Daftar Isi
Siapa sih yang belum tahu tes MBTI?
Kalau kamu pernah dengar INFP, ESTJ, ENFJ dan 13 tipe kepribadian lainnya berarti kamu sudah familiar dengan MBTI. Tes yang sangat populer terutama di kalangan remaja untuk mengetahui perilaku seseorang. Banyak yang sudah coba tes ini karena aksesnya mudah. Kamu bisa coba tes MBTI secara online dan ini gratis. Tapi kamu harus meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang cukup banyak. Kamu mesti tau, tes MBTI ini termasuk psikometrik jadi metode yang dipakai adalah kuesioner. Hasilnya nanti cenderung menunjukkan kepribadian seseorang yang nampak atau perilaku sehari-hari. Itulah alasan kenapa hasil tes ini sering berbeda dan berubah-ubah. Menjawab pertanyaan dalam waktu singkat tentunya akan dipengaruhi beberapa hal seperti pikiran, mood, kondisi badan, keadaan sekitar, dan faktor lingkungan lainya. Tapi belakangan ini, muncul satu nama baru yang mulai mencuri perhatian: STIFIn. Hmm.. topik yang menarik untuk dibahas nih antara tes MBTI vs STIFIn.
Meskipun belum sepopuler MBTI, tes kepribadian satu ini punya pendekatan yang sangat berbeda dan menarik. Tes STIFIn adalah perkembangan dari MBTI dan tes minat bakat lain yang masih berbasis psikometrik. Konsep STIFIn menggunakan metode biometrik yang lebih akurat. Jadi, kalau kamu merasa relate dengan MBTI dan mau mengenal diri lebih dalam, STIFIn bisa jadi jawaban berikutnya. Kenapa? Karena hasilnya yang stabil dan tidak akan berubah. Sama seperti konsep pada DNA dan golongan darah.
Tes MBTI Masih Menarik, Tapi…
Gak bisa dipungkiri, MBTI memang punya daya tarik tersendiri. Formatnya yang simpel, banyak versi gratisnya, dan hasil yang gampang dimengerti bikin MBTI cocok untuk siapa saja yang mau mulai eksplorasi kepribadian. Rasanya seperti ngobrol santai dengan diri sendiri. Kamu hanya perlu jawab beberapa pertanyaan, lalu hasilnya muncul dengan deskripsi kepribadian yang sering kali “relate banget”.
Di sisi lain, MBTI juga sering bikin bingung. Ada orang yang merasa hasilnya berubah-ubah tergantung mood. Misalnya, minggu ini kamu dapat hasil ENFP karena lagi semangat, tapi dua bulan kemudian berubah jadi INFP karena sedang dalam fase reflektif. Akhirnya muncul pertanyaan, “Sebenarnya aku ini siapa, sih?”
Dan di sinilah banyak orang mulai mencari alternatif tes yang lebih stabil, lebih dalam, dan bisa benar-benar dijadikan panduan jangka panjang.
STIFIn: Pendekatan Baru yang Beda Banget
Berbeda dengan MBTI yang berbasis psikometrik (yaitu kuesioner yang kamu isi sendiri), STIFIn menggunakan biometrik sidik jari. Hasilnya tidak tergantung mood atau kondisi diri, karena prinsip dasarnya adalah bahwa setiap orang punya satu mesin kecerdasan dominan yang sudah ada sejak lahir. Mesin inilah yang disebut “STIFIn”, yaitu singkatan dari: Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting.
Yang menarik, STIFIn bukan sekadar mengelompokkan karakter, tapi mengenalkan kita pada cara kerja otak kita secara dominan. Bukan cuma extrovert atau introvert, tapi juga bagaimana cara kita belajar, bekerja, mengambil keputusan, mengelola energi dan emosi, bahkan mengetahui potensi rezeki.
Tes ini cukup dilakukan sekali seumur hidup karena hasilnya bersifat genetik. Setelah itu, kamu bisa menggunakan hasilnya untuk memahami diri, membangun relasi yang lebih sehat, memilih jalur karier yang selaras, bahkan mendampingi anak dengan lebih sadar. Tes STIFIn dapat dilakukan minimal pada anak umur 2,5 tahun sehingga penting bagi orang tua untuk mulai menyadari pentingnya mengambil tes ini agar tidak arah dalam membimbing pertumbuhan dan perkembagan anak.
