Mengenal 9 Personaliti Genetik STIFIn (com) (4)
Related Posts
-
Pengalaman Mengikuti Tes STIFIn
Perkenalkan saya Dedeh Ratnanengsih, sahabat boleh panggil saya dengan Dedeh. Saat ini sudah hampir satu tahun setelah saya mengikuti tes STIFIn pada tahun 2019 lalu. Pengalaman mengikuti tes STIFIn banyak memberikan kesan yang sangat berarti. Saya menemukan hikmah penting dalam hidup yang membuat saya lebih fokus dan bersyukur dengan kelebihan yang Allah berikan serta bersabar atas kelemahan yang ada. Hasil tes STIFIn menyebutkan bahwa saya memiliki mesin kecerdasaan Insting (In). Kecerdasan yang bahkan saya sendiri awalnya tidak menyangka diberikan Allah tanpa sedikitpun memintanya. Saya merasa terlambat mengetahui hasil tes STIFIn saya sekarang. Banyak keputusan sebelumnya yang tidak seharusnya saya pilih, namun saya sangat menyadari penyesalan tak akan berarti jika tanpa perbaikan setelahnya. Cerita dimulai saat saya sudah tidak nyaman dengan tempat bekerja saat itu, mudah terpancing untuk marah bahkan tidak tahu apa saya inginkan sebenarnya. Hidup ketika itu benar-benar tidak berarti dan tidak tau mau kemana. Pengalaman Mengikuti Tes STIFIn Banyak Memberi Kesan 1. Menerima Hasil Tes STIFIn dengan Lapang Hati Segala sesuatu yang mengkhawatirkan akan berkurang dengan penerimaan yang baik. Menerima sepenuh hati bahwa hasil tes STIFIn Insting adalah kecerdasan terbaik yang Allah berikan kepada saya. Meyakininya sebagai modal dasar agar saya bisa berperan menjadi sebaik-baik makhluk di muka bumi. Peran terbaik tersebut semata-mata adalah bekal untuk mempersiapkan diri kembali kepada Allah kelak. Awal penerimaan saya tidak semata-mata terbentuk begitu saja. Sebelum mengikuti tes STIFIn saya pernah mengikuti tes kepribadian lainnya, tapi setelah mengikuti tes tersebut saya tidak menemukan jawaban apa yang harus saya lakukan setelahnya agar hidup terasa nyaman (gue banget). Ternyata memang tes tersebut bisa berubah ketika saya mengulanginya. Sedangkan tes STIFIn hasilnya tidak akan berubah seumur hidup jika saya mengulangi tesnya. Hal ini sesuai dengan teori pemuliaan tanaman yang saya pelajari saat masih di kampus bahwa fenotip tanaman yang dihasilkan adalah gabungan antara sifat genetik dan lingkungan yang mendukungnya. Ini berlaku juga pada manusia dimana sifat genetik tidak akan berubah. 2. Mengetahui Cara Efektif dan Efisien Menghadapi Traumatik Salah satu perkataan promotor STIFIn yang saya ingat betul ketika melakukan tes STIFIn, “Kamu pasti sering menghapus kontak orang-orang yang tidak membuat nyaman.” Sontak saya sangat kaget mendengarnya, karena beberapa bulan sebelum tes STIFIn memang saya menghapus beberapa kontak di handphone saya. Tentu pernyataan yang diutarakan oleh promotor STIFIn benar adanya. Lalu promotor STIFIn tersebut melanjutkan, “Insting itu memiliki kecerdasan otak tengah yang menyangga otak lainnya sehingga ketika bersujud posisi otak berada paling atas. Ini alasan kenapa seorang Insting seharusnya bisa mengobati rasa traumatiknya dengan selalu mendekatkan diri pada Allah karena otaknya memiliki potensi paling besar untuk bisa mencapai ketenangan dengan terus berinteraksi dengan-Nya.” Penjelasan yang tak bisa saya bantah lagi karena memang saat itu saya merasa tidak yakin dan selalu khawatir atas apa yang Allah berikan, salah satunya sangat mungkin karena saya tidak khusyuk saat berinteraksi dengan-Nya. 3. Menggali Hikmah Dari Setiap Keputusan yang Dipilih Sebelum Tes STIFIn Keputusan hidup yang sangat terasa salah satunya adalah memilih jurusan IPA ketika SMA. Melalui fase ini memang tidak mudah, saya tidak begitu suka menjadi anak IPA banget. Walaupun ketika itu saya sangat menyukai mata pelajaran Biologi. Akhirnya ketika kuliah mengambil program studi pertanian, alasan utama saya supaya bisa belajar biologi khususnya biologi tumbuhan. Selama kuliah tidak ada kesulitan yang begitu berarti, namun setelah lulus merasa tidak ahli dalam bidang yang saya pelajari. Setelah tes STIFIn, saya sangat menerima bahwa saya cenderung tidak tuntas ketika belajar. Sering mempelajari sesuatu hanya sebatas kulitnya, tapi tidak sampai tuntas mendalam. Setelah