Ceritaku Mengenal Konsep STIFIn
Related Posts
-
Hasil Tes STIFIn Insting
INSTING Hasil tes STIFIn Insting atau di singkat menjadi In. Menggunakan dua huruf supaya tidak sama dengan singkatan dari mesin kecerdasaan Intuiting. Jika dua huruf In bergandengan, merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan In adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Pada MK In tidak memiliki kemudi kecerdasan, baik i (introvert) ataupun e (extrovert). Hal ini disebabkan secara fisik otak tengah yang menjadi milik In memang tidak memiliki lapisan berwarna abu-abu dan putih. Dengan demikian, In selain berperan sebagai Mesin Kecerdasan, juga merupakan kepribadian genetik. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Insting adalah jenis kecerdasan atau kepribadian genetik yang berbasiskan kecerdasan naluri atau indera ketujuh. Proses kerja otak dari tipe In dikemudikan secara otomatis karena tidak memiliki kemudi. Sistem operasi pada tipe In berada di belahan otak tengah. Otak tengah menyangga keempat belahan otak sama baiknya. Jika otak tengah kuat, maka pada tingkat tertentu dapat membantu memperkuat keempat belahan otak lainnya. Terutama karena otak tengah menjadi hubungan bagi keempat belahan otak lainnya sehingga proses koordinasi, harmonisasi, dan keseimbangan otak dapat berjalan secara baik. Akibat tidak memiliki kemudi, otak tengah akan memberi reaksi spontan pada setiap stimulus yang masuk. Meski syaraf terlebih dahulu tiba di otak tengah sebelum menyebar kepada empat belahan otak lainnya, namun bukan berarti keempat belahan otak tersebut tidak dilibatkan ketika otak tengah ingin merespon sesuatu. Proses koordinasi respon holistik oleh seluruh otak terjadi walaupun tanpa kemudi. Hal tersebut ditunjukkan oleh kemampuan otak tengah yang merespon secara holistik pada setiap respon yang datang. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan In sesungguhnya identik dengan reflek. Mereka memiliki reflek yang cepat. Reflek yang bersumber dari hasil pengolahan yang holistik ini membuat tipe In dalam kesehariannya mudah beradaptasi. Tipe ini seperti dapat mengakses sama baiknya kepada empat belahan otak yang lain. Bahkan secara fisik pun, tipe In memiliki kemampuan adaptasi fisik yang baik terhadap lingkungan. Pada cuaca lingkungan dan mental seperti tipe Sensing, ia akan menyesuaikan seperti tipe Sensing juga. Demikian seterusnya dengan ketiga belahan otak lainnya. Tipe In umumnya memiliki bentuk badan yang datar (stenis), ditandai dengan garis bahu yang lurus rata ke samping. Dengan bentuk badan yang datar, ditambah leher yang pendek dengan posisi otak tengah yang paling dekat dengan tulang belakang, serta pada saat yang sama otak tengah tersebut menyangga keempat belahan otak sama baiknya, maka hal tersebut menjadikan tipe ini mempunyai fungsi tubuh yang serba bisa. Fungsi keserba-bisaan dari tipe ini yang digabung dengan kekuatan reflek, membuat tipe In seolah-olah akan survive diletakkan di lingkungan seperti apapun atau diterjunkan pada profesi apapun. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe In mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Balanced Forgiving Compromising Occupied Peaceful Flowing Resourceful Smooth Simple Intermediary Sebagai pribadi yang utuh, tipe In memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: spiritualis yang hebat namun juga individu yang galak dan temperamental, nalurinya tajam dan pandai meramal namun peragu dan tidak punya prinsip, isi kepala lengkap sebagai generalis namun membuatnya tanggung tidak tuntas, selalu ingin tenang dan bahagia tapi kurang assertive. Selain itu, tipe ini sangat responsif cepat dan komprehensif akan tetapi dalam kontektualitas sebatas ad hock dan kurang jangka panjang, jujur dan polos namun seringkali naif. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeskploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari hasil tes STIFIn Insting yaitu memiliki kekhasan yaitu dalam hal kemampuan berkorban bagi kepentingan yang lebih besar melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan berkorban atau disebut AQ (Altruist Quotient). Jika tipe ini bisa bekerja secara tenang dan damai, maka salah satu kemampuannya yang lain akan perform, yaitu memiliki mata ketiga dalam melihat terhadap setiap peristiwa. Hasil pengamatan mata ketiga tersebut antara lain: dapat melihat hikmah yang tersembunyi di balik setiap kejadian, dapat memaknai secara spiritual terhadap setiap kejadian, atau memperoleh informasi penting dari indera ketujuh (naluri) tipe ini. Dalam hal pengelolaan uang, tipe In merasa sedih jika tidak bisa menolong orang lain yang memerlukannya. Tabiat tipe ini terhadap uang adalah selalu ingin menolong orang. Akibatnya, uang habis bukan untuk diri sendiri melainkan untuk menolong orang lain. e. KEMISTRI Kemistri alamiah dari hasil tes STIFIn Insting adalah selalu bahagia. Ia hanya merasa nyaman hidup dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan jauh dari masalah-masalah. Jika kebahagiaan itu berhasil didapatkannya, maka tipe ini mulai berperan untuk memultitaskingkan pengabdiannya. Namun sebaliknya, tipe In tidak akan bahagia jika ia tidak memiliki peran apa-apa. Keberhasilan hidup dari tipe ini ditandai dengan keberperanan yang bermakna bagi sesama. Hal itu jugalah yang menjadi sumber kebahagiaan dari tipe ini. Semakin besar keberperanan, semakin banyak ‘kepake’, maka tipe In semakin bahagia. f. PERNANAN Faktor serba bisa dan daya adaptasi fisik serta adaptasi kecerdasan yang tinggi menyebabkan panggilan jiwa dari tipe In selalu ingin berperan sebagai mitra (partner) bagi tipe lainnya. Meskipun harus menjadi orang nomor dua dalam kemitraan tersebut, tipe ini tidak terlalu mempermasalahkan. Yang penting bagi tipe ini yaitu dapat menjadi mitra bagi tipe lainnya di level yang lebih baik. Hal tersebut tidak akan terjadi pada tipe kepribadian yang lain. Keempat tipe lainnya selalu ingin menjadi nomor satu dalam setiap kemitraan. g. TARGET DAN HARAPAN Dalam menjalankan fungsi kemitraan tipe Insting memasang target menghasilkan pertumbuhan dari masa ke masa, meskipun kecil atau sedikit yang penting ada pertumbuhan. Sebenarnya tipe ini tidak suka dengan langkah-langkah revolusioner karena hanya akan meningkatkan suhu kerja yang akan membuat suasana tegang. Tipe In menyukai suasana damai dan tenteram tanpa konflik. Termasuk alasan tipe ini terpanggil untuk menjadi orang kedua adalah: ia tidak ingin menjadi sasaran tembak jika menjadi orang nomor satu. Harapan terbesar dari tipe In yaitu ingin selalu memberikan kontribusi pada lingkungan sosial. Tipe ini merasa hampa jika tidak menolong atau berkontribusi terhadap lingkungannya. Hal yang paling menyakitkan …
-
Hasil Tes STIFIn Sensing introvert
SENSING INTROVERT Personaliti Genetik Si adalah singkatan dari hasil tes STIFIn Sensing introvert. Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut Konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian Si sudah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari i yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Sensing introvert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari dalam dirinya menuju ke luar dirinya. Sistem operasi pada tipe Si berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasannya berada di lapisan putih yang letaknya di bagian dalam. Limbik kiri putih itulah yang menjadi sistem operasi tipe Si. Lapisan yang berwarna putih memiliki tekstur otak yang lebih padat karena mengandung sel otak banyak. Kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian luar tersebut membuat kemudi bergerak dari dalam ke luar. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah tidak bisa diam ingin selalu bergerak karena sumber bioritmiknya lebih dinamis. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan Sensing (S) sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan tipe memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan otot berkembang menyimpan tenaga aerobik yang lebih banyak. Tipe Sensing introvert terlebih lagi karena ditunjang oleh baterai (charger) yang ada di dalam dirinya menyebabkan Si seperti memiliki tenaga yang kuat. Selain memiliki bentuk (konstitusi) fisik yang atletis besar (bongsor), tipe Sensing introvert juga memiliki kemahiran fisik yang ditunjang oleh motorik kasar. Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin. Otot yang terlatih memiliki myelin yang lebih berharga. Kelebihan tipe S justru terletak di harga myelin-nya yang lebih terlatih. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe Sensing introvert mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut Konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap bagi tipe Si, yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umur. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Persistent Detailed Recorder Discipline Careful Spirited Encyclopedic Workaholic Timeful Indifferent Sebagai pribadi yang utuh, tipe Sensing introvert memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: penuh ambisi namun mudah patah, penurut namun muncul rasa persaingan,berjiwa pesiar namun ingin selalu didampingi sparring-nya, menjadi kamus atas segala problematika namun terkadang ‘blank’, cenderung kronologis dan fakta-sentris meski terkadang seperti bola liar dan tiba-tiba meyakini telepati, pelakon yang percaya diri namun terkadang menjadi pencemas, memang ulet dan tersusun namun disertai dengan bawel seperti Mr. Printilan. Oleh karena itu, tipe Si perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeskploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik, maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari tipe Sensing introvert ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan mengingat yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan ingatan atau disebut MQ (Memory Quitient) Tipe Si memiliki kelebihan yang otomatis berfungsi dalam cara kerjanya yang terbiasa efisien. Memperlakukan pekerjaannya dengan output per input yang bagus. Pekerjaannya mesti efisien. Cara membelanjakan pengeluaran bergitu hemat. Termasuk dalam berbagi pun, tipe Si sanagat hemat. Daripada disuruh berbagi terlalu besar, tipe Si memilih membantu dengan cara lain yang mengeluarkan tenaganya. Tipe ini lebih senang menolong orang dengan keuletannya. e. KEMISTRI Tipe dari hasil tes STIFIn Sensing introvert sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki kemistri terhadap harta. Hanya saja untuk mendapatkannya, tipe Si harus mengejar harta tersebut dengan keuletannya. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Si harus mencari panggung untuk meningkatkan produktivitasnya. Keuletan tipe Si bukan dilakukan secara membabi-buta, melainkan sejak dini menset-up panggung agar dirinya dapat tampil untuk memamerkan kebolehannya. Untuk mendapatkan panggung tersebut, ia mesti menata dari bawah sampai ia akhirnya mencapai level tertinggi dari permainan panggungnya. Panggung disini tidak selalu berarti panggung pertunjukan, meskipun itu memang menjadi keutamaannya, namun panggung ini bisa dengan makna yang lebih luas. Termasuk di dalamnya panggung bisnis. Misalnya: keberhasilan mempertontonkan kemahiran pengelolaan uang investor dengan pulangan investasi (ROI) yang aman dan mengagumkan. Bisnis investasi dijadikan panggungnya melalui kemampuan pengelolaan keuangan yang efisien dan terpercaya. Sehingga setelah dipertontonkan, membuat banyak pihak tertarik untuk mempercayakan investasi kepadanya. Sebut saja karena tipe Si ini punya panggung berupa bank atau lembaga keuangan. f. PERANAN Dengan fungsi otot yang kuat, Mesin Kecerdasan Sensing (S) lebih senang dengan jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan. Tipe ini memiliki stamina yang lebih hebat dibandingkan dengan tipe lainnya. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan panca indera, maka fungsi otot tersebut akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuat tipe S memilih peran sebagai pemain yang berada di lapangan atau di panggung, dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar. Jika tipe S dikemudikan dari dalam -menjadi tipe Si- akan muncul sifat yang lebih percaya diri. Hal itu membuat tipe Sensing introvert menyukai sebagai orang yang tampil dan berperan sebagai pemain (player), satu diantara berbagai aktivitas yang ditekuninya. Seperti menjadi atlit, penyanyi, artis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha, maka ia akan ikut turut tangan menangani bisnisnya. g. TARGET dan HARAPAN Berkat rajin dan tidak mudah lelah, tipe Sensing introvert memiliki jumlah koneksi hubungan sosial yang banyak. Jumlah relasi yang dikunjungi atau dihubungi tiap harinya lebih banyak dibanding tipe yang lain. Tipe Si memiliki target mendapatkan koneksi dari semua haluan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau menjual semua dagangan. Setelah menanam benih usaha dibanyak tempat dan semua jerih payah telah dilakukannya, tipe Si berharap dapat panen memetik hasilnya (yielding). h. ARAH MEREK Pengulangan aktivitas yang konsisten mengakibatkan tipe Sensing introvert memiliki merek yang menempel pada dirinya yaitu sebagai orang yang sukses menghasilkan kuantitas yang …
-
Pentingnya Perencanaan Karir dalam Bekerja
