Hasil Tes STIFIn Thinking introvert
Related Posts
-
5 Peran Ideal Untuk Mencapai SuksesMulia
Pernah tidak berada pada posisi dimana kita bekerja nih, namun merasa tidak maksimal dalam menjalankannya? Atau saat ini Anda masih mencari peran? Baik di kantor, di sekolah, maupun di masyarakat. Jika berkaitan dengan jalan menuju sukses, peran yang kita pilih tentunya harus bisa kita maksimalkan agar menyampaikan kita pada jalan sukses tersebut. Untuk itu kita bahas yuk 5 Peran Ideal Untuk Mencapai Sukses. Tidak hanya sukses, tapi SuksesMulia! Ketika hidup, setiap manusia memiliki peran yang harus dijalankan. Hal ini adalah fitrah dan karunia dari Allah. Yang mesti kita lakukan adalah memaksimalkan peran tersebut, hingga peran itulah yang dapat menjadi saksi bagi kita untuk membayar surga. Nah, pertanyaannya gimana cara memaksimalkan peran padahal kita saja belum tahu peran ideal untuk masing-masing kita apa? Sebelum kita bahas tentang peran, apakah kamu mengetahui akibat jika keberadaan anda tidak memiliki peran? Apa yang terjadi jika keberadaan sekolah atau universitas atau institusi pendidikan lainnya dinilai tidak tersambung dengan dunia industri? Apa yang terjadi jika adanya pemerintah tidak benar-benar tersambung pada kebutuhan masyarakatnya? Apa yang terjadi jika otoritas agama tidak tersambung kerohanian umatnya? Dan lagi, apa yang terjadi jika apa yang kita kerjakan, apa yang manusia kerjakan, tidak sesuai dengan kodrat genetiknya? Dari pertanyaan ini sesungguhnya kita mengetahui, bahwa besar sekali dampak dari tidak tersambungnya hal-hal tersebut. Segala hal yang dilakukan menjadi sia-sia dan secara otomatis cost atau biaya yang dikeluarkan tentunya akan semakin tinggi. Contoh, masyarakat giat dalam budidaya tanaman bawang, namun pemerintah malah mengimpor bawang. Contoh lain, bisnis kamu berfokus pada produk lama, sedangkan customer kamu mencari produk baru yang lebih berfungsi. Contoh lain lagi, seorang Insting yang secara genetik pandai mendamaikan, malah menjadi yang paling pertama dalam urusan berkelahi. Well… besar bukan biaya ketidak-sambungan tersebut? 5 Peran Ideal Untuk Mencapai SuksesMulia Semua hal yang tersambung satu sama lain, dan tentunya kita harus berfokus pada ketersambungan yang menghasilkan energi positif. Atau dengan kata lain, ketersambungannya harus bisa menghasilkan manfaat bagi kita dan lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu kita mulai sambungkan segala sesuatunya dari diri kita nih sobat fams. Peran ideal bagi diri kita sendiri dapat disambungkan dengan Mesin Kecerdasan (MK) kita. Untuk Sensing, berusahalah jadi orang kaya yang dermawan dengan kerja kerasnya. Bagi Thinking, jadilah seorang yang adil dan selalu mengedepankan efektifitas dalam kerja cerdasnya. Termasuk ketika menjadi penguasa kelak. Intuiting coba jadi seorang pengusaha besar yang inspiratif dan menghasilkan produk yang solutif dengan memaksimalkan kerja kuantumnya (kerja yang didasari lompatan-lompatan pemikiran) Feeling asah terus rasa empatinya dan jadilah seorang pemimpin yang juga seorang pemersatu tim. Insting, dengan kerja ikhlas, jadilah seorang pendamai dan tokoh masyarakat yang menginspirasi. Peran ideal yang dilaksanakan tentu tidak diberikan Allah dengan cara yang mudah. Ada proses didalamnya yang perlu sobat fams jalani. Jika sobat fams berhasil dan akumulasi diri yang tersambung bertambah banyak, maka biaya sosial akan menjadi semakin murah. Disitulah letak keberkahannya. Bisa bermanfaat bagi lingkungan dan menjadi bekal yang senilai untuk masuk ke surga. Demikian pembahasan kita tentang 5 Peran Ideal Untuk Mencapai SuksesMulia. Sobat fams yang belum mengetahui apa Mesin Kecerdasannya bisa banget nih tes STIFIn, dengan menghubungi link ini ya. Mari saling terhubung secara ideal agar maksimal dalam menebar kebermanfaatan, dimulai dari diri sendiri.
