6 Karakter Seorang Pemimpin Yang Bisa Terlihat Dengan Tes STFIn
Related Posts
-
Hasil Tes STIFIn Intuiting introvert
INTUITING INTROVERT Personaliti Genetik Ii adalah singkatan dari hasil tes STIFIn Intuiting introvert. Jika huruf I berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan I adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian, Ii sudah menjadi identitas kepribadian. Huruf I ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari i yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Intuiting introvert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan indera keenam (intuisi) yang proses kerjanya dikemudikan dari dalam dirinya menuju ke luar dirinya. Sistem operasi pada tipe Ii berada di belahan otak bagian atas di sebelah kanan atau disebut sebagai otak besar kanan atau diringkas otak kanan. Pada otak kanan tersebut -yang menjadi kemudi kecerdasan dari tipe ini- berada di lapisan putih yang letaknya di bagian dalam. Otak kanan putih itulah yang menjadi sistem operasi tipe Ii. Lapisan yang berwarna putih memiliki tekstur otak yang lebih padat karena mengandung sel otak lebih banyak. Kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian luar tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari dalam ke luar. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ ketika memiliki ide yang bagus seperti diberi mesin roket untuk terbang ke angkasa bersama ide tersebut. b. TIPOLOGI FISIK Mesin Kecerdasan Intuiting (I) sesungguhnya identik dengan perut panjang. Mereka memiliki perut yang panjang dimana di dalamnya terdapat usus yang panjang. Perut panjang tersebut rupanya merupakan ciri-ciri dari tipe I yang mengolah makanan menjadi tenaga anaerobik dan disimpan dalam otot yang berwarna putih. Tenaga anaerobik yang terdapat pada otot putih ini merupakan tenaga yang tidak stabil dan meledak-ledak. Itulah mengapa jenis tenaga ini akan bagus untuk melakukan sprint dengan kecepatan tinggi. Tenaga anaerobik merupakan tenaga yang eksplosif. Tentu saja otot putih ini mesti sering digunakan supaya otot berkembang dan memiliki kapasitas menyimpan tenaga anaerobik yang lebih banyak. Tipe Ii terlebih lagi karena ditunjang oleh ketersediaan baterai (charger) yang ada di dalam dirinya menyebabkan tipe Ii seperti memiliki daya ledak yang kuat. Selain memiliki bentuk (konstitusi) fisik yang astenis (jangkung) tebal, orang Ii juga memiliki tubuh sebagai penunjang bagi kepalanya untuk pergi terbang jauh bersama gagasannya. Oleh karena itu, pada tipe I secara umum sering kali memiliki bentuk bahu yang miring, seolah-olah ibarat roket yang dipandu oleh kepalanya, khususnya otak kanannya. Dalam proses penceranaan, makanan secara rakus diolah oleh perut panjang dan disimpan pada otot putih dari tipe I sebagai tenaga anaerobik. Tenaga anaerobik ini memiliki kemampuan untuk melakukan sprint. Bergerak secara eksplosif namun kemudian cepat habis. Pada tipe I dengan kemudi introvert (i), hal tersebut masih bisa didorong hingga mampu mencapai jarak menengah, namun tetap tidak bisa digunakan untuk jarak jauh. Penggunaan untuk jarak jauh hanya mungkin jika memakai tenaga aerobik. Itulah mengapa tipe I kurang suka main otot. Tipe ini tahu bahwa pada dirinya hanya tersedia lebih banyak otot putih dan kurang memiliki otot merah yang mengandung tenaga aerobik. Tipe ini lebih suka menggunakan kepala, namun jenis kepala sebelah kanan yang tidak membuat merengut seperti kepala sebelah kiri. Kepala kanan tipe ini justru lebih nyeleneh. c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian dari tipe Ii mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, ke sepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: Learner Proud Assertive Optimistic Perfectionist Deep Scholar