Karir secara definisi menurut para ahli adalah sebuah kedudukan, rangkaian atau proses pekerjaan dan posisi yang pernah diduduki oleh seseorang selama masa kerjanya. Dalam dunia kerja jenjang suatu karir merupakan hal yang sangat penting. Seseorang yang bekerja secara professional biasa terlihat dari jenjang karir yang telah ditekuni dan pencapaian target dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Ibarat sebuah tangga yang bergerak keatas untuk mencapai titik puncak pencapaian karirnya. Sehingga banyak karyawan yang bekerja keras untuk mencapai posisi tertinggi dalam perusahaannya. Untuk menjadi langkah awal bisa mencapai kesuksesan yang diimpikannya. PENTINGNYA PERENCANAAN KARIR Bagi setiap karyawan, terutama yang baru masuk atau mengenal dunia kerja sering sekali banyak yang mengalami kegalauan dalam menentukan jenjang karir mereka. Akibatnya banyak ditemukan titik gerak dalam karirnya hanya berada di posisi yang tidak berubah, padahal pekerjaan yang telah ditekuni sudah bertahun-tahun. Terlebih banyak juga seseoranag ditempatkan posisi kerjanya tidak sesuai dengan apa yang diminati selama ini. Bayangan dunia kerja saat ketika seseorang masih di bangku pendidikan sangatlah berbeda dengan apa yang terjadi dalam dunia kerja sesungguhnya. Tidak sedikit orang melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan pesaingnya untuk bisa masuk ketempat yang diinginkannya. Hal ini sebenarnya tidak dibernarkan tapi terjadi. Itu yang membuat kita sebagai generasi pejuang bangsa dalam era ini harus membuat sebuah kualitas diri yang mampu mendidik dan dibidik oleh para perusahaan kelas atas untuk merekrut kita menjadi karyawannya. Pada dasarnya semua karyawan memiliki sebuah harapan yang tinggi terhadap peningkatan karirnya dalam suatu perusahaan. Peluang tersebut sebenarnya banyak, namun apakah Anda bisa bersaing dengan baik untuk bisa membuat perusahaan itu memilih Anda. Berikut adalah berapa perencanaan yang harus dipersiapkan agar Anda mampu bersaing di skala dunia untuk menjadi seorang professional yang handal dan ahli dalam suatu perusahaan. KEMAMPUAN Kemampuan ada pada diri setiap orang, cuman ada berberapa hal yang perlu diketahui ternyata banyak yang tidak mengetahui apa yang benar-benar menjadi kemampuan dirinya. Sehingga membuatnya salah dalam pemilihan suatu karir atau profesi. Mulailah dari sekarang untuk lebih melihat dan menganalisa diri sendiri, apa sih yang menjadi kemampuanmu? Karena dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki Anda akan lebih mudah melakukan setiap langkah untuk bisa mencapai puncak karir dengan memanfaatkan kemampuan terbaik yang dimiliki. MINAT Melakukan sesuatu yang tidak disukai merupakan hal yang tidak menyenangkan terlebih hal yang dikerjakan telah dilakukan secara terus menerus dari hari kehari. Tentunya ada rasa jenuh dan bosan melakukan hal yang tidak disukai. Oleh sebab itu ketahui minat Anda dan pilihlah karir yang sesuai dengan kesukaan. Sehingga ketika mengerjakan suatu tugas yang diberikan bisa diselesainkan dengan pencapaian target yang maksimal. Hasilnya itu juga akan meningkatkan setiap langkah karir yang akan dilalui. Dari poin pertama dan kedua itu bisa diperhatikan 2 hall tersebut terkait mengetahui kemampuan dan minat seseoraang itu sebenarnya ada dalam diri setiap orang, tapi tidak sedikit orang menghiraukannya. Sehingga mereka tidak melakukan perencanaan karir yang tepat. Banyak keilmuan atau sebuah metode yang dilakukan untuk bisa menemukan sebuah kemampuan dan minat seseorang untuk menentukan karir yang tepat. STIFIn adalah hal yang sangat di rekomendasikan untuk mengetahui semua itu. Dalam konsep STIFIn seseorang yang ingin mengetahui sebuah potensi kemampuan dan minat akan karir yang ditempuh akan sangat mudah dilakukannya dengan tes STIFIn. Karena tes STIFIn merupakan salah satu metode yang tingkat akurasinya mencapai 95% sehingga untuk menentukan sebuah karir yang tepat akan menjadi rekomendasi yang baik. Konsep STIFIn membagi kecerdasaan menjadi 5 bagian yaitu Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Dari kelima bagian tersebut cara pandang, menerima informasi, mengambil sebuah keputusan, kemampuan dan minat dalam diri sangatlah berbeda pada masing-masing bagiannya. Kira-kira Anda yang mana yah? Setelah Anda mengetahui ada pada kecerdasaan yang mana, informasi tentang diri Anda yang bersifat genetik akan didapatkan. Hal ini termasuk dalam kemampuan dan minat seseorang untuk