Mengenal Pola Pengasuhan Anak
Related Posts
-
5 Peran Ideal Untuk Mencapai SuksesMulia
Pernah tidak berada pada posisi dimana kita bekerja nih, namun merasa tidak maksimal dalam menjalankannya? Atau saat ini Anda masih mencari peran? Baik di kantor, di sekolah, maupun di masyarakat. Jika berkaitan dengan jalan menuju sukses, peran yang kita pilih tentunya harus bisa kita maksimalkan agar menyampaikan kita pada jalan sukses tersebut. Untuk itu kita bahas yuk 5 Peran Ideal Untuk Mencapai Sukses. Tidak hanya sukses, tapi SuksesMulia! Ketika hidup, setiap manusia memiliki peran yang harus dijalankan. Hal ini adalah fitrah dan karunia dari Allah. Yang mesti kita lakukan adalah memaksimalkan peran tersebut, hingga peran itulah yang dapat menjadi saksi bagi kita untuk membayar surga. Nah, pertanyaannya gimana cara memaksimalkan peran padahal kita saja belum tahu peran ideal untuk masing-masing kita apa? Sebelum kita bahas tentang peran, apakah kamu mengetahui akibat jika keberadaan anda tidak memiliki peran? Apa yang terjadi jika keberadaan sekolah atau universitas atau institusi pendidikan lainnya dinilai tidak tersambung dengan dunia industri? Apa yang terjadi jika adanya pemerintah tidak benar-benar tersambung pada kebutuhan masyarakatnya? Apa yang terjadi jika otoritas agama tidak tersambung kerohanian umatnya? Dan lagi, apa yang terjadi jika apa yang kita kerjakan, apa yang manusia kerjakan, tidak sesuai dengan kodrat genetiknya? Dari pertanyaan ini sesungguhnya kita mengetahui, bahwa besar sekali dampak dari tidak tersambungnya hal-hal tersebut. Segala hal yang dilakukan menjadi sia-sia dan secara otomatis cost atau biaya yang dikeluarkan tentunya akan semakin tinggi. Contoh, masyarakat giat dalam budidaya tanaman bawang, namun pemerintah malah mengimpor bawang. Contoh lain, bisnis kamu berfokus pada produk lama, sedangkan customer kamu mencari produk baru yang lebih berfungsi. Contoh lain lagi, seorang Insting yang secara genetik pandai mendamaikan, malah menjadi yang paling pertama dalam urusan berkelahi. Well… besar bukan biaya ketidak-sambungan tersebut? 5 Peran Ideal Untuk Mencapai SuksesMulia Semua hal yang tersambung satu sama lain, dan tentunya kita harus berfokus pada ketersambungan yang menghasilkan energi positif. Atau dengan kata lain, ketersambungannya harus bisa menghasilkan manfaat bagi kita dan lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu kita mulai sambungkan segala sesuatunya dari diri kita nih sobat fams. Peran ideal bagi diri kita sendiri dapat disambungkan dengan Mesin Kecerdasan (MK) kita. Untuk Sensing, berusahalah jadi orang kaya yang dermawan dengan kerja kerasnya. Bagi Thinking, jadilah seorang yang adil dan selalu mengedepankan efektifitas dalam kerja cerdasnya. Termasuk ketika menjadi penguasa kelak. Intuiting coba jadi seorang pengusaha besar yang inspiratif dan menghasilkan produk yang solutif dengan memaksimalkan kerja kuantumnya (kerja yang didasari lompatan-lompatan pemikiran) Feeling asah terus rasa empatinya dan jadilah seorang pemimpin yang juga seorang pemersatu tim. Insting, dengan kerja ikhlas, jadilah seorang pendamai dan tokoh masyarakat yang menginspirasi. Peran ideal yang dilaksanakan tentu tidak diberikan Allah dengan cara yang mudah. Ada proses didalamnya yang perlu sobat fams jalani. Jika sobat fams berhasil dan akumulasi diri yang tersambung bertambah banyak, maka biaya sosial akan menjadi semakin murah. Disitulah letak keberkahannya. Bisa bermanfaat bagi lingkungan dan menjadi bekal yang senilai untuk masuk ke surga. Demikian pembahasan kita tentang 5 Peran Ideal Untuk Mencapai SuksesMulia. Sobat fams yang belum mengetahui apa Mesin Kecerdasannya bisa banget nih tes STIFIn, dengan menghubungi link ini ya. Mari saling terhubung secara ideal agar maksimal dalam menebar kebermanfaatan, dimulai dari diri sendiri.