-
Cara Belajar STIFIn
Cara belajar STIFIn merupakan metode yang tepat dan menyenangkan untuk anak. Metode ini dapat dilakukan setelah mengetahui tipe kecedersaan yang dimiliki oleh seorang anak berdasarkan hasil tes STIFIn yang dilakukan. Beberapa guru mungkin pernah mengalami tantangan dalam menentukan metode cara belajar yang tepat untuk digunakan di kelas. Biasa terjadi karena adanya perbedaan karakter pada setiap peserta didik atau misalnya pada orang tua yang mengalami hal serupa saat mendidik dan mendampingi anaknya saat belajar. Menggunakan metode belajar dan mengerti rasa yang dialami oleh anak dalam proses belajarnya tentu sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dari anak tersebut. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu mengetahui dan memahami setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan cara belajar yang berbeda. Dengan kita sebagai orang tua dan guru mengetahui dan bisa memahami setiap karakter yang dimiliki anak, tentunya anak akan dapat menikmati proses belajar tepat dan menyenangkan yang merujuk pada hasil belajar yang baik juga tentunya. Metode Cara Belajar STIFIn yang Menyenangkan Hasil tes STIFIn pada anak dapat membantu kita sebagai orang tua dan guru untuk mengenal dan memahami cara belajar dari setiap anak. Dimulai dari mengetahui bagaimana pola belajarnya, persiapan apa saja yang perlu dilakukan, sampai motivasi yang tepat aagar anak terus semangat dalam belajar dan meraih prestasinya. Selain itu kita juga akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dihindari untuk meminimalisir gangguan belajar pada anak, hingga anak mendapatkan cara belajar yang efektif dan dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Dalam konsep STIFIn, berikut penjelasan gaya belajar dari masing-masing personaliti genetik STIFIn: 1. Sensing yang kecerdasannya mengarah pada pancaindra, akan di gunakan untuk merekam suatu hal yang dapat terlihat, tercium, terdengar, terasa, maupun teraba dan kemudian mencontohnya (menirukkan). Untuk meningkatkan motivasi belajar Sensing, diperlukan gerakan yang melibatkan ototnya, diberikan fasilitas yang dapat mengoptimalkan gerakan otot dan pancaindra, juga diberikan imbalan yang nampak (terlihat). Sensing introvert mempunyai gaya belajar dengan merekam kosakata yang berulang-ulang dan menggunakan alat peraga. Ia juga memerlukan teman berlatih yang sekaligus menjadi sparing Sensing ekstrovert mampu mengingat dengan menandai bacaan yang diikuti dengan gerakan tangannya. Ia dapat menguasai pelajaran dengan mengulang latihan soal yang dilakukan secara disiplin. 