membangun karir yang tepat. Baca Juga: Mengenal Konsep STIFIn lebih dekat PERUSAHAAN Anda sudah mengetahui kemampuan dan minat, sekarang pilihlah perusahaan yang tepat dengan kemampuan dan minat Anda. Karena hal ini merupakan yang penting untuk bisa membangun karir mencapai pada puncaknya. Jangan memilih perusahaan hanya berdasaarkan ikut-ikut teman, hal ini tidak diperkenankan. Lihatlah sejarah perusahaan tersebut, bagaimana kredibilitas yang dimilikinya dan bagaimana pengelolaan SDM dalam perusahaan. Itu akan membantu Anda mendapatkan pilihan rekomendasi yang terbaik untuk peningkatan karir dengan dukungan lingkungan yang tepat. Dari ketiga poin diatas, kemampuan, minat, dan perusahaan adalah hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan dengan matang. Sehingga Anda akan bersaing dengan kemampuan terbaik yang dimiliki, pekerjaan yang diminati atau disenangi dan perusahaan yang menunjang Anda untuk mencapai puncak karir. PERSOALAN KARIR DI AKHIR PENSIUN Pada saat ini banyak orang setelah mencapai pada puncak karirnya dan serkarang pada posisi akhir pensiun menjadi tidak mudah dalam menjalani sebuah kehidupannya, diantaranya: MANAGEMEN DIRI Seseorang harus bisa mengatur atau menyesuaikan diri pada akhir pensiunnya. Karena akan sangat berbeda ketika seseorang yang sudah terbiasa dalam karir dan pekerjaannya yang setiap hari ada aktvitas di kantornya, sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Latihlah kempemimpinan dirinya secara baik untuk bisa menyesuaikan pada kondisi yang baru. KEBUTUHAN AKAN SESUATU Tidak terlepas ketika seseorang masih muda atau sudah masa pensiun karena sifatnya manusia yang selalu mencari dan membutuhkan sesuatu adalah hal yang fitrah untuk bisa hidup bersosial. Mulailah untuk bisa membuat skala prioritas hal-hal apa saja yang dibutuhkan saat masa-masa pensiun. Tidaklah hebat ketika masa pensiun hanya dihabiskan dengan tidur dan bermalas-malasan buatlah sebuah aktivitas yang juga bisa meningkatkan produktifitas dalam keshariannya, agar tempat menjadi pensiun-pensiun yang bermanfaat. RASA BANGA dan PENCAPAIAN Ketika Anda berada di masa pensiun tentunya banyak hal yang sudah dilalui dalam menjalani kehidupan dalam mencapai puncak karir. Buatlah diri Anda bangga terhadap apa yang telah dilakukan atas pencapaian yang sudah diraih. Sehingga rasa bangga itu akan bisa membuat diri Anda menjadi lebih bahagia. TUJUAN HIDUP Tentulah setiap orang harus memiliki sebuah tujuan hidup. Dari tujuan hiduplah seseorang akan terus termotivasi dan semangat untuk bisa mencapainya. Terlebih Anda yang sudah mencapai puncak karir mau beralih pada masa pensiun, buatlah tujuan hidup yang Anda bisa lakukan pada waktu pensiun. Misalnya menambah aktivitas social atau kebermanfaat yang lebih besar lagi. Banyak cerita ketika seseorang sudah mencapai puncak karir dan kesuksesannya banyak hal-hal hebat yang …
-
Kerja Keras Cerdas Ikhlas Konsep STIFIn
Banyak orang melakukan sebuah aktivitas kerja hanya kerja. Berharap dengan kerja keras yang dilakukan bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Nyatanya tidak seperti itu, kerja hanya sekedar kerja bukan menjadi hal yang bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jikalau tidak didukung dengan cara yang cerdas dan hati yang ikhlas. Sebelum mengenal beberapa cara kerja setiap orang. Sebaiknya kita bisa memperkirakan pada diri sendiri bahwa Anda dalam melakukan aktivitas hanya mengandalkan kerja keras atau sudah naik tinggkat di level berikutnya yaitu dengan pola yang cerdas dan hati yang ikhlas. Di pembahasan dibawah ini, dipaparkan ada 3 Kerja As yaitu Kerja Ker(as), Kerja Cerd(as), dan Kerja Ikhl(as) KERJA KERAS Kerja keras ialah kerja yang lebih banyak menggunakan sebuah tenaga. Kenapa sesorang bisa dikatakan sebagai kerja keras? Yaitu saat pekerjaan yang dilakukan dengan tenaga atau otot dan butuh stamina yang keras dan kuat. Apapun yang dihasilkan akan sama dengan tenaga yang dikerahkan. Misalkan, seorang kuli bangunan dengan kapasitas kerja 8 jam per hari akan memperoleh gaji sesuai dengan hasil yang sudah dikerahkannya selama 8 jam tersebut. Jika ingin menambah penghasilan, maka ia juga harus kembali mengerahkan tenaga dan jam kerja untuk mendapatkan hasil yang lebih. Sebagai contoh, ketika seseorang berbisnis dengan mengambil peluang menjadi promotor STIFIn dan melakukan tes STIFIn dengan menawarkan satu per satu orang. Itu ibaratkan hasil yang akan