-
Cara Belajar STIFIn
Cara belajar STIFIn merupakan metode yang tepat dan menyenangkan untuk anak. Metode ini dapat dilakukan setelah mengetahui tipe kecedersaan yang dimiliki oleh seorang anak berdasarkan hasil tes STIFIn yang dilakukan. Beberapa guru mungkin pernah mengalami tantangan dalam menentukan metode cara belajar yang tepat untuk digunakan di kelas. Biasa terjadi karena adanya perbedaan karakter pada setiap peserta didik atau misalnya pada orang tua yang mengalami hal serupa saat mendidik dan mendampingi anaknya saat belajar. Menggunakan metode belajar dan mengerti rasa yang dialami oleh anak dalam proses belajarnya tentu sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dari anak tersebut. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu mengetahui dan memahami setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan cara belajar yang berbeda. Dengan kita sebagai orang tua dan guru mengetahui dan bisa memahami setiap karakter yang dimiliki anak, tentunya anak akan dapat menikmati proses belajar tepat dan menyenangkan yang merujuk pada hasil belajar yang baik juga tentunya. Metode Cara Belajar STIFIn yang Menyenangkan Hasil tes STIFIn pada anak dapat membantu kita sebagai orang tua dan guru untuk mengenal dan memahami cara belajar dari setiap anak. Dimulai dari mengetahui bagaimana pola belajarnya, persiapan apa saja yang perlu dilakukan, sampai motivasi yang tepat aagar anak terus semangat dalam belajar dan meraih prestasinya. Selain itu kita juga akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dihindari untuk meminimalisir gangguan belajar pada anak, hingga anak mendapatkan cara belajar yang efektif dan dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Dalam konsep STIFIn, berikut penjelasan gaya belajar dari masing-masing personaliti genetik STIFIn: 1. Sensing yang kecerdasannya mengarah pada pancaindra, akan di gunakan untuk merekam suatu hal yang dapat terlihat, tercium, terdengar, terasa, maupun teraba dan kemudian mencontohnya (menirukkan). Untuk meningkatkan motivasi belajar Sensing, diperlukan gerakan yang melibatkan ototnya, diberikan fasilitas yang dapat mengoptimalkan gerakan otot dan pancaindra, juga diberikan imbalan yang nampak (terlihat). Sensing introvert mempunyai gaya belajar dengan merekam kosakata yang berulang-ulang dan menggunakan alat peraga. Ia juga memerlukan teman berlatih yang sekaligus menjadi sparing Sensing ekstrovert mampu mengingat dengan menandai bacaan yang diikuti dengan gerakan tangannya. Ia dapat menguasai pelajaran dengan mengulang latihan soal yang dilakukan secara disiplin. 2. Thinking dengan kecerdasan logika membuatnya ahli dalam berhitung (logika). Ia juga memiliki gaya belajar yang serius dan terstruktur serta membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk fokus. Thinking akan menggunakan otak kirinya untuk menganalisis yang dapat disempurnakan dengan data. Tipe ini akan lebih mudah berkonsentrasi dengan menyusun skala prioritasnya. Thinking introvert pada dasarnya menyukai cara berpikir dengan berhitung dan mendalam. Ia memiliki tingkat penguasaan yang tinggi pada pelajarannya. Ia memiliki kemandirian namun membutuhkan pengakuan dari orang yang dihormatinya. Thinking ekstrovert memiliki kemapuan logika yang sangat kuat dengan melihat secara meluas serta cara belajarnya dengan menalar dan analisa. Ia dapat termotivasi dengan diberi kesempatan untuk berkompetensi dan mengalahkan lawannya. 3. Intuiting memiliki cara berpikir kreatif dengan pandangan masa depan yang dibayangkan secara visual dalam kreativitasnya. Dalam belajar, berikan Intuiting ruang untuk mengeksplor imajinasinya. Ia akan menemukan pola yang sesuai dengan dirinya. Dibutuhkan media eksplorasi sebagai wadah dalam menuangkan ide-ide dan gagasannya. Intuiting introvert akan fokus memahami konsep yang dibantu dengan ilustrasi. Ia menyukai tipe pengajar yang ekspresif dalam berkomunikasi. Intuiting ekstrovert dalam proses belajarnya selalu mencari tema dibalik bacaan. Kemampuan kreatifnya akan lebih terasah jika diberikan fasilitas berupa peraga bongkar pasang. 