Pengambilan Keputusan Lewat tes STIFIn
Related Posts
-
Aku dan Ceritaku Bersama STIFIn
Ceritaku Bersama STIFIn, sebelumnya perkenalkan namaku Shafa Isnanda Zoelianafasa, biasa aku di panggil dengan sebutan Shafa. aku adalah seorang mahasiswi di jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University. Ini adalah cerita bagaimana aku bisa mengenal diriku dengan STIFIn. Perjalannanya cukup panjang, mulai dari rasa jenuh yang aku alami, ikut tes kepribadian tapi masih merasa belum mengenal dengan baik aku ini siapa sebenarnya, hingga akhirnya aku bisa tahu siapa diriku bahkan hingga aku tahu apa yang sebenarnya menjadi tujuan, visi, dan misi hidupku. Ini ceritaku… AWAL MULA RASA JENUH MELANDA Cerita ini dimulai ketika aku menduduki semester 2 perkuliahan. Dimana pada saat itu aku memiliki banyak kegiatan organisasi dan kepanitiaan di kampus. Aku rasa hal itu adalah hal terhebat yang pernah aku alami pada masa itu. Kuliah-rapat-event-kuliah-rapat-event itulah ritme yang menjadi makananku sehari-hari, hingga teman kamar asramaku berkata “Shaf Lo ga cape apa? Bolak-balik mulu kaya setrikaan, pusing Gue liatnya ituuuu aja yang dikerjain”. Berhari-hari aku menjalani kehidupan kampusku bagaikan air mengalir tanpa tujuan, tidak tahu apa yang harus aku gapai sebenarnya, entahlah membingungkan. Rasa jenuh mulai menghampiri dan semua hal yang aku lakukan mulai tidak beraturan, malah menimbulkan efek yang negatif pada kegiatan yang lain. Aku jadi malas belajar, banyak tertidur, mengabaikan sekitar, menyendiri, layaknya orang depresi. Aku memiliki segalanya, keluarga yang sayang padaku, teman-teman yang banyak, keuangan yang tidak bermasalah, aku memiliki segudang prestasi, dan hal yang lain yang belum tentu orang lain miliki. Hanya satu yang aku belum miliki, aku belum mengenal siapa diriku yang sebenar-benarnya sampai nanti aku di pertemukan oleh sebuah konsep keilmuan yang banyak berkontribusi dalam kehidupanku sampai sekarang. Pada pertengahan tahun 2019, dimana pada saat itu aku mengalami yaa bisa dibilang stress karena kegiatan yang memumpuk dan tidak jelas, serta tidaj termanage dengan baik. Mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi yang tidak sejalan dengan tujuan hidupku. Bahkan saat itu aku sendiri tidak tahu tujuan hidupku apa. Kegaluan meghampiri di setiap malamnya tangisan, penyesalan, dan keluhan setiap saat menghantui. Hari-hariku seperti tidak jelas, gelap sejauh mata memandang. BERTEMU KAWAN SEJATI & MULAI MENGENAL STIFIn Dari sekian kegiatan yang aku lakoni, sekian orang yang aku jumpai, ada salah seorang kawanku yang hingga saat ini kami selalu bersama kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun. Namanya Ranti Rosanti panggilan kerennya Babyran. Kami satu jurusan di IPB. Aku dam Ranti akrab sejak kami memasuki semester 2 perkuliahan karena sering belajar bersama saat akan ujian. Aku dan Ranti tergabung dalam sebuah komunitas, yang dimana di dalam komunitas itulah Ranti mengenalkan suatu konsep yang mengubah hidupku, yaitu STIFIn. Awalnya Ranti hanya mengatakan bahwa ada satu cara yang bisa membantu dalam menentukan tujuan hidup. Aku semakin bertanya-tanya, ko bisa? Memangnya STIFIn itu apa dan bagaimana sih apakah itu tes psikologi yang seperti biasa aku ikuti? Atau hanya diwawancara? Berjuta-juta pertanyaan dibenak dan pikiranku tentang STIFIn. Selang beberapa hari akhirnya Ranti lebih dulu melakukan tes STIFIn, dengan penuh antusias aku mendengarkan cerita Ranti ketika tes STIFIn. Harga tes STIFIn di tahun 2019 senilai 350 ribu yang awalnya menurutku terlalu mahal untuk seorang mahasiswa dan karena memang aku belum mencobanya. Awalanya aku terus menerus mengelak ketika ditawari untuk tes STIFIn oleh Ranti. Ranti yang begitu bersemangat membujuk aku untuk tes STIFIn dan menyadarkan aku bahwa hidup itu harus ada tujuan dan harus mengenali siapa diri ini sebenarnya dan mau dibawa kemana. Saat itulah, aku tidak peduli uang saku ku sisa berapa aku gunakan untuk tes STIFIn aku langsung meminta Ranti untuk menemaniku melakukan tes STIFIn. Akhirnya