didapatkan tergantung seberapa banyak waktu dan orang yang ditawarkannya. Sehingga kerja keras sangat membutuhkan stamina dan kegigihan yang kuat hingga bisa mendapatkan hasil yang besar. Selain itu juga kerja keras sangat mengguras tenaga yang nantinya kodisi kesehatan Anda akan sangat terganggu ketika melakukan sebuah aktivitas yang panjang dan kurang istirahat. Hal utama yang harus dimiliki pekerja keras untuk mendapatkan hasil yang besar, selain disiplin harusnya memiliki tekad yang pantang menyerah pada semua tantangan. Jatuh bangun lagi jatuh bangun lagi sampai Anda berhasil. KERJA CERDAS Kerja Cerdas merupakan satu tingkat lebih tinggi dari kerja keras. Kerja Cerdas tidak hanya mengadalkan fisik atau tenaga yang kuat melainkan adanya peran otak dalam berfikir untuk mengambil suatu tindakan atau aktivitas secara lebih efektif dan efesien. Dalam proses melakukan kerja cerdas Anda akan melakukan sebuah aktivitas senilai 7 dan hasil yang didapatkan adalah 10. Disini terlihat perbedaan dengan pola kerja keras yang aktivitasnya 10 hasilnya 10 yaitu berimbang. Kerja Cerdas menggeser titik tumpu agar hasil yang didapat menjadi lebih maksimal dengan tenaga yang dikeluarkan secara efisien. Bisa dilihat ketika kita melakukan sebuah kerja cerdas, kita akan menyimpan sebuah energi yang lebih. Sehingga kelebihan energi ini bisa dialokasikan kepada akvitas lainnya dengan lebih optimal. Mereka yang melakukan kerja cerdas akan lebih cepat mendapatkan keuntungan, penghasilan atau pun laba dengan mengotak-atik otaknya agar bisnis yang dijalankannya semakin maju dan berkembang. Nah, sudah berada di posisi manakah Anda saat ini? Di posisi kerja cerdas ini seseorang sama-sama memiliki 16% dalam pemakaian otaknya saat bekerja. Mereka sama-sama mengutamakan otak dalam mencapai hasil. Namun, hasil yang didapatkan sesuai kerja cerdas yang diupayakannya ya? Misalkan, seorang karyawan dengan kerja cerdas 10 akan menghasilkan 100 hasil berupa bonus atau tunjangan yang diusahakannya. Namun, akan berbeda dengan seorang atasan dengan kerja cerdas 100 akan menghasilkan 1.000 hasil. Bukan hanya perkara bonus atau tunjangan lagi, akan tetapi terkait pangkat atau uang yang melebihi dari seorang karyawan biasa. Saat ini, apakah Anda sudah berada di tingkatan kerja cerdas? Nah, sudah saatnya bagi Anda memperbaiki mindset dalam memperjuangkan hasil dalam setiap pekerjaan yang ditekuni. Hal ini juag berlaku bagi Anda dalam mengembangkan bisnis tes sidik jari dalam mengetahui minat bakat seseorang. Anda bisa bergabung sebagai Promotor STIFIn dalam bisnis mencerahkan ini. Dengan kerjas cerdas 100, maka Anda akan menghasilkan 1.000 hasil dari bisnis yang menguntungkan ini. KERJA IKHLAS Selain membayangkan bersih hati dan tulus hati, apalagi yang Anda bayangkan dari kerja ikhlas? Nah, sebenarnya kerja ikhlas itu meliputi kerja keras dan kerja cerdas dengan menyertakan sikap ikhlas dan niat yang ikhlas. Keikhlasan ini ialah perbuatan yang sifatnya kerelaan hati atau merelakan dengan tulus dengan mengharapkan ridha Allah semata. Orang-orang yang berada di posisi kerja ikhlas ini sudah bisa berada di puncak gelombang alfa. Di mana, seseorang bekerja dengan tenang, membuang energi negatif, tidak akan mudah marah, selalu bahagia atas pekerjaan yang dilakukannya serta ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain. Ayo tebak, berapa persenkah masyarakat Indonesia yang telah mencapai level kerja ikhlas? Atau apakah Anda sudah berada di posisi ini? Nah, dalam mencapai jalur 3 As ini, ada dua jalur yang harus kita lewati, yakni jalur pencapaian atau achievement dan jalur hidayah atau barokah. Jalur achievement ini adalah adalah jalur objektif, misalkan: seseorang mendapatkan penghasilan lebih karena kegigihan dalam bekerja, seseorang mendapatkan pangkat dan kedudukan yang tinggi karena pencapaian kerjanya dan sebagainya. Jalur achievement ini baru bisa didapatkan setelah melalui kerja keras dan kerja cerdas. Sifat jalur ini hanya berorientasi pada dunia dan jangka pendek, sehingga setelah kita tidak lagi mempraktikkan kerja keras atau kerja cerdas lagi—makan akan juga tidak akan lagi berada di jalur achievement. Begitu pula bagi seseorang yang mencapai level kerja ikhlas, mereka juga harus melewati kerja keras dan kerja cerdas. Jalur achievement = 80% kerja keras + 20% kerja ikhlas Jalur barokah = Achievement + 20% kerja ikhlas Sebagai pengusaha untuk menjadi seorang yang sukses