Insistent Hard to please Capable selling Sebagai pribadi yang utuh, tipe Ii memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut: berpikir positif namun sekaligus mengkhayal ala ‘time tunnel’ seolah-olah semua bisa terjadi, menyenangkan sebagai mitra bisnis namun tidak suka bicara pribadi, percaya diri sangat tinggi namun memacu ‘mesin’nya terlalu cepat seolah tanpa rem. Selain itu, tipe ini terlihat atraktif dan estetik namun terkadang melewati zamannya, meski mahir membuat konsep dan sekaligus menguasai pekerjaan hilirnya namun menjadi terlalu masa-bodoh dengan lingkungannya, terbuka dengan perbedaan pendapat namun tetap keras kepala dengan keyakinannya. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeksploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari hasil tes STIFIn Intuiting introvert ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan kreativitas dan intuisi yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan kreatif atau disebut CQ (Creativity Quotient). Tipe Ii memiliki kelebihan otomatis yang berfungsi dalam cara kerjanya yang terbiasa mencari kualitas. Kualitas tersebut diciptakan dari pangkal, sehingga membuat tipe Ii sangat getol mencari penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru. Kelebihan tipe Ii justru terletak pada orientasinya untuk mengadakan sesuatu yang sebelumnya belum ada. Tipe ini mencari kepuasan. Jika karya ciptaannya kemudian diakui sebagai penemuan baru, maka hal tersebut menjadi kepuasan yang tak terhingga bagi tipe ini. Demikian juga tabiatnya terhadap uang, tipe Ii akan membelanjakan dan menginvestasikan uangnya untuk segala sesuatu yang dapat meningkatkan kualitas dirinya atau karya ciptaannya, agar ia memperoleh kepuasan secara berkelas. e. KEMISTRI Disain keberhasilan hidup seseorang dengan tipe Ii ditandai dengan kemampuan menjalankan program untuk menginkubasi ciptaannya. Tipe ini tidak pernah kehabisan ide karena radar vertikalnya diberi roket dari dalam. Secara umum, Mesin Kecerdasan Intuiting memiliki kemistri kata yang berupa ilmu dan gagasan. Bagi tipe ini, ilmu dan gagasan tersebut akan begitu mudah dimunculkan. Namun ide saja tidak cukup. Ide tersebut harus diterbangkan setinggi-tingginya. Proses menerbangkan ide dimulai dengan cara mematangkan ide, lalu dibuatkan infrastuktur untuk menerbangkan ide tersebut. Wujud konkrit mematangkan ide dan mempersiapkan infrastrukturnya yaitu, jika ide tersebut telah mewujud menjadi program dengan segala pranatanya. Semakin banyak program yang bisa digarap tipe Ii untuk merealisasikan mimpi dan gagasannya, tipe ini semakin menemukan jati dirinya. f. PERANAN Dengan fungsi kepala kanan yang bagus, tipe I lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan berkelas yang membutuhkan kualitas yang bersumber dari sumberdaya kreativitas yang dimilikinya. Jika digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan …
-
Hasil Tes STIFIn Sensing ekstrovert
SENSING EKTROVERT Personaliti Genetik Se adalah singkatan dari hasil tes STIFIn Sensing ekstrovert. Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin Kecerdasan (MK). Menurut Konsep STIFIn, ragam Mesin Kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 MK tersebut. Identitas Mesin Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika MK digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian, Sesudah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai MK lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan. a. SISTEM OPERASI OTAK Pengertian sederhana dari Sensing extrovert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya. Sistem operasi pada tipe Se berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasan dari tipe ini berada di lapisan abu-abu yang letaknya di bagian luar atau permukaan otak. Limbik kiri abu-abu itulah yang menjadi sistem operasi tipe Se. Lapisan yang berwarna abu-abu memiliki tekstur otak yang lebih renggang karena mengandung sel otak yang lebih sedikit. Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah lebih malas untuk bergerak karena sumber bioritmiknya tergantung pemicu dari luar. b. TIPOLOGI FISIK Mesin kecerdasan Sensing (S) sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan karena tipe S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya otot berkembang menyimpan tenaga yang lebih banyak. Tipe Sensing extrovert menyimpan potensi tenaga yang besar namun sangat tergantung dengan ketersediaan baterai (charger) yang justru ada di luar dirinya menyebabkan Se cenderung seperti diesel yang memulai dengan lambat tapi lama kelamaan akan semakin kuat. Bentuk (konstitusi) fisiknya atletis tetapi cenderung berukuran mungil namun ditunjang oleh keberadaan motorik halus sehingga memiliki kemampuan fleksibilitas fisik yang mengagumkan. Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin. Otot yang terlatih memiliki myelin yang lebih berharga. Kelebihan tipe S justru terletak di harga myelin-nya yang lebih terlatih c. SIFAT KHAS Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku), kepribadian dari tipe Sensing extrovert mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain. Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn, kesepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya. Sepuluh (10) sifat yang tetap tersebut adalah: adventurous, playful, demonstrative, generous, repetitious, show offs, tune in order, inoffensive, endurance, experience Sebagai pribadi yang utuh, tipe dari hasil tes STIFIn Sensing ekstrovert memiliki sisi-sisi diametral sebagai berikut : tahan banting seperti laki-laki tetapi manja seperti perempuan, exposure petualangannya luas namun internalisasi kedewasaan lambat, seperti pemberani padahal sebenarnya kerdil, menjadi pendamping yang mudah disenangkan namun tidak mudah dibuat jatuh cinta. Selain itu, tipe Sensing extrovert memiliki pembawaan yang terkesan lembut padahal suaranya sering melengking, susah memulai kerja tetapi jika sudah mulai kerja determinasinya kuat, dermawan tapi boros sebagai penikmat, mengharapkan kepastian tetapi cepat merasa tersudut kemudian kabur. Oleh karena itu, tipe ini perlu waspada dengan kelemahannya dan berusaha mengeksploitasi kelebihannya. Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik, maka secara otomatis kelemahan dari tipe ini akan tertutup dengan sendirinya. d. KELEBIHAN Kepribadian dari tipe Sensing extrovert ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan fleksibilitas dan kekuatan otot yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan fisik atau disebut PQ (Physical Quotient) Tipe Sensing extrovert memiliki kelebihan yang cenderung lebih dermawan. Juga di sisi lain dalam membelanjakan untuk dirinya cenderung lebih boros. Dengan kedermawanannya, terutama untuk membelanjakan orang lain, akan membuat tipe ini kerapkali mendapatkan momentum bisnis yang bagus. Tipe ini memperlakukan pekerjaannya sebagai aktivitas yang menyenangkan, bahkan hidupnya pun cenderung ingin bersenang-senang. Oleh karena itu, tipe ini menjadi pembelanja yang boros karena cenderung ingin menikmati hidup. Jika menolong orang, cukup dengan memberi uang. Tipe Se merasa tanggung jawabnya selesai jika sudah menangani masalah dengan memberi uang. e. KEMISTRI Tipe Sensing extrovert sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki kemistri terhadap harta. Hanya saja, untuk mendapatkannya tipe Se harus mampu menangkap setiap peluang yang datang. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Se harus mencari ladang untuk menanam uangnya. Keuletan tipe Sensing extrovert untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang datang barat berladang secara musiman. Kejelian tipe ini untuk menangkap setiap peluang yang datang membuat ia begitu cekatan jika berbisnis dari proyek ke proyek. Ladang itu biasanya lebih berupa aset fisik, properti, franchise, atau infrastruktur yang dikelola untuk menghasilkan pemasukan uang secara rutin. f. PERANAN Dengan fungsi otot yang kuat, Mesin Kecerdasan Sensing (S) lebih senang dengan jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan. Tipe ini memiliki stamina yang lebih hebat dibandingkan dengan tipe lainnya. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan panca indera maka fungsi otot akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuat tipe S memilih peran sebagai pasukan paling depan ketika berada di lapangan atau di panggung dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar. Jika tipe S nya dikemudikan dari luar ke dalam menjadi tipe Se akan muncul sifat lebih pemalu dan pencemas, namun berani mencoba sekaligus memanfaatkan potensi tenaganya yang sedia ada. Bahkan pada urusan untuk tampil ke depan jika ia sudah ditempa dengan latihan yang disiplin dan pengalaman justru ia merasa paling berhak untuk berada di barisan paling depan, meskipun awalnya pemalu. Tipe Sensing extrovert merasa tidak punya pilihan harus berada di depan karena selain lebih sederhana juga lebih fun (menyenangkan). Tipe Se sanggup untuk bekerja keras agar dapat terpilih sebagai barisan paling depan. Selain sanggup mengerjakan pekerjaan rutin, tipe ini juga bersedia difungsikan sebagai frontliner dalam suatu pekerjaan. Termasuk ketika menekuni profesi seperti menjadi atlit, penyanyi, artis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha, maka tipe ini lebih merasa yakin dengan pengalamannya sehingga ia akan menangani bisnisnya memulai dari paling depan. g. TARGET dan …
-
Corona dan 5 Langkah Preventif untuk Promotor STIFIn
CORONA DI INDONESIA Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan sebuah virus baru yang bernama Corona atau COVID-19. Tak terkecuali Indonesia, yang sebelumnya pernah dikabarkan bahwa virus corona ini tidak akan sampai ke Indonesia. Kini sudah terkonfirmasi secara resmi beberapa warga Indonesia yang terinfeksi virus corona. Data kasus positif corona sebanyak 69 kasus positif, 60 dirawat, 5 sembuh, dan 4 meninggal. Data kasus terkonfirmasi COVID-19 adalah data yang telah diumumkan secara resmi oleh Kementrian Kesehatan RI, updated terakhir pada 13 Maret 2020 pukul 18.00. Pengumuman ini telah disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah yang ditugaskan untuk penanganan corona, Achmad Yurianto di dalam konfersi pers yang diadakan di Instana Kepresidenan “Data yang saya berikan adalah hasil tracing yang dilaksanakan sejak dua hari lalu ya, sejak kami merilis 34 (pasien positif COVID-19) hingga tadi siang,” kata Yuri. Hal yang mengejutkan bahwa jumlah pasien positif virus corona di Indonesia per Sabtu (14/3) bertambah menjadi 96 kasus, 8 di antaranya dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia. Yuri menyampaikan penyebaran virus corona saat ini semakin meluas. Beberapa daerah yang terkena wabah corona antara lain Jakarta, Bandung, Tangerang, Solo, Bali, Manado, Yogyakarta hingga Pontianak. AWAL MULA CORONA DI INDONESIA Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan menjelaskan bahwa ada dua pasien yang terinfeksi virus COVID-19 yang salah satunya merupakan guru dansa, Pasien ini berusia 31 tahun yang telah melakukan kontak fisik dengan WNA Jepang. Informasi sebelum ke Indonesia WNA Jepang ini telah singgah di Malaysia sejak 14 Februari 2020 “Jadi si pasien cewek ini yang 31 tahun itu guru dansa. Dia berdansa dengan teman