4. Feeling menyukai cara belajar dengan berdiskusi karena komunikasi yang tepat baginya adalah dengan banyak berbicara dan mendengarkan, maka Feeling membutuhkan sistem pendukung berupa orang lain sebagai teman diskusi. Ia akan senang apabila mendapatkan persetujuan dan usahanya dihargai. Dalam persiapan belajar, dibutuhkan membangun mood yang baik bagi Feeling untuk meningkatkan semangat belajarnya. Feeling introvert dapat meningkatkan kualitas belajarnya dengan banyak mendengar. Feeling ekstrovert cenderung lebih senang berdiskusi. Motivasi belajarnya akan meningkat jika ia mendapatkan pujian. 5. Insting yang memiliki persentase empat bagian otak dengan sama besar, membuatnya mampu berpikir secara general dari segala sisi. Insting memiliki kelebihan serba bisa yang membuatnya mampu mempelajari ilmu dengan cepat. Ia membutuhkan suasana yang hening (tenang) dalam belajar untuk membangkitkan sisi spiritualitasnya. Cara membangkitkan motivasi belajarnya adalah dengan menghilangkan tekanan yang menimpa dirinya. Baik orang tua maupun guru, mendidik anak membutuhkan wawasan yang luas dan gaya mengajar yang tepat, agar anak atau peserta didik dapat belajar dengan nyaman dan memberikan peluang prestasi hasil belajarnya. Dalam belajar, kita perlu menyampaikan ilmu dengan metode yang juga tepat dan sesuai dengan karakter kerpibadian yang dimiliki oleh anak. Maka dengan begitu akan membuat anak menikmati proses belajar yang menyenangkan sehingga memiliki hasil belajar yang optimal.
-
Konsep STIFIn dan Psikologi
Apakah tahu bahwa ada cara mengetahui bakat dan potensi dalam diri Anda secara genetik? Hal ini melibatkan tes yang bernama STIFIn. Mungkin beberapa dari Anda ada yang belum mengetahui apa itu tes STIFIn? Saat ini untuk memastikan orang tua mampu mengarahkan anak mencapai jalan sukses kedepannya, mereka memanfaatkan konsep STIFIn sebagai media yang membantu mengetahui kepribadian serta potensi yang dimiliki Anak secara genetik. Hasil Tes STIFIn juga dapat mengetahui pola hubungan terbaik dan bagaimana cara memotivasi anak supaya tetap semangat dalam mencapai jalan sukses yang diminatinya. Tes STIFIn ini juga mencangkup beberapa hal kelimuan diantaranya biologi dan psikologi. Konsep STIFIn sebenarnya cukup mudah dipahami baik untuk yang awam tentang psikologi atau pengenalakan karakter manusia sekalipun. Yuk kita bahas lebih dalam apa itu STIFIn. Apa itu STIFIn? STIFIn merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan membaca karakter yang dimilki melalui sidik jari seseorang. Sidik jari mempunyai hal yang unik yaitu setiap orang memiliki pola atau guratan sidik jari yang berbeda – beda. Hal ini bisa digunakan untuk memastikan potensi seseorang berdasarkan faktor genetik yang dimilikinya. Dalam melihat sifat atau kepribadian seseorang melalui sidik jari. Kita bisa mengetahui peranan fungsi pada bagian otak mana yang paling aktif dan bisa menentukan sifat, bakat dan juga personaliti seseorang. Hasil tes STIFIn menjelaskan satu dari sembilan personality genetic yang berbeda – beda pada setiap kepribadiannya. Masing – masing dari kepribadian tersebut merupakan hasil kombinasi dari mesin kecerdasan dan motivasi kecerdasan seseorang. Kedua hal ini merupakan refleksi bagaimana seseorang menggunakan belahan dan lapisan otaknya untuk mengambil sebuah keputusan dan juga proses menentukan arah pemikirannya. Bagian otak tertentu menunjukan ketergantungan pada salah satu pemikiran. Pada mesin kecerdasan STIFIn, terdapat 5 hal yang menjadi karakter utama pada setiap orang yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Dari kelima mesin kecerdasaan tesebut hanya satu yang dominan pada diri setiap orang. Dimana satu kecerdasaan menjadi pemimpin dari 4 kecerdasaan lainnya. Sensing adalah