2. Thinking dengan kecerdasan logika membuatnya ahli dalam berhitung (logika). Ia juga memiliki gaya belajar yang serius dan terstruktur serta membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk fokus. Thinking akan menggunakan otak kirinya untuk menganalisis yang dapat disempurnakan dengan data. Tipe ini akan lebih mudah berkonsentrasi dengan menyusun skala prioritasnya. Thinking introvert pada dasarnya menyukai cara berpikir dengan berhitung dan mendalam. Ia memiliki tingkat penguasaan yang tinggi pada pelajarannya. Ia memiliki kemandirian namun membutuhkan pengakuan dari orang yang dihormatinya. Thinking ekstrovert memiliki kemapuan logika yang sangat kuat dengan melihat secara meluas serta cara belajarnya dengan menalar dan analisa. Ia dapat termotivasi dengan diberi kesempatan untuk berkompetensi dan mengalahkan lawannya. 3. Intuiting memiliki cara berpikir kreatif dengan pandangan masa depan yang dibayangkan secara visual dalam kreativitasnya. Dalam belajar, berikan Intuiting ruang untuk mengeksplor imajinasinya. Ia akan menemukan pola yang sesuai dengan dirinya. Dibutuhkan media eksplorasi sebagai wadah dalam menuangkan ide-ide dan gagasannya. Intuiting introvert akan fokus memahami konsep yang dibantu dengan ilustrasi. Ia menyukai tipe pengajar yang ekspresif dalam berkomunikasi. Intuiting ekstrovert dalam proses belajarnya selalu mencari tema dibalik bacaan. Kemampuan kreatifnya akan lebih terasah jika diberikan fasilitas berupa peraga bongkar pasang. 4. Feeling menyukai cara belajar dengan berdiskusi karena komunikasi yang tepat baginya adalah dengan banyak berbicara dan mendengarkan, maka Feeling membutuhkan sistem pendukung berupa orang lain sebagai teman diskusi. Ia akan senang apabila mendapatkan persetujuan dan usahanya dihargai. Dalam persiapan belajar, dibutuhkan membangun mood yang baik bagi Feeling untuk meningkatkan semangat belajarnya. Feeling introvert dapat meningkatkan kualitas belajarnya dengan banyak mendengar. Feeling ekstrovert cenderung lebih senang berdiskusi. Motivasi belajarnya akan meningkat jika ia mendapatkan pujian. 5. Insting yang memiliki persentase empat bagian otak dengan sama besar, membuatnya mampu berpikir secara general dari segala sisi. Insting memiliki kelebihan serba bisa yang membuatnya mampu mempelajari ilmu dengan cepat. Ia membutuhkan suasana yang hening (tenang) dalam belajar untuk membangkitkan sisi spiritualitasnya. Cara membangkitkan motivasi belajarnya adalah dengan menghilangkan tekanan yang menimpa dirinya. Baik orang tua maupun guru, mendidik anak membutuhkan wawasan yang luas dan gaya mengajar yang tepat, agar anak atau peserta didik dapat belajar dengan nyaman dan memberikan peluang prestasi hasil belajarnya. Dalam belajar, kita perlu menyampaikan ilmu dengan metode yang juga tepat dan sesuai dengan karakter kerpibadian yang dimiliki oleh anak. Maka dengan begitu akan membuat anak menikmati proses belajar yang menyenangkan sehingga memiliki hasil belajar yang optimal.