dekatnya itu (WNA Jepang),” ujar Terawan kepada wartawan di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3) Pasien yang seorang guru dansa dan WNA asal Jepang ini merupakan teman dekat. Indikasi awal pada tanggal 16 Februari 2020 pasien terkena sakit batuk. Hingga pasien melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat. Namun pasien tak kunjung sembuh hingga pada tgl 26 Februari 2020 pasien kembali ke rumah sakit dan menjalani rawat inap. Pada saat inilah, pasien mengalami batuk yang disertai dengan sesak napas. Hingga saat ini Menteri Kesehatan menegaskan kedua WNI dalam kondisi baik. Kedua pasien terinfeksi virus corona hingga saat ini masih dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso. 5 LANGKAH PREVENTIF CORONA UNTUK PROMOTOR STIFIn Menanggapi merebaknya berita terkait virus corona yang telah menyebar luas di Indonesia, kami dari STIFIn Family yang dipimpin langsung oleh Solver STIFIn Richard Perdana, menegaskan untuk para Promotor STIFIn di Indonesia yang sering melakukan kontak langsung dengan klien agar dapat melakukan 5 langkah preventif corona untuk Promotor STIFIn. Pelayanan tes STIFIn tetap dapat dilakukan dengan usaha preventif penyebaran COVID-19 (Corona) sebagai berikut: Pastikan kondisi promotor dan klien sehat. Tidak muncul gejala awal seperti demam/panas > 38°C, flu ataupun sesak nafas. Promotor dan klien tes STIFIn diharuskan menggunakan masker. Promotor dan klien tes STIFIn sangat disarankan untuk membersihkan tangan terlebih dahulu dengan hand sanitizer, tunggu sampai kering sebelum melakukan tes STIFIn. Membersihkan fingerprint scanner sebelum dan sesudah scan sidik jari dengan menggunakan solatip bening (lakban bening). Rekatkan lakban pada permukaan finger scanner kemudian lepas kembali. Ulangi hingga permukaan fingerprint scanner bersih. Jangan membersihkan permukaan fingerprint scanner dengan hal-hal berikut : pembersih kaca, cairan pembersih yang mengandung alkohol atau air, benda-benda kasar seperti kertas, kapas, atau tissu. Setelah tes STIFIn selesai, promotor dan klien membersihkan tangan kembali menggunakan hand sanitizer. Semoga dari artikel ini bisa membantu para Promotor STIFIn dan kita semua agar lebih berhati-hati dengan adanya virus corona ini. Sehingga kita tetap bisa bermanfaat dan memberikan pelayanan terbaik dalam melakukan tes STIFIn. Salam Sukses Mulia.
-
Respon Founder STIFIn Terhadap Artikel Prof. Sarlito Wirawan
(Ditulis Khusus untuk Keperluan Internal bagi Para Promotor STIFIn) Oleh : Farid Poniman (Founder STIFIn) Pertama, saya sebagai Founder STIFIn sangat menghormati Prof. Sarlito Wirawan dan pendapatnya. Hal terpenting berikutnya, kita mesti terbiasa menerima perbedaan dengan lapang dada. Dimana letak perbedaannya? Hal ini berawal dari perbedaan world-view (sumber paradigma). Prof Sarlito dan ilmuwan psikologi lainnya, terutama yang beraliran barat, akan melihat personaliti sebagai ilmu perilaku (aliran behaviorism). Segalanya mesti bisa diukur berdasarkan perilaku yang tampak. Unsur-unsur potensial yang tersembunyi tidak bisa dijadikan patokan. Sehingga kalau kembali kepada rumus 100% Fenotip = 20% Genetik + 80% Lingkungan, maka aliran Prof Sarlito adalah yang 100% Fenotip, sedangkan saya aliran yang 20% Genetik. Perbedaan world-view ini merupakan perbedaan yang tidak pernah tuntas di dunia akademik. Perbedaan itu dikenal dengan Nature vs Nurture. Saya penganut Nature, sedangkan Prof Sarlito penganut Nurture. Perbedaan tersebut selaras dengan perbedaan: 1. Barat menganut Teori Evolusi Darwin bahwa manusia berasal dari monyet, sedangkan agamawan menganut teori eksistensi bahwa manusia pertama adalah Adam, juga selaras dengan 2. Stephen Hawking (fisikawan Barat) menganggap surga cuma dongeng, sedangkan