lulus kuliah, saya pernah bekerja di luar bidang yang saya pelajari di kampus. Beberapa bulan setelah menjalani pekerjaan tersebut saya merasa kurang nyaman dengan hal yang dijalani. Rasa tidak nyaman itu semakin memuncak, saya putuskan untuk mengikuti tes STIFIn atas rekomendasi dari seorang teman. Hasilnya membuat saya terkejut, ternyata bidang pekerjaan tersebut sangat sesuai dengan mesin kecerdasaan yang saya miliki. Namun saya sangat menyadari ada hal-hal yang membuat saya tidak bertumbuh, yaitu faktor kebeperanan saya dalam setiap aktivitas, sedangkan seorang Insting sangat ingin perannya itu berarti bagi orang-orang yang ia lengkapi kontribusinya. 4. Merencanakan Peran yang Dipilih Setelah Tes STIFIn Masih segar dalam ingatan, setelah selesai sesi konsultasi bersama promotor STIFIn, beliau menanyakan rencana peran yang akan saya ambil setelah tes. Tujuan saya sejak awal selain untuk mengenal diri yang sesungguhnya adalah menemukan peran yang akan membuat bertumbuh. Saya menjawab dengan mantap untuk memutuskan resign dari pekerjaan sebelumnya dan mengikuti rekrutmen program pengabdian masyarakat. Beberapa minggu setelah tes STIFIn, atas kehendak Allah rencana saya terealisasi. Saya menjadi fasilitator sebuah program pengabdian masyarakat bersama dosen di kampus tempat saya kuliah. Tugas saya membantu dosen dalam melaksanakan program pengabdian yang mereka lakukan, dari melakukan survei lokasi hingga pembuatan jurnal pengabdian masyarakat. Berinteraksi dengan masyarakat di lingkar kampus, mengetahui potensi-potensi kelurahan atau desa setempat. Keputusan yang tidak pernah disesali dan saya sangat menjalaninya dengan nyaman. Salah satu hal yang saya kerjakan ketika itu adalah harus memublikasikan kegiatan ke berbagai media cetak online. Saya menyusun press release dari setiap kegiatan yang membuat potensi saya dalam merangkai kata juga terasah. Saya masih ingat betul salah satu testimoni dosen yang merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitator. Saya merasa bahagia akan hal itu dan membuktikan sendiri hasil tes STIFIn bahwa kemistri saya dalam hal apapun, termasuk bekerja adalah kebahagiaan. Saya jadi banyak teringat keputusan-keputusan yang saya ambil tahun lalu, setelah program pengabdian selesai. Allah memberikan kesempatan lagi untuk saya bergabung dalam sebuah proyek pendampingan petani padi di Kabupaten Kepulauan Morotai Maluku Utara, salah satu pulau terluar di Indonesia Timur. Proyek ini pun sangat menambah banyak pengalaman. Proyek ini tidak hanya membuat saya belajar lebih mendalam lagi tentang budidaya padi, tapi membuat saya belajar bermasyarakat dengan penduduk setempat yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. Saya merasa bahagia dengan peran yang diberikan pada proyek ini, meskipun tantangan yang saya hadapi di lapangan tidak mudah. Kedua kalinya saya pun merasakan sendiri dari hasil tes STIFIn bahwa seorang Insting akan sangat merasa senang jika ikut terlibat dalam sebuah proyek. 5. Belajar Tuntas pada Peran yang Saya Pilih Ciri Insting yang belum cerdas adalah tidak tuntas. Tampaknya sayapun merasa tidak …
-
Hasil Tes STIFIn Feeling introvert
FEELING INTROVERT Hasil tes STIFIn Feeling introvert atau di singkat menjadi Fi. Jika huruf F berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan F adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian, Fi sudah menjadi identitas kepribadian. F ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari i yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Feeling introvert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan emosi atau perasaan yang proses kerjanya dikemudikan dari dalam dirinya menuju ke luar dirinya. Sistem operasi pada tipe Fi berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kanan atau disebut sebagai limbik kanan. Pada limbik kanan tersebut yang menjadi kemudi kecerdasan dari tipe ini berada di lapisan putih yang letaknya di bagian dalam. Limbik kanan putih itulah yang menjadi sistem operasi tipe Fi. Lapisan yang berwarna putih memiliki tekstur otak yang lebih padat karena mengandung sel otak lebih banyak. Kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian luar tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari dalam ke luar. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah tidak berhenti untuk tebar pesona atau memancarkan kharismanya sebagai pemimpin. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan Feeling (F) sesungguhnya identik dengan pernafasan. Tipe ini memiliki kapasitas pernafasan yang besar. Kapasitas pernafasan yang kuat tersebut disebabkan tipe F memiliki mesin yang besar, yaitu berupa jantung dan paru-paru yang besar. Dengan mesin yang besar, tipe ini dapat memompa oksigen yang lebih banyak ke dalam darah, terlebih lagi tipe F dengan kemudi introvert (i). Tipe Fi ditunjang oleh ketersediaan baterai (charger) yang ada di dalam dirinya, sehingga menyebabkan tipe ini seperti memiliki kekuatan emosi yang lebih kuat. Bentuk (konstitusi) fisik tipe F secara umum disebut sebagai displastik, karena mesin yang besar tersebut didukung oleh tulang yang kecil sehingga bawaannya terasa berat. Dengan mesin besar, maka bentuk badan dari tipe Fi terlihat lebar dan tebal. Akibatnya, bagian punggung dari tipe ini seperti lebih sulit digerakkan (disebut displastik). Pada tipe Fi yang memiliki charger baterai di dalam, maka daya pancar emosi tipe ini pun lebih kuat. Secara fisik tipe ini dapat menggunakan pernafasan dalam yang bersumber dari paru-parunya. Oleh karena itu, kekuatan pernafasan dari mesin yang besar tersebut dapat digunakan untuk jenis olahraga yang memerlukan stamina jarak jauh dan jangka panjang seperti lari marathon. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian Fi mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Influencing Idealistic Convincing Leader Promoter Kindful Diplomatic Reflective Popular Friendship-appeal Sebagai pribadi yang utuh, tipe Fi memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: semangat tinggi namun dibalik itu ingin dimanja dan diperhatikan, perkataannya halus dan lembut namun terkadang bisa juga menyengat, pemimpin yang berkharisma namun kebiasaaan buruknya mudah tersinggung. Selain itu, tipe ini suka menolong namun menghitung nilai balas budi, komunikator yang mempengaruhi orang lain namun komitmen terhadap ajarannya lemah, mampu berempati namun terkadang lamban beraksi. Oleh karena itu, tipe Fi perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeskploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari hasil tes STIFIn Feeling introvert memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan emosi yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan emosi atau disebut EQ (Emotional Quotient). Dengan kekuatan pernafasan yang panjang, tipe ini memiliki potensi kekuatan mental yang lebih baik, mampu mendengar bahasa hati orang lain lebih lama. Tipe ini bahkan mampu menjaga perasaan dan berempati lebih baik dari orang lain. Selain itu, tipe F umumnya seperti memiliki kadar cinta yang lebih banyak, baik untuk mencintai ataupun dicintai. Pancaran kekuatan emosinya menjadikan tipe ini disukai oleh banyak orang (populer). Kepopuleran dari tipe ini merupakan kelebihannya. Dalam hal pengelolaan keuangan, tipe Fi terlihat sangat bossy (seperti juragan). Ia mudah menolong orang lain dengan harapan itu akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin. e. KEMISTRI Jalan keberhasilan dari tipe Fi ditentukan oleh kemampuannya membuat platform untuk memperkuat pengaruh. Dengan platform itulah sosok bertipe Fi akan memiliki posisi tawar yang tinggi. Penting untuk digaris bawahi bahwa platform yang dibentuk oleh tipe ini seringkali platform yang diikat secara emosional. Oleh karena itu, sejak awal setup platform dari tipe Fi tersebut harus didisain secara masak-masak agar dapat mewadahi visi yang diperjuangkannya. Tentu saja platform ini akan mudah runtuh jika tidak diberi energi positif yang maksimal. Apalagi jika platform tersebut senantiasa berubah-ubah demi kepentingan pragmatis. Padahal, membangun platform visioner itu memakan masa yang panjang. Meskipun tipe Fi memiliki kemistri cinta, ia mesti mengikat kemistri cinta itu dengan sesuatu yang berdampak jangka panjang. Dalam menggunakan