-
Konsep STIFIn dan Psikologi
Apakah tahu bahwa ada cara mengetahui bakat dan potensi dalam diri Anda secara genetik? Hal ini melibatkan tes yang bernama STIFIn. Mungkin beberapa dari Anda ada yang belum mengetahui apa itu tes STIFIn? Saat ini untuk memastikan orang tua mampu mengarahkan anak mencapai jalan sukses kedepannya, mereka memanfaatkan konsep STIFIn sebagai media yang membantu mengetahui kepribadian serta potensi yang dimiliki Anak secara genetik. Hasil Tes STIFIn juga dapat mengetahui pola hubungan terbaik dan bagaimana cara memotivasi anak supaya tetap semangat dalam mencapai jalan sukses yang diminatinya. Tes STIFIn ini juga mencangkup beberapa hal kelimuan diantaranya biologi dan psikologi. Konsep STIFIn sebenarnya cukup mudah dipahami baik untuk yang awam tentang psikologi atau pengenalakan karakter manusia sekalipun. Yuk kita bahas lebih dalam apa itu STIFIn. Apa itu STIFIn? STIFIn merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan membaca karakter yang dimilki melalui sidik jari seseorang. Sidik jari mempunyai hal yang unik yaitu setiap orang memiliki pola atau guratan sidik jari yang berbeda – beda. Hal ini bisa digunakan untuk memastikan potensi seseorang berdasarkan faktor genetik yang dimilikinya. Dalam melihat sifat atau kepribadian seseorang melalui sidik jari. Kita bisa mengetahui peranan fungsi pada bagian otak mana yang paling aktif dan bisa menentukan sifat, bakat dan juga personaliti seseorang. Hasil tes STIFIn menjelaskan satu dari sembilan personality genetic yang berbeda – beda pada setiap kepribadiannya. Masing – masing dari kepribadian tersebut merupakan hasil kombinasi dari mesin kecerdasan dan motivasi kecerdasan seseorang. Kedua hal ini merupakan refleksi bagaimana seseorang menggunakan belahan dan lapisan otaknya untuk mengambil sebuah keputusan dan juga proses menentukan arah pemikirannya. Bagian otak tertentu menunjukan ketergantungan pada salah satu pemikiran. Pada mesin kecerdasan STIFIn, terdapat 5 hal yang menjadi karakter utama pada setiap orang yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Dari kelima mesin kecerdasaan tesebut hanya satu yang dominan pada diri setiap orang. Dimana satu kecerdasaan menjadi pemimpin dari 4 kecerdasaan lainnya. Sensing adalah seseorang yang lebih mengandalkan indera pada tubuhnya, thinking adalah seseorang yang lebih mengutamakan logika, intuiting adalah seseorang yang mementingkan intuisi, feeling adalah seseorang yang mengutamakan perasaan dan insting adalah orang yang mementingkan sisi insting-nya (naluri). Dari 5 kecerdasaan ini nantinya bisa distimuli dari motivasi kecerdasan yang menjadi faktor tambahan pola pemikiran seseorang dalam melakukan sebuah tindakan, kecuali mesin kecerdasaan insting yang responnya spontan. Motivasi (drive) kecerdasan ini ada dua yaitu introvert dan ekstrovert. Jadi kombinasi antara mesin kecerdasaan dan pengendali kecerdasaan adalah Sensing Introvert, Sensing Extrovert, Thinking Introvert, Thinking Extrovert, Intuiting Introvert, Intuiting Extrovert, Feeling Introvert, Feeling Ekstrovert, terkahir Insting (tanpa introvert dan ekstrovert). Hubungan Kercerdasaan STIFIn dengan Bakat dan Psikologi Jika Anda menggunakan tes STIFIn untuk mengetahui bakat anak pada usia 4 tahun. Sebagai contohnya, Anda nantinya akan menemukan bagaimana anak memiliki sebuah kepribadian yang bisa dilihat dari bagian otak mana yang lebih aktif dan dominan, serta bisa mengetahui kebiasaan anak dalam berperilaku. Dari informasi di atas, tentu kita sebagai