speechlessnya aku ketika tes, karena dengan harga tes STIFIn yang awalnya menurutku mahal, ternyata TIDAK. Hal itu sebanding bahkan kita mendapatkan lebih banyak dari apa yang dikeluarkan. Tambahan informasi di awal 2020 harga tes STIFIn sekarang 500 ribu dan menurutku tetap sangatlah worth it dengan apa yang akan kita dapatkan dan ini merupakan tes 1x seumur hidup. AKHIRNYA AKU TES STIFIn Aku melakukan tes STIFIn tidak sendiri dan dilakukan di Kampus IPB Darmaga, Bogor bersama temanku juga yang dia sangat penasaran dengan STIFIn, yaitu Putri Gayatri. Kami di tes oleh salah seorang promotor STIFIn Family yang berdomisili di bogor dan sekaligus sebagai trainer millenial, yaitu Kak Adnan. Hasil tes yang mencengangkan, aku yang sebelumnya mengira bahwa aku ini memiliki mesin kecerdasan FEELING ternyata bukan, dan ke-feeling-an itu ternyata berasal dari respon golongan darah dan faktor lingkungan ku yang berpengaruh. Baca Juga: Kenapa Tes STIFIn? Awalnya aku sedikit mengelak dengan hasil tes STIFIn yang menyatakan bahwa aku adalah seseorang yang memiliki personality genetic SENSING ekstrovert. Aku merasa bahwa itu bukan aku, tetapi setelah diyakinkan dan dihubungkan dengan beberapa kejadian yang pernah aku alami ternyata memang benar itulah aku. Aku sempat ingin menjadi mesin kecerdasan lain yang menurutku lebih hebat dan menakjubkan. Namun, selang 2-3 hari aku merenungkan semua kejadian di dalam hidupku, ternyata memang aku harus bersyukur atas apa yang aku miliki atas potensi genetik yang diberikan sejak lahir. IKUT GREAT MUSLIM MILLENIALS Tidak sampai disitu, aku yang merupakan seorang SENSING ekstrovert yang masih kebingungan dan entah apa yang harus aku lakukan. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut kelas Great Muslim Millenials, disitu aku menemukan tujuan hidupku, bisa membuat sebuah visi misi hidup diriku sendiri dan merasa hidupku sedikit lebih tertata dan tahu apa yang harus aku lakukan untuk selanjutnya. Dan dikelas itu juga aku bertemu dengan Solver STIFIn sekaligus Owner dari STIFIn Family, yaitu Solver Richard Perdana yang menjadi mentor, guru, solver, kaka, sahabat, partner, bahkan terkadang aku menganggapnya sebagai orangtuaku hingga saat ini. Aku yang baru mengenal tes STIFIn dan pada awalnya sedikit acuh tak acuh akan hasilnya, seakan-akan seperti hanya tes biasa yang “oh ya sudah”. Karena pada saat itu aku masih disibukkan dengan urusan kampus yang sangat menyita waktu, tenaga, dan pikiran karena tidak sesuai dengan tujuan hidupku. Aku berada di circle yang memang teman-temanku penggiat STIFIn, secara tidak langsung aku terpapar dan menjadi sangat amat semakin penasaran. PERTEMUAN DENGAN SOLVER STIFIn Setelah aku bertemu Solver STIFIn di GMM, kami bertemu kembali. Sengaja aku ikut dengan Ranti dan kawanku Lusi yang mereka lebih dulu mengenal Solver Richard yang nantinya aku lebih sering memanggilnya dengan sebutan Kak Richard. Saat pertemuan itulah aku menupahkan segalanya, aku menceritakan …
-
Membentuk Karakter Anak Menjadi Lebih Percaya Diri
Salah satu karakter yang orang tua inginkan ada pada anak-anaknya biasanya adalah karakter yang percaya diri. Dengan memiliki karakter ini maka nantinya anak-anak tidak akan banyak ragu ketika harus mengerjakan dan melakukan sesuatu baik hasilnya sesuai dengan yang diharapkan maupun dihadapkan pada kegagalan. Anak yang percaya diri juga akan terlihat menarik sehingga kehidupan sosialnya pun nantinya bisa memberikan dampak yang lebih positif pada perkembangannya. Apakah buah hati Anda memiliki karakter yang percaya diri? Anda bisa mengetahuinya dengan pasti melalui tes STIFIn yang merupakan tes untuk melihat kepribadian dan karakter seseorang dengan metode yang lebih akurat dan hasil yang lebih detail analisanya. Jika ternyata karakter percaya diri belum ada pada buah hati Anda jangan berkecil hati, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong anak menjadi lebih percaya diri dan yakin terhadap dirinya sendiri. Berikan contoh teladan Anak-anak membentuk karakternya dari berbagai macam hal yang terjadi di