Kenapa Banyak Orang Mulai Melirik STIFIn?
Salah satu alasan kenapa STIFIn mulai dilirik adalah karena masih banyak orang yang ingin kenal dirinya tapi bingung dengan hasil tes kepribadian yang berubah-ubah. Mereka ingin sesuatu yang lebih pasti dan bisa dijadikan dasar pengembangan diri secara konsisten. STIFIn memberikan itu. Bahkan, hasilnya menunjukkan sisi terang sekaligus tantangan personal kita secara natural, bukan dihaluskan dengan kata-kata manis.
STIFIn punya konsep yang lebih ringan tapi lengkap sebagai tes kepribadian. Pertama, tes ini simpel. Cukup pastikan sepuluh jari tangan kita dalam kondisi baik dan siap di scan. Tidak ribet apalagi butuh waktu lama. List pertanyaan yang sifatnya ambigu juga tidak diperlukan. Bahkan tes ini bisa dilakukan saat tertidur.
Tes STIFIn itu akurat. Dalam survey terakhirnya, hasil tes tidak berubah meskipun tes berulang. Sudah teruji secara sains dan observasi perilaku dari studi kasus klien-klien.
Di dunia parenting dan pendidikan, STIFIn juga mulai populer karena bisa membantu orang tua memahami cara belajar dan cara berkomunikasi paling efektif dengan anaknya. Dalam dunia kerja, hasil STIFIn bisa digunakan untuk membangun tim yang lebih seimbang dan produktif. Jadi, bukan cuma “seru-seruan”, tapi benar-benar aplikatif.
Gak Harus Pilih Tes MBTI vs STIFIn
Jika disuruh memilih mana yang perlu dicoba antara tes MBTI vs STIFIn, kamu gak harus membuang MBTI untuk bisa mencoba STIFIn. Keduanya bisa saling melengkapi. MBTI cocok buat eksplorasi awal, kenalan dengan berbagai tipe kepribadian, dan memicu percakapan ringan seputar karakter. Sedangkan STIFIn cocok untuk kamu yang ingin peta jalan pengembangan diri yang lebih tajam dan berdasar.
Bisa dibilang, MBTI itu seperti melihat kepribadian dari luar, sementara STIFIn membongkar dari dalam langsung ke otak dominan dan pola genetik. Jadi kalau kamu merasa MBTI sudah cukup untuk tahap awal, STIFIn adalah langkah lanjutan buat kamu yang pengen mengenal diri dengan lebih dalam dan terarah.
FAQ Singkat Tes MBTI vs STIFIn
- Apakah hasil MBTI bisa berubah?
Ya, karena MBTI berbasis kuesioner dan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis serta situasi saat pengisian.
- Apakah hasil STIFIn bisa berubah?
Tidak. STIFIn berbasis biometrik (sidik jari), yang mencerminkan sistem kerja otak dan sifatnya tetap sejak lahir.
- Kalau untuk pendidikan anak, cocoknya yang mana?
STIFIn lebih cocok karena bisa menunjukkan pola belajar dan gaya komunikasi anak secara alami.
- Apakah STIFIn sulit dimengerti?
Nggak kok. Bahkan setelah tes, kamu bisa ikut sesi konsultasi untuk memahami hasil dan aplikasinya.
- Mending tes MBTI atau tes STIFIn dulu?
Kalau kamu gak mau buang-buang waktu dan ingin segera tau langkah yang tepat untuk upgrade diri, kamu bisa langsung tes STIFIn. Tapi, kalau kamu masih menabung atau baru mulai aware sama pentingnya mengenal diri, kamu bisa mulai dari MBTI.
Jadi, Pilih Mana..
Tes MBTI vs STIFIn?
MBTI sudah jadi gerbang awal yang menarik untuk eksplorasi kepribadian. Tapi kalau kamu ingin pendekatan yang lebih dalam, ilmiah, dan bisa langsung diterapkan ke berbagai aspek hidup (karier, hubungan, cara belajar), tes STIFIn adalah langkah berikutnya.
Pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan hidupmu saat ini. Karena mengenal diri bukan soal ikut tren, tapi soal tumbuh dengan lebih sadar.