diantaranya menggunakan cara kerja jalur barokah dan jalur achievement dengan berbisnis SuksesMulia sebagai Promotor STIFIn atau Cabang STIFIn Berkaitan dengan kerja 3 As di atas dengan matra kecerdasan, yakni: personality, mentalituy, morality dan spirituality, adalah sebagai berikut: Kerja keras personality dan mentality. Artinya seseorang yang masih bekerja keras, ia masih berada di level personality dan mentality. Di mana, ia masih memikirkan diri sendiri, tingkah laku dan kehidupan mentalnya. Kerja cerdas personality, mentality, dan morality. Artinya, seseorang yang telah mencapai puncak bekerja secara cerdas, ia masih berada di level personality, mentality dan morality. Ia sudah naik satu tingkat dari kerja keras dan telah memikirkan morality dalam kehidupan dan bekerjanya. Kerja ikhlas mentality, morality dan spirituality. Di mana, orang-orang yang telah mencapai kedudukan bekerja ikhlas ini telah memikirkan morality dan spirituality. Ia tidak lagi memikirkan bagaiman personalitynya namun telah memikirkan pada spiritual dan bekerja secara teratur dan membuang hal-hal negatif dalam pikirannya. Sampai saat ini, apakah telah menemukan diri Anda di setiap pembahasan di atas? Sudah berada di posisi manakah Anda sekarang? Yuk, setelah mengenal kerja keras, cerdas, dan ikhlas kita perbaiki lagi niat, usaha serta pola pikir selama ini. Karena memulai …
-
Sejarah Penelitian Ilmu Sidik Jari
Sidik Jari – Di jaman sekarang perkembangan ilmu tentang sidik jari terus mengalami kemanjuan yang pesat, yang pada awalanya ilmu sidik jari hanya digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Ilmu mengidentifikasi seseorang melalui sidik jari disebut DAKTILISKOPI. Ilmu ini kemudian digunakan untuk keperluan forensik kriminal di kepolisian. Dr.Harold Cummins telah memperkenalkan ilmu tentang sidik jari yang bernama DERMATOGLYPHICS. Dermatoglyphics berasal dari bahasa yunani Derma berarti kulit dan Glyph; berarti ukiran. Ilmu ini mendasarkan pada teori epidermal atau garis-garisan pada permukaan kulit. Keilmuan tentang dermatoglyphics mempunyai dasar-dasar teori dari ilmu pengetahuan yang kuat, yang didukung oleh banyaknya penelelitian bahwa sidik jari merupakan sebuah blueprint (cetak biru) seseorang. Dari situ banyak hal yang bisa diketahui, seperti tentang keperibadian seseorang, potensi minat dan bakat, dan hal-hal yang sifatnya melekat (genetik). Penelitian tentang sidik jari dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Dimana mereka menemukan bahwa pola guratan sidik jari seseorang itu bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi kecerdasaan seseorang. Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang. Manusia memiliki pola guratan sidik jari yang berbeda dan unik. Pembentukan pola sidik jari sudah dimulai sejak usia dalam kandungan 13 minggu, bersamaan dengan pembentukan sel-sel otak. Biasanya proses pembentukannya sempurna pada minggu ke 24. Menurut Al Gaan seorang praktisi fingerprint, bahwa sidik jari manusia tidak akan pernah berubah sampai akhir hayat dan sidik jari berhubungan erat dengan sistem-sistem syaraf. Saat ini sudah banyak perkembangan metode yang digunakan untuk menganalisa sidik jari manusia. Gunanya untuk menggungkap tipe mesin kecerdasaan dan personaliti genetik seseorang. Tes STIFIn merupakan metode yang memiliki tingkat akurasi dalam menganalisa pola sidik jari manusia sampai bisa menemukan sebuah belahan dan lapisan otak yang dominan. Sehingga dari situ diketahui personaliti genetik yang menjadi kepribadian seseorang. Baca Juga: Apa itu STIFIn? Metode ini menghubungkan Ilmu Dermatoglyphics, Neuroscience (otak) dan Psikologi (perilaku). Ilmu ini berkembang melalu riset yang diambil dari ratusan ribu sample sidik jari yang kemudian dapat diketahui bahwa pola-pola sidik jari menyatakan hubungan dengan perilaku tertentu. Dari sebuah analisa sidik jari juga banyak hal lain yang bisa diketahui diantaranya tentang kesehatan dan potensi penyakit yang akan terjadi pada seseorang. Dibawah ini adalah rangkuman dari riset yang telah dilakukan oleh banyak pakar yang menelitik tentang hubungan antara sidik jari dan otak terutama dalam hal kecerdasaan. Hasil rset independen pakar psikometrik Prof.Dr.M Zin dan pakar personaliti DR. Mohd.Suhaimi, Mohammad dan DR Wan Shahrazad Wan Sulaiman menyimpulkan bahwa dalam pengujian inventori menunjukan reliabilitas yang BAIK dan TINGGI dengan koefisien alfa 0,849 