sekitarnya, dan perilaku keluarga adalah faktor yang sangat penting untuk membentuk karakter dasarnya. Jadi jika Anda ingin anak tumbuh jadi anak yang lebih percaya diri maka orang tuanya pun harus memberikan contoh perilaku yang percaya diri. Seperti misalnya melakukan segala macam persiapan yang dibutuhkan dengan yakin dan tidak plin plan. Tapi bukan berarti segala sesuatunya meski sempurna dan Anda tidak boleh menunjukkan kelemahan di depan anak, namun memiliki kepercayaan diri dengan kadar yang sehat bisa memberikan teladan yang baik untuk perkembangan karakter anak. Atasi kesalahan dengan bijak Ini alasannya mengapa Anda tidak perlu jadi orang tua yang sempurna di depan anak karena membuat kesalahan adalah hal yang sangat manusiawi. Ajarkan dan berikan teladan pada anak bahwa membuat kesalahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti asalkan bisa menjadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran untuk perbaikan di langkah selanjutnya. Pada hasil tes psikologi anak Anda bisa lihat bagaimana cara anak mengatasi jika ada tantangan di hadapannya. Ciri-ciri anak yang berkarakter percaya diri adalah ia tidak takut untuk mencoba berbagai macam cara dan metode untuk memecahkan kesalahan karena jika satu cara gagal maka ia bisa dengan percaya diri mencoba cara yang lainnya. Dorong untuk mencoba banyak hal baru Selain dengan menggunakan metode STIFIn, Anda bisa tahu apa saja minat dan bakat anak dengan mendorongnya untuk mencoba berbagai macam hal baru. Selain menemukan bakat dan juga minat anak, melakukan berbagai macam hal baru juga bisa membentuk karakter anak yang lebih percaya diri karena anak akan merasa bisa melakukan banyak hal dengan yakin ketika ia berani untuk mengambil langkah yang berada di luar zona nyamannya atau sesuatu yang belum pernah ia coba sebelumnya. Namun untuk mendorong anak melakukan hal baru ada satu hal penting yang mesti dipegang yaitu hindari memaksa anak melakukan hal yang tidak disukainya. Memaksa anak hanya akan membuatnya merasa tidak nyaman dan memberikan efek yang sebaliknya. Sebaiknya, dukung anak dengan mengajaknya melakukan sesuatu bersama-sama atau dengan dorongan-dorongan positif yang membuatnya tetap nyaman. Berikan apresiasi yang sesuai dengan porsinya Jika pada hasil tes STIFIn anak muncul karakter yang menandakan ia kurang percaya diri mungkin karena anak kurang mendapatkan apresiasi dari orang-orang terdekatnya. Apresiasi tidak harus diberikan ketika anak berhasil melakukan sesuatu, apresiasi juga bisa diberikan dalam memberikan pengakuan terhadap usaha yang ia lakukan bahkan ketika hasilnya kadang kala malah justru menambah pekerjaan rumah Anda. Memberikan apresiasi terhadap apa yang ia lakukan dengan niat baik sambil mengoreksi kesalahannya dengan pendekatan yang lebih halus akan berdampak positif pada self-esteem anak nantinya. Bantu untuk membuat target Untuk anak-anak yang sudah lebih besar usianya, sudah bisa diajarkan untuk membuat target dari keinginan-keinginannya dan hal-hal yang ingin dilakukannya. Dengan membantunya untuk membuat target maka anak bisa mendapatkan kesan yang lebih realistis terhadap minat dan juga bakatnya sehingga ia bisa lebih percaya diri untuk meraih apa yang diinginkannya dibandingkan dengan target yang lebih jauh dan belum bisa diukur. Misalnya jika anak tertarik dengan dunia profesi di bidang kuliner, akan terlalu jauh baginya untuk mematok target menjadi chef terbaik di seluruh negeri. Anda bisa membantunya untuk menentukan target yang lebih berjangka pendek misalnya target bisa mengolah daging ayam menjadi 3 jenis masakan yang berbeda, kemudian arahkan anak untuk berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi memasak baik yang diadakan di sekitar lingkungan maupun yang berstandar lebih tinggi. Melakukan hal-hal yang lebih akuntabel dibandingkan dengan target yang abstrak akan membantu anak untuk menyadari apakah ia benar-benar berminat di bidang yang ia tekuni atau tidak. Itulah beberapa tips dari STIFIn untuk pembentukan karakter percaya diri pada anak, semoga membantu.