kekuatan kharismanya, tipe ini menebarkan pengaruh -terutama dalam hal visi- untuk mendapatkan cinta dari pengikutnya. Oleh karena itu, visi tersebut mesti diberi jiwa (sentuhan emosi) supaya lebih banyak orang yang terikat dengan kepemimpinannya. f. PERNANAN Kecerdasan emosi dari tipe Fi menjadikannya matang secara emosional dan menjadi kaya hati sehingga mudah berbagi kasih sayang dengan orang lain. Faktor kekuatan emosional inilah yang membuat tipe ini merasa terpanggil untuk menjadi pemimpin. Dengan pancaran energi yang datang dari dalam untuk menyebarkan kekuatan emosi, tipe Fi memang layak menjadi pemimpin. Jika tipe F dikemudikan dari dalam -menjadi tipe Fi- akan muncul sifat lebih percaya diri dan seolah bekal kekuatan emosinya tidak habis karena didorong dari dalam dirinya. Hal itu mengakibatkan tipe Fi merasa nyaman menjalankan fungsi kepemimpinannya. g. TARGET DAN HARAPAN Dengan modal kepemimpinan tipe Fi yang kharismatik dan terpancar dari dalam, keseharian dari tipe ini selalu menebarkan pesona. Ketika kepemimpinan tipe Fi diterima oleh lingkungan sekitar, maka hal tersebut sesuai dengan pengharapannya. Aktualisasi diri dari tipe ini terjadi jika ia memiliki fungsi kepemimpinan. Bahkan jika tidak mendapatkannya, tipe ini akan terus akan mencari jalan …
-
Hasil Tes STIFIn Thinking ekstrovert
THINKING EKSTROVERT Personaliti Genetik Te adalah singkatan dari hasil tes STIFIn Thinking ekstrovert. Jika huruf T berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan T adalah salah satu di antara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian, Te sudah menjadi identitas kepribadian. T ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Thinking ekstrovert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan logika yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya. Sistem operasi pada tipe Te berada di belahan otak bagian atas di sebelah kiri atau disebut sebagai otak besar kiri atau diringkas otak kiri. Pada otak kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasan dari tipe ini, berada di lapisan abu-abu yang letaknya di bagian luar atau permukaan otak. Otak kiri abu-abu itulah yang menjadi sistem operasi tipe Te. Lapisan yang berwarna abu-abu dari tipe Te memiliki tekstur otak yang lebih longgar karena mengandung sel otak lebih sedikit. Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi lebih beradaptasi dengan lingkungan luar, karena dari lingkuangan luar itulah tipe Te mendapatkan energi untuk memutar kepalanya. Energi yang datang untuk mengolah otak kiri tipe ini berasal dari luar dirinya. b. TIPOLOGI FISIK Mesin kecerdasan Thinking (T) sesungguhnya identik dengan tulang. Mereka memiliki tulang yang besar dan kuat. Dengan bentuk tubuh (konstitusi) yang piknis terlihat unsur tulang secara proporsional menjadi dominan. Disebut piknis karena ukuran badan dari tipe ini volumenya lebih kecil dibanding tipe lain, sementara volume tulangnya paling dominan dibanding tipe lain. Akibatnya, tulang kerangka menyangga beban yang lebih ringan sehingga mudah bergerak kesana-kemari. Itulah mengapa disebut piknis. Tipe Te tidak memiliki baterai (charger) di dalam dirinya dan justru ia menghadirkan dari luar. Hal inilah yang menyebabkan Te seperti memiliki tulang yang kurang tenaga. Meskipun proporsi tulang lebih dominan dibanding ukuran badannya, namun secara umum Mesin Kecerdasan T malas bergerak. Padahal seharusnya MK ini mudah bergerak. Hal ini disebabkan tenaga yang tersedia dari MK ini cenderung disedot oleh kepala. Penggunaan energi oleh kepala dapat memakan energi yang besar sehingga menjadikan MK ini malas bergerak. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian dari hasil tes STIFIn Thinking ekstrovert mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Thoughtful Positive Analytical Argumentative Competitive Forceful Reserved Formal Planner Justice Sebagai pribadi yang utuh, tipe Te memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: menyukai kemenangan, seperti seorang penakluk namun kurang stamina untuk terus menerus bertanding, kebenaran empirik hanya datang dari pengalaman dirinya namun tidak suka kebenaran dari nasihat orang lain, pandai mengakumulasi keuntungan dengan coverage yang luas, namun kurang mahir dalam membuat prioritas jangka panjang. Selain itu, peranan dari tipe Te sangat sirkulatif di semua entitasnya hanya sayang kurang pandai membaca aspirasi, memiliki siklus hidup yang dinamis namun terlalu normatif. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeksploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik, maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari hasil tes STIFIn Thinking ekstrovert memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan menalar secara meluas dalam bentuk pengendalian manajemen dan logika yang lebih efektif yang melebihi delapan (8) jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan logika atau disebut LQ (Logical Quotient). Tipe Te pandai mengumpulkan kekuatan untuk menghasilkan kemenangan bagi diri dan organisasinya. Bagi tipe ini, organisasi akan dikelola seperti pabrik, tentara, birokrat, atau atasan-bawahan karena otoritas sepenuhnya berada di tangannya. Cara organisasi yang seperti inilah yang kemudian membuatnya berhasil dalam melipatgandakan hasil atau produksi. Pendek kata, tipe Te memiliki kelebihan secara alamiah yang tercermin dari cara kerjanya yang selalu mencari peluang untuk melipatgandakan. Tipe ini memperlakukan pekerjaannya dengan mengendalikan proses secara tepat, yaitu proses yang menimbulkan produktivitas pelipatgandaan. Hal tersebut sejalan dengan tabiatnya terhadap uang. Tipe Te adalah tipe yang paling mampu mengelola keuangan dengan cara mengakumulasi atau mengumpulkan. Bagi tipe ini, cara membelanjakan pengeluaran sebenarnya sangat rasional namun punya kemampuan taktis jika ia melihat ada peluang untuk mengakumulasi keuntungan. e. KEMISTRI Dengan kemampuan pengendalian terhadap span of control yang besar, kemampuan logika umum, kemampuan dalam melipatgandakan hasil, karakter yang seperti tulang (atau ibarat besi yang kokoh), dan keberadaan tulang yang lebih dominan dibanding ukuran badan, menjadikan tipe Te akan jauh lebih sukses jika ia memiliki pabrik untuk menjalankan ‘mesinnya’. Tipe Te perlu lebih mengkonkritkan usahanya dalam wujud yang nyata, misalnya berbentuk pabrik, sehingga mesin pelipatgandaannya dapat berjalan dengan baik. Tipe Te memiliki kemampuan untuk meraih tahta dimanapun jika segala macam unsur sumberdaya yang ada di bawah kekuasaannya dikelola secara mekanistik seolah-olah seperti pabrik. Jika memiliki pabrik (dalam pengertian yang sesungguhnya), maka tipe ini akan memiliki kedudukan di masyarakat sebagai tokoh yang layak diberi tahta yang lebih tinggi. Kebesaran pabrik tersebut akan sejalan dengan kebesaran tahta atau kekuasaan dari tipe Te. Pada dasarnya tipe Te memang menjadi orang yang paling dicari tahta. Hal ini disebabkan pada diri tipe ini, melekat kharisma pemegang otoritas. Jika diberi amanah, tipe ini akan menjalankannya dengan baik. f. PERANAN Dengan fungsi kepala yang dominan, MK Thinking (T) lebih senang dengan jenis pekerjaan yang memerlukan berpikir keras sehingga dapat menyelesaikan masalah hingga tuntas. Tipe ini dapat menyusun serangkaian logika sebagai metode untuk menyelesaikan masalah. Hal itulah yang menjadikan tipe T dianggap bertangan dingin. Setiap masalah yang menjadi tanggungjawabnya, dapat diselesaikan dengan baik. Jika kemampuan kepala tersebut digabungkan dengan karakter tulang yang kokoh, maka akan melahirkan tipe T dengan kepribadian yang teguh dan keras kepala. Jika tipe …
-
Hasil Tes STIFIn Sensing ekstrovert