orang tua bisa memberikan pendidikan dengan menyesuaikan hasil tes STIFIn anak Anda. Misal anak memiliki personality genetic Intuiting introvert yang terkenal kreatif dan memiliki perspektif di luar hal pada umumnya. Hal ini bisa saja menjadikan anak Anda penulis yang baik jika ia memiliki minat dalam sastra, tapi jika tertarik pada teknologi misalnya, ia mungkin bisa jadi desainer robot yang cemerlang dan menciptakan sebuah produk – produk yang baru dan menginspirasi. Penyesuaian antara hasil tes STIFIn dengan penerapannya tentu sangat penting. Jika Anda menyesuaikan cara belajar anak dengan hasil tes STIFIn. Tentunya anak akan jadi lebih mudah menyerap dan memahami pelajaran di sekolahnya. Bayangkan saja jika Anda bisa lebih mudah membantu anak dalam memilih jurusan sekolah atau pada perguruan tinggi, tentunya bisa menjadi hal yang baik untuk anak dalam menjalani pendidikannya dengan nyaman. Serta potensi yang dimiliki bisa lebih dioptimalkan secara maksimal. Karena itu tes kepribadian untuk memilih jurusan kuliah atau sekolah sangat dianjurkan untuk anak yang mau menentukan jurusan terbaiknya. Dari sudut pandang psikologi, hal ini tentu baik. Pada dasarnya kepribadian seseorang pasti berasal dari sesuatu yang ia miliki. Dalam tes STIFIn, hal tersebut ditunjukan dengan bagaimana mereka bertindak dan berpikir ataupun dalam merespon sesuatu. Kercerdasaan otak mana yang paling dominan digunakan dan bagaimana seseorang beroperasi berdasarkan sistem operasi pada otaknya. Dalam beberapa teori psikologi, pendekatan pada seseorang harus dilihat berdasarkan watak atau perilakunya (fenotip). Dengan tes STIFIn informasi soal watak dan personality seseorang menjadi lebih tergambar dengan lebih jelas sesuai genetik yang dimiliki. Mengenali bakat dan minat tentu jadi lebih baik dengan menggunakan proses yang tepat. Bayangkan jika Anda memiliki minat seni tapi dari tes STIFIn Anda tahu bahwa Anda memiliki kecerdasaan Thinking yang lebih mementingkan logika dalam melakukan sesuatu. Dari sini, Anda bisa memilih pendidikan seni yang mengarah pada hitungan seperti arsitek dan desain. Jika hal ini dimanfaatkan dengan baik, tentu saja arah sukses akan lebih terbuka kedepannya. Pentingnya Mengetahui Bakat dan Hasil STIFIn Sejak Dini Proses pendidikan tentu adalah hal yang kompleks bagi banyak orang. Saat SD dan SMP, SMA materi – materi pelajaran masih standar dan mudah. Bandingkan hal ini dengan pendidikan saat sudah kuliah. Hal kompleks yang lebih fokus pada aplikasi menjadi hal yang terapkan sehari – hari. Pendidikan ini tentu bisa jadi sumber keahlian seseorang dalam mengembleng potensi yang dimiliki. Misal saja, anak yang sejak kecil belajar bahasa Inggris, tentu akan lebih mudah belajar dari buku – buku internasional saat kuliah. Dari sini, ia bisa melangkah membuka peluang yang lebih besar. Tapi jika tidak punya kemampuan bahasa Inggris yang baik dari awal, membuka pintu peluang tentu tidaklah mudah, karena saat belajar hanya bisa mengandalkan buku lokal saja yang mengunakan Bahasa Indonesia (yang dikuasainya). Tapi bagaimana seseorang tahu bahwa sebuah pengetahuan akan menjadi menguntungkan atau tidak pada kemudian hari. Misal saja seorang yang ahli matematika tapi ingin menjadi ahli bahasa saat sudah besar. Apakah matematika di era SMA masih akan digunakan saat kuliah jalur bahasa? Untuk memastikan apa yang dipelajari masih akan sejalan dengan bakat dan minat, tes STIFIn menjadi solusi terbaik. Jika sejak kecil, orang tua Anda melakukan tes STIFIn dan menemukan kecerdasaan dari personality genetic Anda, tentu mereka bisa membantu Anda dengan lebih baik dalam mencapai cita …