-
6 Karakter Seorang Pemimpin Yang Bisa Terlihat Dengan Tes STIFIn
Karakter Seorang Pemimpin – Anda ingin memiliki tanggung jawab yang lebih besar dengan karir Anda? Sudah bekerja di perusahaan cukup waktu dan sudah saatnya bagi Anda untuk menaiki tangga karir? Menjadi pemimpin pada sebuah organisasi bukanlah hal yang bisa dengan mudah dilakukan hanya karena seseorang sudah bekerja di perusahaan dalam waktu tertentu. Anda harus yakin bahwa Anda memiliki kualitas untuk menjadi seorang pemimpin yang tidak hanya bisa berfungsi sebagai pembagi tugas atau memegang kendali atas bawahan tapi juga menjadi pemimpin yang memiliki integritas serta bisa menginspirasi junior-juniornya. Melakukan tes STIFIn bisa menunjukkan apakah Anda memiliki kualitas sebagai seorang pemimpin atau tidak. Berikut adalah kualitas-kualitas karakter yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Kejujuran dan integritas Karakter ini wajib untuk dimiliki oleh seorang pemimpin. Apabila pada hasil tes kepribadian Anda sudah memiliki karakter yang jujur, maka selanjutnya adalah menjaga kejujuran tersebut agar menjadi orang yang punya integritas. Integritas adalah karakter yang menjunjung dan memiliki kualitas kejujuran dan moral yang tinggi, konsisten dalam memegang prinsip dan nilai-nilai yang diyakininya. Orang yang disebut memiliki karakter integritas juga memiliki kebiasaan pengambilan keputusan yang akurat dan sebenar-benarnya tanpa ada yang disembunyikan sehingga jelas bahwa karakter ini harus ada pada jiwa karakter seorang pemimpin. Kepercayaan diri yang baik Karakter percaya diri yang baik dibutuhkan agar seseorang bisa yakin anak buahnya bisa mengikuti instruksi dan perintahnya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Tapi kepercayaan yang terlalu tinggi tidak bagus untuk seorang pemimpin karena bisa membuatnya jadi mudah lengah dan tidak melihat resiko-resiko yang sebenarnya bisa diantisipasi di awal sebelum kejadian. Pemimpin yang percaya diri akan merasa yakin dengan keputusan yang dibuatnya di mana hal ini akan memberikan keyakinan pula pada anak buah Anda bahwa jalan yang akan diambil adalah jalan yang sudah dipertimbangkan masak-masak sehingga anak buah pun memiliki rasa hormat kepada Anda sebagai pemimpin mereka. Inspirasi bagi yang lain Barangkali hal yang paling tidak mudah menjadi karakter seorang pemimpin yang baik adalah memastikan anak buahnya mengikuti jalan yang sama dengan keputusan yang ia buat. Sebagai seorang pemimpin maka Anda harus menanggung beban ekspektasi tertentu dari anak buah terutama ketika dihadapkan pada situasi-situasi yang membutuhkan keputusan yang penting dan berpengaruh signifikan pada performa tim. Untuk bisa menjadi inspirasi bagi anak buah maka Anda harus bisa menunjukkan contoh yang baik, memiliki pola pikir yang positif dan terlihat dari bagaimana cara Anda bekerja, tetap tenang meski di bawah tekanan, dan menjaga agar motivasi anak buah tetap tinggi. Bagaimana cara Anda menghadapi situasi dalam kondisi tertekan juga bisa dikonsultasikan saat tes STIFIn. Berkomitmen dan memiliki passion yang tinggi Jika Anda ingin anak buah memberikan performa yang terbaik maka Anda pun juga harus memberikan performa yang maksimal pada setiap hal yang Anda kerjakan. Ketika Anda memiliki passion maka apapun yang Anda kerjakan akan terlihat usahanya, tidak takut terjun langsung ke lapangan untuk melakukan koordinasi, atau turut membantu anak buahnya untuk menjalankan tugasnya apabila diperlukan, tidak hanya sekedar diam di tempat dan memberikan perintah tanpa memberikan contoh