seseorang yang lebih mengandalkan indera pada tubuhnya, thinking adalah seseorang yang lebih mengutamakan logika, intuiting adalah seseorang yang mementingkan intuisi, feeling adalah seseorang yang mengutamakan perasaan dan insting adalah orang yang mementingkan sisi insting-nya (naluri). Dari 5 kecerdasaan ini nantinya bisa distimuli dari motivasi kecerdasan yang menjadi faktor tambahan pola pemikiran seseorang dalam melakukan sebuah tindakan, kecuali mesin kecerdasaan insting yang responnya spontan. Motivasi (drive) kecerdasan ini ada dua yaitu introvert dan ekstrovert. Jadi kombinasi antara mesin kecerdasaan dan pengendali kecerdasaan adalah Sensing Introvert, Sensing Extrovert, Thinking Introvert, Thinking Extrovert, Intuiting Introvert, Intuiting Extrovert, Feeling Introvert, Feeling Ekstrovert, terkahir Insting (tanpa introvert dan ekstrovert). Hubungan Kercerdasaan STIFIn dengan Bakat dan Psikologi Jika Anda menggunakan tes STIFIn untuk mengetahui bakat anak pada usia 4 tahun. Sebagai contohnya, Anda nantinya akan menemukan bagaimana anak memiliki sebuah kepribadian yang bisa dilihat dari bagian otak mana yang lebih aktif dan dominan, serta bisa mengetahui kebiasaan anak dalam berperilaku. Dari informasi di atas, tentu kita sebagai orang tua bisa memberikan pendidikan dengan menyesuaikan hasil tes STIFIn anak Anda. Misal anak memiliki personality genetic Intuiting introvert yang terkenal kreatif dan memiliki perspektif di luar hal pada umumnya. Hal ini bisa saja menjadikan anak Anda penulis yang baik jika ia memiliki minat dalam sastra, tapi jika tertarik pada teknologi misalnya, ia mungkin bisa jadi desainer robot yang cemerlang dan menciptakan sebuah produk – produk yang baru dan menginspirasi. Penyesuaian antara hasil tes STIFIn dengan penerapannya tentu sangat penting. Jika Anda menyesuaikan cara belajar anak dengan hasil tes STIFIn. Tentunya anak akan jadi lebih mudah menyerap dan memahami pelajaran di sekolahnya. Bayangkan saja jika Anda bisa lebih mudah membantu anak dalam memilih jurusan sekolah atau pada perguruan tinggi, tentunya bisa menjadi hal yang baik untuk anak dalam menjalani pendidikannya dengan nyaman. Serta potensi yang dimiliki bisa lebih dioptimalkan secara maksimal. Karena itu tes kepribadian untuk memilih jurusan kuliah atau sekolah sangat dianjurkan untuk anak yang mau menentukan jurusan terbaiknya. Dari sudut pandang psikologi, hal ini tentu baik. Pada dasarnya kepribadian seseorang pasti berasal dari sesuatu yang ia miliki. Dalam tes STIFIn, hal tersebut ditunjukan dengan bagaimana mereka bertindak dan berpikir ataupun dalam merespon sesuatu. Kercerdasaan otak mana yang paling dominan digunakan dan bagaimana seseorang beroperasi berdasarkan sistem operasi pada otaknya. Dalam beberapa teori psikologi, pendekatan pada seseorang harus dilihat berdasarkan watak atau perilakunya (fenotip). Dengan tes STIFIn informasi soal watak dan personality seseorang menjadi lebih tergambar dengan lebih jelas sesuai genetik yang dimiliki. Mengenali bakat dan minat tentu jadi lebih baik dengan menggunakan proses yang tepat. Bayangkan jika Anda memiliki minat seni tapi dari tes STIFIn Anda tahu bahwa Anda memiliki kecerdasaan Thinking yang lebih mementingkan logika dalam melakukan sesuatu. Dari sini, Anda bisa memilih pendidikan seni yang mengarah pada hitungan seperti arsitek dan desain. Jika hal ini dimanfaatkan dengan baik, tentu saja arah sukses akan lebih terbuka kedepannya. Pentingnya Mengetahui Bakat dan Hasil STIFIn Sejak Dini Proses pendidikan tentu adalah hal yang kompleks bagi banyak orang. Saat SD dan SMP, SMA materi – materi pelajaran masih standar dan mudah. Bandingkan hal ini dengan pendidikan saat sudah kuliah. Hal kompleks yang lebih fokus pada aplikasi menjadi hal yang terapkan sehari – hari. Pendidikan ini tentu bisa jadi sumber keahlian seseorang dalam mengembleng potensi yang dimiliki. Misal saja, anak yang sejak