-
Manfaat Hasil Tes STIFIn Untuk Pengembangan Karir
Hasil Tes STIFIn bisa dilakukan untuk mengetahui berbagai macam aspek yang ada pada karakter dan kepribadian diri Anda dan bisa digunakan untuk berbagai macam hal, termasuk dalam membangun karir. Tes ini dilakukan dengan metode yang lebih akurat dalam memaham cara kerja otak manusia sehingga hasil yang ditunjukkan pun bisa menggambarkan karakter seseorang dengan lebih jelas. Hasil tes yang dilakukan dengan metode ini bisa digunakan untuk memilih jalur karir yang lebih pas untuk Anda sesuai dengan karakter dan juga minat serta bakat yang ada di dalam diri Anda. Selain untuk membangun karir, bagi yang sudah punya pekerjaan pun hasil tes bisa digunakan untuk meningkatkan potensi diri sendiri dengan cara-cara yang sesuai dengan karakter pribadi Anda. Berikut adalah beberapa cara menggunakan hasil tes kepribadian yang bisa membantu Anda mengembangkan diri dalam dunia profesional. Membantu menentukan pilihan karir Banyak orang yang terjebak dengan karir atau pekerjaan yang sebenarnya kurang sesuai dengan minat dan juga bakatnya. Hasilnya orang tersebut hanya melihat pekerjaan sebagai sumber penghasilan dan bukannya sesuatu yang bisa membuat kualitas hidupnya jadi lebih baik. Selain itu terjebak dengan pekerjaan yang tidak sesuai minat biasanya akan membuat orang tidak memiliki motivasi untuk belajar lebih lanjut mendalami bidang karir yang dijalani. Dengan melakukan tes STIFIn Anda bisa mendapatkan rekomendasi jalur karir yang bisa diambil berdasarkan dengan hasil tes. Dengan demikian maka pilihan karir Anda bisa dipersempit dan bisa membuat Anda lebih fokus untuk mengembangkan diri agar bisa mendapatkan karir yang sesuai dengan minat dan bakat. Mengenali kelebihan dan potensi diri Hasil tes STIFIn juga bisa digunakan untuk mengenali lebih lanjut mengenai kelebihan dan potensi diri sendiri. Ketika diminta untuk menyebutkan kelebihan diri sendiri banyak para pencari kerja yang kesulitan untuk menceritakan apa yang membuat mereka layak untuk diterima bekerja di perusahaan yang dilamar dibandingkan dengan pelamar yang lainnya. Perusahaan ingin para pelamar memperkenalkan dirinya dengan hal-hal yang lebih spesifik tidak hanya sekedar bisa bekerja keras, bisa beradaptasi, mampu bekerja dalam tim, dan hal-hal umum lain yang biasanya ditulis pada riwayat hidup. Dengan hasil tes yang lebih mendetail mengenai kepribadian Anda, Anda bisa tahu apa saja yang menjadi keunggulan pada diri Anda kemudian mengasah keunggulan tersebut agar bisa menjadi SDM yang lebih berkualitas. Menguak kelemahan diri sendiri Tidak hanya kelebihan dan keunggulan sendiri, Hasil tes STIFIn juga bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi apa yang menjadi kelemahan pada diri sendiri. Kelemahan diri juga jadi hal yang banyak ditanyakan perusahaan kepada para pelamar kerja. Jika Anda bisa mengidentifikasi kelemahan apa saja yang ada pada diri Anda maka Anda bisa mencari cara untuk mengubah kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Anda bisa tahu mana saja bagian dari diri Anda yang diperbaiki agar kelemahan tidak menjadi penghalang bagi perkembangan karir yang jadi impian Anda. Mengenal diri sendiri lebih baik baik dari segi kelebihan dan juga kekurangan akan membuat Anda menjadi orang yang lebih yakin dengan diri sendiri dan hal tersebut merupakan kualitas yang sangat dibutuhkan di dunia profesional. Menentukan