bagaimana sebuah tugas seharusnya dikerjakan. Pemimpin yang memiliki komitmen dan passion yang tinggi juga akan memacu anak buahnya untuk bisa memberikan performa yang terbaik. Kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan yang baik Coba lihat pada hasil tes STIFIn Anda, apakah Anda termasuk komunikator yang baik? Anda juga bisa mengkonsultasikan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif disesuaikan dengan karakter dan kepribadian Anda karena sebenarnya apapun karakter yang dimiliki juga bisa menjadi komunikator yang baik dengan caranya sendiri sesuai dengan mesin kecerdasannya. Kemampuan komunikasi yang baik dibutuhkan oleh pemimpin karena ia harus bisa menyampaikan visi misi dan juga strategi yang ingin diambil dengan baik kepada anak buahnya agar tim memiliki persepsi yang sama memandang sebuah isu. Kemampuan komunikasi juga diperlukan ketika pemimpin memberikan presentasi kepada atasannya, mengurai konflik yang terjadi di antara anggota timnya, memberikan motivasi dan dukungan untuk menaikkan moral di dalam tim, dan menjadi spokeperson dari tim ketika berinteraksi dengan tim yang lainnya. Delegasi dan empowering Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah tim profesional artinya Anda memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari sekedar ketika masih jadi karyawan biasa. Oleh karena itu fokus pada tugas-tugas Anda yang lebih penting dan membagikan tugas lainnya kepada para anak buah yang Anda punya. Mencoba mengerjakan segala sesuatunya sendirian karena Anda merasa mampu atau tidak ingin menambah beban kerja orang lain akan menimbulkan rasa tidak percaya pada anak buah dan membuat anak buah tidak berkembang dan sulit mendapatkan peluangnya sendiri untuk menaiki tangga karir. Demikian adalah beberapa karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang bisa ketahuan apakah Anda memilikinya atau tidak dengan mengambil tes STIFIn.
-
Mengenal Pola Pengasuhan Anak Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Anak
Salah satu manfaat melakukan tes STIFIn adalah Anda bisa menentukan pola pengasuhan anak yang paling tepat sesuai dengan karakter yang Anda miliki dan juga sesuai dengan karakter yang dimiliki buah hati. Setiap orang tua tentunya punya cara unik tersendiri untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Tidak ada cara pengasuhan yang salah maupun yang benar asalkan anak mendapatkan kasih sayang yang cukup dan perhatian yang layak ia dapatkan. Tapi para peneliti telah melakukan banyak penelitian untuk membagi gaya pengasuhan anak menjadi beberapa macam kategori dan juga dampaknya pada perkembangan anak. Gaya-gaya pengasuhan anak di bawah ini bukan berarti menempatkan Anda hanya pada salah satu kategori saja karena bisa jadi Anda memiliki gaya pengasuhan yang berbeda. Namun informasi klasifikasi pengasuhan anak berikut bisa jadi referensi untuk membantu Anda menemukan strategi yang tepat agar anak bisa tumbuh berkembang sesuai dengan impian Anda dan kebaikan buah hati. Authoritative parenting Peneliti menganggap gaya pengasuhan ini adalah gaya yang paling ideal dan bisa memberikan dampak yang paling positif bagi perkembangan anak. Authoritative parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua memiliki standar dan ekspektasi yang tinggi tapi juga memberikan respon yang tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anak untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Orang tua memberikan bimbingan dan panduan yang penuh untuk membawa anak memiliki pencapaian yang tinggi dalam kehidupannya, orang