kecil belajar bahasa Inggris, tentu akan lebih mudah belajar dari buku – buku internasional saat kuliah. Dari sini, ia bisa melangkah membuka peluang yang lebih besar. Tapi jika tidak punya kemampuan bahasa Inggris yang baik dari awal, membuka pintu peluang tentu tidaklah mudah, karena saat belajar hanya bisa mengandalkan buku lokal saja yang mengunakan Bahasa Indonesia (yang dikuasainya). Tapi bagaimana seseorang tahu bahwa sebuah pengetahuan akan menjadi menguntungkan atau tidak pada kemudian hari. Misal saja seorang yang ahli matematika tapi ingin menjadi ahli bahasa saat sudah besar. Apakah matematika di era SMA masih akan digunakan saat kuliah jalur bahasa? Untuk memastikan apa yang dipelajari masih akan sejalan dengan bakat dan minat, tes STIFIn menjadi solusi terbaik. Jika sejak kecil, orang tua Anda melakukan tes STIFIn dan menemukan kecerdasaan dari personality genetic Anda, tentu mereka bisa membantu Anda dengan lebih baik dalam mencapai cita …
-
Pentingnya Perencanaan Karir dalam Bekerja
Karir secara definisi menurut para ahli adalah sebuah kedudukan, rangkaian atau proses pekerjaan dan posisi yang pernah diduduki oleh seseorang selama masa kerjanya. Dalam dunia kerja jenjang suatu karir merupakan hal yang sangat penting. Seseorang yang bekerja secara professional biasa terlihat dari jenjang karir yang telah ditekuni dan pencapaian target dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Ibarat sebuah tangga yang bergerak keatas untuk mencapai titik puncak pencapaian karirnya. Sehingga banyak karyawan yang bekerja keras untuk mencapai posisi tertinggi dalam perusahaannya. Untuk menjadi langkah awal bisa mencapai kesuksesan yang diimpikannya. PENTINGNYA PERENCANAAN KARIR Bagi setiap karyawan, terutama yang baru masuk atau mengenal dunia kerja sering sekali banyak yang mengalami kegalauan dalam menentukan jenjang karir mereka. Akibatnya banyak ditemukan titik gerak dalam karirnya hanya berada di posisi yang tidak berubah, padahal pekerjaan yang telah ditekuni sudah bertahun-tahun. Terlebih banyak juga seseoranag ditempatkan posisi kerjanya tidak sesuai dengan apa yang diminati selama ini. Bayangan dunia kerja saat ketika seseorang masih di bangku pendidikan sangatlah berbeda dengan apa yang terjadi dalam dunia kerja sesungguhnya. Tidak sedikit orang melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan pesaingnya untuk bisa masuk ketempat yang diinginkannya. Hal ini sebenarnya tidak dibernarkan tapi terjadi. Itu yang membuat kita sebagai generasi pejuang bangsa dalam era ini harus membuat sebuah kualitas diri yang mampu mendidik dan dibidik oleh para perusahaan kelas atas untuk merekrut kita menjadi karyawannya. Pada dasarnya semua karyawan memiliki sebuah harapan yang tinggi terhadap peningkatan karirnya dalam suatu perusahaan. Peluang tersebut sebenarnya banyak, namun apakah Anda bisa bersaing dengan baik untuk bisa membuat perusahaan itu memilih Anda. Berikut adalah berapa perencanaan yang harus dipersiapkan agar Anda mampu bersaing di skala dunia untuk menjadi seorang professional yang handal dan ahli dalam suatu perusahaan. KEMAMPUAN Kemampuan ada pada diri setiap orang, cuman ada berberapa hal yang perlu diketahui ternyata banyak yang tidak mengetahui apa yang benar-benar menjadi kemampuan dirinya. Sehingga membuatnya salah dalam pemilihan suatu karir atau profesi. Mulailah dari sekarang untuk lebih melihat dan menganalisa diri sendiri, apa sih yang menjadi kemampuanmu? Karena dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki Anda akan lebih mudah melakukan setiap langkah untuk bisa mencapai puncak karir dengan memanfaatkan kemampuan terbaik yang dimiliki. MINAT Melakukan sesuatu yang tidak disukai merupakan hal yang tidak menyenangkan terlebih hal yang dikerjakan telah dilakukan secara terus menerus dari hari kehari. Tentunya ada rasa jenuh dan bosan melakukan hal yang tidak disukai. Oleh sebab itu ketahui minat Anda