gaya kerja dan juga komunikasi Tes kepribadian STIFIn bisa dilakukan dalam kapasitas kelompok, artinya bagi Anda yang ingin perusahaannya memiliki komunikasi dan gaya kerja yang lebih harmonis antar karyawan, tes ini bisa dilakukan untuk membantu menemukan cara kerjasama dan juga komunikasi yang lebih efektif. Hasil tes bisa dimanfaatkan untuk menentukan bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang memiliki karakter dan kepribadian tertentu. Dengan demikian, hubungan kerja yang lebih harmonis bisa tercipta di lingkungan kerja karena pola komunikasi yang berjalan bisa lebih mulus. Urusan komunikasi di lingkungan kerja memang seringkali jadi sumber konflik yang bisa memengaruhi produktivitas kerja di kantor. Oleh karena itu menemukan pola komunikasi yang tepat bisa mengurangi resiko konflik dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Baca Juga: Mengenal Konsep STIFIn Lebih Dekat Tes STIFIn telah diikuti oleh banyak orang yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai kepribadian dan juga bakat terpendam yang dimiliki. Tes ini juga bisa digunakan bagi orang tua untuk memberikan pola asuh yang lebih tepat bagi anak sesuai dengan kepribadian dan karakter yang dimiliki oleh anak. Untuk Anda yang ingin membangun bisnis tapi belum tahu ingin usaha apa, bisa melakukan tes terlebih dahulu untuk mendapatkan rekomendasi pilihan bisnis yang lebih tepat sesuai dengan karakter diri Anda dan juga minat Anda pada bidang tertentu. Hasil tes yang lebih mendalam dan memiliki tingkat akurasi tinggi ini bisa diaplikasikan untuk berbagai macam aspek kehidupan Anda. Hubungi kami sekarang untuk melakukan tes baik sendirian maupun secara kelompok.
-
Manfaat ikuti Tes Bakat bagi Siswa SMA
Tes Bakat – Sejumlah lembaga pendidikan seperti sekolah mengharuskan para siswanya mengikuti tes bakat. Sesuai namanya, salah satu tes dalam psikotes tersebut akan membantu siswa dan sekolah untuk mengetahui bakat dan minat beserta intelegensi atau kecenderungan kepribadian. Jenis tes ini biasanya digelar satu atau dua kali sebelum siswa mengambil penjurusan. Meski sifatnya tak wajib, sekolah yang menyelenggarakan tes minat bakat akan memperoleh berbagai manfaat seperti: Membimbing siswa mengambil penjurusan Sekolah Menengah Atas, baik negeri maupun swasta, biasanya akan membagi para siswa berdasarkan jurusan saat mereka naik kelas XI. IPA dan IPS adalah dua jurusan yang acap kali disediakan meski ada sejumlah SMA yang juga menyediakan jurusan Bahasa. Hasil dari tes bakat diharapkan membimbing siswa yang masih bingung atau belum mengetahui talenta mereka. Dengan begitu, siswa tak akan sulit mengikuti pelajaran maupun saat hendak melanjutkan studi ke bangku kuliah. Menggali potensi tersembunyi para siswa Menyambung dari poin sebelumnya, tak sedikit siswa yang merasa kurang percaya diri karena belum mengetahui bakat atau talenta yang dimiliki. Mengikuti tes psikologi akan menggali bakat tersembunyi yang belum diadari, sehingga mereka bisa segera mengembangkan potensi tersebut. Langkah ini pula yang akan memantapkan mereka saat mengambil jurusan sampai mengambil keputusan-keputusan tertentu saat terjun di dunia kerja nanti. Menyelamatkan masa depan siswa Hasil dari tes bakat secara langsung dapat menyelamatkan masa depan siswa, khususnya bagi mereka yang tak mendapatkan sokongan penuh dari keluarga. Siswa yang sudah mengetahui potensi diri dan didukung sekolah akan mengembangkannya semaksimal mungkin, sehingga mereka bisa membuktikan pada keluarga bahwa mereka bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Di sisi lain, pihak sekolah juga perlu mengimbangi bakat siswa dengan skill-skill di luar talentanya lewat tes kepribadian. Membuat siswa mengenali diri sendiri Siswa-siswa yang duduk di bangku SMA masih berada di fase pubertas. Pada fase tersebut, rasa ingin tahu remaja sangat tinggi dan mudah terpengaruh hal-hal baru yang menurut mereka menarik. Namun, tanpa ada pegangan pasti, siswa riskan terjebak dalam pergaulan membahayakan. Tes bakat yang dilaksanakan sekolah setidaknya akan memberikan gambaran siapa diri mereka melalui bakat dan minat hingga peluang kerja yang bisa mereka rintis setelah lulus sekolah nanti. Bagaimana cara membantu siswa mengembangkan bakatnya? Meski siswa sudah menemukan atau mengetahui bakatnya, mereka harus dipandu untuk memanfaatkan kemampuan tersebut agar potensinya tak terbuang sia-sia. Lantas apa saja yang sebaiknya dilakukan para siswa dengan bakat dan minat yang diperoleh dari psikotes? 1. Rutin berlatih Tanpa latihan, bakat siswa yang sudah ditemukan malah akan ‘berkarat’. Justru setelah mengetahui hasil tes bakat, siswa harus segera merancang latihan buat mengembangkan bakatnya. Misalnya, bila siswa yang bersangkutan berbakat dalam seni musik, daftarkan mereka ke ekstrakurikuler paduan suara atau band sekolah. Langkah ini akan semakin mengasah talentanya tanpa meninggalkan kewajiban belajar. 2. Jangan ragu berkreasi Kreativitas diperlukan dalam macam-macam bidang, termasuk memanfaatkan bakat siswa berdasarkan tes minat bakat. Untuk merangsang siswa untuk berkreasi, ajak mereka mengamati lingkungan sekitar atau menyaksikan kegiatan yang berhubungan dengan minat dan bakatnya. Langkah ini juga dinilai bisa mempertajam kepekaan mereka saat berada di luar lingkungan sekolah. 3. Lingkungan mendukung Seperti yang sudah disebutkan, lingkungan yang mendukung akan mempengaruhi para siswa dalam menggali bakat terpendamnya. Jadi, selain menyelenggarakan tes bakat, sekolah perlu menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan mereka. Dengan begitu mereka tak akan merasa talenta atau minatnya bukan sesuatu yang sia-sia. 4. Bangun keberanian Ada kalanya siswa sudah mengetahui bakat dan minat, tetapi enggan memperlihatkan atau mengakuinya karena malu. Sebagai ‘rumah’ kedua mereka, sekolah harus memotivasinya untuk memupuk keberanian para siswa. Prosesnya mungkin agak sulit karena karakter dan hasil tes kepribadian siswa yang berbeda, tetapi hal-hal tersebut bisa dijadikan sebagai patokan untuk mendorong mereka supaya tak minder. 5. Terima kritik dan saran Respons setiap orang terhadap kritik dan saran pasti berbeda, tak terkecuali para siswa yang sudah mengikuti tes bakat. Dalam pengembangan talenta, masukan diperlukan sebagai bahan evaluasi dan mempersiapkan mental siswa di kemudian hari. Pelajari reaksi mereka terhadap berbagai jenis kritik dan saran, lalu ajarkan cara untuk menghadapi hingga menggunakannya. 6. Ketahui faktor penghambat Terakhir, siswa juga perlu mengenali faktor-faktor penghambat setelah menerima hasil tes psikologi. Pasalnya, dengan identifikasi hambatan, siswa akan mengetahui cara menemukan solusi yang tepat buat menyelesaikannya. Sekolah dapat membimbing mereka dengan mengelompokkan faktor yang bisa cepat diatasi dan yang membutuhkan waktu lebih lama. Baca Juga: Rekomendasi memilih jurusan SMA konsep dengan STIFIn Demikian benefit mengikuti tes bakat di sekolah beserta tips mengembangkan talenta siswa. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.