tua tipe ini juga biasanya menggunakan teknik disiplin positif dan tidak hanya memberikan hukuman atau konsekuensi yang terlalu ketat di luar porsi yang sesungguhnya. Hasil penelitian tes kepribadian dan observasi menunjukkan anak-anak yang dididik dengan cara ini memiliki kehidupan sosial yang baik dan berperforma tinggi dalam bidang akademiknya. Permissive parenting Gaya pengasuhan anak ini dicirikan dengan orang tua yang tidak menetapkan aturan yang tegas terhadap anaknya dan cenderung membiarkan anak berperilaku buruk dan mudah mengikuti kemauan anak. Pandangan umum orang tua yang memberikan anaknya banyak kebebasan adalah mereka ingin menjadi teman yang setara dengan anak dan bukannya sebagai sosok yang memiliki otoritas. Jika Anda memiliki karakter ini dalam hasil tes STIFIn ada baiknya untuk sedikit tegas pada anak sesuai dengan porsinya. Meski demikian permissive parenting berbeda dengan gaya pengasuhan neglectful yang tidak terlibat sama sekali dengan kehidupan anak. Mungkin bagi Anda yang memiliki gaya pengasuhan seperti ini ingin anak memiliki kemandirian yang tinggi dan belajar melakukan segala sesuatunya sendiri sehingga bisa tumbuh jadi anak yang kuat dan tidak bergantung dengan orang lain. Tapi hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dengan gaya pengasuhan ini anaknya cenderung beresiko tinggi mengalami gangguan kesehatan mental, memiliki perilaku yang agresif dan keahlian sosial yang rendah, dan memiliki performa yang buruk di sekolah. Attachment parenting Gaya pengasuhan ini memiliki esensi membangun hubungan yang dekat dengan anak, tidak terlalu tegas dalam menegakkan peraturan tapi tetap memiliki bentuk kedisiplinan yang positif. Hubungan orang tua dan anak dengan gaya pengasuhan ini sudah dimulai bahkan sejak anak masih dalam kandungan dan masih bayi, misalnya dengan berkomitmen memberikan ASI dalam periode waktu yang dianjurkan. Menurut peneliti, gaya pengasuhan ini bisa memberikan keuntungan berupa bayi yang menangis lebih jarang, anak tidak memiliki banyak masalah perilaku, memiliki waktu yang lebih bebas untuk berkembang dan belajar. Authoritarian parenting Hampir sama dengan authoritative parenting di mana peraturan yang tegas diberikan kepada anak namun bedanya pada gaya pengasuhan ini, orang tua memiliki keterlibatan yang lebih rendah terhadap anak. Sehingga dampak yang dirasakan anak adalah orang tua yang terlalu ketat dan memberikan aturan kedisiplinan yang cenderung kasar. Bagi Anda yang hasil tes STIFIn-nya menunjukkan karakter yang menjunjung tinggi kepatuhan bisa jadi memiliki gaya pengasuhan yang seperti ini. Menurut peneliti, anak yang memiliki orang tua dengan tipe authoritarian lebih mudah depresi dan memiliki kepercayaan diri yang rendah bahkan ada juga yang penelitian yang menunjukkan anak dengan tipe orang tua ini beresiko lebih tinggi akan menjadi perundung di lingkungan sosialnya. Tes kepribadian bisa membantu Anda untuk menganalisa karakter dan kepribadian yang Anda miliki terutama dalam konteks menjadi orang tua. Dengan demikian nantinya hasil tes bisa digunakan untuk referensi bagaimana cara mengasuh anak yang baik sesuai dengan karakter yang dimiliki tapi juga disesuaikan dengan dampak yang ingin diberikan kepada anak agar buah hati bisa tumbuh dewasa dengan kondisi emosi yang positif dan tidak bermasalah. Anda bisa melakukan tes ini bersama dengan pasangan untuk sama-sama belajar dan konsultasi pola pengasuhan yang baik dan pas. Hubungi kami untuk tahu lebih lanjut mengenai tes STIFIn dan juga fungsinya untuk pola pengasuhan anak.