dan pilihlah karir yang sesuai dengan kesukaan. Sehingga ketika mengerjakan suatu tugas yang diberikan bisa diselesainkan dengan pencapaian target yang maksimal. Hasilnya itu juga akan meningkatkan setiap langkah karir yang akan dilalui. Dari poin pertama dan kedua itu bisa diperhatikan 2 hall tersebut terkait mengetahui kemampuan dan minat seseoraang itu sebenarnya ada dalam diri setiap orang, tapi tidak sedikit orang menghiraukannya. Sehingga mereka tidak melakukan perencanaan karir yang tepat. Banyak keilmuan atau sebuah metode yang dilakukan untuk bisa menemukan sebuah kemampuan dan minat seseorang untuk menentukan karir yang tepat. STIFIn adalah hal yang sangat di rekomendasikan untuk mengetahui semua itu. Dalam konsep STIFIn seseorang yang ingin mengetahui sebuah potensi kemampuan dan minat akan karir yang ditempuh akan sangat mudah dilakukannya dengan tes STIFIn. Karena tes STIFIn merupakan salah satu metode yang tingkat akurasinya mencapai 95% sehingga untuk menentukan sebuah karir yang tepat akan menjadi rekomendasi yang baik. Konsep STIFIn membagi kecerdasaan menjadi 5 bagian yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Dari kelima bagian tersebut cara pandang, menerima informasi, mengambil sebuah keputusan, kemampuan dan minat dalam diri sangatlah berbeda pada masing-masing bagiannya. Kira-kira Anda yang mana yah? Setelah Anda mengetahui ada pada kecerdasaan yang mana, informasi tentang diri Anda yang bersifat genetik akan didapatkan. Hal ini termasuk dalam kemampuan dan minat seseorang untuk membangun karir yang tepat. Baca Juga: Mengenal Konsep STIFIn lebih dekat PERUSAHAAN Anda sudah mengetahui kemampuan dan minat, sekarang pilihlah perusahaan yang tepat dengan kemampuan dan minat Anda. Karena hal ini merupakan yang penting untuk bisa membangun karir mencapai pada puncaknya. Jangan memilih perusahaan hanya berdasaarkan ikut-ikut teman, hal ini tidak diperkenankan. Lihatlah sejarah perusahaan tersebut, bagaimana kredibilitas yang dimilikinya dan bagaimana pengelolaan SDM dalam perusahaan. Itu akan membantu Anda mendapatkan pilihan rekomendasi yang terbaik untuk peningkatan karir dengan dukungan lingkungan yang tepat. Dari ketiga poin diatas, kemampuan, minat, dan perusahaan adalah hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan dengan matang. Sehingga Anda akan bersaing dengan kemampuan terbaik yang dimiliki, pekerjaan yang diminati atau disenangi dan perusahaan yang menunjang Anda untuk mencapai puncak karir. PERSOALAN KARIR DI AKHIR PENSIUN Pada saat ini banyak orang setelah mencapai pada puncak karirnya dan serkarang pada posisi akhir pensiun menjadi tidak mudah dalam menjalani sebuah kehidupannya, diantaranya: MANAGEMEN DIRI Seseorang harus bisa mengatur atau menyesuaikan diri pada akhir pensiunnya. Karena akan sangat berbeda ketika seseorang yang sudah terbiasa dalam karir dan pekerjaannya yang setiap hari ada aktvitas di kantornya, sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Latihlah kempemimpinan dirinya secara baik untuk bisa menyesuaikan pada kondisi yang baru. KEBUTUHAN AKAN SESUATU Tidak terlepas ketika seseorang masih muda atau sudah masa pensiun karena sifatnya manusia yang selalu mencari dan membutuhkan sesuatu adalah hal yang fitrah untuk bisa hidup bersosial. Mulailah untuk bisa membuat skala prioritas hal-hal apa saja yang dibutuhkan saat masa-masa pensiun. Tidaklah hebat ketika masa pensiun hanya dihabiskan dengan tidur dan bermalas-malasan buatlah sebuah aktivitas yang juga bisa meningkatkan produktifitas dalam keshariannya, agar tempat menjadi pensiun-pensiun yang bermanfaat. RASA BANGA dan PENCAPAIAN Ketika Anda berada di masa pensiun tentunya banyak hal yang sudah dilalui dalam menjalani kehidupan dalam mencapai puncak karir. Buatlah diri Anda bangga terhadap apa yang telah dilakukan atas pencapaian yang sudah diraih. Sehingga rasa bangga itu akan bisa membuat diri Anda menjadi lebih bahagia. TUJUAN HIDUP Tentulah setiap orang harus memiliki sebuah tujuan hidup. Dari tujuan hiduplah seseorang akan terus termotivasi dan semangat untuk bisa mencapainya. Terlebih Anda yang sudah mencapai puncak karir mau beralih pada masa pensiun, buatlah tujuan hidup yang Anda bisa lakukan pada waktu pensiun. Misalnya menambah aktivitas social atau kebermanfaat yang lebih besar lagi. Banyak cerita ketika seseorang sudah mencapai puncak karir dan kesuksesannya banyak hal-hal hebat yang …