dan 2. Didapati korelasi yang signifikan antara hasil test dengan alat test lain (simulasi aktivitas permainan tundra) menggunakan uji statistik khi kuadrat. Penelitian oleh ilmuwan China, Liu Hongzhen, bisa dibaca disini Menurut seorang ahli Dr Syailendra WS. SpKJ, Pola sidik jari manusia telah terbentuk sejak janin berada dalam kandungan usia 13 minggu – 19 minggu. Pola sidik jari juga memiliki sifat herediter (diturunkan) dari orang tuanya dan pola sidik jari juga dipengaruhi oleh DNA seseorang.Pada tahun 1986, telah dilakukan penelitian oleh Dr Stanley Cohen dan Dr. Rita Levi Montalcini tentang adanya hubungan antara Nerve Growth Factor (NGF) dan Epidermal Growth Factor (EGF). Pada proses penelitian ini ditemukan bahwa hubungan antara pola garis epidermal kulit, dengan sistem pertumbuhan saraf, menunjukkan terdapatnya sebuah hubungan pola sidik jari dan otak.Menurut para ahli, sistem saraf pusat itu terhubungkan dengan bagian-bagian dari otak. Dan otak merupakan pusat semua aktifitas fisik dan mental seseorang. Setiap bagian bagian otak, pada area pre frontal, frontal, occipital, parietal dan temporal mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda dan kekuatan (dominansi) yg berbeda pula. Sehingga logis bila pola-pola sidik jari sesorang itu, bisa memanifestasikan kerja dari bagian-bagian otak tersebut.Saat ini sidik analisa sidik jari hanya terbatas untuk mengetahui kepribadian, potensi, minat bakat seseorang. Sedangkan pengaruh lingkungan juga ikut berperan dalam pembentukan karakter seseorang walaupun sifatnya berubah-ubah.Paling tidak dengan mengetahui personaliti genetiknya, kita dapat mengarahkan secara lebih baik agar maksimal dalam pencapaian tujuan yang setelah itu baru disesuaikan dengan lingkungan yang tepat dengan genetiknya. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki bakat olahraga akan lebih baik jika diarahkan ke olaharga daripada diarahkan menjadi seniman karena tentunya dari segi biaya, dan waktu akan menjadi terbuang percuma. Seorang penetliti bernama Zhai Guijun, dalam membuat sebuah makalahnya yaitu Report on Study of Multivariate Intelligence Measurement through Dermatoglyphic Identification, Beijing Oriental KeAo Human Intelligence Potential Research Institute Zhengzhou DongFangZhou1988. Melalui upaya terus menerus selama 19 tahun, saya telah menetapkan metode sistematis awal untuk pengukuran kecerdasan melalui identifikasi Dermatoglyphic. Saya telah berhasil membuat studi, pengukuran dan pengambilan sampel lebih dari 40 ribu orang di 25 wilayah Cina, dan secara bertahap meningkatkan praktik dan teori Pengukuran Kecerdasan Multivarian melalui Identifikasi Dermatoglyphic, serta membuatnya sangat andal dan efektif.Metode Pengukuran Kecerdasan Multivariat melalui Identifikasi Dermatoglyphic melewati Penilaian Prestasi Sains dan Teknologi (YKYCZ9212) oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Henan pada 4 Oktober 1992, dan juga melewati demonstrasi bersama yang dipimpin oleh Masyarakat Genetika Tiongkok, Komite Kerja untuk Sains Populer Kegiatan di bawah Masyarakat Psikologis Tiongkok, dan Komite Kerja untuk Perawatan Kesehatan Wanita dan Anak-anak di bawah Pertukaran Internasional China dan Asosiasi Promosi untuk Perawatan Medis dan Kesehatan (CPAM) pada 15 April 2006Bahwa Zhai Guijun mengemukakan dengan memanfaatkan sidik jari seseorang dalam penelitian ini hasil yang diperolehnya relatif konsisten dengan angka reliabilitas 0.798, 0.725, 0.840, dan 0.381 dengan melakukan pengukuran pada anak-anak sekolah dasar. Validitasnya adalah 0.995. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini (terjemahan Bahasa Indonesia): Studi tentang pengukuran multivariate intelligence melalui identifikasi dermatoglyphic (sidik jari) memungkinkan pengukuran fisiologis dan fisik dari kecerdasan manusia. Kemungkinan besar pengukuran kecerdasan yang mudah dikerjakan dan akurat sebelum orang dapat membuat penentuan human intelligence yang tepat dari tingkat genetik. Dimungkinkan untuk menjadi generasi terbaru dari metode pengukuran intelijen secara berurutan ke “Skala Penilaian”. Pengukuran multivariate intelligence melalui identifikasi dermatoglyphic mampu mengidentifikasi secara akurat perbedaan kecerdasan dan perbedaan kepribadian individu. Oleh karena itu dapat digunakan oleh sekolah atau lembaga dalam membuat pemilihan talenta yang berbeda sesuai. Dermatoglyph adalah keberadaan eksternal gen …