SENSING EKTROVERT Personaliti Genetik Se adalah singkatan dari hasil tes STIFIn Sensing ekstrovert. Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut Konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian, Sesudah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Sensing extrovert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya. Sistem operasi pada tipe Se berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasan dari tipe ini berada di lapisan abu-abu yang letaknya di bagian luar atau permukaan otak. Limbik kiri abu-abu itulah yang menjadi sistem operasi tipe Se. Lapisan yang berwarna abu-abu memiliki tekstur otak yang lebih renggang karena mengandung sel otak yang lebih sedikit. Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah lebih malas untuk bergerak karena sumber bioritmiknya tergantung pemicu dari luar. b. TIPOLOGI FISIK Mesin kecerdasan Sensing (S) sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan karena tipe S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya otot berkembang menyimpan tenaga yang lebih banyak. Tipe Sensing extrovert menyimpan potensi tenaga yang besar namun sangat tergantung dengan ketersediaan baterai (charger) yang justru ada di luar dirinya menyebabkan Se cenderung seperti diesel yang memulai dengan lambat tapi lama kelamaan akan semakin kuat. Bentuk (konstitusi) fisiknya atletis tetapi cenderung berukuran mungil namun ditunjang oleh keberadaan motorik halus sehingga memiliki kemampuan fleksibilitas fisik yang mengagumkan. Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin. Otot yang terlatih memiliki myelin yang lebih berharga. Kelebihan tipe S justru terletak di harga myelin-nya yang lebih terlatih c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe Sensing extrovert mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: adventurous, playful, demonstrative, generous, repetitious, show offs, tune in order, inoffensive, endurance, experience Sebagai pribadi yang utuh, tipe dari hasil tes STIFIn Sensing ekstrovert memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut : tahan banting seperti laki-laki tetapi manja seperti perempuan, exposure petualangannya luas namun internalisasi kedewasaan lambat, seperti pemberani padahal sebenarnya kerdil, menjadi pendamping yang mudah disenangkan namun tidak mudah dibuat jatuh cinta. Selain itu, tipe Sensing extrovert memiliki pembawaan yang terkesan lembut padahal suaranya sering melengking, susah memulai kerja tetapi jika sudah mulai kerja determinasinya kuat, dermawan tapi boros sebagai penikmat, mengharapkan kepastian tetapi cepat merasa tersudut kemudian kabur. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeksploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik, maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari tipe Sensing extrovert ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan fleksibilitas dan kekuatan otot yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan fisik atau disebut PQ (Physical Quotient) Tipe Sensing extrovert memiliki kelebihan yang cenderung lebih dermawan. Juga di sisi lain dalam membelanjakan untuk dirinya cenderung lebih boros. Dengan kedermawanannya, terutama untuk membelanjakan orang lain, akan membuat tipe ini kerapkali mendapatkan momentum bisnis yang bagus. Tipe ini memperlakukan pekerjaannya sebagai aktivitas yang menyenangkan, bahkan hidupnya pun cenderung ingin bersenang-senang. Oleh karena itu, tipe ini menjadi pembelanja yang boros karena cenderung ingin menikmati hidup. Jika menolong orang, cukup dengan memberi uang. Tipe Se merasa tanggung jawabnya selesai jika sudah menangani masalah dengan memberi uang. e. KEMISTRI Tipe Sensing extrovert sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki kemistri terhadap harta. Hanya saja, untuk mendapatkannya tipe Se harus mampu menangkap setiap peluang yang datang. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Se harus mencari ladang untuk menanam uangnya. Keuletan tipe Sensing extrovert untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang datang barat berladang secara musiman. Kejelian tipe ini untuk menangkap setiap peluang yang datang membuat ia begitu cekatan jika berbisnis dari proyek ke proyek. Ladang itu biasanya lebih berupa aset fisik, properti, franchise, atau infrastruktur yang dikelola untuk menghasilkan pemasukan uang secara rutin. f. PERANAN Dengan fungsi otot yang kuat, Mesin Kecerdasan Sensing (S) lebih senang dengan jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan. Tipe ini memiliki stamina yang lebih hebat dibandingkan dengan tipe lainnya. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan panca indera maka fungsi otot akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuat tipe S memilih peran sebagai pasukan paling depan ketika berada di lapangan atau di panggung dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar. Jika tipe S nya dikemudikan dari luar ke dalam menjadi tipe Se akan muncul sifat lebih pemalu dan pencemas, namun berani mencoba sekaligus memanfaatkan potensi tenaganya yang sedia ada. Bahkan pada urusan untuk tampil ke depan jika ia sudah ditempa dengan latihan yang disiplin dan pengalaman justru ia merasa paling berhak untuk berada di barisan paling depan, meskipun awalnya pemalu. Tipe Sensing extrovert merasa tidak punya pilihan harus berada di depan karena selain lebih sederhana juga lebih fun (menyenangkan). Tipe Se sanggup untuk bekerja keras agar dapat terpilih sebagai barisan paling depan. Selain sanggup mengerjakan pekerjaan rutin, tipe ini juga bersedia difungsikan sebagai frontliner dalam suatu pekerjaan. Termasuk ketika menekuni profesi seperti menjadi atlit, penyanyi, artis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha, maka tipe ini lebih merasa yakin dengan pengalamannya sehingga ia akan menangani bisnisnya memulai dari paling depan. g. TARGET dan …
-
Konsep STIFIn dan Psikologi
Apakah tahu bahwa ada cara mengetahui bakat dan potensi dalam diri Anda secara genetik? Hal ini melibatkan tes yang bernama STIFIn. Mungkin beberapa dari Anda ada yang belum mengetahui apa itu tes STIFIn? Saat ini untuk memastikan orang tua mampu mengarahkan anak mencapai jalan sukses kedepannya, mereka memanfaatkan konsep STIFIn sebagai media yang membantu mengetahui kepribadian serta potensi yang dimiliki Anak secara genetik. Hasil Tes STIFIn juga dapat mengetahui pola hubungan terbaik dan bagaimana cara memotivasi anak supaya tetap semangat dalam mencapai jalan sukses yang diminatinya. Tes STIFIn ini juga mencangkup beberapa hal kelimuan diantaranya biologi dan psikologi. Konsep STIFIn sebenarnya cukup mudah dipahami baik untuk yang awam tentang psikologi atau pengenalakan karakter manusia sekalipun. Yuk kita bahas lebih dalam apa itu STIFIn. Apa itu STIFIn? STIFIn merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan membaca karakter yang dimilki melalui sidik jari seseorang. Sidik jari mempunyai hal yang unik yaitu setiap orang memiliki pola atau guratan sidik jari yang berbeda – beda. Hal ini bisa digunakan untuk memastikan potensi seseorang berdasarkan faktor genetik yang dimilikinya. Dalam melihat sifat atau kepribadian seseorang melalui sidik jari. Kita bisa mengetahui peranan fungsi pada bagian otak mana yang paling aktif dan bisa menentukan sifat, bakat dan juga personaliti seseorang. Hasil tes STIFIn menjelaskan satu dari sembilan personality genetic yang berbeda – beda pada setiap kepribadiannya. Masing – masing dari kepribadian tersebut merupakan hasil kombinasi dari mesin kecerdasan dan motivasi kecerdasan seseorang. Kedua hal ini merupakan refleksi bagaimana seseorang menggunakan belahan dan lapisan otaknya untuk mengambil sebuah keputusan dan juga proses menentukan arah pemikirannya. Bagian otak tertentu menunjukan ketergantungan pada salah satu pemikiran. Pada mesin kecerdasan STIFIn, terdapat 5 hal yang menjadi karakter utama pada setiap orang yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Dari kelima mesin kecerdasaan tesebut hanya satu yang dominan pada diri setiap orang. Dimana satu kecerdasaan menjadi pemimpin dari 4 kecerdasaan lainnya. Sensing adalah seseorang yang lebih mengandalkan indera pada tubuhnya, thinking adalah seseorang yang lebih mengutamakan logika, intuiting adalah seseorang yang mementingkan intuisi, feeling adalah seseorang yang mengutamakan perasaan dan insting adalah orang yang mementingkan sisi insting-nya (naluri). Dari 5 kecerdasaan ini nantinya bisa distimuli dari motivasi kecerdasan yang menjadi faktor tambahan pola pemikiran seseorang dalam melakukan sebuah tindakan, kecuali mesin kecerdasaan insting yang responnya spontan. Motivasi (drive) kecerdasan ini ada dua yaitu introvert dan ekstrovert. Jadi kombinasi antara mesin kecerdasaan dan pengendali kecerdasaan adalah Sensing Introvert, Sensing Extrovert, Thinking Introvert, Thinking Extrovert, Intuiting