agamawan meyakini keberadaan surga. World-view Barat seperti Darwin dan Hawking tersebut selaras dengan world view Behaviorism-nya Prof Sarlito. Kalau menggunakan bahasa gaulnya, “jangan bawa-bawa Tuhan deh dalam pembahasan ilmiah”. Itulah world-view mereka. Secara sederhananya, saya meyakini adanya sibghah (celupan) Allah dalam diri manusia melalui kesengajaan Allah menjadikan manusia keturunan Adam. Selain itu ada kesengajaan Allah memberikan genetik yang unik pada setiap manusia. Konsep ini yang menjadi aliran Nature (ada campur tangan Allah dalam cetakan genetik manusia) sebagaimana yang saya anut, bahwa setiap manusia punya jalan sendiri-sendiri sesuai dengan genetiknya. Sedangkan aliran Nurture-nya Prof Sarlito akan mengatakan bahwa sepenuhnya manusia dapat dibentuk menjadi apapun, sepanjang bisa mengawal penggemblengan (menciptakan lingkungan sesuai keperluannya). Menurutnya manusia dibentuk oleh pengalaman hidupnya. Jika mempelajari manusia pelajarilah pengalamannya. Pandangan saya sebagai Founder STIFIn sebagaimana yang diungkapkan dalam banyak kesempatan bahwa yang 20% Genetik itulah yang aktif mencari 80% Lingkungan sehingga 100% Fenotip itu banyak dikontribusi oleh 20% Genetik. Memang betul tidak selalu 80% Lingkungan itu berhasil dicapai sepenuhnya sesuai dengan 20% Genetik, tetapi tesis besarnya adalah –sadar atau tidak sadar—kebebasan berkehendak pada manusia akan mencetuskan keinginan mencari lingkungan yang sesuai dengan dirinya, yaitu yang sesuai dengan 20% Genetik tadi. Setiap manusia mencari lingkungan yang ‘gua banget’ bagi dirinya. Tentang hal ini, Rhenald Khasali (sesama dosen UI dengan Prof Sarlito namun berbeda pandangan juga dengan Prof Sarlito) menyebutnya sebagai genetika perilaku. “Para ahli genetika mulai masuk ke cabang baru dari genetika biologi, yakni genetika perilaku (behavioral genetics), karena berdasar sejumlah penelitian mutakhir terungkap adanya pengaruh genetika terhadap perilaku perubahan “, Rhenald Khasali (2010). Sekedar ilurtrasi dalam bentuk lain, saya paparkan empat riset sebagai bukti pengaruh genetik terhadap perilaku dan eksistensi manusia (saya kutip dan edit dari kompas.com): 1. Seorang psikolog asal Virginia Commonwealth University, Michael McDaniel menyatakan bahwa otak yang besar memang berpengaruh terhadap kecerdasan.Dalam Journal Intelligence yang terbit tahun 2005, Michael menyebutkan bahwa volume otak sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan karena semakin banyak sel-sel otak, sistem dan jaringan informasi yang dimiliki seseorang dalam otaknya pun semakin banyak, yang berarti ia bisa lebih cerdas. Hal itu menurutnya berlaku untuk semua rentang usia dan juga jenis kelamin. 2. Para ilmuwan dari Cambridge University menemukan bahwa para pialang yang bekerja di bursa-bursa saham memiliki jari manis lebih panjang dari pada jari telunjuk. Ini menunjukkan bahwa mereka lebih pintar mencari uang. Dalam 20 bulan para pialang dengan jari manis lebih panjang ini ‘mencetak’ uang sebelas kali daripada yang jari manisnya relatif lebih pendek(Kompas.com,16 Januari 2009). 3. Ukuran pinggul yang besar memengaruhi daya ingat seorang perempuan. Para peneliti menemukan bahwa setiap poin kenaikan BMI, skor tes kemampuan daya ingat mereka juga turun satu poin. Dan, partisipan yang memiliki bentuk tubuh pir (pinggang kecil, tetapi pinggul lebar) memiliki skor yang paling buruk(Kompas.com, 15 Juli 2010). 