisa jadi memiliki gaya pengasuhan yang seperti ini. Menurut peneliti, anak yang memiliki orang tua dengan tipe authoritarian lebih mudah depresi dan memiliki kepercayaan diri yang rendah bahkan ada juga yang penelitian yang menunjukkan anak dengan tipe orang tua ini beresiko lebih tinggi akan menjadi perundung di lingkungan sosialnya. Tes kepribadian bisa membantu Anda untuk menganalisa karakter dan kepribadian yang Anda miliki terutama dalam konteks menjadi orang tua. Dengan demikian nantinya hasil tes bisa digunakan untuk referensi bagaimana cara mengasuh anak yang baik sesuai dengan karakter yang dimiliki tapi juga disesuaikan dengan dampak yang ingin diberikan kepada anak agar buah hati bisa tumbuh dewasa dengan kondisi emosi yang positif dan tidak bermasalah. Anda bisa melakukan tes ini bersama dengan pasangan untuk sama-sama belajar dan konsultasi pola pengasuhan yang baik dan pas. Hubungi kami untuk tahu lebih lanjut mengenai tes STIFIn dan juga fungsinya untuk pola pengasuhan anak.