-
Kerja Keras Cerdas Ikhlas Konsep STIFIn
Banyak orang melakukan sebuah aktivitas kerja hanya kerja. Berharap dengan kerja keras yang dilakukan bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Nyatanya tidak seperti itu, kerja hanya sekedar kerja bukan menjadi hal yang bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jikalau tidak didukung dengan cara yang cerdas dan hati yang ikhlas. Sebelum mengenal beberapa cara kerja setiap orang. Sebaiknya kita bisa memperkirakan pada diri sendiri bahwa Anda dalam melakukan aktivitas hanya mengandalkan kerja keras atau sudah naik tinggkat di level berikutnya yaitu dengan pola yang cerdas dan hati yang ikhlas. Di pembahasan dibawah ini, dipaparkan ada 3 Kerja As yaitu Kerja Ker(as), Kerja Cerd(as), dan Kerja Ikhl(as) KERJA KERAS Kerja keras ialah kerja yang lebih banyak menggunakan sebuah tenaga. Kenapa sesorang bisa dikatakan sebagai kerja keras? Yaitu saat pekerjaan yang dilakukan dengan tenaga atau otot dan butuh stamina yang keras dan kuat. Apapun yang dihasilkan akan sama dengan tenaga yang dikerahkan. Misalkan, seorang kuli bangunan dengan kapasitas kerja 8 jam per hari akan memperoleh gaji sesuai dengan hasil yang sudah dikerahkannya selama 8 jam tersebut. Jika ingin menambah penghasilan, maka ia juga harus kembali mengerahkan tenaga dan jam kerja untuk mendapatkan hasil yang lebih. Sebagai contoh, ketika seseorang berbisnis dengan mengambil peluang menjadi promotor STIFIn dan melakukan tes STIFIn dengan menawarkan satu per satu orang. Itu ibaratkan hasil yang akan didapatkan tergantung seberapa banyak waktu dan orang yang ditawarkannya. Sehingga kerja keras sangat membutuhkan stamina dan kegigihan yang kuat hingga bisa mendapatkan hasil yang besar. Selain itu juga kerja keras sangat mengguras tenaga yang nantinya kodisi kesehatan Anda akan sangat terganggu ketika melakukan sebuah aktivitas yang panjang dan kurang istirahat. Hal utama yang harus dimiliki pekerja keras untuk mendapatkan hasil yang besar, selain disiplin harusnya memiliki tekad yang pantang menyerah pada semua tantangan. Jatuh bangun lagi jatuh bangun lagi sampai Anda berhasil. KERJA CERDAS Kerja Cerdas merupakan satu tingkat lebih tinggi dari kerja keras. Kerja Cerdas tidak hanya mengadalkan fisik atau tenaga yang kuat melainkan adanya peran otak dalam berfikir untuk mengambil suatu tindakan atau aktivitas secara lebih efektif dan efesien. Dalam proses melakukan kerja cerdas Anda akan melakukan sebuah aktivitas senilai 7 dan hasil yang didapatkan adalah 10. Disini terlihat perbedaan dengan pola kerja keras yang aktivitasnya 10 hasilnya 10 yaitu berimbang. Kerja Cerdas menggeser titik tumpu agar hasil yang didapat menjadi lebih maksimal dengan tenaga yang dikeluarkan secara efisien. Bisa dilihat ketika kita melakukan sebuah kerja cerdas, kita akan menyimpan sebuah energi yang lebih. Sehingga kelebihan energi ini bisa dialokasikan kepada akvitas lainnya dengan lebih optimal. Mereka yang melakukan kerja cerdas akan lebih cepat mendapatkan keuntungan, penghasilan atau pun laba dengan mengotak-atik otaknya agar bisnis yang dijalankannya semakin maju dan berkembang. Nah, sudah berada di posisi manakah Anda saat ini? Di posisi kerja cerdas ini seseorang sama-sama memiliki 16% dalam pemakaian otaknya saat bekerja. Mereka sama-sama mengutamakan otak dalam mencapai hasil. Namun, hasil yang didapatkan sesuai kerja cerdas yang diupayakannya ya? Misalkan, seorang