Introvert, Intuiting Extrovert, Feeling Introvert, Feeling Ekstrovert, terkahir Insting (tanpa introvert dan ekstrovert). Hubungan Kercerdasaan STIFIn dengan Bakat dan Psikologi Jika Anda menggunakan tes STIFIn untuk mengetahui bakat anak pada usia 4 tahun. Sebagai contohnya, Anda nantinya akan menemukan bagaimana anak memiliki sebuah kepribadian yang bisa dilihat dari bagian otak mana yang lebih aktif dan dominan, serta bisa mengetahui kebiasaan anak dalam berperilaku. Dari informasi di atas, tentu kita sebagai orang tua bisa memberikan pendidikan dengan menyesuaikan hasil tes STIFIn anak Anda. Misal anak memiliki personality genetic Intuiting introvert yang terkenal kreatif dan memiliki perspektif di luar hal pada umumnya. Hal ini bisa saja menjadikan anak Anda penulis yang baik jika ia memiliki minat dalam sastra, tapi jika tertarik pada teknologi misalnya, ia mungkin bisa jadi desainer robot yang cemerlang dan menciptakan sebuah produk – produk yang baru dan menginspirasi. Penyesuaian antara hasil tes STIFIn dengan penerapannya tentu sangat penting. Jika Anda menyesuaikan cara belajar anak dengan hasil tes STIFIn. Tentunya anak akan jadi lebih mudah menyerap dan memahami pelajaran di sekolahnya. Bayangkan saja jika Anda bisa lebih mudah membantu anak dalam memilih jurusan sekolah atau pada perguruan tinggi, tentunya bisa menjadi hal yang baik untuk anak dalam menjalani pendidikannya dengan nyaman. Serta potensi yang dimiliki bisa lebih dioptimalkan secara maksimal. Karena itu tes kepribadian untuk memilih jurusan kuliah atau sekolah sangat dianjurkan untuk anak yang mau menentukan jurusan terbaiknya. Dari sudut pandang psikologi, hal ini tentu baik. Pada dasarnya kepribadian seseorang pasti berasal dari sesuatu yang ia miliki. Dalam tes STIFIn, hal tersebut ditunjukan dengan bagaimana mereka bertindak dan berpikir ataupun dalam merespon sesuatu. Kercerdasaan otak mana yang paling dominan digunakan dan bagaimana seseorang beroperasi berdasarkan sistem operasi pada otaknya. Dalam beberapa teori psikologi, pendekatan pada seseorang harus dilihat berdasarkan watak atau perilakunya (fenotip). Dengan tes STIFIn informasi soal watak dan personality seseorang menjadi lebih tergambar dengan lebih jelas sesuai genetik yang dimiliki. Mengenali bakat dan minat tentu jadi lebih baik dengan menggunakan proses yang tepat. Bayangkan jika Anda memiliki minat seni tapi dari tes STIFIn Anda tahu bahwa Anda memiliki kecerdasaan Thinking yang lebih mementingkan logika dalam melakukan sesuatu. Dari sini, Anda bisa memilih pendidikan seni yang mengarah pada hitungan seperti arsitek dan desain. Jika hal ini dimanfaatkan dengan baik, tentu saja arah sukses akan lebih terbuka kedepannya. Pentingnya Mengetahui Bakat dan Hasil STIFIn Sejak Dini Proses pendidikan tentu adalah hal yang kompleks bagi banyak orang. Saat SD dan SMP, SMA materi – materi pelajaran masih standar dan mudah. Bandingkan hal ini dengan pendidikan saat sudah kuliah. Hal kompleks yang lebih fokus pada aplikasi menjadi hal yang terapkan sehari – hari. Pendidikan ini tentu bisa jadi sumber keahlian seseorang dalam mengembleng potensi yang dimiliki. Misal saja, anak yang sejak kecil belajar bahasa Inggris, tentu akan lebih mudah belajar dari buku – buku internasional saat kuliah. Dari sini, ia bisa melangkah membuka peluang yang lebih besar. Tapi jika tidak punya kemampuan bahasa Inggris yang baik dari awal, membuka pintu peluang tentu tidaklah mudah, karena saat belajar hanya bisa mengandalkan buku lokal saja yang mengunakan Bahasa Indonesia (yang dikuasainya). Tapi bagaimana seseorang tahu bahwa sebuah pengetahuan akan menjadi menguntungkan atau tidak pada kemudian hari. Misal saja seorang yang ahli matematika tapi ingin menjadi ahli bahasa saat sudah besar. Apakah matematika di era SMA masih akan digunakan saat kuliah jalur bahasa? Untuk memastikan apa yang dipelajari masih akan sejalan dengan bakat dan minat, tes STIFIn menjadi solusi terbaik. Jika sejak kecil, orang tua Anda melakukan tes STIFIn dan menemukan kecerdasaan dari personality genetic Anda, tentu mereka bisa membantu Anda dengan lebih baik dalam mencapai cita …