-
Keunggulan Tes STIFIn
Pada saat ini keingintahuan orang tua terkait potensi minat bakat anak menjadi hal yang sangat diperhatikan. Terlebih keinginan orang tua yang ingin anaknya bisa mencapai kesuksesan di jalur yang tepat. Sehingga tidak menjadi orang tua yang “coba-coba ke anak” karena tidak sedikit orang tua yang memaksakan keinginannya terhadap anak. Padahal anak sendiri tidak menyukainya, jadinya anak yang menjalankan perintah orang tua merasa tidak diperlakukan dengan nyaman. STIFIn hadir dalam sebuah konsep yang luar biasa untuk bisa mengenal kepribadian dan potensi minat bakat seseorang. Dengan STIFIn banyak hal yang akan diungkap terkait dengan genetik yang ada pada manusia. STIFIn merupakan singkatan dari 5 mesin kecerdasan yang dimilki manusia. Diantaranya mesin kecerdasan Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting. Dari 5 mesin kecerdasaan hanya satu yang menjadi pemimpin dari empat mesin kecerdasaan lainnya (dominan). Sehingga kecenderungan cara berfikir, bersikap dan bertindak dipengaruhi besar oleh mesin kecerdasaan yang dominan. Dalam tes STIFIn ada 2 hal yang akan diungkap yaitu dari 5 belahan otak mana yang merupakan belahan otak yang paling aktif (mesin kecerdasaan) dan lapisan otak mana yang aktif (kemudi kecerdasaan). Kemudi kecerdasaan ini ada 2 lapisan yaitu introvert dan ekstrovert. Tentunya pengertiaan introvert dan ekstrovert dalam STIFIn berbeda pada psikologi umumnya. Dimana ilmu psikologi umumnya mengatakan introvert memiliki kepribadian tertutup, suka menyendiri, misterius, fokus, dan lain sebagainnya. Sebalik ekstrovert suka bergaul, punya banyak teman, bisa bicara di depan banyak orang dan lainnya. Perbedaan ini sangat mencolok kepribadian manusia terlihat seperti kepribadian yang membosankan (introvert) dan menyenangkan (ekstrovert) disinilah titik ketidakadilannya. Tentunya banyak orang yang berharap bisa menjadi orang ektrovert karena menyenangkan dan memiliki banyakan teman, dan sebagainya. Tapi STIFIn memiliki sebuah konsep yang berbeda tentang pengertian introvert dan ekstrovert. STIFIn membedakan hanya dari proses stimulinya. Sehingga orang introvert memiliki sebuah baterai dalam dirinya yang membuat dirinya tergerak akan keinginan sendiri. Beda halnya dengan ektrovert yang akan terstimuli oleh faktor yang ada disekitarnya bisa barang, sosok yang dikagumi, ataupun suasana lingkungan yang ada disekitarnya. Selain itu falsafah hidup dan cara memotivasinya juga berbeda, introvert lebih tergerak jika ada suatu tantangan dan ancaman pada dirinya sehingga membuat dirinya terbakar semangat untuk bisa membuktikan bahwa dirinya bisa melakukan itu. Beda halnya dengan ektrovert yang butuh fasilitas dan sebuah iming-iming hadiah/penghargaan yang membuat dirinya tergerak ketika ada faktor dari luar dirinya yang memberikan kenyamanan dalam menjalankan sebuah tujuannya. Disini bisa dilihat bahwa STIFIn membendakan lapisan otak introvert dan ekstrovert menjadi lebih masuk akal dan bisa diterima. Bahwa ada orang yang tergerak dari dalam dirinya karena ada nya suatu tantangan dan ekstrovert ketika faktor lingkungannya mendukung (fasilitas). Dari belahan otak yang disebut mesin kecerdasaan dan lapisan otak yang disebut kemudi kecerdasan. Keduanya disandingkan bersama menjadi sebuah personaliti genetik seperti Sensing introvert, Sensing ekstrovert, Thinking introvert, Thinking ekstrovert, Intuiting introvert, Intuiting ekstrovert, Feeling introvert, Feeling ekstrovert dan terkahir yang berada di otak tengah yang tidak memiliki lapisan otak dominan yang aktif yaitu Insting (unik dan spesial). Setelah kita mengetahui apa