karyawan dengan kerja cerdas 10 akan menghasilkan 100 hasil berupa bonus atau tunjangan yang diusahakannya. Namun, akan berbeda dengan seorang atasan dengan kerja cerdas 100 akan menghasilkan 1.000 hasil. Bukan hanya perkara bonus atau tunjangan lagi, akan tetapi terkait pangkat atau uang yang melebihi dari seorang karyawan biasa. Saat ini, apakah Anda sudah berada di tingkatan kerja cerdas? Nah, sudah saatnya bagi Anda memperbaiki mindset dalam memperjuangkan hasil dalam setiap pekerjaan yang ditekuni. Hal ini juag berlaku bagi Anda dalam mengembangkan bisnis tes sidik jari dalam mengetahui minat bakat seseorang. Anda bisa bergabung sebagai Promotor STIFIn dalam bisnis mencerahkan ini. Dengan kerjas cerdas 100, maka Anda akan menghasilkan 1.000 hasil dari bisnis yang menguntungkan ini. KERJA IKHLAS Selain membayangkan bersih hati dan tulus hati, apalagi yang Anda bayangkan dari kerja ikhlas? Nah, sebenarnya kerja ikhlas itu meliputi kerja keras dan kerja cerdas dengan menyertakan sikap ikhlas dan niat yang ikhlas. Keikhlasan ini ialah perbuatan yang sifatnya kerelaan hati atau merelakan dengan tulus dengan mengharapkan ridha Allah semata. Orang-orang yang berada di posisi kerja ikhlas ini sudah bisa berada di puncak gelombang alfa. Di mana, seseorang bekerja dengan tenang, membuang energi negatif, tidak akan mudah marah, selalu bahagia atas pekerjaan yang dilakukannya serta ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain. Ayo tebak, berapa persenkah masyarakat Indonesia yang telah mencapai level kerja ikhlas? Atau apakah Anda sudah berada di posisi ini? Nah, dalam mencapai jalur 3 As ini, ada dua jalur yang harus kita lewati, yakni jalur pencapaian atau achievement dan jalur hidayah atau barokah. Jalur achievement ini adalah adalah jalur objektif, misalkan: seseorang mendapatkan penghasilan lebih karena kegigihan dalam bekerja, seseorang mendapatkan pangkat dan kedudukan yang tinggi karena pencapaian kerjanya dan sebagainya. Jalur achievement ini baru bisa didapatkan setelah melalui kerja keras dan kerja cerdas. Sifat jalur ini hanya berorientasi pada dunia dan jangka pendek, sehingga setelah kita tidak lagi mempraktikkan kerja keras atau kerja cerdas lagi—makan akan juga tidak akan lagi berada di jalur achievement. Begitu pula bagi seseorang yang mencapai level kerja ikhlas, mereka juga harus melewati kerja keras dan kerja cerdas. Jalur achievement = 80% kerja keras + 20% kerja ikhlas Jalur barokah = Achievement + 20% kerja ikhlas Sebagai pengusaha untuk menjadi seorang yang sukses diantaranya menggunakan cara kerja jalur barokah dan jalur achievement dengan berbisnis SuksesMulia sebagai Promotor STIFIn atau Cabang STIFIn Berkaitan dengan kerja 3 As di atas dengan matra kecerdasan, yakni: personality, mentalituy, morality dan spirituality, adalah sebagai berikut: Kerja keras personality dan mentality. Artinya seseorang yang masih bekerja keras, ia masih berada di level personality dan mentality. Di mana, ia masih memikirkan diri sendiri, tingkah laku dan kehidupan mentalnya. Kerja cerdas personality, mentality, dan morality. Artinya, seseorang yang telah mencapai puncak bekerja secara cerdas, ia masih berada di level personality, mentality dan morality. Ia sudah naik satu tingkat dari kerja keras dan telah memikirkan morality dalam kehidupan dan bekerjanya. Kerja ikhlas mentality, morality dan spirituality. Di mana, orang-orang yang telah mencapai kedudukan bekerja ikhlas ini telah memikirkan morality dan spirituality. Ia tidak lagi memikirkan bagaiman personalitynya namun telah memikirkan pada spiritual dan bekerja secara teratur dan membuang hal-hal negatif dalam pikirannya. Sampai saat ini, apakah telah menemukan diri Anda di setiap pembahasan di atas? Sudah berada di posisi manakah Anda sekarang? Yuk, setelah mengenal kerja keras, cerdas, dan ikhlas kita perbaiki lagi niat, usaha serta pola pikir selama ini. Karena memulai …