4. Menurut hasil penelitian, mereka yang bertampang menarik lebih pintar daripada kebanyakan orang. Riset yang dilakukanLondon School of Economics (LSE) di Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan, pria dan perempuan menarik memiliki intelligence quotient (IQ) 14 poin di atas rata-rata kebanyakan orang(KOMPAS.com, 17 Januari 2011). Nah, tentu saja para ilmuwan psikologi tidak akan setuju sepenuhnya dengan empat contoh riset tersebut karena mereka lebih meyakini dengan pola perilaku yang tampak yang dibentuk oleh pengalaman hidupnya. Kira-kira mereka akan mengatakan demikian, “Tidak ada kaitannya antara potensi genetik yang tergambar pada besar kepala, panjang jari manis, besar pinggul, dan tampang yang menarik dengan perilaku seseorang”. Sebagaimana Prof Sarlito juga mengatakan tidak ada kaitannya antara sidik jari dengan perilaku seseorang. Sampai disini, saya (Founder STIFIn) berharap Anda dapat memahami bahwa perbedaan pandangan harus diterima dengan lapang dada, yang penting kita mengetahui perbedaan world-view nya. Oleh karena itu untuk menjembatani bahwa potensi genetik yang digali Tes STIFIn itu juga dapat diukur dari perilaku yang tampak maka saya selalu memasukkan 10 variabel personaliti yang bisa diukur secara psikometrik pada setiap hasil Tes STIFIn. Pendek kata, jika anda ingin membuktikan secara ilmiah keberadaan potensi genetik dalam personaliti seseorang, minta salah satu doktor/PhD psikometrik di kota anda untuk mengukur keberadaan 10 variabel pada peserta tes. Jika keberadaan 10 variabel itu ternyata eksis maka hal itu menunjukkan bahwa Tes STIFIn memiliki validitas yang tinggi. Jika hal tersebut dites lagi beberapa kali dan hasilnya tetap sama maka bermakna reliabilitas Tes STIFIn juga tinggi. Tentang kedua hal ini kami sudah melakukan riset internal yang menunjukkan bahwa validitas dan reliabilitas Tes STIFIn sangat tinggi. Namun saya harap anda bersabar menunggu hasil riset independen yang dilakukan dua tim profesor di Malaysia dan Indonesia yang akan diumumkan tidak lama lagi. Sejarah Finger Print Sidik jari adalah ciri permanen yang genetik dan tidak berubah sepanjang umur manusia. William Jenings dari Franklin Institute Philadelpia, mengambil sidik jarinya sendiri pada umur 27 tahun (1887) kemudian membandingkan dengan sidik jari setelah umur 77 tahun ternyata tidak terjadi perubahan. Sidik jari seseorang memiliki hubungan dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang. Penelitian ini telah dimulai sejak lebih 200 tahun yang lalu, diawali oleh Govard Bidloo (1865), J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds (1880), Francis …
-
Mengenal Pola Pengasuhan Anak Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Anak
Salah satu manfaat melakukan tes STIFIn adalah Anda bisa menentukan pola pengasuhan anak yang paling tepat sesuai dengan karakter yang Anda miliki dan juga sesuai dengan karakter yang dimiliki buah hati. Setiap orang tua tentunya punya cara unik tersendiri untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Tidak ada cara pengasuhan yang salah maupun yang benar asalkan anak mendapatkan kasih sayang yang cukup dan perhatian yang layak ia dapatkan. Tapi para peneliti telah melakukan banyak penelitian untuk membagi gaya pengasuhan anak menjadi beberapa macam kategori dan juga dampaknya pada perkembangan anak. Gaya-gaya pengasuhan anak di bawah ini bukan berarti menempatkan Anda hanya pada salah satu kategori saja karena bisa jadi Anda memiliki gaya pengasuhan yang berbeda. Namun informasi klasifikasi pengasuhan anak berikut bisa jadi referensi untuk membantu Anda menemukan strategi yang tepat agar anak bisa tumbuh berkembang sesuai dengan impian Anda dan kebaikan buah hati. Authoritative parenting Peneliti menganggap gaya pengasuhan ini adalah gaya yang paling ideal dan bisa memberikan dampak yang paling positif bagi perkembangan anak. Authoritative parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua memiliki standar dan ekspektasi yang tinggi tapi juga memberikan respon yang tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anak untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Orang tua memberikan bimbingan dan panduan yang penuh untuk membawa anak memiliki pencapaian yang tinggi dalam kehidupannya, orang tua tipe ini juga biasanya menggunakan teknik disiplin positif dan tidak hanya memberikan hukuman atau konsekuensi yang terlalu ketat di luar porsi yang sesungguhnya. Hasil penelitian tes kepribadian dan observasi menunjukkan anak-anak yang dididik dengan cara ini memiliki kehidupan sosial yang baik dan berperforma tinggi dalam bidang akademiknya. Permissive parenting Gaya pengasuhan anak ini dicirikan dengan orang tua yang tidak menetapkan aturan yang tegas terhadap anaknya dan cenderung membiarkan anak berperilaku buruk dan mudah mengikuti kemauan anak. Pandangan umum orang tua yang memberikan anaknya banyak kebebasan adalah mereka ingin menjadi teman yang setara dengan anak dan bukannya sebagai sosok yang memiliki otoritas. Jika Anda memiliki karakter ini dalam hasil tes STIFIn ada baiknya untuk sedikit tegas pada anak sesuai dengan porsinya. Meski demikian permissive parenting berbeda dengan gaya pengasuhan neglectful yang tidak terlibat sama sekali dengan kehidupan anak. Mungkin bagi Anda yang memiliki gaya pengasuhan seperti ini ingin anak memiliki kemandirian yang tinggi dan belajar melakukan segala sesuatunya sendiri sehingga bisa tumbuh jadi anak yang kuat dan tidak bergantung dengan orang lain. Tapi hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dengan gaya pengasuhan ini anaknya cenderung beresiko tinggi mengalami gangguan kesehatan mental, memiliki perilaku yang agresif dan keahlian sosial yang rendah, dan memiliki performa yang buruk di sekolah. Attachment parenting Gaya pengasuhan ini memiliki esensi membangun hubungan yang dekat dengan anak, tidak terlalu tegas dalam menegakkan peraturan tapi tetap memiliki bentuk kedisiplinan yang positif. Hubungan orang tua dan anak dengan gaya pengasuhan ini sudah dimulai bahkan sejak anak masih dalam kandungan dan masih bayi, misalnya dengan berkomitmen memberikan ASI dalam periode waktu yang dianjurkan. Menurut peneliti, gaya pengasuhan ini bisa memberikan keuntungan berupa bayi yang menangis lebih jarang, anak tidak memiliki banyak masalah perilaku, memiliki waktu yang lebih bebas untuk berkembang dan belajar. Authoritarian parenting Hampir sama dengan authoritative parenting di mana peraturan yang tegas diberikan kepada anak namun bedanya pada gaya pengasuhan ini, orang tua memiliki keterlibatan yang lebih rendah terhadap anak. Sehingga dampak yang dirasakan anak adalah orang tua yang terlalu ketat dan memberikan aturan kedisiplinan yang cenderung kasar. Bagi Anda yang hasil tes STIFIn-nya menunjukkan karakter yang menjunjung tinggi kepatuhan bisa jadi memiliki gaya pengasuhan yang seperti ini. Menurut peneliti, anak yang memiliki orang tua dengan tipe authoritarian lebih mudah depresi dan memiliki kepercayaan diri yang rendah bahkan ada juga yang penelitian yang menunjukkan anak dengan tipe orang tua ini beresiko lebih tinggi akan menjadi perundung di lingkungan sosialnya. Tes kepribadian bisa membantu Anda untuk menganalisa karakter dan kepribadian yang Anda miliki terutama dalam konteks menjadi orang tua. Dengan demikian nantinya hasil tes bisa digunakan untuk referensi bagaimana cara mengasuh anak yang baik sesuai dengan karakter yang dimiliki tapi juga disesuaikan dengan dampak yang ingin diberikan kepada anak agar buah hati bisa tumbuh dewasa dengan kondisi emosi yang positif dan tidak bermasalah. Anda bisa melakukan tes ini bersama dengan pasangan untuk sama-sama belajar dan konsultasi pola pengasuhan yang baik dan pas. Hubungi kami untuk tahu lebih lanjut mengenai tes STIFIn dan juga fungsinya untuk pola pengasuhan anak.