itu STIFIn? Kita akan membahas keunggulan tes STIFIn sebelum Anda sebagai orang tua melakukan tes STIFIn kepada anaknya. DERIVASI AL QURAN dan HADIST STIFIn merupakan sebuah konsep untuk kita mengenal jati diri atau fitrah seorang manusia yang telah Allah ciptakan dimuka bumi. Tentunya pentujuk semua tentang apa yang Allah cipatkan adanya pada Alquran dan Hadist. Karena merupakan sumber dan rujukan utama konsep STIFIn dikembangkan menjadikan Alquran dan Hadist keilmuan diatas STIFIn. InsyaAllah apa yang dikembangkan oleh konsep STIFIn sebagai landasan utama berpegang teguh pada ketentuan yang Allah ciptakan. Sehingga jiakalu ada teori atau konsep STIFIn yang tidak sesuai dengan Alquran dan Hadist, Konsep STIFIn lah yang harus di revisi. TES STIFIn 1 x SEUMUR HIDUP Buat anda yang khawatir dengan biaya tes bakat pada anak atau melihat sebuah kepribadian sesorang dengan biaya yang mahal. STIFIn hadir sebagai sebuah solusi untuk Anda dengan biaya yang terjangkau dan dilakukan hanya 1 x seumur hidup untuk bisa mengetahui apa potensi minat bakat seseorang yang terpendam hingga bisa terungkap. Sekarang STIFIn menggunakan sebuah metode tes sidik jari yang hanya memerlukan waktu 5-10 menit untuk bisa melihat hasil personality genetic yang dimilikinya. Minimal usia yang sudah bisa melakukan tes STIFIn dengan metode sidik jari sudah bisa dilakukan pada usia min 2,5 tahun. Hasil dari tes STIFIn ini tidak akan pernah berubah karena sifatnya yang genetik yang sudah Allah berikan sebagai sebuah fithrah kepribadian seseorang. METODE STIFIn Seperti pembahasan sebelumnya, STIFIn menggunakan sebuah metode untuk mengenali kepribadian seseorang melaui unsur genetik yang dimilki. Sehingga dari sifatnya yang tidak bisa berubah, serta hasil tes STIFIn yang akurat. Membuatnya tidak bisa dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis. Seperti sakit atau sehat, sedih atau senang, Lelah atau bugar dan hal lainnya. Unsur mengenai ras, suku, budaya dan agama, juga tidak mempengaruhi hasil tes nya. Sehingga hasil tes STIFIn sangat aplkatif digunakan oleh semua orang. SIMPLE, AKURAT, dan APLIKATIF STIFIn mempunyai tiga kekuatan yang utama. Pertama simple karena dari miliran manusia STIFIn mengelompokan hanya dalam 5 mesin kecerdesaan dan 9 personaliti genetiknya. Sehingga kita tidak perlu menghafal puluhan bahkan ratusan tipe manusia seperti pada tes lainnya. Selain itu sifatnya yang simple membuatnya ketika melakukan tes STIFIn tidak diperlukan persiapan yang ribet, cukup dengan menscan kesepuluh sidik jari yang dimilki tunggu 5-10 menit sudah bisa kelaur hasilnya. Kedua STIFIn itu akurat, karena dari uji reabilitas dan validitas yang dilakukan pada ratusan orang memiliki tinggak akurasi yaitu 95% dan ini merupakan hal yang sangat tinggi dalam sebuah pengujian. Dimana psikologi pada umumnya yang hanya bisa mencapai 40-60% dan hasilnya berubah-ubah. Dari pengujian ini juga membuat STIFIn menjadi pilihan orang tua untuk anaknya dan para pelajar, pebisnsi untuk bisa mengetahui potensi bakat terpendam dalam dirinya yang akurat. Terkahir yang membuat STIFIn menjadi pilihan untuk Anda melakukan tes STIFIn yaitu sifatnya yang aplikatif. Dimana STIFIn bisa diterapkan serta diaplikasikan pada semua bidang yang Anda tekuni, seperti sekrang STIFIn telah mempelopori berbagai tematik diantaranya Learning, Teaching, Parenting, Couple, Bisnis, Suri Rumah, Spiritual, Beauty, Investor, Politik, Human Resource, dan banyak hal lainnya. Bisa dilihat mungkin diantaranya ada bidang yang sedang Anda jalankan. Tentunya ditambah sebuah konsep STIFIn akan menjadi sebuah bidang yang optimal ketika …